ASN/PNS Dilarang Foto Bareng Dengan Calon Kepala Daerah
Trenggalek - Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) dilarang berswafoto dengan para calon kepala daerah yang bertarung dalam Pilkada 2018. Karena dikhawatirkan akan menganggu netralitas ASN.
Ketua Panwaslu Trenggalek, Agus Trianta mengatakan, larangan tersebut tercantum Peraturan Pemerintah (PP) 42/2004 tentang pembinaan jiwa korps dan kode etik PNS dan ditegaskan lagi melalui Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) nomor B/71/M.SM.00.00/2017.
"Pemberlakuan regulasi tersebut untuk menjaga netralitas ASN dalam politik praktis maupun aksi dukung mendukung calon kepala daerah. Nah, foto bersama itu dikhawatirkan akan menganggu netralitas itu," katanya, Kamis (1/2/2018).
Foto bersama calon kepala daerah yang dilarang tersebut dijelaskan dalam surat edaran Menpan RB, yakni berfoto dengan disertai simbol tangan atau gerakan yang digunakan untuk menunjukkan keberpihakan.
"Kalau foto yang tidak disengaja tidak apa-apa, misalkan pada saat ada orang meninggal, kemudian ASN dan calon kepala daerah kebetulan sama-sama melayat, kemudian ada yang memfoto ya tidak masalah," jelasnya.
Agus menambahkan, selain larangan foto bersama atau swafoto, para ASN juga tidak diperbolehkan melakukan kegiatan di media sosial yang menunjukkan keberpihakan kepada kandidat tertentu, dengan cara mengunggah, komentar, suka, membagikan foto maupun visi misi padangan calon kepala daerah.
"Kalau melanggar tentu ada sanksinya, namun itu menjadi domainnya dari lembaga pemerintah yang menaungi para ASN/PNS," ujarnya..
Penekanan netralitas para aparatur negara tersebut menjadi salah satu fokus pengawasan yang dilakukan Panwaslu Trenggalek, karena Bupati Emil Elestianto ikut ikut berkompetisi dalam Pilkada Jatim mendampingi Khofifah Indar Parawansa.
Ini Strategi Penanganan Longsor Kampak-Munjungan Trenggalek
Baliho Bacagub Bertebaran, Ini Kata Panwaslu Trenggalek
Pemulangan Jenazah TKI Trenggalek Terhalang Longsor
Trenggalek - Proses pemulangan jenazah salah seorang buruh migran asal Kecamatan Munjungan, Trenggalek yang meninggal dunia di Hongkong terhalang oleh tanah longsor di jalur Kampak-Munjungan.
Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (PTK) Trenggalek, Suparman, mengatakan, TKI tersebut adalah Suparmi warga Desa Besuki, Kecamatan Munjungan. Yang bersangkutan meninggal pada 20 Januari lalu dan hari ini akan dipulangkan ke rumah duka.
"Kalau untuk penyebab kematiannya kami masih belum tahu secara detail, karena informasi yang kami terima masih sebatas hari meninggalnya dan rencana pemulangan ke rumah," katanya kepada detikcom, Rabu (31/1/2018).
Proses pemulangan jenazah dipastikan akan terhambat oleh bencana tanah longsor yang terjadi jalur utama Kampak-MUnjungan di Dusun Jedeg, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak. Rencananya pemulangan akan dialihkan jalur alternatif Pandean-Munjungan dengan dikawal anggota kepolisian.
"Tadi kami sudah koordinasi dengan Pak Camat Munjungan, jalurnya dialihkan melalui Pandean, namun karena kondisi medan jalan yang relatif sulit nanti akan disiapkan sopir dari Mujungan untuk menggantikan sopir ambulan UPT P3TKI Surabaya," ujarnya.
Lebih lanjut Suparman menjelaskan, sesuai dengan jadwal, jenazah TKI tersebut telah mendarat di Bandara Juanda Sidoarjo pada Rabu petang. Diprediksi jenazah akan sampai di Trenggalek pada tengah malam.
"Karena setelah jenazah datang itu tidak langsung keluar, tapi harus menyelesaian dulu proses administrasinya, kalau lancar satu jam bisa selesai. Namun terkadang juga ada yang sampai tiga jam," imbuhnya.
Sementara itu, Camat Munjungan Rudiyanto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan keluarga dan beberapa instasi terkait guna menyambut kedatangan jasad TKI tersebut.
"Sopir sudah kami siapkan, nanti kalau memang yang dari Surabaya tidak berani, maka akan digantikan dengan sopir lokal Munjungan, karena kalau tidak tahu jalurnya bisa bahaya," katanya.
Menurutnya, jalur alternatif Pandean-Munjungan memiliki medan yang sulit dan terdapat beberapa titik yang kondisinya rusak. Sehingga dibutuhkan kehati-hatian ekstra agar bisa sampai di lokasi tujuan.
"Untuk yang dekat tanjakan Gembes itu beberapa hari ini sudah dilakukan proses perbaikan, sehingga lebih baik dibanding sebelumnya. Semoga pemulangan TKI ini lancar," jelasnya.
Truk Bermuatan 8 Ton Pakan Ternak Terguling
Trenggalek - Sebuah truk pengangkut pakan ternak mengalami kecelakaan di Trenggalek. Bak truk yang berisi delapan ton pakan ternak terguling setelah mengalami kempis ban.
kecelakaan tunggal tersebut terjadi di ruas Jalan Kanjeng Jimat, Desa Rejowinangun, Kecamatan Trenggalek. Bak truk nomor polisi AG 9325 RF terguling ke sisi selatan jalan beserta seluruh muatan pakan ternak, sedangkan badan dan kabin truk masih berdiri seperti semula.
Pengemudi truk Jumiran, warga Desa Bendosari, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, mengatakan, kecelakaan tunggal itu dipicu oleh kempisnya salah satu ban belakang di sisi kiri kendaraan.
"Akibatnya truk mengalami oling dan akkhirnya terguling, tidak ada korban, tiga orang yang ada di dalam kendaraan semuanya selamat," katanya, Rabu (31/1/2018).
Menurutnya, truk tersebut sebelumnya mengangkut 200 sak pakan ternak salah satu distributor di Tululungagung, rencananya seluruh muatan akan disetorkan ke pedagang di Kelurahan Ngantru Trenggalek. Akibat kecelakaan ini seluruh isi muatan akhirnya dipindahkan ke kendaraan lain untuk diteruskan ke tempat tujuan.
sementara itu salah seorang anggota Unit Lakalantas Polres Trenggalek, Brigadir Budi Sulistyo memastikan kejadian tersebut murni kecelakaan tunggal dan tidak melibatkan kendaraan lain.
"Setelah kami lakukan pemeriksaan penyebabnya memang karena ban belakang kempis sehingga terguling itu. Tidak ada korban, semuanya selamat," katanya.
Polisi mengimbau para pengguna lalu lintas untuk lebih berhati-hati dan selalu melakukan pemeriksaan terhadap seluruh perlenkapan kendaraan termasuk tekanan ban, sehingga bisa meminimalisir kecelakaan lalu lintas.