Showing posts with label Trenggalek. Show all posts
Showing posts with label Trenggalek. Show all posts

Novita Hardini Apresiasi Keanggotaan Mayoritas KSP Madani Perempuan

 


Trenggalek - Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek Novita Hardini mengapresiasi kiprah KSPP Syariah Madani dalam mendorong penguatan perekonomian warga. Menariknya mayoritas keanggotaannya merupakan perempuan. 


Apresiasi itu disampaikan Novita saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT). Dari data KSPP Syariah Madani tahun 2023 terdapat keanggotaan koperasi mencapai 13.000 orang. Dari jumlah tersebut 68,8 persen di antaranya adalah perempuan. 


"Luar biasa peran dari KSPP Syariah Madani ini, apalagi telah mendorong penguatan ekonomi masyarakat di wilayah Trenggalek, khususnya Kecamatan Watulimo. Yang menarik anggotanya mayoritas adalah perempuan," kata Novita Hardini, Kamis (8/2/2024). 


Pihaknya berharap keterlibatan perempuan di KSPP tersebut memiliki dampak positif, terutama untuk mendorong peningkatan perekonomian keluarga melalui pembiayaan berbagai jenis UMKM yang digawangi oleh perempuan. 


Lanjut dia kinerja perusahaan tersebut dinilai juga cukup bagus, terbukti dari meningkatnya aset total perusahaan dari Rp 64 miliar menjadi Rp 69 miliar. 



"Saya punya cita-cita wong Galek harus tumbas Nggalek. Memang yang membuat ekonomi Indonesia stabil itu adalah membelanjakan anggarannya di negaranya sendiri," ujarnya. 


Pihaknya optimistis penetrasi perusahaan terhadap pembiayaan UMKM akan mendongkrak iklim usaha masyarakat. Mengingat UMKM merupakan salah satu pilar ekonomi yang kuat dan tahan banting. 


Bupati Trenggalek Tolak Timnas Israel U-20 Main di Indonesia


Trenggalek - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menolak tim nasional Israel bermain di Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-20. Ia menyarankan agar FIFA menyiapkan negara tetangga menjadi co-host. 

"Kami menolak Israel main di Indonesia, karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Penolakan ini juga sejalan dengan perjuangan Bung Karno memerdekakan bangsa-bangsa, tidak terkecuali Palestina," kata Mochamad Nur Arifin, Minggu (26/3/2023). 

Menurutnya, dalam sejarah timnas Indonesia beberapa kali menolak bertanding melawan timnas Israel, salah satunya terjadi pada kualifikasi Piala Dunia 1958. 

"Puncaknya terjadi pada Ganefo (Games Of New Emerging Forces) yang merupakan ajang konsolidasi dan silaturahmi kemerdekan bangsa-bangsa Asia-Afrika," ujarnya. 

Meskipun menolak kedatangan timnas Israel di Indonesia, pihaknya tetap mendukung penuh penyelengaraan ecen Piala Dunia U-20. Sebagai solusinya Bupati Trenggalek ini memberikan beberapa masukan kepada PSSI pelaksanaan Piala Dunia U-20 tetap berjalan dengan lancar. 

"Pertama, PSSI harus mendorong.FIFA mem-banned Israel seperti yang dilakukan terhadap Rusia. Yang kedua menyiapkan negara tetangga Indonesia yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk menjadi co-host,, Singapura contohnya," imbuhnya. 

Lanjut dia sebagai saran ketiga, selain bertanding di luar Indonesia, lambang kenegaraan mulai dari bendera dan lagu kebangsaan Israel tidak diperkenankan dalam materi promosi dan prosesi seluruh turnamen. 

Arifin mengaku tidak ingin Piala Dunia U-20 gagal dihelat di Indonesia, karena sepak bola dapat menyatukan bangsa dan memupuk semangat nasionalisme. "Akan tetapi kemanusiaan harus diatas segalanya," jelasnya. 

Dengan skema tersebut diharapkan geopolitik Indonesia bisa lebih disegani, karena memiliki konsistensi dalam bersikap. Tanpa harus mengorbankan prestasi dan reputasi sepak bola Indonesia. 


DPC PDI Perjuangan Trenggalek Gelar Lomba Inovasi Olahan Pangan Berbahan Dasar Ikan

Trenggalek - Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDIP Trenggalek menggelar lomba inovasi masak berbahan dasar ikan. Lomba ini untuk mendorong percepatan penanganan stunting. 

