Rutan Trenggalek Gagalkan Penyelundupan 5000 Pil Dobel L

Trenggalek - Petugas Rumah Tahanan Kelas IIB Trenggalek berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 5000 butir pil dobel L yang dilempar dari luar tahanan. 

Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Trenggalek, Gulang Rinanto, mengatakan,  ribuan pil koplo yang dibungkus rapi dalam dua paket dan dilapisi menggunakan lakban tersebut ditemukan di gang antara pagar luar dan komplek tahanan. 

 "Itu diketahui oleh dua orang petugas jaga saat akan melakukan pergantian pada Rabu (31/1/2018) malam. Saat itu mereka curiga dengan dua paket tersebut kemudian langsung diamankan," katanya kepada detikcom, Kamis (1/2/2018) malam. 

Saat itu petugas menaruh kecurigaan dengan isi paket tersebut karena dibungkus rapi dan berada di tempat yang tidak wajar. Dengan disaksikan kepala regu pengamanan, kedua paket akhirnya dibuka dan diketahui berisi 5000 butir pil koplo jenis Dobel L. 

"Jadi, kemungkinan paket itu dilempar dari luar namun tidak sampai. Tapi masih belum tahu siapa yang melempar dan kapan dilakukan, karena itu ditemukan sudah ada di dalam pagar," jelasnya. 

Menurutnya, upaya penyelundupan benda terlarang dalam jumlah besar itu baru pertama kami terjadi di Rutan Kelas II B Trenggalek. Pihaknya mengaku akan mendalami kasus tersebut ke dalam warga binaan yang ada di dalam rutan. 

Gulang menambahkan, untuk mencegah terjadinya hal serupa, petugas keamanan akan lebih diintensifkan dalam melakukan pengawasan, termasuk lokasi-lokasi yang rawan. 

"Kalau di dalam rutan sudah dilengkapi dengan CCTV namun untuk yang di pagar luar itu memang belum. Yang jelas ini mejadi atensi kami untuk lebih memperketat pengamanan," tegasnya. 

Terkait temuan itu, Rutan Trenggalek langsung berkoordinasi dengan Satuan Narkoba Polres Trenggalek guna dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut. 

"Hari ini tadi seluruh barang bukti kepada Kasat Narkoba Polres Trenggalek, kami juga sudah melaporkan kasus ini ke Kanwil Kemenkumham Jatim," ujar Gulang. 

Foto : dok Rutan Trenggalek

ASN/PNS Dilarang Foto Bareng Dengan Calon Kepala Daerah

Trenggalek - Aparatur Sipil Negara (ASN/PNS) dilarang berswafoto dengan para calon kepala daerah yang bertarung dalam Pilkada 2018. Karena dikhawatirkan akan menganggu netralitas ASN.

Ketua Panwaslu Trenggalek, Agus Trianta mengatakan, larangan tersebut   tercantum Peraturan Pemerintah (PP) 42/2004 tentang pembinaan jiwa korps dan kode etik PNS dan ditegaskan lagi melalui Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) nomor  B/71/M.SM.00.00/2017.

"Pemberlakuan regulasi tersebut untuk menjaga netralitas ASN dalam politik praktis maupun aksi dukung mendukung calon kepala daerah. Nah, foto bersama itu dikhawatirkan akan menganggu netralitas itu," katanya, Kamis (1/2/2018).

Foto bersama calon kepala daerah yang dilarang tersebut dijelaskan dalam surat edaran Menpan RB, yakni berfoto dengan disertai simbol tangan atau gerakan yang digunakan untuk menunjukkan keberpihakan.

"Kalau foto yang tidak disengaja tidak apa-apa, misalkan pada saat ada orang meninggal, kemudian ASN dan calon kepala daerah kebetulan sama-sama melayat, kemudian ada yang memfoto ya tidak masalah," jelasnya.

Agus menambahkan, selain larangan foto bersama atau swafoto, para ASN juga tidak diperbolehkan melakukan kegiatan di media sosial yang menunjukkan keberpihakan kepada kandidat tertentu, dengan cara mengunggah, komentar, suka, membagikan foto maupun visi misi padangan calon kepala daerah.

