Ketua Gerindra Trenggalek : Pengerahan Massa Untuk Hadiri Rakernas

Ketua Gerindra Trenggalek : Pengerahan Massa Untuk Hadiri Rakernas


Trenggalek - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Trenggalek mengakui ada pengerahan massa untuk ke Jakarta, namun rombongan tersebut bukan untuk kepentingan pemilihan gubernur. 

"Iya memang ada rombongan ke Jakarta, ada satu bus, jumlahnya sekitar 40 orang, tapi ini tidak ada kaitannya dengan pilgub, tapi untuk menghadiri rakornas (rapat koordinasi nsional)," Ketua DP Partai Gerindra Trenggalek, Nurhadi, Selasa (17/4/2017) melalui sambungan telepon. 

Menurutnya, kegiatan rakornas tersebut dilakukan di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang dihadiri oleh puluhan ribu pengurus dan kader partainya. Sedangkan Khusus untuk Trenggalek sendiri yang ikut rombongan ke Jakarta terdiri dari pengurus  tingkat kabupaten, kecamatan hingga ranting. 

"Kami juga mengikut sertakan beberapa orang dari sayap partai. Yang jelas kami ke Jakarta untuk rakernas. Sedangkan terkait pilgub itu urusan pengurus yang di sana," ujarnya. 

Sementara itu, Kapolres Trenggalek, AKBP Donny Adityawarman telah mengeluarkan maklumat yang berisi larangan mobilisasi massa ke Jakarta terkait Pilgup 2017. Pihaknya mengimbau agar seluruh pihak untuk menyerahkan proses pemilihan kepala daerah kepada instansi yang berwenang yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) serta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) beserta jajarannya. 

"Sampai saat ini tidak ada mobilisasi, kalau wacana memang sebelunya ada, tapi tidak jadi," katanya. 

Ditambahkan, sesuai dengan isi maklumat, apabila ada warga Trenggalek yang kedapatan melalukan mobilisasi massa, aparat kepolisian akan bertindak tegas dan memulangkan warga ke daerah masing-masing. 

Mensos : Jangan Gunakan Bantuan PKH Untuk Belanja Lebaran


Trenggalek - Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa mengimbau, para penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (Bansos PKH) untuk tidak menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan puasa maupun lebaran. 

"Ini sebentar lagi puasa, sebentar lagi lebaran, jadi kami minta bisa bijak menggunakan dana bantuan tersebut. Jangan dibelikan baju, yang benar untuk membiayai anak sekolah," ujarnya dihadapan ratusan keluarga penerima manfaat (KPM) di Pendapa Manggala Praja Nugraha, Trenggalek, Selasa (18/4/2017). 

Menurutnya, imbauan tersebut sengaja disampaikan, karena tingginya kebutuhan rumah tangga pada saat lebaran sangat rentan untuk menggunakan dana bantuan dari pemerintah. 

"Nah ini nanti Insya Allah pada akhir Mei atau awal Juni mendatang, bansos dari Kemensos tersebut akan kembali cair," ujarnya. 

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial, Harry Hikmat mengatakan, khusus di wilayah Trenggalek, jumah penerima Bansos PKH dari Kemensos mencapai 17.911 KPM dengan nominal anggaran Rp33,85 miliar. 

"Sedangkan untuk beras sejahtera atau rastra jumlah penerimanya mencapai lebih dari 58 ribu keluarga anggaran mencapai Rp80,3 miliar," katanya saat di Trenggalek. 

Lebih lanjut Harry menambahkan, penerimaan bantuan dari pemerintah pusat tersebut saat ini lebih ketat dan melalui mekanisme yang jelas. Salah satunya dengan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Kartu tersebut juga bisa digunakan untuk mengakses beberapa bantuan, mulai dari PKH, Rastra, pupuk bersubsidi maupun beberapa jensi bansos yang lain. 

Bahkan kartu yang teritegrasi dengan perbankkan tersebut nantinya juga bisa dijadikan satu dengan program penyaluran bantuan serupa dari pemerintah daerah di tingkat kabupaten maupun provinsi. 


Ditanya Pilgub Jatim, Ini Jawaban Khofifah dan Gus Ipul


Trenggalek - Selama sepekan terakhir dua pejabat yang digadang-gadang akan maju dalam bursa Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub) Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi Trenggalek dalam acara yang berbeda. 

