Ibas : Jangan-jangan Lele Yang Saya Makan Di Jakarta Itu Dari Trenggalek

Trenggalek, 11/1 - Meskipun hidup di wilayah pegunungan, tidak menyurutkan warga Desa Sumurup Kecamatan Bendungan untuk mengembangkan kawasan minapolitan. Warga yang sebelumnya hanya bermatapencaharian sebagai petani, kini mampu menyulap lingkungan sekitar rumahnya meenjadi sentra produksi ikan lele dan gurami. 

Halaman yang biasanya kosong, kini telah berubah menjadi kolam-kolam produktif yang secara rutin mampu memberikan penghasilan terhadap masyarakat.

Sekretaris Jendral DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono yang mengunjugi langsung  lokasi pengembangan minapolitan, mengaku kaget dengan semangat warga sekitar, sehingga sukses menciptakan sumber perekonomian baru. 

"Jangan-jangan ikan lele dan gurami yang biasa saya makan di Jakarta itu dari Trenggalek," katanya didampingi istrinya, Siti Rubby Aliya Rajasa. 

Menurutnya, kesuksesan masyarakat pengunungan itu merupakan alah satu bukti dari program yang digelontorkan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap masyarakat kecil.  

Pria yang akrab disapa Ibas ini berharap, kerja keras dan konsistensi masyarakat Desa Sumurup tersebut mampu menjadi sumber inspirasi bagi warga yang lain. Kata dia, kucuran program pengembangan ekonomi kecil yang dilakukan pemerintah tidak akan sia-sia, apabila masyarakatnya sungguh-sungguh dalam melakukan pengelolaan. 

Dalam kesempatan itu, Ibas juga melakukan panen raya ikan gurami, sekaligus memberikan bantuan bibit ikan lele kepada masyarakat.

Sementara itu, rangkaian kunjungan yang dilakukan Edhie Baskoro Yudhoyono  di Trenggalek berakhir di Desa Suren Lor Kecamatan Bendungan. Di desa yang terkenal sebagai salah satu sentra peternakan sapi perah dan potong tersebut, Ibas melakukan pertemuan dengan ratusan peternak. 

Putra Presiden SBY itu, mendengarkan langsung keluh kesah maupun geliat semangat yang disampaikan oleh  para peternak susu. 

Kepala Desa Suren Lor, Mujiono menjelaskan, saat ini di wilayahnya terdapat seribu peternak sapi perah serta sapi potong. Namun menurutnya, usaha yang dilakukan secara bersama-sama itu masih menemui sejumlah kendala, termasuk masalah harga susu. 

"Di daerah lain itu harga susu sudah mencapai Rp4.000 per liter, namun di wilayah kami masih Rp3.800 per liter," katanya.

Menanggapi hal itu, Ibas mengaku akan menyampaikan langsung ke pemangku kebijakan di pemerintah pusat guna dicarikan jalan keluar yang tepat.

"Yang jelas, kami mengapresiasi apa yang dilakukan warga yang kreatif dan semngat untuk mengembangkan usaha ini," pungkasnya.  

Ibas Jadi Artis Dadakan

 

Trenggalek, 10/1 - Kehadiran Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono di Trenggalek, Jawa Timur menjadi pusat perhatian masyarakat.

 

Antusiasme warga kota kripik tempe ini tampak terlihat di setiap titik yang dikunjungi. Saking antusiasnya sejumlah warga nekat berebut tempat agar bisa mendekat dan memotret putra presiden SBY tersebut.

 

"Mumpung ada di sini, ya foto-foto sekalian, apalagi orangnya cakep," kata Widya, salah satu warga desa Petung, Kecamatan Dongko, Trenggalek, saat mengikuti kegiatan kerja bakti bersama warga. (10/1/2014).

 

Interaksi antara elit politik dengan konstituennya ini seringkali dibumbuhi dengan hal-hal yang lucu. Seorang kameramen televisi yang ikut meliput kegiatan Edhie Baskoro sering kali harus mengalah dengan warga yang berdesak-desakkan untuk memotret.

 

"Jadi pas lagi ambil gambar Mas Ibas, tiba-tiba tepat di depan kamera muncul kepala, terkadang tangan warga yang motret pakai HP," katanya.

 

Sementara itu, Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono saat dikonfirmasi mengatakan, antusiasme warga tersebut menjadi salah satu pembuktian masih tingginya kecintaan masyarakat terhadap partainya.

 

Ia mengaku, hal tersebut akan menjadi "dopping" untuk menyongsong pemilu April mendatang. "Tentunya hal ini menjadi sesuatu yang positif bagi kami," ujarnya.

 

Lanjut ibas, kondisi akar rumput itu sekaligus membantah sejumlah survey yang selalu memprediksi kemerosotan suara Partai Demokrat pada pemilu mendatang.

 

"Masyarakat tentunya bisa merasakan dan saya juga melihat sendiri, bahwa kepercayaan publik masih tinggi," imbuhnya.

