Terdampak COVID-19, Harga Genting Trenggalek Anjlok

Trenggalek - Wabah virus Corona yang terjadi setengah tahun terakhir memukul sektor industri genting di Trenggalek. Harga genteng anjlok sering merosotnya jumlah pembeli.

Salah seorang pemilik usaha genting di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Trenggalek Mahmudi, mengatakan sebelum masa pandemi Corona harga genting tanah liat bisa mencapai lebih dari Rp 2.000/biji, namun saat ini merosot hingga Rp 1.600/biji.

"Begitu ada Corona, langsung anjlok ke Rp 1.600, bahkan ada beberapa yang di bawah itu. Kondisi ini tentu sangat berdampak pada sektor usaha berskala kecil seperti kami ini," kata Mahmudi, Selasa (28/7/2020).

Anjloknya harga genting tersebut diperparah dengan menurunnya jumlah pembeli secara drastis. Kondisi serupa hampir dirasakan oleh seluruh pengusaha genting di wilayah Trenggalek.

"Rata-rata untuk penjualan 10 ribu genting membutuhkan waktu sekitar dua bulan," imbuhnya.

Ditambahkan selama ini para pengusaha genting di wilayah Kamulan dan sekitarnya rata-rata hanya memasarkan produknya secara konvensional di rumah masing-masing. "Kami hanya menunggu pembeli datang," ujarnya.

Sementara itu anggota Komisi I DPRD Trenggalek, Mohammad Syah Natanegara, mengatakan sektor industri genting rakyat harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, terutama pada masa pandemi Corona saat sekarang ini.

"Selain faktor pasar yang lesu, kami melihat ada beberapa persoalan klasik pada sektor usaha kecil, diantara adalah metode pemasaran yang masih konvensional serta peralatan yang digunakan masih sederhana," katanya.

Pihaknya berharap ke depan pemerintah daerah lebih intensif dalam melakukan pembinaan para pengusaha genting lokal, sehingga mampu bertahan dan menjadi produk unggulan di Trenggalek.

"Bisa juga dengan membuat koperasi atau dengan optimalisasi BUMDES, sehingga pemberdayaan akan lebih mudah," ujarnya.