Setelah Gus Ipul yang melakukan menutup rangkaian kegiatan Festival Wirakarya Kampung Kelir Pramuka, kini giliran Menteri Sosial, Khofifah hadir di Trenggalek untuk menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) non tunai serta meresmikan posko Gertak dan e-Warong. 

Sejumlah wartawan sempat menyinggung niatan kedua tokoh dalam menyongsong Pilgub Jatim, termasuk "cek sound" sebelum memastikan mau atau tidaknya dalam pertarungan politik tersebut. "Ini ya termasuk itu (sek sound)," kata Khofifah sambil tertawa. 

Namun ia buru-buru meluruskan, kedatangannya ke Trenggalek adalah dalam rangka menghadiri undangan pemerintah daerah untuk peresmian posko Gertak, serta untuk menyalurkan bantuan sosial PKH dari Kementerian Sosial untuk ratusan warga. 

Khofifah enggan berterus terang saat didesak wartawan terkait keseriusannya untuk maju atau mencari pendamping untuk dalam Pilgub Jatim 2018. "Ah sampean itu dapat informasi dari mana," ujarnya yang disambut senyuman Bupati Trenggalek, Emil Dardak. 

Sepekan sebelumnya, Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf juga sempat berkunjung ke Trenggalek dan bertemu dengan seribu lebih kader pramuka dalam penutupan Kampung Kelir di Trenggalek. Dalam acara tersebut Gus Ipul sempat berseloroh kepada ribuan audien. 

"Siapa Bupati Trenggalek, siapa Bupati Ponorogo, siapa Bupati Magetan, siapa Wakil Gubernur Jawa Timur (warga pramuka menjawab Gus Ipul secara serentak). Alhamdilillah sudah mulai kenal," Katanya disambut tawa peserta.

Usai kegiatan Gus Ipul justru tertawa saat dikonfirmasi sejumlah wartawan. "Ada saja, InsyaAllah lah," ujarnya.  

Dalam beberapa acara kedua tokoh nasional tersebut memilih hadir dalam waktu yang berbeda. Bahkan dalam meninjau langsung bencana tanah longsor di Ponorogo keduanya datang dalam waktu yang berbeda dan hanya berselang beberapa jam. 

Mensos Apresisasi Program Gertak Untuk Atasi Kemiskinan di Trenggalek


Trenggalek - Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi program Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan (Gertak) yang jalankan Pemkab Trenggalek untuk menanggulangi masalah kemiskinan. 

"Inovasi yang dilakukan daerah-daerah luar biasa, seperti halnya Gertak di Trenggalek ini. Kita melihat ke bawah supaya mengetahui kondisi sekitar terkait masalah sosial utamanya kemiskinan, serta mencarikan solusi," katanya. 

Gerakan tersebut dinilai cukup ampuh untuk menangani persoalan kemiskinan dan problematikanya dengan cara gotong royong dan memanfaatkan seluruh potensi yang ada, mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Sehingga penangananya bisa dilakukan lebih cepat. 

"Ternyata ini memunculkan kekuatan yang luar biasa, tadi dilaporkan untuk satu bulan mampu menampung dana zakat dari para PNS (Pegawai Negeri Sipil) sudah terkumpul Rp400 juta lebih," ujarnya. 

Pihaknya yakin, komitmen yang terjalin antara pemerintah daerah dengan lintas instansi terkait serta relawan peduli kemiskinan akan membawa dampak yang cukup baik untuk penanggulangan masala sosial di Trenggalek. 

Yang menarik lanjut Khofifah, di posko Gertak yang baru ia diresmikan terdapat sistem informasi yang lengkap dan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi. Masyarakat bisa langsung mengakses pusat informasi untuk memberikan laporan melalui aplikasi maupun datang langsung ke posko yang telah ditentukan. 

"Di Trenggalek ini ada sedekan informasi, jadi kalau misalkan kita tidak bisa memberikan bantuan berupa uang, minimal kita bisa membantu menyampaikan informasi jika di sini ada orang terlantar, ada gizi buruk dan lain sebagainya," ujarnya. 

Lebih lanjut Ketua Umum Muslimat NU ini berharap, program yang dicanangkan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Emil-Arifin bisa berjalan dengan baik, sehingga akan mempercepat untuk menurunkan angka kemiskinan. 

