LIMA RUMAH DI TRENGGALEK DITERJANG LONGSOR


KBR, Trenggalek, 4/7 - Lima rumah di Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur diterjang tanah longsor. Kelima rumah tersebut masing-masing tiga lokasi di Desa Pakel kecamatan Watulimo dan dua rumah berada di Desa Dukuh dan Desa Ngembel Kecamatan Watulimo.

 

Salah satu warga Desa Pakel, Sarwani mengatakan, peristiwa tanah longsor tersebut terjadi secara beruntun, setelah wilayah Watulimo diguyur hujan lebat selama lebih dari tujuh jam. Akibatnya tebing setinggi lebih dari 10 meter yang ada dibelakang perkampungan warga ambrol. Beberapa rumah penduduk yang tertimpa material longsor mengalami kerusakan parah.

 

"Awal mulanya hujan deras, kemudian ada suara 'bruk', setelah kami tengok ternyata ada longsoran ini. Ini sudah empat kali longsor, yang pertama jam 8.00 WIB, kemudian jam 11.00 WIB dan  susulan lagi 2.30 WIB," katanya.

 

Sementara itu Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Ahmad Budiharto mengatakan, dari lima rumah yang terkena longsor , satu diantaranya rata ambruk dan tidak dapat ditempati. Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, kerugian akibat kejadian tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

 

Menurutnya seluruh rumah yang terdampak longsor tersebut rata-rata berada di bawah tebing di kawasan pegunungan. Pihaknya mengimbau, masyarakat di kawasan pegunungan untuk lebih waspada, mengingat dalam beberapa hari terakhir curah hujan di wilayah Trenggalek cukup tinggi. (Adhar Muttaqin)   

15 HEKTARE TANAMAN PETANI RUSAK AKIBAT BANJIR

15 HEKTARE TANAMAN PETANI RUSAK AKIBAT BANJIR

 Trenggalek, 3/7 - 15 hektare area persawahan di Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terancam gagal panen akibat diterjang bnajir bandang. beberapa jenis tanaman petani yang terancam rusak antra lain, padi, jagung, kacang tanah dan cabai.

Salah satu petani, Mulyono mengatakan, tanaman yang rusak tersebut rata-rata telah berusia lebih dari dua bulan, bahkan beberapa diantaranya telah tua dan siap dipanen. Lanjut dia, pada musim tanam kali ini para petani di wilyahnya mengalami kerugian yang cukup besar akibat beberapa kali diterjang bencana banjir.

"Sekitar 15 hektare yng terendam, masuk wilayah Gandusari semua. Dampaknya banyk tanaman yang rusak, seperti jagung, kedelai, Kacang tanah, lombok (cabai). Hampir tiga kali berturut-turut tanam tidak berhasil, gara-gara banjir," katanya.

Mulyono menambahkan, kerugian terbanyak dialami oleh petani palawija, karena dalam satu musim tanam ini telah melakukan tiga kali tanam ulang, namun selalu gagal akibat luapan banjir. 

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur Trenggalek selama lebih dari lima jam menyebabkan empat desa di wilayah Gandusari terendam banjir, empat desa tersebut antra lain Desa Ngrayung, Wonorejo, Sukorejo dan Gandusari.

EMPAT DESA DI TRENGGALEK TERENDAM BANJIR

Trenggalek, 3/7 - Hujan deras yang mengguyur wilayah Trenggalek, Jawa Timur selama lebih dari lima jam menyebabkan empat desa di Kecamatan Gandusari tergenang banjir. Empat desa yang diterjang banjir antara lain, Desa Ngayung, Wonorejo, Sukorejo dan Desa Gandusari.

Salah satu Warga Mulyono mengatakan, ketinggian banjir tersebut antara 50 Sentimeter hingga satu meter, akibatnya sejumlah permukiman warga ikut terendam. Luapan sungai Tawing tersebut mulai terjadi sejak pukul 1.00 WIB dini hari, hingga siang ini sejumlah wilayah masih tergenang banjir. 

"Jam satu sudah mulai masuk permukiman, wilayahnya itu mulai dari Ngrayung, kemudian Wonorejo sebelah timur, Sukorejo dan Gandusari ini yang paling besar," katanya.

Mulyono menambahkan, banjir kali ini berlangsung lebih lama dibanding banjir yang lalu. warga mengaku khawatir akan terjadi banjir usulan, karena hingga saat ini cuaca di sekitar Trenggalek masih mendung gerimis.

Meski demikian tidak ada satupun warga yang mengungsi, karena kondisinya dinilai masih relatif aman. Sementara itu dari pantauan di DAM Widoro Kecamatan Gandusari, debit air masih relatif tinggi atau dua kali lipat diatas normal.

    

KPU TRENGGALEK KEKURANGAN 36 RIBU SURAT SUARA PILPRES

Trenggalek, 2/7 - Sepekan menjelang hari H pencoblosan calon presiden dan wakil presiden, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek mengaku masih mengalami kekurangan  36.162 lembar surat suara. 

Komisioner KPU Trenggalek, Nurhuda mengatakan, kekurangan surat suara tersebut berupakan hasil dari sortir dan penghitungan ulang yang dilakukan KPU beberapa waktu yang lalu. Terkait kekurngan tersebut pihaknya mengklaim telah mengajukan tambhan ke KPU pusat dan direncanakan hari ini akan dikirim ke Trenggalek.

"Untuk logistik kami masih menunggu kekurangan surat suara dari KPU pusat, karena dari hasil sortir dan lipat kemarin jumlah suara yang rusak 36.162 lembar. Kami masih menunggu itu dan diperkirakan hari ini akan tiba di Trenggalek," katanya. 

Nurhuda menambahkan, akibat kekurangan surat suara tersebut, KPU Trenggalek terpaksa melakukan penundaan pengemasan logistik pemilihan presiden untuk wilayah kota, serta mendahulukan kecamatan yang ada di kawasan pegunungan dan pesisir selatan. Hal ini dilakukan agar tidak menganggu proses distribusi logistik.

Pemilihan presiden di Trenggalek akan diikuti oleh 565.543 pemilih. Proses pencoblosan rencanaya akan dilaksanakan di 1.500  tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di 157 desa dan kelurahan. (Adhar Muttaqin)