Wow Trenggalek Punya Supermarket Khusus Produk Lokal

Trenggalek - Sebuah inovasi dikembangkan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, untuk meningkatkan daya saing produk industri kecil mikro dan menengah, dengan membuat supermarket khusus produk lokal. 

Sueprmarket yang berada di Jalan Panglima Soedirman tersebut diberinama Galeri Gemilang. Gedung yang menyatu dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Trenggalek di desain secara modern layaknya galeri sekaligus toko. 

Di lokasi ini terdapat 300 lebih produk lokal unggulan dari berbagai usaka kecil yang ada di Trenggalek, mulai dari makanan olahan, kerajinan, batik, benda seni, meubel hingga aneka minuman kemasan. 
Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak, mengatakan, Galeri Gemilang sengaja dibuat untuk mempermudah masyarakat umum maupun para wisatawan yang datang guna mendapatkan berbagai produk lokal unggulan. 

"Kami ingin satu tempat yang representatif, yang meyakinkan sehingga membuat orang tergugah untuk membeli atau minimal untuk mencari tahu. Jadi galeri Gemilang ini fungsinya dua, yang pertama adalah inkubasi bagi para pelaku IKM," katanya. 

Sehingga diharapkan para pelaku usaha kecil di Trenggalek tidak kesulitan untuk memasarkan aneka produknya secara kontinyu dengan segmentasi yang lebih menarik dan bernilai lebih. 

Menurut Emil, produk yang dipsarkan melalui galeri Gemilang tersebut telah memiliki standar khuus, mulai mutu produk, hingga kemasan. Sehingga produk yang dihasilkan memiliki mampu menarik pembeli. Terbukti mayoritas produk yang dipasarkan memiliki kemasan yang unik dan 

"Ini adalah produk-produk yang berada di bawah binaan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan. Semoga ini menjadi pasar yang lebih pasti, karena biasanya hanya berkeliling dari pameran satu ke yang lain," imbuhnya. 

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek, Arumi Bachsin mengaku cukup puas dengan kehadiran Galeri Gemilang tersebut. Pihaknya berharap para pelaku usaha di Trenggalek lebih terpacu untuk berkarya dan menciptakan produk yang berkualitas dan inovatif. 

"Kalau selama ini ada yang kesulitan pemasaran, jadi sekarang tidak perlu khawatir lagi. Kami harap bisa memberikan kesempatan yang sama bagi para pelaku IKM di Trenggalek. Dulu mereka tidak mengerti mengenai packaging yang bagus, sekarang sudah bisa," ujarnya. 

Mayoritas Orang Gila di Trenggalek Tak Miliki Jaminan Sosial

Trenggalek - Mayoritas Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Trenggalek tidak tercatat dalam sistem administrasi kependudukan dan tidak memiliki akses jaminan sosial dari pemerintah. 

Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Trenggalek, Sunarya, mengatakan, dari seribu lebih pengidap gangguan jiwa di Trenggalek hanya sedikit yang mempunyai identitas kependudukan, Nomor Induk Kependudukan (NIK) maupun jaminan sosial berupa Kartu Indonesia Sehat (KIS). 

"Kami tidak memungkiri bahwa sebagian besar ODGJ Trenggalek ini masih termarjinalkan, banyak anggota keluarga yang tidak memasukkan mereka dalam kartu keluarga, sehingga tidak memiliki NIK," katanya, saat dihubungi 'Trenggalek Kita' melalui sambungan telepon. 

Padahal menurutnya, data kependudukan tersebut memiliki fungsi yang sangat penting bagi para pengidap gangguan jiwa, karena bisa digunakan untuk mendapatkan akses berbagai jaminan sosial dari pemerintah. 

Untuk mengatasi persoalan tersebut, pihaknya gencar melakukan pendataan para ODGJ bekerjasama dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Kesehatan. ODGJ yang selama ini sama sekali tidak terdaftar dalam sistem administrasi kependudukan dilakukan pendaftaran dan perekaman biometrik. 

"Jadi melalui mobil keliling kependudukan milik Dispendukcapil, ODGJ tersebut dilakukan perekaman biometrik, sehingga mereka nantinya akan mendapatkan NIK," ujarnya. 

Sunarya menambahkan, setelah tercatat dalam sistem kependudukan dan memiliki nomor induk kewarganegaraan, Dinas Sosial akan langsung mendaftarkan warga tersebut dalam jaminan sosial. 