 

Suami Aliya Rajasa ini mengaku, seluruh organ partai terus bergerak untuk membenahi sejumlah kekurangan yang ada.


"Di Jawa Timur sendiri, saat ini elektabilitas PD (Partai Demokrat) telah naik menjadi 17 persen, semoga ditingkat nasional juga demikian," kata Ibas.

Untuk itu, pihaknya meminyta seluruh kader termasuk para calon anggota legislatif untuk senantiasa turun langsung ke masyarakat.  "Seperti apa yang dikatakan Pakde karwo, tepuk pundak, ketuk pintu," pungkasnya. 

 

Ibas: Lodho Ayam Kampung Uenak Tenan

Trenggalek, 9/1 - Menikmati eksotisme  Trenggalek tidak akan lengkap tanpa mencicipi kuliner asli kabupaten ini, salah satunya adalah lodho ayam kampung.  Makanan tradisional khas Trenggalek,Lhodo, bisa memperkaya wisata kuliner di Indonesia dan mampu menggerakkan ekonomi lokal, kata Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, Kamis.

 

Hal tersebut disampaikan Ibas, saat mengunjungi Depot Moro Kerso "Mbak Nanik" di Kecamatan Munjungan, dalam kunjungan ke pesisir Pantai Blado, Munjungan, Trenggalek.

 

"Ternyata  Trenggalek khas dengan masakan Ayam Lhodo. Saat dicicipi, memang Lhodo uenak tenan, apalagi disantap dengan urap dan nasi tiwul" kata Ibas  kepada wartawan di Munjungan Trenggalek.

 

Bahkan, saking penasarannya , Ibas menyempatkan waktu menilik dapur sederhana tempat masakan khas lhodo diolah. Ia pun bersedia menjadi saksi atas enaknya Lhodo tersebut. Sebab, ada rasa-rasa khusus saat mencicipi lhodo di warung Mbak Nanik yang sudah berdiri sejak tahun 1990 an.

 

Usai santap kuliner Lodho, Ibas memberikan kenang-kenangan karikatur Mas Bro. "Semoga kenang-kenangan ini selalu akan mengingatkan saya untuk datang kesini lagi,"

 

Menurut dia, makanan tradisional Lhodo itu berpotensi memperkaya wisata kuliner di Indonesia dan mampu menggerakkan ekonomi lokal. Sebab, ada resep khusus dalam menyajikan makanan tersebut.

 

Lodho ayam adalah olahan daging ayam yang terbuat dari aneka rempah pilihan dan santan. Kuahnya berwarna kuning kemerahan dengan citarasa khas. Warna itu diperoleh dari  kunyit dan cabai merah. Sedangkan citarasa itu diperoleh dari cabai, merica, dan pala yang menciptakan sensasi pedas yang khas. Selain dari bumbu, citarasa yang khas juga diperoleh dari daging ayam yang dipanggang terlebih dahulu sebelum direbus bersama kuah. Perpaduan antara kuah, racikan bumbu yang pas, dan ayam panggang yang gurih menciptakan citarasa yang lezat dan sukar dilupakan.

 

Menikmati lodho ayam khas Trenggalek tidak lengkap rasanya tanpa nasi gurih dan urap-urap.  Nasi gurih adalah nasi yang terbuat dari olahan beras dan santan. Rasanya gurih dan nikmat bila disajikan hangat-hangat.  Urap-urap adalah olahan sayuran yang direbus terlebih dahulu dan disajikan bersama parutan kelapa bercitarasa pedas. Adanya urap-urap ini sangat penting untuk menyeimbangkan asupan daging yang masuk ke dalam tubuh. Rasanya, lidah tidak berhenti bergoyang ketika rasa gurih dari nasi, pedas dari ayam, dan segar dari urap-urap berpadu di mulut. Lezatnya bukan main. 

Ibas Temui LMDH Munjungan

Trenggalek, 9/1 - Ribuan masyarakat Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tampak antusias menyambut kedatangan Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono di kawasan pantai Blado.

Dalam kunjungan hari kedua, pria yang akrab disapa Ibas ini bertemu langsung dengan sejumlah anggota Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) se-Kecamatan Munjungan.
 
Ibas mengaku nekat ke wilayah pesisir tersebut meskipun harus melalui medan yang cukup berat, karena ingin menemui langsung masyarakat pesisir selatan Trenggalek. Sekaligus untuk menyerap aspirasi rakyat. "Ternyata Munjungan itu indah, saya kerasan, rasanya ingin sekali menginap  di sini," katanya.

Putra bungsu Presiden SBY tersebut melihat banyak potensi besar dari sektor kehutanan yang dapat dikembangkan di wilayah tersebut, utamanya cengkih.

"Potensi ini harus dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mendongkrak perekonomian warga, kalau ekonomi terjamin maka kesehteraan juga demikian," ujarnya.