"Kalau melanggar tentu ada sanksinya, namun itu menjadi domainnya dari lembaga pemerintah yang menaungi para ASN/PNS," ujarnya..

Penekanan netralitas para aparatur negara tersebut menjadi salah satu fokus pengawasan yang dilakukan Panwaslu Trenggalek, karena Bupati Emil Elestianto ikut ikut berkompetisi dalam Pilkada Jatim mendampingi Khofifah Indar Parawansa. 

Ini Strategi Penanganan Longsor Kampak-Munjungan Trenggalek

Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus berupaya melakukan penanganan bencana tanah longsor yang terjadi di jalur utama Kampak-Munjungan. Pembukaan jalur dilakukan dengan cara sistematis melalui kajian para ahli. 

Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak, megatakan saat ini tiga unit alat berat telah diterjunkan di lokasi bencana untuk melakukan proses pembukaan jalur. Rencananya jumlah alat berat akan ditambah menjadi empat unit dibagi untuk kedua sisi. 

"Dengan tambahan alat berat itu kami harapkan, akan lebih cepat. Perkembangan yang bagus adalah sekarang alat berat sudah bisa bekerja dari kedua sisi, utara dan selatan," katanya, Rabu (31/1/2018).

Proses pembukaan jalur utama tersebut tidak bisa dilakukan secara sembarangan, mengingat jumlah material longsor cukup banyak dan rentan terjdi longsor susulan. Untuk itu pihaknya terlebih dahulu melibatkan sejulah ahli geologi UGM untuk melakukan proses kajian teknis guna menentukan tahapan yang akan dilaksanakan. 

"Kalau asal keruk saja bisa bahaya, karena yang di atas itu material tanahnya cukup banyak. Makanya tim geologi itu menganalisa dan mencari beberapa titik yang dinilai aman untuk dilakukan proses pembukaan," ujarnya. 

Menurutnya, progres pengerjaan material longsor telah memiliki perkembangan yang signifikan, terlebih pihaknya berhasil mencari jalur air, sehingga bisa dialihkan agar tidak memicu terjadinya longsor susulan. 

Selain tim ahli geologi, Emil mengaku juga menggandeng tim Basarnas untuk membantu strategi penanganan longsor, sehingga prosesnya bisa berjalan lancar dan tidak mengancam keselamatan tim Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Trenggalek yang melakukan pembersihan. 

"Dari proses awal itu untuk badan jalan masih utuh, tapi untuk yang tengah masih belum tahu. Tim akan terus melakukan proses pembukaan, sambil melihat perkembangan yang ada. Apakah nanti bisa dikeruk sampai dasar jalan atau tidak," imbuh orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini. 

Ditambahkan, timbunan material longsor sepanjang 500 meter dengan ketinggian lebih dari lima meter tersebut membutuhkan penanganan khusus dan waktu yang lebih panjang. 

Emil menambahkan, terkait beberapa ruas jalan alternatif, Salamwates-Munjungan dan Pandean-Munjungan pihaknya berjanji akan memberikan perhatian serius, sehingga roda perekonomian masyarakat tidak terhenti. 

"Saya sudah koordinasikan dengan Dinas PUPR untuk menangani kerusakan yang terjadi di jalur itu. Kemarin sudah dilakukan proses pendataan titik-titik yang perlu dilakukan perbaikan, kemungkinan besok atau lusa sudah mulai di kirim material dan dimulai pekerjaan," imbuhnya. 

Pihaknya mengapresiasi kesigapan warga Munjungan untuk bergotong-royong melakukan penataan secara bersama jalur alternatif tersebut, sehingga wilayah pesisir tersebut tidak sampai terisolir. 

"Kerukunan dan semangat warga Munjungan ini luar biasa, ini menjadi lecutan semangat pemerintah daerah untuk lebih serius lagi dalam mempercepat penanganan bencana di jalur Kampak-Munjungan," kata suami Arumi Bachsin ini. 

