Diawali sekitar Pukul 2.00 WIB, capres Joko Widodo menggelar safari kampanye di dua lokasi di Trenggalek. Lokasi pertama adalah sentra jajanan kripik tempe khas Trenggalek di Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan. Di lokasi tersebut, Jokowi disambut oleh ribuan warga yang telah menunggu selama lebih dari tujuh jam.
"Saya ucapkan terima kasih, saya sangat terharu dengan kesetiaan warga Trenggalek meski harus menunggu sejak jam 7 sore, ini adalah bukti bahwa dukungan masyarakat," kata Jokowi, dihadapan massa.
Gubernur Jakarta ini meminta para pendukungnya untuk memaksimalkan sisa waktu masa kampanye sebaik mungkin untuk menggalang dukungan dari seluruh elemen masyarakat.
Kata dia ada dua cara yang harus dilakukan pendukung Jokowi-JK, yang pertama yakni menepis isu yang santer menerpa dirinya.
"Bapak-ibu sudah tahu kan isu-isu yang saya maksud, contohnya, apabila Jokowi jadi presiden, tunjangan sertifikasi guru akan dihapus, itu tidak benar, justru akan ditambah," ujarnya.
Sedangkan hal kedua yang diminta Jokowi kepada pendukungnya adalah, melakukan metode kampanye ketuk pintu atau menyambangi tetangga agar memberi dukungan kepada pasangan nomor dua.
"Cara ini sangat efektif, karena ibu-ibu atau bapak-bapak bisa menjelaskan visi dan misi apa saja yang dikembangkan Jokowi-JK," imbuhnya.
Usai di sentra kripik tempe, Jokowi langsung menuju Pondok pesantren Darunnajjah Kelurahan Kelutan, Kabupaten Trnggalek.
Di lokasi tersebut, Jokowi bertemu dengan beberapa tokoh kyai untum meminta dukungan.
Sementara itu, kubu pasangan Capres Prabowo-Hatta, Sabtu siang menggelar kampanye terbuka di lapangan Karangan Kecamatan Karangan.
Kampanye kali ini digelar sedikit berbeda dengan kampanye tebuka lainnya, karena dilakukan dengan pentas sholawat dan Istighotsah (doa bersama).
Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta , Mahfud MD menagatakan, model kampanye tersebut sengaja dilklakukan untuk menempis anggapan maupun isu yang mengatakan Prabowo-Hatta anti Sholawat dan tahlil, yang selama ini dilakukan oleh kalangan warga N-U..
"Itu semua tidak benar, justru kami akan mengembangkan faham Ahlussunah Waljamaah sebagai landasan bergaul," kata Mahfud MD.
Dalam orasinya, mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu juga menegaskan bahwa, pasangan capres nomor urut satu tidak akan melakukan perubahan terhadap aturan tentang pendirian rumah ibadah.
"Kalau capres yang lain tidak tahu, tapi kalau Prabowo-Hatta sama sekali tidak pernah terbesit tentang rencana seperti itu," imbuh Mahfud.
Di sisi lain, pihaknya mengklaim telah mendapat dukungan dari sejumlah tokoh nasional NU, serta beberapa pondok pesantren besar di Jawa Timur.
"Salah satunya yakni Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, mereka menyatakan komitmennya untuk mendukung Prabowo-Hatta ," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®