Untuk mendukung pengembangan potensi itu, Ibas memberikan bantuan 1800 batang bibit bibit cengkih kepada LMDH setempat. 

Ia berharap bibit tersebut kedepan dapat memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat. 

Sementara itu, salah satu anggota LMDH, Jumiyo mengaku bangga karena bisa bertatap muka langsung dengan Ibas dan menyempatkan diri untuk berkunjung ke Kecamatan Munjungan.

"Beginilah kondisi Munjungan, meskipun terpencil tapi masih bagian dari Indonesia, tidak lengkap rasanya kalau datang ke Trenggalek belum ke Munjungan," katanya.

Jumiyo juga mengucapkan rasa terimakasih atas bantuan yang telah diberikan. Pihaknya berjanji akan membudidayakan bibit cengkih tersebut.

Selain bertemu dengan anggota LMDH, Edhie Baskoro Yudhoyono juga berdialog langsung dengan para nelayan tradisional yang beroperasi di wilayah Munjungan. 

Sebelumnya, suami dari Siti Rubby Aliya Rajasa ini juga bertemu keluarga besar Pondok Pesantren Himatul Ulum, di  Dusun Nglayur, Desa Sukorejo, Kecamatan Gandusari. 

"Ini adalah temu kangen sekaligus menyambung tali silaturrahmi, karena tahun 2009 lalu saya pernah berkunjung ke sini," kata Ibas.  

Ibas Kunjungi Kampung Nelayan

Trenggalek- Pentingnya penyelamatan lingkungan menjadi sesuatu yang harus diperhatikan banyak pihak. Salah satunya Edi Baskhoro Yudhoyono atau yang akrab disapa Ibas. Kemarin, putra bungsu Presiden SBY tersebut berkesempatan mengunjungi kawasan konservasi mangrove di Pantai Cengkrong Kecamatan Watulimo.

Dalam kesempatan tersebut,  Ibas mengaku kagim dengan geliat kelompok masyarakat pengawas (pokmaswas) Kejung Samudra yang mampu menjaga dan melestarikan hutan mangrove. Sehingga hasilnya mulai dirasakan oleh masyarakat. Salah satu anggota pokmaswas kejung samudra menerangkan, beberapa manfaat yang telah dipetik masyarakat antara lain, meningkatnya produksi kerang hijau, kepiting dan siput. "Selain itu buah bakau juga dimanfaatkan oleh ibu-ibu untuk dijadikan produk minuman," kata Sasmitro ketua kelompok. 

Sebagai bentuk kepedulian, dalam kunjungannya di Watulimo,  suami Siti Rubby Alya Rajasa,  itu juga memberikan bantuan  jaring, pancing kepada nelayan tradisional di sekitar kecamatan Watulimo. Melanjutkan rangkaian kegiatan Roadownnya, Ibas menyempatkan ke Desa Ngulan Kulon, Kecamatan Pogalan. Melakukan peninjauan program pengembangan infrastruktur perdesaan (Ppip).

 Ibas mengatakan PPIP merupakan salah satu dari ratusan program pemerinah pusat yang pro-rakyat. "Kalau sudah mendapatkan manfaat, maka masyarakat harus menjaga infrastruktur tersebut supaya awet," kata Ibas dihadapan ratusan warga yang menyambutnya sekaligus memberikan bantuan seperangkat komputer kepada pemerintah desa setempat. 

Tidak hanya itu, dalam kegiatannya kali ini Ibas juga mengunjungi sentra industri kecil pembuatan genteng di Desa Sumberejo Kecamatan Durenan. Ibas meninjau langsung proses pembuatan genteng yang dilakukan oleh masyarakat sekitar. Menurutnya, masyarakat di wilayah tersebut cukup kreatif dan mandiri. Dengan berbekal ketrampilan dan semngat yang tinggi sehingga bisa menciptakan genteng yang berkualitas dan dipercaya hingga luar daerah. 

"Yang paling penting ekonomi masyarakat berjalan dengan baik dan terus berkembang," tukas Ibas ramah. 

Sebelumnya, Ibas juga berkesempatan ikut dalam kerjabhakti pembangunan pembangunan jalan berupa ravat di Dusun Pinggirsari Desa Karangan Kecamatan Karangan. Simbolis, Ibas juga memberikan bantuan berupa ratusan sak semen kepada masyarakat.  

Sementara itu kepada wartawan, Ibas mengatakan, industri kecil maupun pariwisata di Trenggalek memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Kata dia potensi besar tersebut harus dimanfaatkan oleh pemerintah daerah untuk mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD). 

"Hal ini akan berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat," pungkasnya mengakhiri kunjungan hari pertamanya di Kabupaten Trenggalek.

 Ibas juga meminta doa dari masyarakat agar para pemimpin mulai dari tingkat pusat hingga daerah selalu diberi kesehatan dan umur panjang, sehingga bisa menjalankan amanah rakyat dengan baik.