Pemerintah daerah memastikan tidak hanya melakukan penanganan jalur yang tertimbun tanah longsor, namun juga akan memberikan perhatian serius terhadap jalur-jalur alternatif bagi warga. 

Baliho Bacagub Bertebaran, Ini Kata Panwaslu Trenggalek


Trenggalek - Meskipun belum memasuki masa kampanye, namun sejumlah baliho dan reklame bergambar kandidat pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur mulai bertebaran di Trenggalek. 

Baliho besar bergambar pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Elestianto Dardak tampak terpasang di sejumlah ruas jalan protokol, seperti Trenggalek-Tulungagung, simpang tiga Jarakan serta di Jalan Panglima Sudirman. 

Sementara itu baliho bergambar Saufullah Yusuf (Gus Ipul) - Puti Guntur Soekarno juga terpasang di sejumlah ruas jalan, seperti di jalur Trenggalek-Ponorogo serta di beberapa titik lainnya. 


Terkait keberadaan alat peraga sosialisasi masing-masing bakal calon tersebut, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Trenggalek mengaku tidak bisa berbuat banyak, karena para kandidat kepala daerah tersebut belum ditetapkan sebagai calon. 

"Sehingga kewenangan masih berada di tangan Satpol PP, perijinan dan Dinas Pendapatan. Sebelum ditetapkan sebagai pasangan calon pada 12 Februari, siapapun bisa memasang, asalkan memenuhi ketentuan yang disyaratkan oleh pemerintah daerah," kata Ketua Panwaslu Trenggalek, Agus Trianta, Rabu (31/1/2018). 

Pihaknya menyerahkan proses penertiban kepada Satpol PP apabila pemasangan alat sosialisasi dinilai menyalahi ketentuan, mulai dari perijinan, lokasi pemasangan hingga ketentuan lain yang diatur oleh pemerintah daerah.

Dikatakan, kewenangan baru akan masuk ranah Panwaslu apabila KPU Jawa Timur telah menetapkan kedua pasangan bakal calon tersebut sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Namun pemasangan peraga kampanye baru bisa dilakukan pada saat masa kampanye mulai 15 Februari. 

"Ketika nanti sudah ditetapkan sebagai pasangan calon, maka kami akan koordinasi dengan Satpol PP dan kepolisian untuk menindaklanjuti baliho maupun alat peraga kampanye yang terpasang sebelum masa kampanye," ujarnya. 

Dijelaskan, dalam kampanye Pilkada Jatim 2018, alat peraga kampanye (APK) akan disediakan oleh KPU, selain itu masing-masing tim sukses juga diperkenankan untuk melakukan penambahan APK sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan KPU. 

"Terkait rencana pemasangan APK, kami bersama instansi lain dan juga masing-masing parpol pengusung akan koordinasi dan menetapkan lokasi pemasangannya, sehingga nanti tidak muncul persoalan maupun polemik," imbuhnya. 

Pemulangan Jenazah TKI Trenggalek Terhalang Longsor


Trenggalek - Proses pemulangan jenazah salah seorang buruh migran asal Kecamatan Munjungan, Trenggalek yang meninggal dunia di Hongkong terhalang oleh tanah longsor di jalur Kampak-Munjungan.

Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (PTK) Trenggalek, Suparman, mengatakan, TKI tersebut adalah Suparmi warga Desa Besuki, Kecamatan Munjungan. Yang bersangkutan meninggal pada 20 Januari lalu dan hari ini akan dipulangkan ke rumah duka.

"Kalau untuk penyebab kematiannya kami masih belum tahu secara detail, karena informasi yang kami terima masih sebatas hari meninggalnya dan rencana pemulangan ke rumah," katanya kepada detikcom, Rabu (31/1/2018).

Proses pemulangan jenazah dipastikan akan terhambat oleh bencana tanah longsor yang terjadi jalur utama Kampak-MUnjungan di Dusun Jedeg, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kampak. Rencananya pemulangan akan dialihkan jalur alternatif Pandean-Munjungan dengan dikawal anggota kepolisian.