"Kalau di Trenggalek ada Gertak, di Bangka ada program namanya Buser Putus Sekolah, jadi ada tim khusus yang bertugas mencari anak-anak putus sekolah untuk diikutkan dalam pendidikan penyetaraan kejar paket. INi harus kita dorong bersama-sama agar SDM Indonesia bagus," imbuhnya. 

Sementara itu Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin mengatakan, program Gertak yang dirintis sejak awal kepemimpinannya telah mulai dirasakan oleh masyarakat. 

"Kami tidak ingin masyarakat miskin itu dalam posisi terbawah, tapi mereka justru menjadi prioritas," katanya. 

Lebih lanjut wakil bupati termuda ini mengaku, saat ini program tersebut telah memiliki posko yang memadai dan terintegrasi dengan sejumlah instansi terkait, mulai dari BPJS,  Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, maupun Fasilitator PKH Kementerian Sosial. 

"Ini sebetulnya adalah kantor wakil bupati, kemudian kami ubah menjadi posko Gertak. Di sini juga kami siapkan ambulan, jika sewaktu-waktu ada kebutuhan darurat. Warga yang mau melapor silakan datang, tidak usah takut," katanya. 

Pria yang akrab disapa Ipin ini mengaku juga menggandeng beberapa perusahan dan BUMN untuk membantu pengentasan kemiskinan melalui program corporate social responsibility (CSR). 

"Di Trenggalek ini beberapa komunitas media sosial juga cukup aktif untuk melakukan aksi sosial, salah satunya IST, mereka melakukan bedah rumah, pendampingan sosial dan lain sebagainya," ujarnya. 



Mensos Salurkan Rp 350 Juta Bansos PKH Non Tunai Tahap IV Di Trenggalek dan Tulungagung



Trenggalek- Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia mulai menyalurkan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) non tunai di wilayah Kabuparen Trenggalek dan Tulungagung kepada 700 keluarga penerima manfaat (KPM) dengan total anggaran Rp350 juta.

Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa saat di Trenggalek, Selasa (18/4/2017) mengatakan, penyaluran bansos non tunai dilakukan melalui kerjasama dengan empat bank pemerintah. 

"Untuk saat ini penyaluran dengan sistem non tunai baru mencapai 50 persen, namun pada bulan Juni nanti sudah 100 persen. Jadi setiap KPM otomatis akan menjadi nasabah perbankkan yang ditunjuk" kata, Mensos RI, Khofifah Indar Parawansa. 

Menurutnya, distibusi bantuan dengan sistem baru tersebut diharapkan akan lebih tepat sasaran, efektif dan efisien. Selain itu juga bisa menghindari pemotongan bantuan yang dilakukan oleh oknum tertentu. 

"Empat bank pemerintah yang bekerjasama dengan program ini adalah BNI, BRI, Bank Mandiri dan BTN. Untuk Trenggalek dan sekitarnya kerjasamanya dengan BNI," imbuhnya. 

Khofifah mengaku akan melakukan percepatan penyaluran bantuan sosial tersebut melalui agen-agen yang tersebar di berbagai pelosok desa. Pihaknya juga tengah merancang sistem lanjutan dengan membuat layanan keliling. 

"Kami sudah rapatkan dengan para pimpinan perbankan dan Telkom. Karena kalau menggunakan motor bergerak maka harus dipastikan di situ ada sinyal internet, karena pakai kartu dan harus di gesek di mesin EDC, makanya kami mengajak Telkom," ujarnya. 

Dijelaskan, untuk wilayah di Indonesia hanya tinggal 12 persen kawasan pedesaan di Indonesia yang belum tersentuh teknologi internet. Sehingga kondisi tersebut akan disesuaikan dengan penerapan program yang tengah dirancang. 

"Sistem non tunai ini lebih mudah, satu kartu bisa dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, mulai dari penerima bantuan atau rekening bank. Jadi tinggal gesek saja, kartunya sama dengan ATM," katanya.

Sementara itu CEO BNI wilayah Malang Yessi Kurnia mengatakan, pencairan PKH telah memasuki tahap ke IV untuk periode 2016-2017. Pada tahap ini rencananya akan disalurkan bansos senilai Rp300 miliar dari total 1,027 juta keluarga penerima manfaat (KPM). 

