BERKAS KORUPSI PENGADAAN OBAT DOKTER NOTO LENGKAP

BERKAS KORUPSI PENGADAAN OBAT DOKTER NOTO LENGKAP

Trenggalek, 30/12 - Kejaksaan Negeri Trenggalek memastikan berkas perkara dugaan korupsi pengadaan obat RSUD dr Sodedomo dengan tersangka, mantan direkturnya, Noto Budianto telah P21 atau lengkap.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Trenggalek, Adianto, Senin mengatakan, pihak polisi telah melengkapi sejumlah kekurangan berkas yang dibutuhkan tim penyidik kejaksaan.

"Semuanya sudah lengkap, nanti akan segera kami proses lebih lanjut sehingga bisa segera dilimpahkan ke Pengadilan Tipikor (Tindak Pidana Korupsi) di Surabaya," katanya.

Pihaknya menyatakan, kasus yang terjadi tahun 2011-2012 tersebut telah layak untuk dilanjutkan karena memiliki bukti sekaligus data yang kuat.

Sementara itu, Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution mengakui, sebelum dinyatakan lengkap, pihak kejaksaan kurang yakin dengan kerugian negara yang ditimbulkan. 

"Jadi saat itu kejaksaan belum yakin 100 persen bahwa uang 'fee' yang diberikan kepada rumah sakit oleh pihak kontraktor itu adalah uang negara, namun setelah kami lakukan gelar perkara bersama akhirnya sepakat," ujarnya.

Namun kata dia, untuk lebih meyakinkan tentang kerugian uang negara tersebut, kejaksaan meminta polisi untuk melengkapi berkas perkaranya dengan keterangan sejumlah saksi ahli. 

"Ya mungkin sebagai antisipasi apabila pihak tersangka mempertanyatan status uang 'fee' tersebut. Namun kami sudah melengkapi dengan keterangan dua saksi ahli administrasi negera dari Unibraw dan BPKP," imbuhnya.         

Kasus dugaan korupsi tersebut bermula dari pengadaan obat dan alat kesehatan pada tahun 2011-2012 senilai Rp6,8 miliar.  Dalam pelaksanaannya, pihak kontraktor memberikan komisi kepada pihak rumah sakit sebesar Rp98 juta rupiah. 

Namun uang yang seharusnya masuk ke rekening Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD dr Soedomo justru dialihkan ke rekening lain. Pengalihan uang komisi tersebut diduga atas perintah langsung direktur dumah sakit kala itu, Noto Budianto. 

Saat aparat kepolisian mulai melakukan langkah penyelidikan, direktur rumah sakit itu langsung mengembalikan uang komisi ke kas BLUD. Meskipun demikian, polisi berpendapat, langkah pengembalian uang itu tidak serta-merta menghapus tindak pidana yang dilakukan. 

Dalam kasus ini tersangka Noto Budianto dijerat dengan pasal 2 dan 3 Undang-undang RI nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Tindak Pidana Korupsi. (Adhar Muttaqin)
168 KASUS KRIMINAL DI TRENGGALEK TAK TERUNGKAP

168 KASUS KRIMINAL DI TRENGGALEK TAK TERUNGKAP

Trenggalek, 30/12 - Sedikitnya 168 kasus kriminalitas dari berbagai jenis yang terjadi di wilayah hukum Polres Trenggalek, Jawa Timur belum berhasil diungkap oleh aparat kepolisian.

Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution, Senin mengatakan, dalam kurun waktu setahun terakhir pihaknya mengaku baru berhasil mengungkap 71 persen perkara, dari 582 kasus yang ada.

"Tahun ini Polres Trenggalek mengungkap 414 kasus, sedanngkan 168 kasus menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi kami dan akan kami usahakan untuk bisa diungkap pada tahun 2014 mendatang," katanya.

Menurutnya, dari ratusan perkara kriminalitas yang terjadi selama setahun terakhir paling banyak adalah pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang mencapai 57 kejadian. Dari jumlah tersebut 11 diantaranya telah berhasil dilakukan pengungkapan.

"Curanmor ini memang salah satu kasus yang sulit untuk diungkap, karena sebagian besar pelakunya dari luar kota, terbukti dari beberapa pelaku yang kami tangkap rata-rata dari Tulungagung, Kediri maupun Banyuwangi," ujarnya.

Pria yang akrab disapa Denny ini menjelaskan, selain curanmor, kasus lain yang kerap terjadi di wilayah Trenggalek adalah perjudian. Selama 2013 tercatat sebanyak 47 perkara judi, dari jumlah tersebut seluruhnya berhasil dilakukan pengungkapan. 

Sementara itu disinggung mengenai tren tindakan kriminalitas yang terjadi di masyarakat, kapolres mengaku telah terjadi penurunan kasus yang cukup signifikan. 

Selama tahun 2012 terjadi 667 kasus kriminal, 283 diantara berhasil diungkap. Sedangkan tahun 2013 ini angka kriminalitas menurun menjadi 582 perkara.

"Jadi kalau dibanding tahun 2012 terjadi penurunan sekitar 82 kasus. Ini merupakan salah satu hasil kerja keras  dan ketegasan seluruh anggota untuk menjaga kemanan di Trenggalek," imbuhnya.

Kapolres mengaku, menyongsong tahun 2014 mendatang, pihaknya berjanji akan meningkatkan pengungkapan kasus kriminalitas di wilayahnya dengan menggunakan sejumlah inovasi.

"Seperti kalau di curanmor kami telah membentuk tik khusus, kemudian untuk tindak pidana korupsi juga kami bentuk satgas khusus. Tim ini akan bekerja dengan sungguh-sungguh," tegasnya.

Selain itu untuk unit pidana umum, kepolisian juga telah bekerja sama dengan provider telepon selular untuk mengunakan teknologinya guna mengungkap sejumlah kasus kriminal.

"Dengan kerjasama ini kami banyak diuntungkan, termasuk bisa mengetahui lokasi pelarian pelaku kejahatan dengan melacak melalui nomor HP yang digunakan," katanya. (Adhar Muttaqin)
KONSUMSI SABU-SABU OKNUM POLISI TRENGGALEK TERANCAM DIPECAT

KONSUMSI SABU-SABU OKNUM POLISI TRENGGALEK TERANCAM DIPECAT

Trenggalek, 30/12 - Seorang anggota polisi di Polres Trenggalek, Jawa Timur terancam dipecat karena terbukti menjadi sindikat pengedar narkoba jenis sabu-sabu.

Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution, Senin mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu putusan Mahkamah Agung (MA) terkait kasasi yang diajukan oleh jaksa penuntut umum (JPU).

"Kami belum bisa memprosesnya karena belum "incracht" (berkekuatan hukum tetap). Apabila sudah jelas, kami akan menggelar sidang Komisi Kode Etik Profesi (KKIP) di polres sini," katanya.

Pihaknya berjanji akan menindak tegas terhadap oknum polisi yang melakukan pelanggaran hukum, bahkan sanksi  pemecatan juga mengancam salah anggota Polsek Tugu tersebut.

Sebelumnya, awal tahun 2013 Jajaran Polda Jatim menangkap salah satu anggota Polres Trenggalek di wilayah Tulungagung karena kedapatan membawa narkoba jenis sabu-sabu. 

Dalam perkara ini, pengadilan tingkat pertama memvonis terdakwa dengan delapan bulan penjara, sedangkan di tingkat banding hakim pengadilan tinggi menambah hukumannya menjadi 11 bulan.

Sementara itu, kapolres menjelaskan, selama kurun waktu setahun terakhir tercatat sembilan polisi yang melakukan pelanggaran disiplin. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya yakni 12 kasus.

"Sebagian besar dari pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh anggota kami adalah tidak masuk dinas, anggota yang melanggar ini sudah dilakukan pembinaan dan dijatuhkan sanksi sesuai dengan ketentuan," ujarnya.

Denny mengimbau seluruh anggota polisi yang berada di bawah kendalinya untuk selalu berpegang teguh pada peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menjujung tinggi korps kepolisian.

"Disiplin itu sudah seharusnya menjadi kebutuhan bagi setiap anggota polisi, mereka harus menjadi pelopor dan contoh bagi masyarakat," tandasnya. (Adhar Muttaqin)
Polisi Trenggalek Periksa Panitia Motor Trail

Polisi Trenggalek Periksa Panitia Motor Trail

Trenggalek, 26/12 - Kepolisian Resor (Polres) Trenggalek, Jawa Timur memeriksa dua panitia "wisata extrim adventure" di Pantai Prigi kecamatan yang menyebabkan ratusan peserta motor trail terjebak di dalam hutan.

Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution, Kamis mengatakan, dua panitia yang menjalani pemeriksaan adalah Komaruddin (ketua panitia) serta Danang (bendahara).

"Kami memanggil panitia untuk melakukan klarifikasi terhadap even motor trail tersebut, kenapa bisa terjadi peristiwa seperti itu," katanya.

Menurutnya, polisi bakal meminta penjelasan terkait persiapan serta prosedur pelaksanaan kegiatan yang telah diterapkan panitia perlombaan.

Pihaknya juga bakal meminta penjelasan terkit insiden terjebaknya ratusan 'crosser' di dalam hutan.

"Dari pemeriksaan ini akan diketahui, bagaimana rangkaian peristiwa itu terjadi," ujarnya.

Denny menambahkan, langkah untuk memanggil beberapa panitia itu juga untuk mengantisipasi apabila ada peserta motor trail yang mengajukan gugatan hukum.

"Sehingga kami sudah memiliki data awal terkit peristiwa itu," jelasnya.

Sebelumnya 200-an peserta trail adventure terjebak di kawasan hutan berlumpur di Kecamatan Watulimo, saat mengikuti "event" yang digelar oleh pemerintah daerah setempat.

Akibat kondisi itu, sejumlah peserta mengalami pingsan dan kelaparan karena tidak mendapatkan asupan makanan hingga 1x24 jam.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

BPBD TRENGGALEK KEHABISAN DANA TANGGAP DARURAT BENCANA

Trenggalek, 25/12 - Badan Penanggulngan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengaku kehabisan dana tanggap darurat. Akibatnya hinga kini para korban banjir maupun tanah longsor belum mendapatkan bantuan logistik.

Kepala Pelaksanan BPBD Trenggalek, Joko Rusianto mengatakan, seluruh dana tanggap darurat telah digunnakan untuk menanggulangi sejumlah kejadian bencana alam sebelumnya.

Selain itu stok bantuan makanan di kantornya telah habis. Untuk mengatasi kondisi tersebut pihaknya meminta bantuan ke BPBD Provinsi Jawa Timur.

"Kalau BPBD tetap mengusahakan bantuan dari provinsi, karena di APBD sudah tidak ada, sembako pun tidak ada di kantor, sudah habis semuanya. Kalau tidak Jumat ya besoklah, tapi tidak bisa memastikan harinya," katanya.