"Tadi kami sudah koordinasi dengan Pak Camat Munjungan, jalurnya dialihkan melalui Pandean, namun karena kondisi medan jalan yang relatif sulit nanti akan disiapkan sopir dari Mujungan untuk menggantikan sopir ambulan UPT P3TKI Surabaya," ujarnya.

Lebih lanjut Suparman menjelaskan, sesuai dengan jadwal, jenazah TKI tersebut telah mendarat di Bandara Juanda Sidoarjo pada Rabu petang. Diprediksi jenazah akan sampai di Trenggalek pada tengah malam.

"Karena setelah jenazah datang itu tidak langsung keluar, tapi harus menyelesaian dulu proses administrasinya, kalau lancar satu jam bisa selesai. Namun terkadang juga ada yang sampai tiga jam," imbuhnya.

Sementara itu, Camat Munjungan Rudiyanto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan keluarga dan beberapa instasi terkait guna menyambut kedatangan jasad TKI tersebut.

"Sopir sudah kami siapkan, nanti kalau memang yang dari Surabaya tidak berani, maka akan digantikan dengan sopir lokal Munjungan, karena kalau tidak tahu jalurnya bisa bahaya," katanya.

Menurutnya, jalur alternatif Pandean-Munjungan memiliki medan yang sulit dan terdapat beberapa titik yang kondisinya rusak. Sehingga dibutuhkan kehati-hatian ekstra agar bisa sampai di lokasi tujuan.

"Untuk yang dekat tanjakan Gembes itu beberapa hari ini sudah dilakukan proses perbaikan, sehingga lebih baik dibanding sebelumnya. Semoga pemulangan TKI ini lancar," jelasnya.

Truk Bermuatan 8 Ton Pakan Ternak Terguling





Trenggalek - Sebuah truk pengangkut pakan ternak mengalami kecelakaan di Trenggalek. Bak truk yang berisi delapan ton pakan ternak terguling setelah mengalami kempis ban.

kecelakaan tunggal tersebut terjadi di ruas Jalan Kanjeng Jimat, Desa Rejowinangun, Kecamatan Trenggalek. Bak truk nomor polisi AG 9325 RF terguling ke sisi selatan jalan beserta seluruh muatan pakan ternak, sedangkan badan dan kabin truk masih berdiri seperti semula.

Pengemudi truk Jumiran, warga Desa Bendosari, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, mengatakan, kecelakaan tunggal itu dipicu oleh kempisnya salah satu ban belakang di sisi kiri kendaraan.

"Akibatnya truk mengalami oling dan akkhirnya terguling, tidak ada korban, tiga orang yang ada di dalam kendaraan semuanya selamat," katanya, Rabu (31/1/2018).

Menurutnya, truk tersebut sebelumnya mengangkut 200 sak pakan ternak salah satu distributor di Tululungagung, rencananya seluruh muatan akan disetorkan ke pedagang di Kelurahan Ngantru Trenggalek. Akibat kecelakaan ini seluruh isi muatan akhirnya dipindahkan ke kendaraan lain untuk diteruskan ke tempat tujuan.

sementara itu salah seorang anggota Unit Lakalantas Polres Trenggalek, Brigadir Budi Sulistyo memastikan kejadian tersebut murni kecelakaan tunggal dan tidak melibatkan kendaraan lain.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan penyebabnya memang karena ban belakang kempis sehingga terguling itu. Tidak ada korban, semuanya selamat," katanya.

Polisi mengimbau para pengguna lalu lintas untuk lebih berhati-hati dan selalu melakukan pemeriksaan terhadap seluruh perlenkapan kendaraan termasuk tekanan ban, sehingga bisa meminimalisir kecelakaan lalu lintas.

Tanah Retak Ancam Dua Rumah Warga Ngrencak


Trenggalek - Dua rumah warga di Kecamatan Panggul, Trenggalek rusak akibat terdampak pergerakan tanah. Beberapa dinding rumah dan lantai retak hingga sehingga kondisinya membahayakan. 

