JEMBATAN UTAMA TRENGGALEK-PONOROGO PATAH

KBR, Trenggalek, 12/3 - Jembatan utama yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan Kabupaten Ponorogo patah, akibatnya arus lalu-lintas dari dua arah terganggu dan dialihkan ke beberapa jalur alternatif.

BUpati Trenggalek, Mulyadi Wiryono, Kamis mengatakan, patahnya jembatan milik Pemprov Jatim ini terjadi sekitar pukul 2.30 WIB, akibat tergerus oleh arus sungai Nglongsor. Selain tergerus arus sungai, kerusakan tersebut juga akibat dari usia jembatan yang telah tua.

Menurutnya, sebelum kejadian, beberapa bagian jembatan telah mengalami tanda-tanda kerusakan, utamanya pada tembok penahan tebing serta pondasi jembatan. 

"Akses Trenggalek -Ponorogo yang melalui jembatan utama pasti terputus, oleh karena itu kami berharap pemerintah pusat dan provinsi segera melakukan perbaikan. Jembatan ini sudah tua, kalau tidak salah selesai dibangun tahun 1963, jadi sudah 52 tahun," katanya. 

Mulyadi menambahkan, pihaknya akan mendesak pemerintah pusat dan Provinsi Jawa Timur untuk segera melakukan upaya penanganan, mengingat infrastruktur merupakan kebutuhan vital bagi perekonimian warga. Bahkan Jembatan Nglongsor merupakan salah satu penghubung antara Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Untuk sementara jembatan utama tersebut ditutup total, sedangkan akses kendaraan dari arah Tulungagung dan Trenggalek yang hendak menuju Ponorogo maupun Jawa Tengah dialihkan melalui Kecamatan Karangan. 

DIDUGA KORUPSI, SUKONO DITAHAN KEJAKSAAN

KBR, Trenggalek, 11/3 - Penyidik Kejaksaan Negeri Trenggalek, Jawa Timur melakukan penahanan terhadap dua tersangka dugaan korupsi, salah satu tersangka adalah bekas anggota DPRD Trenggalek.

Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Trenggalek, Mohammad Adri mengatakan, bekas anggota DPRD yang dilakukan penahanan adalah SUkono, tersangka kasus dugaan korupsi akuisisi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bangkit Prima Sejahtera senilai Rp2,3 Miliar. Sedangkan tersangka lain yang ikut ditahan adalah Kadar, tersangka dalam kasus dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) sapi senilai Rp500 juta.

Menurutnya penahanan kedua tersangka korupsi tersebut dilakukan setelah seluruh proses penyidikan telah dinyatakan lengkap atau P21, selanjutnya para tersangka dijebloskan ke Rumah Tahanan Negera (Rutan) Kelas 2 B Trenggalek.

"Kami melakukan tahap dua dalam perkara BPR dengan tersangka Sukono berserta barang bukti, penahanan kami lakukan selama 20 hari kedepan. Kemudian tahap dua selanjutnya adalah perkara bansos sapi denga tersangka Kadar, dia juga kami tahan," ujarnya kepada wartawan. 

Dalam kasus akuisisi atau pembelian BPR Bangkit Prima Sejahtera oleh Pemkab Trenggalek, tersangka Sukono diduga menerima aliran dana dari tersangka lain sebesar Rp200 juta, uang tersebut merupakan kompensasi atas peran Sukono di lembaga legislatif. 

Selain Sukono, perkara yang terjadi pada tahun 2006 itu juga menyeret dua tersangka lain, yakni Sekda Trenggalek, Ali Mustofa dan salah satu bekas pejabat Pemda Trenggalek, Gatot Purwanto. 

Adri menambahkan, untuk kasus bantuan sosial sapi yang menjerat tersangka Kadar, terjadi di wilayah Kecamatan Kampak Trenggalek. Dalam perkara ini, Kadar dinilai telah melakukan tindak pidana korupsi karena menjual delapan anakan sapi hasil pengembangan senilai Rp54 juta. Padahal sesuai dengan aturan, anakan sapi hasil pengembangan tidak boleh dijual dan harus digulirkan ke anggota kelompok peternak yang lain. 