Joko Rusianto berjanji, apabila telah mendapatkan bantuan dari BPBD provinsi, pihaknya akan segera mendistribusikan bantuan tersebut kepada warga yang menjadi korban banjir dan tanah longsor.

Sebelumnya ratusan rumah di enam desa di Kecamatan Panggul dan Trenggalek terendam banjir, selain itu sejumlah rumah dilaporkan rusak akibat tertimta tanah longsor. (Adhar Muttaqin)

Powered by Telkomsel BlackBerry®

JEMBATAN ANTAR DESA SENILAI Rp1, 34 M PUTUS DI TERJANG BANJIR

Trenggalek, 25/12 - Bencana banjir bandang yang terjadi di kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menyebabkan akses jembatan antar desa terputus total.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan Pengairan (PUBMP) Kabupaten Trenggalek, Yoso Mihardi, Rabu mengatakan, infrstruktur yang terputus tersebut merupakan bagian dari jembatan Gondoarum di Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul.

"Jadi yang terputus itu adalah opritnya atau sayap, kalau untuk bangunan jembatannya sendiri tidak apa-apa. Namun demikian hal ini menyebabkan jembatan tidak bisa dilalui," katanya.

Dijelaskan, jembatan Gondoarum itu baru saja dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menggunakan dana dari APBD 2013.

Bangunan infrastruktur yang dikerjakan CV Mardi Utomo tersebut menelan anggaran sekitar Rp 1,344 Miliar.

Sementara itu, akibat terputusnya akses jembatan tersebut berdampak langsung terhadap akses ratusan warga di desa tersebut.

Warga harus memutar jalan sejauh lima hingga tujuh kilometer untuk menuju ke desa lain. Mereka berharap pemerintah segera mengambil langkah dengan memperbaiki jembatan yang rusak.

Powered by Telkomsel BlackBerry®
NEKAT CARI KAYU BAKAR, SEORANG  KAKEK DI TRENGGALEK HANYUT TERBAWA BANJIR

NEKAT CARI KAYU BAKAR, SEORANG KAKEK DI TRENGGALEK HANYUT TERBAWA BANJIR

Trenggalek, 25/12 - Wagiyo (80) warga Desa Wonocoyo Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur hilang terbawa arus sugai, karena nekat mencari kayu bakar saat terjadi banjir.

Kapolsek Panggul, AKP Solichin, Rabu mengatakan, hingga saat ini, polisi, TNI serta puluhan warga yang melakukan pencarian
belum berhasil menemukan jasad korban.

"Begitu menerima laporan dari perangkat desa setempat kami langsung melakukan penyisiran di sepanjang sungai, namun karena kondisi arus cukup deras dan keruh, sehingga cukup menyulitkan," katanya.

Menurutnya, peristiwa itu bermula sekitar pukul 15.00 WIB, korban bersama tujuh warga lainnya berada di sekitar sungai untuk berburu kayu yang hayut terbawa arus banjir.

"Saat itulah, si Wagiyo ini mengetahui ada kayu yang lumayan besar, sehingga ia berusaha untuk mengambilnya, namun karena arus yang terlalu kuat korban terbawa arus sungai," ujarnya.

Lanjut dia, sebelumnya peristiwa tersebut, sejumlah warga yang ada di sekitar lokasi kejadian telah mengingatkan korban untuk tidak ikut-ikutan mencari kayu bakar. Namun peringatan itu tidak diindahkan Wagiyo.

AKP Solichin menambahkan, untuk sementara pihaknya mengentikan proses pencarian karena kondisi telah gelap. Petugas berencana melanjutkan penyisiran sungai besok pagi.

"Meskipun demikian, tadi sejunlah warga masih menunggu di beberapa titik, siapa tahun jasad korban diketemukan," imbuhnya.

Sebelumnya banjir bandang menerjang empat desa di Wilayah Kecamatan Panggul. Ratusan rumah penduduk terendam banjir hingga ketinggian leebih dari satu meter.

Peristiwa tersebut juga menyebabkan salah satu akses menuju jembatan di penghubung desa di Desa Ngrencak terputus total.

Powered by Telkomsel BlackBerry®
KESEHATAN MENURUN, SANIMIN AKBAR ABBAS DILARIKAN KE RUMAH SAKIT

KESEHATAN MENURUN, SANIMIN AKBAR ABBAS DILARIKAN KE RUMAH SAKIT

Trenggalek, 25/12 - Mantan Ketua DPRD Trenggalek, Jawa Timur yang menjadi terdakwa korupsi, Sanimin Akbar Abbas dilarikan ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya menurun drastis.

Humas Rumah Tahanan (Rutan) Trenggalek, Adi Santoso, Rabu mengatakan, politikus asal PDI Perjuangan itu didiagnosa mengalami gangguan usus buntu serta kencing batu.

"Yang bersangkutan kami bawa ke rumah sakit Selasa siang (24/12) sekitar pukul 10.30 WIB, dengan pengawalan petugas rutan maupun kepolisian," katanya.

Kini mantan pimpinan dewan itu menjalani perawatan intensif di ruang paviliun nomor 10 RSUD dr Soedomo Trenggalek.

Menurutnya, sebelum dirujuk ke rumah sakit, Sanimin Akbar Abbas sempat mendapatkan penanganan medis di klinik Rutan Trenggalek.

"Namun karena keterbatasan fasilitas medis di rutan, akhirnya kami bawa ke rumah sakit," jelasnya.

Adi menambahkan, selama menjalani perawatan di rumah sakit, terdakwa korupsi uang saku perjalanan dinas tersebut dijaga oleh dua petugas dari rutan dan Polres Trenggalek.

Pihaknya mengaku belum bisa memastikan berapa lama Akbar Abbas akan dirawat di rumah sakit plat merah tersebut.

"Nanti tergantung rekomendasi dari dokter, apabila sudah membakik dan bisa pulang, maka akan kami bawa lagi ke rutan," kata pria yang akrab disapa Adi ini.

Sebelumnya, mantan Ketua DPRD Trenggalek, Sanimin Akbar Abbas menjalani penahanan karena terjerat kasus korupsi pemotongan uang saku perjalanan dinas 44 anggota dewan.

Akibat kasus itu Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya menjatuhkan vonis dua tahun penjara.

Sementara itu dalam ditingkat banding, Pengadilan Tinggi Jawa Timur manambah hukuman terdakwa menjadi empat tahun penjara serta membayar denda Rp200 juta.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Banjir Terjang Enam Desa Di Trenggalek

Trenggalek, 25/12 - Ratusan rumah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terendam banjir setelah terjadi hujan deras selama lebih dari enam jam.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Suprapto, Rabu mengatakan, banjir kali ini terjadi di enam desa yang ada di dua kecamatan.

"Untuk Kecamatan Pangggul ada empat desa yakni Nglebeng, Kertosono, Wonocoyo dan Bodag. Sedangkan untuk Kecamatan Trenggalek di Kelurahan Tamanan dan Kelutan," katanya.

Dijelaskan, genangan banjir di wilayah Panggul mulai terjadi pukul 08.30 WIB dengan ketinggian air mencapai lebih dari satu meter. Akibatnya aktifitas perekonomian sebagian warga lumpuh total.

"Kalau untuk wilayah kota masih relatif aman, karena di Tamanan itu ketinggianya tidak sampai satu meter dan sekarang sudah mulai surut," ujarnya.

Kata dia, banjir di wilayah pesisir selatan Trenggalek terjadi akibat meluapnya sejumlah sungai karena tidak mampu menampung air hujan.

Selain itu, luapan air tersebut juga diperparah oleh naiknya permukaan laut (pasang). Hal itu mengakibatkan kondisi banjir tidak segera surut.

Lanjut Suprapto, selain bencana banjir, BPBD Trenggalek juga menerima laporan adanya dua rumah roboh, masing-masing di Desa Kertosono, Kecamatan Panggul dan satu rumah di wilayah Kecamatan Pule.

"Petugas kami masih melakukan pengecekan ke lokasi, untuk mengetahui secara pasti kondisi yang ada. Yang jelas untuk satu rumah di Kecamatan Pule itu karena tanah longsor," imbuhnya.

Mantan Direktur PDAM Trenggalek ini menambahkan, jalur utama Trenggalek-Pacitan sempat terputus beberapa akibat tertimbun tanah longsor.

Timbunan material longsor itu terjadi di tanjakan 17 persen di Kecamatan Suruh.

"Kalau longsor di 17 persen ini sering terjadi, hal tersebut adalah dampak dari proyek pengeprasan tebing," katanya.

Sementara itu, Kepala pelaksana BPBD Trenggalek, Joko Rusianto mengaku akan segara meminta bantuan logistik ke BPBD Propinsi Jatim. Mengingat saat ini dana tanggap darurat di institusinya telah habis.

"Saat ini yang punya logistik BPBD propinsi, kemungkinan besok atau lusa logistik untuk korban banjir sudah datang akan segera kami distribusikan," jelasnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

POLRES TRENGGALEK SIAGAKAN 10 ANGGOTA DI MASING-MASING GEREJA

Trenggalek, 24/12 - Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur menyiagakan 10 personil polisi untuk mengamankan perayaan Natal di masing-masing gereja yang ada di wilayah kota.

Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution, Selasa mengatakan, pengamanan gereja tersebut dilakukan secara ketat dengan melibatkan seluruh unsur kesatuan yang ada.

"Jadi khusus untuk pengaman Natal ini secara keseluruhan kami siagakan 200 personil, mereka disebar  di dua posko, tiga pos taktis serta di masing-masing gereja," katanya.

Menurutnya, pengamanan Natal tersebut didahului dengan melakukan sterilisasi dengan menyisir seluruh lingkungan gereja. Polisi memeriksa setiap sudut tempat ibadah mengunakan "metal detector" maupun cermin. 

Denny menambahkan, pemeriksan gereja itu minimal dilakukan tiga jam sebelum berlangsungnya misa Natal, guna menjamin keamanannya.

"Sehingga ibadah yang dilakukan oleh jemaat gereja dapt berjalan dengan lancar," ujarnya kepada sejumlah wartawan di Gereja Santa Maria Trenggalek.

Lanjut Denny khusus untuk wilayah kota, pihaknya bakal melakukan pengamanan gereja selama 24 jam, oleh personil polisi yang bersenjata lengkap. 

Sementara itu, untuk gereja yang ada di masing-masing kecamatan, tanggung jawab pengamanan diserahkan kepada masing-masing polsek.

"Di wilayah kota ini ada delapan gereja yang kami amankan, sedangkan di tingkat kecamatan dan desa-desa jumlahnya banyak," imbuh kapolres.

Dari pantauan sementara yang dilakukan oleh aparat kepolisian, wilayah Trenggalek mamsih relatif aman dari ancaman gangguan keamanan menjelang Natal.

"Meski demikian kami tetap siaga, semoga semuanya berjalan dengan lancar. Kami juga berharap pihak gereja melakukan pengamanan internal," kata Denny Setya Nugraha Nasution. 