Retakan tanah tersebut terjadi di rumah milik Nur Kholiq dan Mislan di Dusun Wonogondo, Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul, Trenggalek. Rumah Mislan mengalami retak pada dinding bagian depan dengan lebar mencapai 10 sentimeter.

"Kemudian dinding kamar retak 1 sentimeter dan dinding dapur retak sekitar 5 sentimeter," kata salah seorang anggoat Koramil Panggul, Serma Puryanto, Senin (29/1/2018). 

Sementara itu retakan di rumah milik Nur Kholiq, terjadi pada dinding dan lantai. Pondasi yang ada di rumah tersebut juga ambles hingga 10 sentimeter. Saat dilakukan pengukuran, kedalaman retakan di lantai rumah mencapai lebih dari satu meter.

"Saya dan tim dari BPBD sudah ke lokasi untuk melihat kondisinya," ujarnya. 


Menurutnya, tanda-tanda retakan tanah ini sudah ada sejak dua hari yang lalu. Sebelum terjadi retakan-retakan pada dinding dan tanah, wilayah Kecamatan diguyur hujan deras selama beberapa jam. Dampaknya, tanah menjadi labil dan mengalami pergerakan tanah.  

Terkait kondisi itu pihaknya terus melakukan pemantauan bersama sejumlah instansi, mulai sari TNI, Kepolisian, BPBD maupun pemerintah daerah. 

Foto : Istimewa

Polisi Trenggalek Antisipasi Kerawanan Bencana Saat Pilkada Jatim


Trenggalek - Kepolisian Resort Trenggalek mulai mempersiapkan sejumlah strategi untuk mendukung penyelenggaraan Pilkada Jatim 2018, salah satunya menyangkut potensi rawan bencana di sejumlah jalur distribusi logistik. 

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo, mengatakan, sejumlah jalur utama di wilayahnya memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhdap bencana alam, seperti tanah longsor maupun banjir. 

"Contohnya adalah jalur Kampak-Munjungan, ini adalah salah satu bukti kerawanan itu. Makanya kami tadi juga koordinasi dengan KPU Trenggalek, tentang bagaimana mengatasi persoalan itu," katanya kepada sejumlah wartawan usai simulasi pengamanan Pilkada di Mapolres Trenggalek, Senin (29/1/2018) petang. 

Strategi tersebut perlu disiapkan apabila kondisi darurat benar-benar terjadi, termasuk mempersiapkan jalur alternatif yang akan digunakan untuk proses distribusi logistik pilkada maupun pengumpulan hasil rekapitulasi pencoblosan. 

"Semua kami siapkan, sehingga pada saat pelaksanaan nanti, sudah jelas apa dan bagaimana yang harus dilakukan ketika terjadi kondisi darurat," ujarnya. 

Beberapa jalur utama yang rawan longsor di wilayah Trenggalek diantaranya, Kampak-Munjungan, Trenggalek-Dongko-Panggul, Durenan-Watulimo, Suruh-Pule serta Trenggalek-Bendungan. Ruas jalan antar kecamatan serta antar kabupaten tersebut memiliki potensi bencana yang tinggi, karena berada di kawasan pegunungan dan terdapat tebing maupun jurang yang ada di samping jalan. 

Didit menambahkan, dalam Pilkada Jatim, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengamankan seluruh tahapan yang akan dijalankan oleh penyelenggara, terlebih salah satu kandidat kepala daerah berada di Trenggalek. 

"Untuk pengamanan yang menempel pada calon kepala daerah maupun wakilnya di Trenggalek itu nanti kewenangan dari Polda. Ketika nanti sudah ditetapkan sebagai pasangan calon, maka personiL kami yang biasanya mengawal akan kami tarik dan diganti dari Polda Jatim," imbuhnya. 