Pencairan bantuan pemerintah tersebut akan menggunakan sistem layanan keuangan digital (LKD) sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo. 

Guna mendukung penyaluran tersebut pihaknya selaku partner pemerintah telah menyiapkan 1001 outlet di pulau Jawa, 49 outlet di Bali, 11.265 ATM di wilayah Jawa-Bali. 

Selain itu juga dibantu oleh 7.747 Agen46, yang meliputi Agen 46 sebanyak 5.603 termasuk calon agen rastra, RPK 391, e-Warong sebanyak 115 dan Agen PKH 1.638.

Seluruh keluarga penerima manfaat akan mendapatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang cukup praktis, karena telah terintegrasi dengan ATM perbankan. Dalam kartu tersebut juga terdapat fitur e-wallet yang ada dalam kartu dimanfaatkan untuk berbagai program bansos maupun subsidi dari pemerintah, mulai dari PKH, bantuan pangan, elpiji, maupun subsidi pupuk untuk para petani. 

Lanjut dia, di wilayah Tulungagung, jumlah penerima manfaat yang mencairkan serentak hari ini mencapai lebih dari 300 keluarga dengan nominal Rp175 juta. Untuk memperlancar pencairan, BNI Tulungagung telah menyiapkan 220 agen46,38 ATM, 3 outlet BNI.

"Sedangkan di Kabupaten Trenggalek juga sama, ada 300 KPM dengan total anggaran mencapai Rp157 juta, program tersebut didukung oleh 68 Agen46, 18 ATM dan satu outlet BNI," imbuhnya. 

Yessi menambahkan, bank yang ia pimpin mendapatkan jatah untuk menyalurkan bansos non tunai di 18 kabupaten dan kota di Jawa Timur, yakni Jember, Kabupaten/kota Kediri, Kabupaten/Kota Blitar, Kabupaten/Kota Malang, Pasuruan, Kabupaten/ Kota Probolinggo, Bondowoso, Lumangang, Ngawi, Banyuwangi, Pacitan, Ponorogo, Tulungagung dan Trenggalek. Dengan total anggaran Rp 90 miliar untuk 500 ribu keluarga penerima manfaat.



Truk Pengangkut Semen Terbalik di Jalan Nasional Trenggalek


Trenggalek - Sebuah Truk bermuatan semen terbalik di ruas jalan nasional Trenggalek-Panggul, akibatnya seluruh muatan tumpah ke jalan. Beruntung kejadian tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa. 

Salah seorang warga, Yudhis, Senin (17/4/2017) mengatakan, kecelakaan tunggal itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, saat itu truk nomor polisi AG 8374 UZ yang dikemudikan Sugeng Riyanto, Warga Desa Parakan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek melaju dari Kecamatan Panggul menuju Trenggalek, namun saat sampai di Desa Gading, kecamatan Suruh, rem truk bermasalah.

"Pengemudinya ini tuna wicara, tadi saya sempat komunikasi, informasinya saat sampai di turunan 17 persen itu dia menggunakan gigi dua, kemudian dikurangi lagi ke gigi satu," katanyanya. 

Namun pada saat yang bersamaan rem truk tiba-tiba blong, akibatnya Sugeng tidak mampu mengendalikan laju kendaraan dan akhirnya terguling hingga dua kali di tikungan Desa Gading, Kecamatan Suruh. 

"Seluruh muatan truk berupa semen tumpah, sopirnya  dan satu kernetnya selamat dan tidak mengalami luka. Sedangkan kondisi kepala truk rusah parah," ujarnya. 
 
Saat ini warga dan aparat kepolisian masih berusaha melakukan evakuasi bangkai kendaraan. Proses evakuasi membutuhkan waktu lama, karena posisi kendaraan berada di tikungan tajam. 

Sementara itu, Kapolsek Suruh, AKP Mohammad Yasir mengatakan, tim dari Unit Laka Lantas POlres Trenggalek masih melakukan penyelidikan di lokasi kejadian untuk mengetahui secara pasti penyebab kecelakaan tersebut. 

"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, proses evakusi kendaraan malam ini masih berlangsung, ini anggota masih di lokasi kejadian," katanya.