POLISI TRENGGALEK TANGKAP PENGEDAR UANG PALSU

Trenggalek, 24/12 - Jajaran Polsek Suruh, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menagkap salah satu sindikat pengedar uang palsu yang telah beroperasi di sejumlah pertokoan.

"Pelaku atas nama Juremi (50) warga Desa Craken Kecamatan Munjungan, yang bersangkutan kami tangkap saat melakukan transaksi di Desa Suruh," kata Kapolsek Suruh, AKP Mahmudi, Selasa.

Menurutnya, dari penangkapan tersebut polisi berhasil mengamankan uang palsu pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu senilai Rp 3.250.000, serta beberapa unit telepon genggam.

"Kalau dari pengakuan tersangka total uang palsu itu adalah Rp4.900.000 namun yang Rp1.650.000 telah berhasil ia edarkan di masyarakat," ujarnya.

Dijelaskan, berdasarkan keterangan pelaku kepada polisi, lembaran-lembaran uang palsu tersebut didapatkan dari seorang warga di Kecamatan Suruh. 

Namun Mahmudi enggan menyebutkan identitas jaringan pelaku tersebut, karena saat ini masih dalam pengembangan.

"Tersangka ini mendapatkan upah Rp500 ribu dari bosnya  apabila berhasil mengedarkan uang palsu senilai Rp5 juta, jadi sekitar honornya 10 persen," imbunya.

Sementara itu, dari pengamatan yang dilakukan kepolisian, uang palsu yang diedarkan pelaku memiliki perbedaan yang cukup mencolok dibanding dengan uang asli.

Beberapa diantaranya adalah kertas yang dipakai halus, gambarnya kabur dan buran, serta tanda air yang ada dalam lembaran uang tersebut terlalu mencolok. 

Akibat perbuatannya, kini Juremi harus mendekam di tahanan Polres Trenggalek, ia bakal dijerat  245 KUHP dengan ancaman pidana tujuh tahun penjara  tahun.

SELURUH PESERTA MOTOR TRAIL TRENGGALEK BERHASIL DIEVAKUASI

Trenggalek, 23/12 - Ratusan peserta motor trail adventure yang terjebak di kawasan hutan di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur telah berasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan.

Anggota Brigade Penolong 1303 Trengalek, Adil Nur mengatakan, proses evakuasi terakhir terhadap peserta dilakukan Senin siang dengan melalui jalur darat.

"Skenario awal memang akan di evakuasi melalui jalur laut, tapi ternyata sekitar 50-an peserta yang tersisa memilih untuk divakuasi melalui darat dengan membawa motornya," katanya.

Evakuasi jalur darat tersebut membutuhkan waktu relatif lama, karena kondisi medan yang sulit.Untuk. Untuk mempercepat penyelamatan itu, Tim SAR juga melibat sejumlah 'crosser' lokal Prigi.

Dijelaskan, puluhan peserta motor trail adventure yang sempat terjebak di hutan itu berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

Sementara itu, ratusan motor yang sempat ditinggal para 'crosser', mulai dievakuasi satu demi satu dari kawasan hutan ke koramil Watulimo.

Khusus untuk pengambilan sepeda motor peserta itu, Tim SAR gabungan mendapatkan tambahan personil dari 'crosser' lokal Prigi.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

TIM SAR GABUNGAN EVAKUASI PULUHAN PESERTA TRAIL YANG MASIH TERJEBAK

Trenggalek, 23/12 - Tim SAR gabungan dari Polisi, TNI, Basarnas di Trenggalek, Jawa Timur masih berusaha melakukan evakuasi 50-an peserta "wisata extrim adventure" yang terjebak di kawasan hutan di Prigi Kecamatan Watulimo sejak kemarin petang.

Kapolres Trenggalek, Denny Setya Nugraha Nasution mengatakan, puluhan peserta tersebut bakal dievakuasi menggunakan kapal laut, karena kondisi jalan darat tidak memungkinkan.

"Mereka tidak mengumpul, ada beberapa titik-titik kecil, sehingga untuk menyatukan mereka ini yang sulit. Karena untuk evakuasi menuju mobil itu cukup jauh sekitar 6 kilometer. Sehingga 6 kilometer ini butuh waktu, jalannya juga terjal," kata kapolres Trenggalek, Denny Setya Nugrha Nasution.

Denny Setya Nugraha menambahkan, sejak semalam Tim SAR gabungan telah berhasil melakukan evakuasi ratusan peserta motor trail yang terjebak di hutan.

Dari ratusan peserta itu, beberapa diantara dalam kondisi drop dan harus mendapatkan perawatan medis.

Sebelumnya sekitar 1000 peserta mengikuti acara wisata extrim motor trail yang digelar Pemkab Trenggalek. Namun sekitar 200 orang gagal mencapai finis dan terjebak di kawasan hutan, karena kondisi medan yang buruk.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

RATUSAN PESERTA MOTOR TRAIL TERSESAT DI HUTAN TRENGGALEK

Trenggalek, 22/12 - Sekitar dua ratusan peserta "wisata extrem adventure" di Prigi Trenggalek, Jawa Timur hingga malam ini masih tersesat di dalam hutan (pegunungan) dalam kondisi kekurangan makanan.

Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution mengatakan, dari ratusan peserta tersebut pihaknya baru berhasil mengevakuasi 20 orang dengan melalui jalur laut.

Saat ini puluhan polisi dan anggota TNI dikerakan untuk membantu proses evakuasi.

"Sekitar 200 orang, tadi yang 20 orang sudah kita evakuasi melalui laut menggunakan kapal. kami dan kodim yang mengevakuasi, tapi orangnya saja, sedangkan kendaraannya belum bisa turun. Yang sisanya 200 orang ini masih dalam proses, malam ini rencana kami kirim makanan dulu, karena mereka membutuhkan makanan," kata Kapolres Trenggalek, Denny Setya Nugraha Nasution.

Rencananya malam ini seluruh peserta akan dievakuasi malam ini juga, sedangkan untuk sepeda motor akan diambil besok pagi.

Denny menambahkan, kondisi fisik beberapa peserta trail terebut mulai menurun, karena kelelahan serta kehujanan.

Kapolres mengaku akan berusaha melakukan evakuasi seluruh peserta yang tersesat malam ini juga.

Namun pihaknya belum bisa memastikan apakah bakal menggunakan jalur darat atau jalur laut.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

TANAH LONGSOR TERJANG 13 TITIK JALUR TRENGGALEK-PONOROGO

Trenggalek, 20/12 - Rentetan peritiwa tanah longsor terjadi di 13 titik pada jalur antar provinsi di Trenggalek-Ponorogo, Jawa Timur.

Dari pantauan di lapangan, panjang material longsor berupa tanah dan bebatuan tersebut bervariasi antara dua hingga lima meter yang tersebar di Desa Nglingis Kecamatan Tugu.

"Saya tadi dari arah Ponorogo, begitu masuk Kabupaten Trenggalek langsung kaget, karena titik-titik longsor itu banyak sekali, apalagi jalannya juga berliku-liku," kata salah satu pengguna jalan, Irwan Pradana.

Menurutnya, banyaknya tebing yang longsor itu cukup menganggu pengguna lalu-lintas, bahkan apabila kurang berhati-hati, reruntuhan tanah tersebut dapat menyebabkan kecelakaan.

"Karena material longsoran itu ada yang menutup sebagian badan jalan, tadi saya hampir menabrak tanah itu, karena posisinya ada di tikungan," ujarnya.

Selain itu, reruntuhan tanah longsor tersebut juga menyebabkan badan jalan menjadi licin. Ia meminta pihak terait untuk segera melakukan langkah pembersihan.

Terkait kondisi tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Provinsi Jawa Timur telah menerjunkan alat berat ke lokasi bencana alam guna menyingkirkan material longsor yang menutup badan jalan. Selain itu beberapa titik longsor juga telah dipasang garis pembatas.

Dikonfirmamsi melalui sambungan telepon, Kepala Dinas PU Binamarga Provinsi, Jawa Timur, Dahlan Karim mengatakan, jalur provinsi terutama ruas Trenggalek-Ponorogo merupakan kawasan rawan longsor. Hal itu terjadi karena stuktur tanahnya cukup gembur dan bercampur dengan bebatuan.

"Selain itu lapisan batuan di Trenggalek-Ponorogo ini adalah vertikal jadi sangat rawan longsor, kondisi ini berbeda dengan struktur batuan yang ada di jalur Ponorogo-Pacitan yang horisontal," jelasnya.

Dikatakan, untuk jangka pendek pihaknya belum memiliki rencana khusus guna mengatasi ancaman tanah longsor di jalur tersebut. Dinas PU Binamarga Jatim hanya sebatas melakukan pembersihan apabila terjadi bencana susulan.

"Untuk sementara ya kami bersihkan dulu, sedangkan kedepan kami berencana untuk mengusulkan pembangunan tembok penahan agar tidak longsor," ujarnya.

Menurutnya, rencana tersebut akan didahului dengan melakukan kajian teknis di jalur-jalur yang rawan longsor, sehingga konstruksi bangunan yang digunakan sesuai dengan kondisi di lapangan.

"Yang jelas untuk Trenggalek-Ponorogo ini konstruksinya berbeda, karena struktur batuannya vertrikan. Kemungkinan kami tembok penahan nantinya akan dilenngkapi dengan skur-skur agar tidak mudah roboh," pungkasnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

PENANGANAN LONGSOR SMPN 2 BENDUNGAN TUNGGU KAJIAN TEKNIS

PENANGANAN LONGSOR SMPN 2 BENDUNGAN TUNGGU KAJIAN TEKNIS

Trenggalek, 20/12 - Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur belum menentukan langkah tanggap darurat untuk menangani amblesnya halaman SMP Negeri 2 Bendungan.

"Kami tidak bisa sembarangan mengambil tindakan, karena kami harus tahu dulu seberapa parah kondisinya, kemudian tingkat kesulitannya seperti apa," kata kepala Pelaksana BPBD kabupaten Trenggalek, Joko Rusianto, Jumat.

Menurutnya, saat ini tim teknis BPBD telah diterjunkan langsun ke lokasi kejadian guna melakukan penelitian dan kajian. Hal itu dilakukan untuk menentukan langkah penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada.

"Solusinya bisa bermacam-macam, bisa saja nanti dipasangi bronjong atau solusi yang lain, tapi kelihatannya yang efektif memang bronjong itu," ujarnya.

Dijelaskan, pembuatan tanggul penahan tebing dengan menggunakan bronjong juga akan lebih menghemat anggaran, karena harganya lebih murah dibanding dengan membangun tembok penahan.

Selain itu, metode tersebut akan memperkecil kemungkinan terjadi longsor susulan, mengingat air yang masuk masih bisa mengalir melalui sela-sela bebatuan yang ada di dalam bronjong.