"Kalau untuk darurat, kami ada akses cepat melalui dana Baznas, nah untuk lanjutan biasanya mereka akan kami usulkan untuk mendapatkan PBID (Penerima Bantuan Iuran Daerah), sehingga akses kesehatannya bisa lebih terjamin," jelasnya. 

Dalam proses identifikasi tersebut, pihaknya mengaku harus melakukan serangkaian pemahaman kepada keluarga ODGJ, sehingga bisa kooperatif dan mau memasukkan mereka dalam kartu keluarga. 

"Namun ada juga yang tidak mau, akhirnya kami buatkan kartu keluarga sendiri. Pada intinya kami ingin memanusiakan seluruh ODGJ di Trenggalek, sehingga mereka terdata dan memiliki jaminan sosial," jelasnya. 

Sementara itu, Kasi Pencegahan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Gangguan Jiwa, Dinas Kesehatan Trenggalek, Agus Hari Widodo, mengatakan, saat ini jumlah ODGJ di wilayahnya mencapai 1135 orang yang tersebar di 14 kecamatan. 

"Jumlahnya ini ternyata cukup banyak dan diatas estimasi kami, karena prediksi kami sebelumnya ODGJ di Trenggalek sekitar 825, ternyata setelah disisir jumlahnya lebih dari seribu," ujarnya. 

Dari data yang dimiliki, para pengidap gangguan jiwa tersebut rata-rata adalah berjenis kelamin laki-laki. Namun di Kecamatan Gandusari, sedikit mengalami karakter yang berbeda, karena sebagian besar ODGJ-nya adalah perempuan. 

DPC Partai Demokrat Trenggalek Siap Menangkan Khofifah-Emil

Trenggalek - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Trenggalek mulai memanasi mesin politiknya dengan memberikan pembekalan terhadap ratusan kader untuk memenangkan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah-Emil Elestianto Dardak dalam Pilkada Jatim 2018. 

Ketua DPC Partai Demokrat Trenggalek, Mugianto, mengatakan, untuk mendukung upara pemenangan tersebut pihaknya juga meresmikan posko pemenangan di Jalan Ki Mangun Sarkoro yang akan digunakan sebagai tempat konsolidasi para kader sekaligus tim pendukung. 

Menurutnya dalam pembekalan tersebut, pihaknya menitikberatkan pesan kepada jajaran pengurus, kader dan simpatisan Partai Demokrat untuk memberikan informasi terkait tujuan dan alasan pencalonan Bupati Emil sebagai bacawagub mendampingi Khofifah Indar Parawansa, 

"Tujuan dari Pak Emil maju ini tidak lain adalah untuk memaksimalkan pembangunan Trenggalek. Karena Trenggalek tidak bisa berdiri sendiri, sehingga dengan menjadi orang nomor dua di Jawa Timur maka Pak Emil akan bisa berbuat lebih banyak lagi, termasuk untuk daerah sekitarnya," ujarnya, Kamis (28/12/2017). 

Pihaknya optimistis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang disusun oleh Bupati Emil beserta Wabup Mochammad Nur Arifin akan lebih mudah direalisasikan apabila mendapatkan dukungan kebijakan maupun anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur maupun pusat. 

"Karena tidak dapat kita pungkiri bahwa anggaran daerah ini sangat terbatas, sehingga itulah salah satu cara agar pembangunan ini lebih optimal," ujarnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Emil Elestianto Dardak berharap seluruh mesin politik Partai Demokrat dan partai pendukung lainnya bekerja secara maksimal dan solid, sehingga mampu mengkomunikasikan komitmennya kepada masyarakat Trenggalek serta mendukung pemenangan pasangan Khofifah-Emil.  

Pihaknya memastikan, meskipun maju sebagai kandidat pemimpin di Jawa Timur, pihaknya tidak akan meninggalkan Kabupaten Trenggalek begitu saja, karena kalaupun terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, ia masih akan memimpin Trenggalek hingga tahun 2019 atau tahun keempat masa jabatannya sebagai bupati. 

"Selain itu, karena kehutanan dan kelautan pesisir sudah dialihkan kewenangannya pada pemerintah provinsi, di (provinsi) sanalah kami bisa berjuang melanjutkan konsep kawasan selatan," katanya. 