Lebih lanjut perwira menengah ini menjelaskan, guna mendukung seluruh tahapan Pilkada Jatim di Trenggalek pihaknya menyiapkan dua pertiga personil kepolisian, mulai dari tingkat polsek hingga polres. Selain itu pihaknya juga akan mendapatkan dukungan dari TNI, Satpol PP serta Linmas. 

"Untuk Polisi sekitar 600 personil, TNI 200 personil serta ribuan anggota Linmas yang nantinta akan teersebar di 1209 TPS di 157 desa dan kelurahan," imbuhnya. 

Menurutnya, untuk mematangkan kesiapan tim pengamanan, pihaknya juga telah melakukan peragaan pelaksaan pilkada serta penanganan apabila terjadi berbagai ancaman gangguan keamanan. 

Longsor Kampak-Munjungan Hambat Perekonomian Satu Kecamatan


Trenggalek - Bencana tanah longsor yang menimbun jalur Kampak-Munjungan, Trenggalek berdampak langsung terhadap perekonomian warga di satu kecamatan. 

Salah seorang warga Munjungan, Hanik Mashadi, mengatakan, untuk keluar dari kecamatan, warga harus mengeluarkan tenaga dan ongkos ekstra, karena jalur yang dilalui sulit dan lebih jauh. 

"Jadi ada dua jalur yang bisa dimanfaatkan, lewat Salamwates, dan Pandean, namun saat ini diterapkan satu jalur, keluar Munjungan lewat Salamwates dan masuk lewat Pandean," katanya, Selasa (29/1/2018). 

Selain jalur alternatif, sejumlah warga masih nekat untuk melewati lokasi longsor dengan cara memanfaatkan jasa angkut sepeda motor. Warga terpaksa nekat karena akses tersebut dinilai lebih dekat. 

"Tadi sebetulnya diarahkan lewat Salamwates, namun di sana terjadi penumpukan kendaraan karena ada yang tidak kuat menanjak, karena licin sekali," ujarnya. 

Menurutnya, untuk jasa angkut sepeda motor di jalur longsor, warga harus mengeluarkan ongkos Rp20 ribu hingga Rp30 ribu tergantung jenis kendaraan. 

"Itu untuk sekali jalan, berarti kalau pulang pergi harus dua kali lipatnya. Tapi ya mau bagaimana lagi, karena butuh kaluar wilayah," imbuhnya. 

Dikatakan, selain berdampak terhadap akses warga, bencana tanah longsor juga turut mempengaruhi harga sejumlah kebutuhan pokok dan rumah tangga. Di Kecamatan Munjungan, harga kebutuhan saat ini rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan daerah lain. 

"Untuk gas 3 kilogram di sini sekarang rata-rata diatas Rp20 ribu/tabung. Kemudian harga-harga kebutuhan lain juga naik, utamanya yang dipasok dari luar kecamatan," kata Hanik. 

Keluhan senada disampaikan warga lain, Rina. Menurutnya, terputusnya jalur utama Kampak-Munjungan menghambat akses warga dari kedua wilayah. 

"Ini adalah jalur utama atau AS, sehingga apabila ini terputus maka ya pengaruhnya sangat besar," ujarnya. 

Sementara itu, salah seorang anggota DPRD Trenggalek , Mugianto saat meninjau langsung proses pembukaan jalur berharap, pemerintah segera mengoptimalkan seluruh potensi yang ada. 

"Ini adalah akses yang sangat penting, perlu penanganan yang ekstra, ini minimal butuh waktu satu bulan. Yang paling penting akses bisa segera dibuka," 

Menurutnya, optimalisasi dan percepatan pembukaan jalur bisa dilakukan dengan menambah jumlah alat berat yang digunakan untuk menyingkirkan material longsor.

"Tapi tetap harus mengutamakan keamanan dan keselamatan tim yang melakukan proses pembukaan jalur," imbuhnya. 

Sebelumnya, sejak 21 Januari lalu tebing setinggi 100 meter longsor dan menutup jalur utama antar kecamatan Kampak-Munjungan. Timbunan material longsor menimbun jalan sepanjang 500 meter dengan ketinggian lima meter.