"Kalau dibangun tembok lagi, sedangkan struktur tanahnya gembur seperti itu bisa saja terjadi longsor lagi, karena airnya tidak bisa keluar dan hanya mengantong," imbunya.

Namun demikian, pihaknya mengaku belum berani memastikan apakah penanganan kedaruratan itu bisa dilakukan tahun ini, karena saat ini telah memasuki akhir masa anggaran. Selain itu anggaran kedaruratan yang ada di BPBD juga telah habis.

Untuk itu, BPBD bakal melakukan koordinasi dengan dinas pendapatan dan penglelolaan keuangan asset daerah (BPKAD) setempat, guna mencari sumber dana tak terduga yang masih bisa digunakan.

"Yang jelas kejadian amblesnya SMPN 2 Bendungan yang mengancam empat rumah ini harus segera diambil langkah, namun demikian harus sesuai dengan prosedur yang ada, termasuk laporan resmi dari pihak kecamatan," tandas Joko Rusianto.

Sebelumnya, dua hari yang lalu halaman SMP Negeri 2 Bendungan yang ada di Desa Dompyong amblas dan mengalami retak-retak. Kondisi tersebut saat ini semakin parah, karena tanah sepanjang 35 meter itu telah melorot hingga kedalaman satu meter.

Akibatnya, kantor sekolah tersebut terancam amborol, selain itu empat rumah penduduk yang ada di bawahnya juga rawan tertimpa longsoran. Kini 18 warga yang menghuninya mengungsi ke mushola setempat dan rumahnya dibongkar.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

EMPAT RUMAH DAN SATU SMP DI BENDUNGAN TERANCAM LONGSOR

     Trenggalek, 18/12 - Empat rumah dan sebuah SMP di Desa Dompyong, Kecamatan bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terancam longsor.

    Tebing setinggi 35 meter yang ada di samping perkampungan warga, mengalami retak-retak dan mulai melorot. Rekahan tanah juga terjadi halaman SMP Negeri 2 Bendungan yang lokasinya tepat berada diatas tebing. 

     "Kemarin pagi itu retaknya masih kecil-kecil, kemudian sore harinya mulau melebar dan semakin membahayakan, bahkan semalam itu muncul suara 'gemletak' di dalam rumah, karena tanahnya bergerak, " kata salah satu warga, Supriyanto, Rabu.

     Menurutnya, saat ini 18 warga yang menghuni empat rumah tersebut mengungsi ke mushola setempat. Selain itu seluruh isi rumah juga ikut dipindah ke tempat yang lebih aman, hal itu dilakukan untuk menghindari kerugian besar apabila terjadi longsor besar. 

     "Kami sudah tidak berani lagi untuk tinggal di rumah, karena tanahnya itu terus bergerak, lihat saja tanah di dalam rumah ini ada yang terangkat karena desakan dari tebing," ujarnya. 

      Dijelaskan, munculnya retakan pada tebing tersebut terjadi setelah wilayah Desa Dompyong diguyur hujan lebat selama dua hari berturut-turut.

    Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Bendungan, Sumarwoto mengatakan, beberapa ruang di kantor sekolahnya juga ikut terancam amblas. Bahkan saat ini sejumlah temboknya mulai retak-retak.

     "Ini adalah dampak dari retakan besar yang ada di halaman sekolah. Kami juga kaget karena kemarin pagi itu hanya kecil, tapi hari ini  panjang tanah yang retak dan mulai amblas itu  sudah 35 meter lebih," kaatanya.

    Terkait kondisi tersebut, pihaknya terpaksa mengosongkan ruang tata usaha (TU) serta ruang kepala sekolah, karena kondisinya cukup mengkhawatirkan. 

    Sumarwoto mengaku juga telah menguhubungi dinas pendidikan dan pemerintah kabupaten guna mengambil langkah lanjutan.

     "Kami masih menunggu instruksi dari dinas pendidikan nanti seperti apa, tapi yang jelas semoga saja bencana ini tidak berlanjut, kasihan warga yang ada di bawah sekolah," imbuhnya.

     Disisi lain, perwakilan Dinas Pendidikan Trenggalek yang meninjau langsung lokasi kejadian, Sunaryo mengaku belum bisa memutuskan langkah yang akan diambil. Pihaknya masih akan berkonsultasi dengan bupati.

      "Kami harus berhati-hati mengambil langkah, apalagi ancaman tanag longsor ini belum terhenti, artinya bisa saja sewaktu-waktu tanahnya ambrol," katanya.

        

DINAS BINAMARGA JATIM LAMBAN TANGANI TANGANI TANAH LONGSOR

Trenggalek 16/12 - Penanganan tanah longsor yang terjadi di jalur utama Trenggalek-Ponorogo Jawa Timur berjalan lamban.

Meski telah terjadi dua hari yang lalu, Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Provinsi Jawa Timur belum melakukan pembersihan material longsor.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Binamarga Jawa Timur, Sulistya Budi mengatakan, pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan Bupati Trenggalek dan menungu instruksi dari atasannya di Surabaya.

"Secepatnya akan kami tangani, ini saya usahakan untuk meminta rekomendasi ke ke Bupat Trenggalek dan kirimkan ke Surabaya. Karena nanti kami harus melibatkan pihak ketiga selaku karena menyangkut alat-alat," kata Sulistya Budi.

Sementara itu, lambannya penanganan tanah longsor tersebut mulai dikeluhkan oleh para pengguna jalan, karena saat ini sebagian material longsor masih berada di badan jalan.

Bahkan bongkahan batu berukuran besar rawan ambrol dan mengancam jalur antar provinsi tersebut.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

300 WARGA TRENGGALEK TERJANGKIT DEMAM BERDARAH

300 WARGA TRENGGALEK TERJANGKIT DEMAM BERDARAH

KBR68H, Trenggalek 15/12 - Kasus demam berdarah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tahun ini mengalami kenaikan dibanding tahun lalu.

Pejabat Dinas Kesehatan Trenggalek, Suparman mengatakan, selama periode Januari hingga November tahun ini tercatat 306 warga yang terjangkit demam berdarah.

Menurutnya, penyakit yang dibawa nyamuk Aides Aigepty ini paling banyak terjadi pada bulan Januari, namun kembali mengalami kenaikan tajam pada bulan November.

"Untuk yang tahun ini memang ada peningkatan, 300-an lebih, kalau tahun 2012 kemarin ada 271. Untuk tahun ini tertinggi pada bulan-bulan akhir, sedangkan tahun kemarin terjadi bulan Januari. Saat ini mulai meningkat (lagi) November," kata Suparman.

Suparman menambahkan, untuk menanggulangi wabah demam berdarah tersebut, pihaknya melakukan pengasapan (fogging) massal di tiga kecamatan, yang menjadi titik terparah, yakni Kecamatan Watulimo, Durenan dan Kecamatan Tugu.

Lanjut dia, meskipun terjadi peningkatan kasus, namun tidak sampai memimbulkan korban jiwa.

Sementara itu sesuai dengan data di Dinas Kesehatan Trenggalek, sejumlah kecamatan di wilayah dataran rendah seperti Trenggalek, Pogalan, Karangan, Tugu, Durenan, Watulimo dan beberapa kecamatan lain menjadi kawasan endemi demam berdarah. (Adhar muttaqin)


Powered by Telkomsel BlackBerry®

PANWASLU TRENGGALEK TERTIBKAN RATUSAN PERAGA KAMPENYE

Trenggalek 13/12 - Panitia Pengawas Pemiluhan Umum (Panwaslu) kabupaten Trenggalek bersama tim gabungan selama tiga hari terakhir berhasil menertibkan ratusan alat peraga kampanye, dari calon legislatif maupun  partai politik karena melanggar aturan pemasangan.

Ketua Panwaslu kabupaten Trenggalek, Andy Sofyan mengatakan, peraga kampanye yang ditertibkan tersebut terdiri dari berbagai jenis, mulai dari baliho, spanduk hingga bendera.

"Ada seratus lebih, ada yang berupa bendera di depan tempat ibadah, kemudian di depan sekolahan atau tempat pendidikan, itu kami ambil dan kami tertibkan semua," kata Ketua Panwaslu Trenggalek, Andy Sofyan.

Andy menambahkan, kemungkinan besar, jumlah alat peraga kampanye yang di tertibkan akan terus bertambah, mengingat saat ini masing-masing panwas kecamatan juga melakukan penertiban, namun hasilnya belum dilaporkan ke pengawas tingkat kabupaten.

Pihaknya meminta masing-masing caleg maupun partai politik untuk mematuhi aturan pemasangan peraga kampanye, termasuk tidak memasang di depan sekolah maupun di tempat ibadah . Panwaslu mengaku akan menurunkan paksa alat kampanye yang melanggar ketentuan.

Negosiasi Pembebasan Lahan Bendungan Tugu Alot

Trenggalek, 13/12 - Proses negosiasi nilai ganti rugi pembebasan lahan untuk pembangunan bendungan di Trenggalek, Jawa Timur berjalan a lot.

Sejumlah warga mengaku masih belum menemukan kata sepakat dengan nilai ganti rugi yang ditawarkan pemerintah. Akibatnya, tawar-menawar yang dilakukan mulai, Kamis (12/12) kemarin berhasil 100 persen.

"Sampai saat ini tanah kami belum 'deal' karena pemerintah menawar dengan harga Rp100 juta, sedangkan kami minta Rp200 juta," kata salah satu warga Dusun Pacar, Desa nglinggis, Kecamatan Tugu, Dwi Saputro, saat dikonfirmasi wartawan di kantor kecamatan setempat.

Menurutnya, nilai ganti rugi yang ditawarkan pemerintah masih dibawah harga pasaran, sehingga pihaknya meminta untuk dilakukan negosiasi ulang.

"Ini masih menunggu giliran untuk, kalau memang nilainya sesuai ya akan mali lepaskan, kalau belum maka kami tahan dulu," ujarnya.

Ia mengaku, tidak akan mempersulit pemerintah untuk proses pembebasan lahan, hanya saja pihaknya meminta nilai yang ditawarkan tidak terlalu jauh dari permintaan warga.

Hal senada juga disampaikan oleh warga yang lain, menurutnya proses negosiasi akan berjalan lancar apabila warga mendapatkan hak yang sesuai.

"Ini masih tarik ulur, kami minta seluruh aset tanah dan bangunan dihargai Rp1 miliar, semoga saja hari ini bisa sepakat," katanya.

Sementara itu, sejumlah warga lain mengaku telah mencapai kata sepakat atas nilai pembebasan lahannya. Salah satunya, Nur Handik, ia mejelaskan, tanah dan bangunan seluas 933 meter persegi dibeli pemerintah seharga Rp381 juta.

"Sedangkan untuk petak lain berupa tanah saja, seluas 1.120 meter persegi dibeli Rp163 juta, sehingga totalnya Rp544 juta. Alhamdulillah ini sudah sesuai dengan keinginan," kata Nur Handik.