Emil mengaku mengapresiasi langkah Partai Demokrat Trenggalek yang membentuk posko pemenangan Pilkada Jatim 2018. Diharapkan, sarana tersebut mampu dimanfaatkan dengan baik oleh seluruh kader dan simpatisan untuk memenangkan pesta demokrasi Jatim. 

"Terimakasih untuk teman-teman Partai Demokrat Trenggalek yang mulai memberjuangkan Ibu Khofifah secara maksimal," imbuhnya. 

Di sisi lain, salah seorang pengurus DPD Partai Demokrat Jawa Timur Fatkhul Hadi juga memaparkan beberapa strategi yang akan ditempuh partai pengusuh Khofifah-Emil dalam memenangkan Pilkada Jatim. 

Salah satu hal yang akan menjadi perhatian tim pemenangan adalah memaksimalkan media daring (internet) sebagai sarana untuk mengkomunikasikan gagasan, visi-misi serta berbagai kegiatan Khofifah-Emil. 

Musim Libur Akhir Tahun, Basarnas Siaga di Pesisir Selatan

 Trenggalek - Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos Trenggalek menyiagakan puluhan personil gabungan di sejumlah pantai di pesisir selatan. Pengamanan dilakukan seiring meningkatnya jumlah wisatawan yang datang. 

Kepala Pos Basarnas Trenggalek, Asnawi Suroso, mengatakan, dua lokasi yang menjadi fokus pengamanan saat ini adalah Kecamatan Watulimo dan Kecamatan Paggul. Dua kecamatan tersebut dinilai cukup rawan terjadi kecelakaan laut, karena menjadi pusat berkumpulnya wisatawan. 

"Untuk di Kecamatan Watulimo ini wisatawan yang datang mencapai ribuan, karena lokasinya wisatanya juga cukup banyak, mulai dari Pantai Prigi, Pantai Cengkrong, Pasir Putih, Bangkokan hinga rumah apung. Di sini kami menyiapkan satu unit kapal sea reader," katanya, Selasa (26/12/2017).

Sedangkan di Kecamatan Panggul, Basarnas menempatkan personilnya di Pantai Pelang, dengan dilengkapi kendaraan angkut, serta dua unit perahu karet. Selain anggota Basarnas, pengamanan ini juga didukung oleh potensi SAR lain, seperti kelompok masyarakat pegawas (Pokmaswas) serta Orari. 

"Kami akan melakukan pengamanan sampai dengan tanggal 1 Janurari 2018. Sedangkan untuk daerah lain yang ada di sekitarnya, seperti Pacitan, Tulungagung maupun Blitar kami dibantu oleh potensi SAR yang ada di sana," ujarnya. 

Pihaknya mengaku, tingkat kerawanan kecelakaan laut pada saat liburan lebih tinggi dibanding hari-hari biasana, karena jumlah pengunjung yang datang mengalami peningkatan tajam. 

Untuk meminimalisir risiko kecelakaan, pihaknya mengimbau para wisatawan yang datang untuk mematuhi seluruh aturan yang ada di lokasi wisata yang dikunjungi. Selain itu, setiap kelompok wisatawan diminta saling mengawasi antara satu dan lainnya. 

"Kalau memang ada larangan mandi di laut, maka jangan sampai mandi. Karena larangan itu dibuat memanh untuk menjaga keselamatan pengunjung, jadi ya jangan melanggar," imbuhnya. 

Lebih lanjut, Asnawi menjelaskan, saat ini kondisi cuaca di kawasan pesisir selatan Trenggalek relatif cerah, selain itu gelombang laut juga tidak terlalu besar. 

"Untuk angin di pantai relatif kencang. Yang jelas tetap hati-hati saat di pantai, jaga selalu keselamatan diri dan teman yang ada di sekitarnya," imbaunya. 

Selain di pesisir pantai, rencananya tim Basarnas juga akan melakukan pengamanan di wilayah pendakian Gunung Lawu. Pengamanan tersebut akan dilakukan pada saat menjelang pergantian tahun 2017 ke 2018. 

"Nanti satu tim yang ada di Pantai Pelang akan kami geser ke Gunung Lawu, karena biasanya di sana akan terjadi peningkatan kunjungan saat pergantian tahun," katanya. 

Foto : doc Basarnas Trenggalek