 

ANGKA KEMISKINAN TRENGGALEK MASIH TINGGI

ANGKA KEMISKINAN TRENGGALEK MASIH TINGGI


KBR, Trenggalek, 10/3 - Prosentase angka kemiskinan di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur masih cukup tinggi, bahkan prosentasenya melebihi angka kemiskinan di tingkat provinsi maupun nasional.

Bupati Trenggalek, Muyadi Wiryono mengatakan, saat ini angka kemiskinan di wilayahnya mencapai 87.938 rumah tangga atau sekitar 13,77 persen, sedangkan di tingkat Provinsi Jawa Timur sebanyak 12,73 persen dan di tingkat nasional hanya 11,47 persen. 

Menurutnya, kantong-kantong rumah tangga miskin di Kabupaten Trenggalek paling banyak berada di beberapa wilayah pegunungan, seperti Kecamatan Panggul, Dongko, Pule dan Kecamtan Tugu. 

"Dari prosesntase memang Trenggalek ini lebih tinggi dibanding tingkat provinsi maupun nasional, sehingga nanti pada tahun 2016 akan kami genjot dengan program-program agar angka kemiskinan ini bisa dikurangi," kata Mulyadi. 

Mulyadi menambahkan, pihaknya mengaku telah beruaya keras untuk menurunkan jumlah rumah tangga miskin, dengan berbagai macam program, namun upya tersebut belum mendapat hasil maksimal. Pihaknya berkilah beberapa faktor yang menyulitkan program pengentasan kemiskinan adalah minimnya anggaran serta gejolak perekonomian di tingkat nasional. 

Bahkan menurut Mulyadi, gejolak akibat kebijakan ekonomi nasional, seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) maupun elpiji berdampak langsung terhadap bertambahnya angka kemiskinan di tingkat daerah. 

AKSI BORONG WARNAI OPERASI PASAR BERAS

Trenggalek, 4/3 - Operasi pasar beras yang digelar Bulog Trenggalek, Jawa Timur diserbu pembeli, dalam kurun waktu kurang dari dua jam, seluruh beras yang disediakan ludes terjual.

Petugas Bulog Trenggalek, Darmadi, Rabu mengatakan, untuk hari pertama operasi pasar di pasar Basah Trenggalek, pihaknya hanya menyediakan enam kwintal beras jenis medium, yang dijual Rp7.300 per Kilogram. harga tersebut jauh lebih murah dibanding harga di pasaran. Pihak Bulog mengaku, jumlah beras yang dijual akan dilakukan penambahan pada hari berikutnya, seiring dengan tingginya animo masayarakat.

"Untuk hari pertama kami sediakan enam kwintal, jenis medium, dijual dengan harga Rp7.300 per Kilogram. Untuk animo masayarakat Alhamdulillah sangat luar biasa," katanya.  

Darmadi menambahkan, dalam sehari, operasi pasar beras di Trenggalek di gelar di dua pasar tradisional yang dilakukan secara bergiliran. Sementara itu, dalam operasi pasar ini pihak Bulog tidak memberikan batasan terhadap jumlah beras yang dibeli, akibatnya sejumlah warga melakukan aksi borong dalam jumlah banyak. 

Di sisi lain, sejumlah warga mengaku cukup terbantu dengan adanya operasi pasar tersebut, karena harga yang dijual cukup terjangkau.Kegiatan oparasi beras dini dilakukan Bulog dan dinas perdagangan setempat untuk menekan tingginya harga beras di pasaran. 

Saat ini harga beras di sejumlah pasar tradisional di Trenggalek terus merangkak naik, beras kualitas rendah dijual seharga Rp9.000 per kilogram, sedangkan kualitas sedang dijual seharga Rp10.000 per Kilogram dan beras dengan kualitas premium dijual Rp11.000 hingga Rp12.000 per Kilogram.