Bahkan ia mengaku nilai dua bidang tanah yang disepakati tersebut lebih tinggi dari yang dibayangkan.

Disisi lain, Kepala Bagian Pemerintahan Pemkab Trenggalek, Totok Rudijanto mengklaim negosiasi harga ganti rugi tah berjalan lancar. Dari 37 warga yang diundang 90 persennya telah mencapai kata sepakat.

"Kalau kemarin memang masih ada enam bidang yang sepakat, karena sebagian warga masih ada yang musyawarah dengan keluarganya masing-masingn" ujarnya.

Pihaknya optimistis, hari ini seluruh warga yang Dusun Pacar yang terkena dampak pembangunan bendungan Tugu sepakat dengan nilai ganti ruginya.

Disinggung mengenai jumlah anggaran yang dialokasikan untuk pembebasan tahap tahap pertama ini mencapai Rp7 miliar.

"Kebetulan kalau masalah anggaran ini yang mennangani BBWS (balai besar wilayah sungai) Jawa Timur, namun kalau tidak salah diawal itu disediakan Rp5 miliar, kemudian ditambah Rp2 miliar," imbuhnya.

Rencananya, Pemerintah Kabupaten Trenggalek bakal membangun bendungan berskala besar di Desa Nglinggis Kecamatan Tugu. Pembangunan tersebut bakal didanai oleh APBN dengan anggaran mencapai Rp550 miliar.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

HUKUMAN AKBAR ABBAS DITAMBAH DUA TAHUN

HUKUMAN AKBAR ABBAS DITAMBAH DUA TAHUN

Trenggalek, 9/12 - Pengadilan Tinggi (PT) Jawa Timur menambah hukuman mantan Ketua DPRD Trenggalek, Sanimin Akbar Abbas yang menjadi terdakwa korupsi perjalanan dinas dari dua tahun menjadi empat tahun. 

Kepala Kejaksaan Negeri Trenggalek, Adianto, Senin mengatakan, penambahan hukuman tersebut sesuai dengan tuntutan jaksa penuntut umum (JPU). 

"Kami mendapatkan informasi mengenai putusan banding tersebut hatri Jumat kemarin lusa, namun untuk detailnya seperti apa kami masih belum bisa menjelaskan, karena salinannya belum dikirim," katanya.

Menurutnya, dalam vonis tersebut Pengadilan Tinggi Jatim tidak merubah nilai hukuman denda bagi terdakwa, sehingga mamsih seperti putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya, yakni Rp200 juta.

Atas keputusan tersebut, Adianto mengaku tidak akan mengajukan upaya hukum kasasi ke Mahkaham Agung (MA), namun apabila pihak terdakwa masih mengajukan upaya kasasi, pihak kejaksaan juga bakal melakukan hal yang sama. 

"Sehinga kalau terdakwa Akbar Abbas menerima putusan itu, maka sudah Inkrah atau sudah memiliki kekuatan hukum tetap, tapi kalau dia lanjut ke MA berarti ya belum final," imbuhnya.

Sementara itu disinggung mengenai terdakwa lain, mantan kasubbag Tata Usaha DPRD Trenggalek, Sulistyowati yang divonis bebas oleh Pengadilan Tipikor Surabaya, kajari mengaku masih menungu hasil keputusan kasasi dari Mahkaman Agung.

"Karena kalau diputus bebas, JPU langsung mengajukan kasasi ke MA, bukan banding ke pengadilan tinggi, dan sampai saat ini putusanya masih belum turun," ujar Adianto.    

Sebelumnya, mantan Ketua DPRD Trenggalek, Sanimin Akbar Abbas didakwa melakukan tindak pidana korupsi pemotongan uang saku perjalanan dinas 44 anggota dewan sebesar tiga persen. Praktik kecurangan itu dilakukan mulai tahun 2010 hingga pertengahan 2012. 

Pria yang juga mantan Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan Trenggalek itu, ditangkap oleh tim kejaksaan saat berada di salah satu hotel di Surabaya. 

Penangkapan itu dilakukan karena yang bersangkutan dinilai tidak kooperatif dan mangkir dari panggilan penyidik. Saat ini Akbar Abbas mendekam di Rutam Tahanan (Rutan) Trenggalek, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. 

Belum Berijin, Dua Minimarket Kantor Pos Di Trenggalek Dilarang Beroperasi

Trenggalek, 8/12 - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Trenggalek, Jawa Timur melarang dua minimarket milik PT Pos Indonesia membuka usahanya karena belum berijin.

Kasi Trantip Satpol PP Trenggalek Wasito, Minggu mengatakan, sampai saat ini pihaknya telah melayangkan dua kali surat teguran kepada masing-masing pengelola toko modern yang ada di Jalan Raya Durenan serta lingkar alun-alun tersebut.

"Kedua minimarket ini tidak boleh beroperasi , karena belum memiliki IMB (ijin mendirikan bangunan), ijin HO (gangguan), SIUP (surat ijin usaha perdagangan) maupun TDP (tanda daftar perusahaan)," katanya.

Dijelaskan, apabila sampai surat peringatan ketiga tidak diindahkan, Satpol PP mengancam akan melakukan penutupan paksa.

"Rencanya Senin besok kami akan melayangkan surat teguran yang ketiga, semoga ada pengertian dari pengelola," ujarnya.

Menurutnya langkah tersebut dilakukan untuk memberikan kepastian hukum bagi investor yang yang menanamkan modalnya di Kabupaten Trenggalek.

"Kalau terkait respon dari pengelola kelihatannya memang sudah ada, beberapa waktu lalu sudah menemui Pak Kasatpol PP, tapi hasilnya seperti apa belum tahu," ujarnya.

Sementara itu dari pantauan di lapangan, meskipun telah dilayangkan surat teguran kedua, minimarket yang berafiliasi dengan waralaba nasional itu masih nekat membuka usahanya.

Hanya saja pengelola mengakali dengan membuka pintu samping, sehingga akses masuk ke toko tersebut mejadi satu dengan pintu utama kantor pos.

Untuk memastikan kebenarannya, sejumlah wartawan mencoba membeli beberapa sejumlah barang dan ternyata masih dilayani seperti biasa.

"Jadi kalau dari depan memang pintunya minimarket ditutup, tapi di depan ada tulisan yang mengarahkan pembeli untul masuk melalui pintu samping," kata Eko Priyono.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Kapal Terhempas Ombak, Seorang Nelayan Panggul Tewas

Kapal Terhempas Ombak, Seorang Nelayan Panggul Tewas

Trenggalek, 7/12 - Boniran (56), nelayan asal Dusun Joketro, Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tewas setelah kapal yang ditumpangi bersama anaknya terhempas ombak di perairan selatan.

Kapolsek Panggul, AKP Solichin mengatakan, kejadian tersebut bermula sekitar pukul 05.00 WIB (6/12), Boniran bersama anaknya , Mukaris (25) berangkat memancing menggunakan kapal.

Namun sesampai dijarak ±1 mill dari bibir pantai secara tiba-tiba muncul ombak besar. Akibatnya kapal kecil yang ditumpangi terhempas dan menabrak karang di pulau Gondho.

"Begitu menabrak karang, kapal tersebut pecah, kedua korban pun terlempar dan ikut membentur karang," katanya.

Lanjut dia, akibat benturan tersebut, Boniran nyaris tenggelam. Mengetahui kondisi tersebut Mukaris mencoba memberikan pertolongan kepada bapaknya dengan cara berenang.

"Namun usaha itu sia-sia, korban Boniran terlepas dan ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, sedangkan anaknya selamat," imbuhnya.

Mantan Kapolsek Pule ini menambahkan, polisi beserta tim medis langsung diterjukan untuk melakukan visum luar serta penyelidikan penyebab pasti kejadian tersebut.

"Kami menyimpulkan peristiwa itu murni kecelakaan dan tidak ditemukan adanya kejanggalan," ujar Solichin.

Jenazah korban akhirnya langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

BARU DIKERJAKAN, PROYEK JALAN SENILAI Rp 4,6 M DI TRENGGALEK AMBROL

     Trenggalek, 6/12 - Proyek peningkatan jalan senilai Rp4,6 miliar di Trenggalek, Jawa Timur mulai mengelupas, padahal ruas Gandusari-Krandegan-Kedunglurah itu baru dikerjakan.

     Salah satu warga, Dahroni Jumat mengatakan, sejumlah titik pengerjaan mulai mengalami kerusakan, bahkan beberapa diantaranya mengelupas dan ambrol.

     "Kami sebagai warga tentu kecewa, ini masih hitungan hari sudah seperti ini, coba satu atau dua bulan kedepan kami yakin akan semakin parah kerusakan yang ada," katanya.

     Pihaknya mensinyalir pengaspalan jalan utama menuju Kecamatan Gandusari tersebut dilakukan secara asal-asalan , sehingga mudah rusak.

     "Kalau kualitasnya bagus tidak mungkin seperti ini, warga meminta ini segera dilakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat," ujarnya.

     Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan Pengairan (PUBMP) Kabupaten Trenggalek, Yoso Mihardi membenarkan adanya kerusakan proyek jalan tersebut.

     "Memang benar ada beberapa titik yang rusak, kami sudah melakukan pengecekan, yang parah itu di perbatasan Melis-Krandegan, di situ aspalnya sampai mengelupas," katanya.

     Menurutnya, sesuai dengan kontrak, batas waktu pengerjaan jalan sepanjang sembilan kilometer itu akan berakhir pada tanggal 7 Desember (besok). Sehingga tanggungjawab kerusakan masih berada pada pihak kontraktor.

     "Bahkan selama enam bulan sejak selesainya kontrak, pihak rekanan masih memiliki kewajiban melakukan perbaikan, karena masuk dalam masa pemeliharaan," imbuhnya.

     Pihaknya menduga, mengelupasnya sebagian aspal "hot mix" itu akibat akibat kualitas pengerjaan yang tidak sempurna dan tidak memenuhi besaran teknis (bestek) yang ditentukan.  

     "Kemungkinan besar lapisan aspalnya terlalu tipis, sehingga ketika dilewati mudah sekali mengelupas, selain itu juga diperparah oleh hujan deras yang turun beberapa waktu lalu," ujarnya.

RSUD TRENGGALEK GAGAL CAPAI TARGET PAD Rp30 MILIAR

     Trenggalek, 5/12 - Rumah Sakit dr Soedomo Trenggalek, Jawa Timur terancam gagal mencapai target pendapatan asli daerah (PAD) 2013 sebesar Rp30 miliar.
     
     Plt Direktur RSUD dr Soedomo Trengglek, Saeroni Jumat mengatakan, hingga saat ini jumlah pendapatan yang masuk dari retribusi pelayanan kesehatan baru mencapai Rp18 miliar.

     "Itu perhitungan retribusi mulai Januari hingga September lalu, terus terang saat ini banyak sekali kendala yang kami hadapi untuk bisa mencapai target PAD terebut," katanya.

     Beberapa kendala itu antara lain adalah belum terbayarkannya klaim dana jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) selama kurun waktu enam bulan terakhir. Jumlah dana yang masih tersendat mencapai lebih dari Rp6 miliar.

     "Untuk Jamkesmas memang se-Indonesia belum cair, sehingga mau tidak mau kami harus sabar menanti, karena ini terjadi tidak hanya di Trenggalek saja," ujarnya.

     Pihaknya berharap pemerintah pusat segera mencairkan anggran itu, karena apabila tidak segera turun maka bisa mengancam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Disisi lain juga sekaligus bisa menambah prosesntase pemasukan PAD.

     Selain terkait klaim Jamkesmas, sulitnya pencapaian PAD juga diakibatkan oleh belum maksimalnya pelayanan rumah sakit akibat proses pembangunan sejumlah fasilitas kesehatan.

     "Contohnya seperti ruang perawatan bayi untuk sementara kami gabung dengan ruang anak-anak, kemudian ada juga beberapa bagian lain yang harus kami geser," imbunya.

     Pihaknya juga mengakui, saat ini tingkat kunjungan masyarakat untuk berobat ke rumah sakit milik Pemkab Trenggalen ini juga mengalami penurunan.

     Saeroni mengaku, meskipun mengalami sejumlah kendala, pihaknya terus berusaha memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat yang hendak berobat ke rumah sakit. 

     Sementara itu disinggung mengenai target PAD tahun 2014, pengganti Noto Busianto ini mengaku institusinya diproyeksikan mampu mendapatkan pamasukan dari retribusi Rp33 miliar.

     "Jadi targetnya naik Rp3 miliar dibanding tahun ini, terkait hal tersebut kami optimistis bisa mencapainya, mengingat saat ini sejumlah fasilitas rumah sakit sedang ditingkatkan," imbuhnya.

     Salah satu fasilitas yang diperkirakan akan mendongkrak pendapatan rumah sakit adalah pembangunan gedung paviliun, yang kini telah memasuki tahap akhir.

     "Kemdian kami juga menambah jumlah tempat tidur dari sebelumnya 182 menjadi 273 unit, untuk semua kelas, mulai kelas utama, I, II maupun III. Kemudian nanti juga ada fasilitas cuci darah," jelas Saeroni.

     Namun seluruh fasilitas-fasilitas baru tersebut baru bisa direalisasikan pada pertengahan tahun 2014 atau memasuki semester kedua.  
PEMKAB TRENGGALEK ALOKASIKAN ANGGARAN Rp 5 M UNTUK JEMBATAN NGLINGGIS

PEMKAB TRENGGALEK ALOKASIKAN ANGGARAN Rp 5 M UNTUK JEMBATAN NGLINGGIS

Trenggalek,5/12 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur mengalokasikan anggaran Rp5 miliar untuk pembangunan jembatan Nglingis Kecamatan Tugu yang putus akibat bencana banjir.  

Kabid Pemelirahaan Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan Pengairan (PUBMP) Sukamto, Kamis mengatakan, anggaran miliaran rupiah tersebut telah dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2014.

"Jembatan ini memiliki fungsi yang sangat vital bagi masyarakat di Nglinggis dan beberapa desa di sekitarnya, maka dari itu pelaksanaan proyeknya kami usulkan bisa dilaksanakan tahun depan," katanya.

Menurutnya, Sesuai dengan perencanaan, jembatan yang memiliki panjang 50 meter tersebut bakal dikerjakan dalam satu tahap, sehingga bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.

"Kami berharap pengajuan anggaran tersebut disetujui oleh DPRD, karena jembatan adalah salah satu infrastruktur utama untuk menjalankan roda perekonomian masyarakat," unjarnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah Wakil Ketua DPRD Trenggalek Miklasiati membenarkan adanya usulan pembangunan jembatan tersebut. Namun pihaknya masih belum bisa memastikan apakah rencana tersebut mendapatkan persetujuan dari dewan atau tidak.

"Saat ini badan anggaran (banggar) masih akan melakukan pembahasan, nanti dari pembahasan itu akan kami lihat layak atau tidak, kami yakin kalau memang penting pasti lolos," katanya. 

Politikus Partai Golkar ini mengklaim akan memberikan prioritas terhadap rencana perbaikan infrastruktur jalan maupun jembatan yang ada di Trenggalek. 

"Kami juga tahu kalai jembatan itu menjadi penghubung utama untuk menuju Desa Duren serta beberapa desa di Kecamatan Pule," ujarnya. 

KUALITAS JELEK, WARGA KELUHKAN PROYEK JALAN

Trenggalek, 5/12 - Sejumlah warga Dusun Nglaban Desa Karanganyar, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengeluhkan buruknya kualitas proyek pembangunan jalan di desanya.

Salah satu warga, Jumiati mengaku, proyek rabat jalan senilai Rp 90 jutaan tersebut rusak dan banyak yang ambrol, padahal baru selesai dikerjakan dua minggu yang lalu. 

"Ya seperti ini kondisinya, masak baru dibangun sudak rusak, yang jelas warga tidak puas dengan pekerjaan yang seperti ini, kalau bisa diperbaiki," katanya.        

Hal senada juga dikatakan sejumlah warga yang lain, mereka meminta pemerintah bertanggungjawab dan segera melakukan perbaikan atas kondisi tersebut. Karena apabila hal itu tetap dibiarkan akan membahayakan pengguna jalan. 

Sementara itu, Kepala Desa Karanganyar, Bambang Dwi mengakui buruknya proyek jasmas tersebut. Menurutnya, pemerintah desa telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan guna menindaklanjuti persoalan itu.

"Tentunya kalau kualitas pekerjaanya seperti itu, kami keberatan, karena pembangunan ini tujuannya untuk mempermudah masyarakat," ujarnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, salah satu anggota tim FHO Dinas Permukiman dan Kebersihan (Perkimsih) Kabupaten Trenggalek Muyono mengatakan, kualitas proyek peningkatan jalan tersebut jauh dibawah besaran teknis (bestek) yang ada.

"Untuk itu kami menolak hasil pekerjaan itu dan harus dilakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan," katanya kepada sejumlah wartawan. 

KUA SE-TRENGGALEK LAKSANAKAN WAJIB NIKAH DI KANTOR KUA MULAI 1 JANUARI

KUA SE-TRENGGALEK LAKSANAKAN WAJIB NIKAH DI KANTOR KUA MULAI 1 JANUARI

Trenggalek, 5/12 - Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Se-Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur akan memberlakukan kewajiban menikah di kantor KUA mulai 1 Januari 2014. 

Kepala KUA Kecamatan Trenggalek, Subkhan Hamzah, Kamis mengatakan,selama Desember ini pihaknya masih akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. 

"Jadi masyarakat biar tahu terlebih dahulu, baru kemudian kami laksanakan kesepakatan KUA se-Jatim itu, kami tidak ingin mempersulit masyarakat," katanya.

Sementara itu untuk masyarakat yang terlanjur mendaftarkan diri untuk akad nikah di rumah masing-masing, masih ditoleransi dan dilayani seperti biasa. Namun pihaknya mengaku akan berusaha mengajak untuk melaksanakan akad nikah di kantor KUA.

"Kalau memang tidak bisa kami ajak ke kantor ya kami mengalah, namun dengan konsekuensi bahwa kami tidak akan menerima apapun kecuali Rp30 ribu sebagai biaya pencatatan nikah," ujarnya.

Lanjut dia, meskipun mulai 1 Januari 2014 KUA sepakat tidak melayani pencatatan nikah di luar jam kerja serta hari libur, KUA di Trenggalek  akan memberikan pengecualian untuk beberapa pengajuan pernikahan. 

"Khusus untuk yang wali nikahnya itu sudah tua dan tidak memungkinkan untuk diajak ke kantor, petugas kami masih bersedia untuk mendatangi ke lokasi hajatan. Karena ini kondisinya berbeda, jadi kami kecualikan," imbuhnya.  

Subkan berharap, pemerintah pusat segera mengeluarkan regulasi yang tegas terkait pencatanan nikah, sehingga tidak menimbulkan persoalan di lapangan termasuk adanya dugaan  gratifikasi dari sisa biaya pernikahan . 

Dijelaskan, dalam kurun setahun rata-rata jumlah pernikahan yang dicatat di KUA se Kabupaten Trenggalek hampir mencapai 10 ribu  pernikahan. Dari jumlah tersebut 90 persen pelayanan pencatatan nikahnya dilakukan di rumah warga. 

Sebelumnya, seluruh kepala KUA se-jawa Timur mengeluarkan kesepakatan untuk tidak melayani pencatatan pernikaan diluar jam  kerja dan hari kerja. 

Para penghulu juga mendeklarasikan menolak pungutan liar. Kesepatakan tersebut merupakan buntut dari ditahannya kepala KUA Kecamatan/Kota Kediri karena diduga menerima gratifikasi dari biaya pernikahan.   

PEMBAHASAN APBD 2014 BELUM KELAR, DPRD TRENGGALEK KUNKER BEDOL KAMPUNG

Trenggalek, 5/12 – Meskipun pembahasan APBD 2014 belum selesai, seluruh anggota DPRD Trenggalek, Jawa Timur justru melakukan kunjungan kerja (kunker) ke berbagai kota di Jawa Barat dan Banten. Akibatnya saat ini kantor dewan kosong melompong.

Sekretaris DPRD Trenggalek, Abu Mansur mengatakan kunker tersebut merupakan rangkaian kegiatan anggota dewan yang telah direncanakan jauh-jauh hari.

"Seluruhnya berangkat kemarin pagi, ke Juanda sendiri-sendiri, kamudian naik pesawat ke Jakarta," katanya.


Rencanaya, studi banding 44 anggota dewan itu akan berlangsung selama tiga hari atau hingga jumat (6/12) besok.

Menurutnya, sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan, para wakil rakyat tersebut terbagi menjadi empat kelompok, sesuai komisi masing-masing.

"Komisi I dan IV ke Kota Tangerang, Komisi III ke Depok dan komisi II ke Kabupaten Bekasi, meraka melakukan studi banding sesuai dengan tupoksi masing-masing komisi," ujarnya.

Lanjut Abu, kunker tersebut sengaja dilakukan secara bersamaan agar seluruh agenda pembahasan APBD 2014 bisa terselesaikan dengan cepat dan tepat.

"Kalau kunkernya tidak bersamaan, kami khawatir nanti pada saat pembahasan oleh badan anggaran jumlah peserta rapatnya kurang dan rawan tidak kuorum," kilahnya.

Sementara itu, aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Trenggalek, Saiful Anam mengecam kunker anggota dewan tersebut.

Ia menilai kegiatan itu hanya untuk menghabiskan anggaran diakhir tahun.

"Pembahasan APBD saja belum selesai kok sudah keluyuran, kami yakin ini hanya akal-akalan wakil rakyat untuk mengabiskan anggaran," katanya.



Powered by Telkomsel BlackBerry®
Parpol Di Trenggalek Kesulitan Isi Dokumen Rekening Kampanye

Parpol Di Trenggalek Kesulitan Isi Dokumen Rekening Kampanye

Trenggalek, 4/12 - Mayoritas partai politik di Trenggalek, Jawa Timur kesulitan mengisi dokumen kelengkapan rekening khusus dana kampanye.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek, Khusnu Roviq, Rabu mengatakan, saat ini sebagian rekening dana kampanye yang dilaporkan belum dilengkapi dengan isian dokumen yang disyaratkan.

"Jadi memang ada form-form yang harus dilengkapi, ini memang lumayan sulit karena menyangkut ilmu akutansi," katanya.

Terkait persoalan itu, pihaknya mengaku telah menggelar "workshop" dengan seluruh parpol. Namun nampaknya kegiatan tersebut masih belum efektif, karena masih banyak yang belum bisa memahami.

Roviq mengaku akan berkonsultasi dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jawa Timur guna mencari formula yang tepat untuk menyelesaikan pengisian form pendukung rekening dana kampanye.

"Kami menggandeng IAI, karena seluruh dana kampanye masing-masing parpol di Trenggalek akan diaudit oleh akuntan publik," ujarnya.

Lanjut dia, meskipun masih banyak parpol yang belum melengkapi dokumen pendukung tersebut tidak menjadi penghambat dalam tahapan Pemilu 2014 di Trenggalek. Ia optimistis pengisian itu dapat diselesaikan dengan baik oleh masing-masing partai.

"Yang terpenting adalah rekeningnya harus dilaporkan dulu ke KPU, karena masih ada parpol yang belum menyerahkan. Dokumen bisa diselesaikan sambil jalan," kata Khusnu Roviq.

Sementara itu dari catatan KPU Trenggalek, hingga kini erdapat empat partai politik yang belum menyerahkan rekening khusus dana kampanye. Masing-masing parpol tersebut adalah PKS, PKB, Hanura dan Gerindra.

Keempat parpol itu diberikan tenggang waktu hingga 2 Maret 2014. Apabila dari batas waktu tersebut tetap tidak menyerahkan, KPU akan menjatuhkan sanksi tegas.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
ISTRI BUPATI TRENGGALEK BANTAH TERLIBAT PENGADAAN SERAGAM SEKOLAH

ISTRI BUPATI TRENGGALEK BANTAH TERLIBAT PENGADAAN SERAGAM SEKOLAH

     Trenggalek, 3/12 - Istri Bupati Trenggalek, Jawa Timur Peny Sugiarti membantah melakuan intervensi terhadap sekolah-sekolah SMP dan SMA di wilayahnya untuk membeli seragam batik di perusahaan tertentu.

     Bantahan ini disampaikan Selasa, setelah muncul rumor bahwa ketua PKK tersebut ikut campur dalam pengadaan seragam sekolah, terlebih sebelumnya sejumlah kepala sekolah telah diperiksa oleh kejaksaan negeri setempat.

     "Jadi saya tidak pernah melakukan intervensi sama sekali terkait hal itu, sehingga isu yang berkembang selama ini tidak benar," katanya.

     Menurutnya, pada saat sebelum pengadaan seragam batik di masing-masing sekolah, ia mengakui sempat bertemu dengan seseorang  yang menawarkan batik. Namun hal itu terjadi dalam waktu singkat dan hanya disampaikan sekilas.

     "Kebetulan orang tersebut menjadi donatur tetap di Yayasan Srikandi, saya hanya menemuai sebentar karena sedang sibuk dengan sejumlah kegiatan," ujarnya.

     Lanjut Peny, kala itu koleganya tersebut menawarkan sejumlah motif batik yang cocok untuk seragam sekolah di Trenggalek. Ia mengakui beberapa batik memang menarik, namun hal itu tidak ditindaklanjuti dengan menjalin komitmen dengan orang tersebut untuk pengadaan batik di lembaga pendidikan.

     "Saat itu saya sendiri juga menyampaikan bahwa punya beberapa motif yang bagus, hasil lomba motif batik Trenggalek. Ya hanya sebatas basa-basi seperti itu, tidak ada yang lain," jelasnya.

     Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek ini balik menuding, ada muatan politis dalam perkara tersebut, mengingat saat ini ia menjadi salah satu calon legislatif salah satu partai politik.

     "Jadi sebetulnya sudah terbaca arahnya nanti kemana dan seebetulnya siapa yang menghembuskan ini kami sudah tahu," imbuhnya.

     Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Trenggalek, Adianto mengakui, beberapa pekan lalu pihaknya telah memanggil sejumlah kepala sekolah guna dilakukan pemeriksaan.

     "Untuk hasilnya ternyata tidak ada yang mengarah pada tindak pidana korupsi, sehingga kami tidak bisa menindaklajuti kasus tersebut lebih lanjut," ujarnya.

Akbar Abbas Didepak Dari Ketua DPRD Trenggalek

Trenggalek, 2/12 - Ketua DPRD Trenggalek, Jawa Timur non aktif, Sanimin Akbar Abas diturunkan dari jabatannya menjadi anggota dewan biasa karena terjerat kasus dugaan korupsi uang saku perjalanan dinas.

Sementara itu, jabatan ketua DPRD secara definitif digantikan oleh, pelaksana tugas sebelumnya Hari Langgeng Wiyono.

"Ini sesuai dengan surat keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur," kata Sekretaris DPRD Trenggalek, Abu Mansur.

Dijelaskan, pemberhentian Sanimin Akbar Abbas tersebut merupakan usulan dari DPC PDI perjuangan Trenggalek, selaku partai pengusungnya.

Usulan tersebut ditindaklanjuti oleh sekretariat dewan serta bupati setempat dengan diajukan penetapan ke Gubernur Jawa Timur.

Menurutnya, meski diberhentikan dari posisi ketua dewan, namun bekas ketua DPC PDI perjuangan Trenggalek
tersebut masih menerima gaji sebagai anggota DPRD.

"Keanggotannya sebagai anggota dewan tidak ikut diberhentikan, hanya saja dia non aktif, karena status hukumnya belum memiliki kekuatan hukum tetap," ujarnya.

Sementara itu, salah satu pengurus DPC PDI Perjuangan Trenggalek, Hamzah Abdillah mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan kajian terkait posisi Akbar Abbas sebagai anggota parlemen.

"Kami masih belum memutuskan, apakah yang bersangkutan akan diberhentikan penuh dari keanggotaan dewan atau tidak, yang jelas ini menjadi salah satu atensi partai kami," katanya.

Sebelumnya, mantan Ketua DPRD Trenggalek, Sanimin Akbar Akbar Abbas, dovonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Surabaya setelah terbukti melakukan korupsi pemotongan uang saku perjalanan dinas 44 anggota dewan.

Selain pemberhentian ketua dewan, rapat paripurna DPRD Trenggalek juga melakukan pelantikan, Haryo Heru Sulaksono sebagai anggota dewan.

Ia menggantikan anggota dewan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) sebelumnya, Supramono dari yang kini menyeberang menjadi calon legislatif Partai Hanura.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

EMPAT PARPOL DI TRENGGALEK BELUM SERAHKAN REKENING DANA KAMPANYE

Trenggalek, 29/11 – Empat partai politik (parpol) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur hingga kini belum menyerahkan rekening dana kampanye.

Komisoner KPU Trenggalek, Khusnu Roviq, Jumat mengatakan, keempat parpol tersebut antara lain Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura dan Partai Gerindra.

"Jadi, dari 12 parpol peserta Pemilu 2014 tinggal ini yang belum, kami berharap mereka segera meenyerahkan rekening khusus dana kampanye secepatnya," katanya.

Dijelaskan sesuai dengan ketentuan, seluruh parpol diwajibkan menyerahkan rekening khusus dana kampanye paling lambat dua minggu sebelum dimulainya kampanye terbuka atau 2 Maret 2014 mendatang.

Apabila hingga batas akhir yang ditentukan masih ada yang belum menyetorkan rekening dana kampanye, maka partai yang bersangkutan terancam mendapatkan sanksi.

"Sanksinya bermacam-macam, hingga yang paling berat adalah dibatalkan kepesertaannya dalam pemilu di daerah tertentu, tapi kami yakin parpol di Trenggalek ini akan menyerahkan rekening sesuai dengan jadwal," ujarnya.

Roviq menambahkan, untuk saldo awal dalam rekening tersebut, KPU tidak menentukan batas minimalnya, namun yang terpenting seluruh peserta pemilu telah memiliki, sehingga dalam pelaksanaan kampanye nanti masing-masing parpol maupun calon legislatif tinggal melakukan pengelolaan.

Menurutnya, rekening khusus dana kampanye tersebut dimaksudkan untuk mempermudah penyelenggara pemilu dalam mengontrol anggaran operasional kampanye yang digunakan masing-masing parpol maupun calegnya.

"Termasuk keabsahan dana tersebut, diperoleh darimana, kemudian berapa nilainya dan ini nanti akan dilakukan audit oleh akuntan publik," imbuhnya.

Kata dia seluruh anggaran yang digunakan kampanye wajib dimasukkan dalam rekening itu, termasuk dari masing-masing caleg.

"Sehingga apabila nanti tim audit menemukan adanya aliran dana yang tidak dimasukkan dalam rekening, ya tentunya akan menjadi catatan tersendiri dan harus dipertanggungjawabkan," katanya.

Lebih lanjut, Khusnu Roviq menjelaskan untuk anggaran yang digunakan sebelum memiliki rekening khusus dana kampanye, masing-masing parpol maupun caleg harus melakukan pencatatan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®










Kejaksaan Trenggalek Kembalikan Berkas Korupsi Pengadaan Obat

Kejaksaan Trenggalek Kembalikan Berkas Korupsi Pengadaan Obat

Trenggalek, 27/11 - Kejaksaan Negeri (Kejari) Trenggalek, Jawa Timur mengembalikan berkas penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan obat RSUD dr Soedomo Trenggalek ke penyidik kepolisian karena dinilai belum lengkap.

Kepala Kejari Trenggalek, Adianto, Rabu mengatakan, kasus dengan tersangka mantan direktur RSUD dr Soedomo, Noto Budianto tersebut saat ini masih membutuhkan beberapa tambahan dari penyidik kepolisian.

"Hari ini tadi berkasnya P19 (dikembalikan), sesuai dengan prosedur, penyidik kepolisian diberikan jangka waktu 14 hari untuk melengkapi kekurangan yang ada," katanya.

Saat didesak wartawan, kajari enggan menyebutkan secara detail mengenai kekurangan dalam berkas tersebut. Pihaknya beralasan hal itu merupakan rahasia penyidikan.

Adianto mengaku akan segera memproses kasus tersebut hingga ke pengadilan, apabila telah mendapatkan data maupun keterangan tambahan yang dibutuhkan dari penyidik kepolisian.

"Nantinya kami akan melakukan pemeriksaan lagi hingga berkas dinyatakan P21 atau lengkap," imbuhnya.

 Kasus dugaan korupsi tersebut bermula dari pengadaan obat dan alat kesehatan pada tahun 2011-2012 senilai Rp6,8 miliar.

     Dalam pelaksanaannya, pihak kontraktor memberikan komisi kepada pihak rumah sakit sebesar Rp98 juta rupiah. Namun uang yang seharusnya masuk ke rekening Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD dr Soedomo justru dialihkan ke rekening lain.

     Pengalihan uang komisi tersebut diduga atas perintah langsung direktur dumah sakit kala itu, Noto Budianto. Polisi menduga uang itu bakal digunakan untuk kepentingan pribadi.

     Saat polisi mulai melakukan langkah penyelidikan, direktur rumah sakit plat merah itu mengembalikan uang komisi ke kas BLUD.

     Meskipun tersangka telah mengembalikan uang komisi tersebut, hal itu tidak secara serta merta. Polisi menilai hal tersebut tidak menghilangkan perbuatan melanggar hukum yang telah dilakukan sebelumnya.

     Dalam kasus ini Noto Budianto dijerat dengan pasal 2 dan 3 Undang-undang RI nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Tindak Pidana Korupsi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Longsor Tutup Jalur Trenggalek-Pacitan

Trenggalek, 27/11 - Akses jalan utama Trenggalek-Pacitan tersendat selama tujuh jam akibat tanah longsor yang terjadi di tanjakan 17 persen Kecamatan Suruh.

Material tanah bercampur batu setinggi 2 X 6 meter menutup sebagian badan jalan, akibatnya arus lalulintas dari Trenggalek maupun Pacitan mengalami kemacetan panjang dan harus melintas secara bergantian.

"Kalau tadi pagi, sekitar pukul 04.00 WIB seluruh badan jalan tertutup longsor, kemudian oleh warga yang melintas dibersihkan sekenanya," kata salah satu warga, Langgeng, Rabu.

Selain menutup sebagian badan jalan, timbunan tanah longsor juga mengancam bangunan proyek tembok penahan jalan (TPJ) yang ada sekitar lokasi kejadian.

Selang beberapa jam kemudian, alat berat milik kontraktor proyek pembangunan TPJ tersebut diterjunkan untuk membantu proses pembersihan longsor.

Anggota Bandan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Basuki mengatakan, pembersihan material longsor membutuhkan proses lama, karena timbunan tanah bercambur dengan batu berukuran besar.

"Tapi alhamdulilah sekitar pukul 13.00 WIB arus lalulintas dari dua arah sudah kembali normal, namun harus hati-hati, karena jalan masih licin," katanya.

Dijelaskan, peristiwa tanah longsor di tanjakan 17 persen tersebut dimungkinkan akibat pengeprasan tebing yang ada di samping jalan terlalu curam.

"Selain itu struktur tanah di kawasan situ lumayan gembur, sehingga apabila terkena hujan deras mudah longsor," ujarnya.

BPBD Trenggalek mengimbau, masyarakat yang melintas jalur antar Kabupaten, Trenggalek-Pacitan untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.

Terlebih saat ini, kondisi tebing cukup banyak yang retak-retak dan rawan terjadi longsor susulan.

"Kami telah menyiapkan tim reaksi cepat (TRC) di setiap kecamatan, sehingga apabila terjadi bencana bisa langsung disampaikan ke BPBD dan diambil tindakan," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Satpol PP Trenggalek Data Bangunan kafe Di Tanah Aset

Trenggalek, 27/11 - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Trenggalek, Jawa Timur mulai melakukan pendataan kafe dan karaoke ilegal yang berdiri di tanah milik pemerintah, terutama di kawasan kecamatan watullimo.

"Langkah ini kami ambil untuk mendapatkan data yang valid tentang keberadaan bangunan-bangunan tersebut, sebelum kami lakukan penertiban," kata Kepala Satpol PP Trenggalek, Widiarsono, Rabu.

Dijelaskan, proses pendataan tersebut bekerjasama dengan jajaran pemerintah kecamatan maupun desa serta bagian sekretariat daerah (setda).

Selain itu, pihaknya juga bakal melakukan kajian hukum mengenai status kepemilikan aset serta bangunan-bangunan yang ada di atasnya.

Dengan data serta analisa hukum yang jelas, diharapkan langkah yang diambil Satpol PP tepat dan dapat meminimalisir potensi konflik yang ada.

"Maka dari itu untuk mengambil langkah penertiban itu tidak bisa serta merta langsung gusur, kami butuh payung hukum serta strategi yang benar," imbuhnya.

Mantan Camat Bendungan ini menambahkan, dari analisa sementara, sejumlah bangunan kafe dan karaoke yang berada di kawasan jalur lintas selatan (JLS) di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo adalah ilegal.

Terlebih beberapa tempat hiburan tersebut, dibangun secara permanen dan bertingkat.

"Yang jelas mereka salah, karena membangun di atas lahan yang bukan haknya, sama halnya apabila ada orang lain kemudian tiba-tiba membuat rumah di tanah anda salah apa tidak," ujar Widiarsono.

Pihaknya menagaskan, Satpol PP berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan tersebut, mengingat apabila tidak segera di selesaikan akan berpotensi menimbulkan kerugian negara maupun konflik.

"Bukan kami melempem, namun semuanya itu butuh proses dan tidak bisa instan," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kecelakaan Truk vs Bus Di Jalan Raya Karangsoko

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Trotoar Di Trenggalek Tak Ramah Pejalan Kaki

Trenggalek 27/11 - Sebagian besar fasilitas trotoar di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tidak ramah pejalan kaki.

Kepala Satpol PP Trenggalek, Widiarsono mengatakan, di sepanjang jalan protokol yang ada di kawasan perkotaan, fasilitas trotoar tersebut banyak dimanfaatkan oleh pedagang kaki lima maupun pengusaha toko untuk menggelar dagangan.

Selain itu banyak juga dimanfaatkan untuk tempat parkir kendaraan. Akibatnya pejalan kaki terpaksa harus keluar dari trotoar dan mengunakan badan jalan.

"Untuk trotoar yang banyak ditempati pedagang di sepanjang jalan Panglima Sudirman sampai Jalan Soekarno-Hatta, termasuk jalan sirip, seperti jalan Dewi Sartika, ya pokoknya kawasan kota," katanya.

Widiarsono menambahkan, untuk mengatasi permasalahan tersebut pihaknya berencana melakukan sterilisasi trotoar terutama yang ada di kawasan perkotaan.

Ia meminta para pedagang maupun masyarakat untuk menghargai hak pejalan kaki tersebut, dengan memindahkan dagangan maupun kendaraan di tempat yang lain.

Kepala Satpol PP mengaku, kedepan juga akan melakukan penertiban trotoar di seluruh Kabupaten Trenggalek.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Satpol PP Trenggalek Bongkar Paksa Bangunan Liar

Trenggalek, 26/11 - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Trenggalek, Jawa Timur melakukan pembongkaran paksa pagar salah satu kantor media massa setempat karena tidak sesuai dengan ijin mendirikan bangunan (IMB).

Puluhan anggota Satpol dengan dikawal anggota kepolisian sekitar pukul 13.00 mendatangi kantor majalah Life Style Media Group di Jalan Raya Gandusari kecamatan Gandusari. Selanjutnya dengan menggunakan palu dan sejumlah peralatan lainnya petugas langsung membongkar pagar yang ada di atas saluran irigasi tersebut.

"Kalau sesuai dengan IMB-nya, bangunan (pagar) ini seharusnya tidak ada, sedangkan untuk jembatan yang menutupi saluran air ini tidak masalah," kata Kasi Trantib Satpol PP Trenggalek, Wasito, Selasa.

Menurutnya sebelum melakukan pembongkaran paksa, pihaknya telah tiga kali mengirimkan surat peringatan terhadap pemilik bangunan. Namun hal itu tidak direspon positif oleh pemilik bangunan.

"Karena tidak ada inisiatif pembongkaran dari pemilik, akhirnya dengan terpaksa kami selaku penegak perda (peraturan daerah) turun tangan langsung dan melakukan penertiban," ujarnya.

Dijelaskan, bangunan kantor media massa tersebut berbatasan langsung dengan saluran irigasi dan jalan raya. Karena tidak memiliki halaman, pemilik kantor membangun jembatan diatasnya dan membuat pagar keliling.
"Sehingga pagarnya itu mepet dengan jalan raya," imbuh Wasito.

Sementara itu, Kepala Dinas Binamarga dan pengairan Kabupaten Trenggalek, Yanu Riyanto sepakat dengan dengan penjelasan Satpol PP. Menurutnya, apabila bangunan tersebut dibiarkan, maka akan membuat kecemburuan terhadap pemilik usaha lainnya.

"Bisa jadi yang lain akan ikut-ikutan membangun pagar yang serupa," katanya kepada sejumlah wartawan.
Yanu mengaku, pihaknya berencana melakukan pendataan bangunan-bangunan liar yang ada diatas saluran irigasi.

Dikonfirmasi terpisah, juru bicara kantor majalah Life Style Media Group, Budi Ardi Widodo mengakui bahwa pagar yang dibangun diatas saluran irigasi tersebut tidak termasuk dalam IMB.

Namun pihaknya menengarai adanya kejanggalan dalam tiga surat peringatan yang dilayangkan Satpol PP, karena alasan yang sampaikan tidak sinkron antara surat satu dan dan lainnya.

"Dalam surat peringatan pertama, alasannya adalah mengganggu normalisasi saluran, kemudian kami klarifikasi bahwa kami sudah memiliki IMB," ujarnya.

Selanjutnya Satpol PP kembali mengirimkan surat peringatan kedua serta mendatangkan tim ahli dari dinas binamarga dan pengairan serta dinas pemumukiman dan kebersihan.

"Alasannya masih sama yaitu normalisasi, namun dari kajian tim ahlin ternyata pembangunan jembatan diatas saluran tidak menyalahi aturan," imbuhnya.

Budi menambahkan, setelah itu Satpol PP mengirimkan surat peringatan ketiga, namun isinya berbeda, yakni perintah pembongkaran pagar.

"Ini kan tidak sesuai, karena surat pertama dan kedua masalah normalisasi sungai, sedangkan yang ketiga tiba-tiba berubah menjadi pembongkaran pagar," katanya.

Selain itu pihaknya juga menilai aksi bongkar paksa yang dilakukan Satpol PP terkesan tebang pilih, karena saat ini banyak bangunan serupa yang berdiri di beberapa tempat.

"Kalau memang mau ditertibkan ya harus semuanya, jangan hanya milik kami saja," tandasnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®