Kader PDIP sekaligus Ketua TP PKK Trenggalek Novita Hardini, mengatakan kegiatan yang digelar di Kandang Banteng Trenggalek itu sekaligus untuk memperingati HUT ke-50 PDIP dan ulang tahun Megawati Soekarnoputri. 

"Ketua Umum PDI Perjuangan memberi instruksi kepada seluruh ketua DPC di seluruh Indonesia untuk melaksanakan gerakan hidup sehat dengan membuat dapur umum dan melibatkan masyarakat dengan menu sajian yang bergizi," kata Novita Hardini, Senin (23/1/2023).

Para peserta saling berkompetisi untuk menciptakan menu masakan yang dengan bahan dasar ikan. Menu ikan dipilih karena memiliki nilai gizi tinggi. 

Lanjut dia, ikan mempunyai kandungan nutrisi yang paling lengkap, sehingga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh anak-anak maupun ibu hamil. "ikan adalah kombinasi yang paling sempurna gizinya, karena kandungan zinc nya tiga kali lipat" katanya.

Menurutnya lomba masak tersebut sejalan dengan program inovasi SMS Bu Novita yang digagas Ketua TP PKK Trenggalek. SMS bu Novita adalah program pendampingan untuk penanggulangan stunting dari hulu hingga hilir. 

"Kita mengedukasi bagaimana masak yang sehat bergizi tapi juga menarik bagi anak-anak sehingga tergugah untuk makan. Ini adalah salah satu inovasi penanganan stunting yang mengantarkan Kabupaten Trenggalek mendapatkan juara penganganan stunting terbaik nasional dua tahun berturut-turut" ujar Novita

Novita mengajak kader dan simpatisan PDI Perjuangan serta seluruh komunitas untuk turut serta berjuang mendampingi masyarakat tentang bagaimana cara mengolah ikan.

"Ikan tidak hanya digoreng saja, tetapi ikan bisa diolah sedemikian rupa sehingga menarik," jelasnya.

Harapannya kegiatan tersebut menjadi inspirasi bagi masing-masing ranting yang ada di Kabupaten Trenggalek supaya bisa disosialisasikan serta bekerjasama dengan dasawisma di masing-masing daerah sehingga penurunan angka stunting akan lebih mudah dicapai.

"Terimakasih Ibu Megawati, telah peduli terhadap tumbuh kembang anak di setiap desa.
Kami siap mengawal perjuangan," pungkasnya.



Bawaslu Selidiki Pejabat Pasuruan Yang Dekati Parpol di Trenggalek

Trenggalek - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Trenggalek melakukan penyelidikan terhadap netralitas salah seorang pejabat Kabupaten Pasuruan yang diketahui mendekati salah satu partai politik di Trenggalek.

Ketua Bawaslu Trenggalek Ahmad Rokhani, mengatakan penyelidikan itu dilakukan terhadap Asisten 2 Pemkab Pasuruan Soeharto. Sebab sepekan lalu bersangkutan diketahui bertandang ke Kantor DPD Partai Golkar Trenggalek dan diduga melakukan upaya pendekatan menjelang Pilkada 2020.

"Setelah kegiatan penyuluhan terkait netralitas ASN TNI/Polri, kami menerima informasi jika ada salah satu ASN yang pendekatan ke partai politik. Bahkan itu diberitakan di media online," kata Rokhani, Rabu (5/8/2020).

Mengetahui informasi itu, Bawaslu Trenggalek melakukan penelusuran untuk menggali informasi lebih dalam terkait kedatangan Soeharto ke Partai Golkar tersebut. Pihaknya mengaku juga telah mengumpulkan beberapa keterangan dari pihak parpol.

"Untuk hasilnya masih belum bisa kami sampaikan, karena ini masih proses. Nanti setelah selesai akan kami sampaikan," ujarnya.

Rokhani menyebutkan sesuai dengan Undang-Undang, ASN dilarang melakukan pendekatan ke partai politik agar diusung dalam pencalonan kepala daerah. Beberapa aturan yang harus dipatuhi ASN salam menjaga netralitas diantaranya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 serta hingga kode etik ASN.

"Nah si ASN ini dalam beberapa berita kemarin mendekati partai politik. Nah dalam kode etik ASN tidak boleh mendekati parpol agar diusung. Kriteria pendekatan ini bagaimana, ini yang perlu kami telusuri," imbuh Rokhani.

Ketua Bawaslu Trenggalek menambahkan, selain kepada parpol yang didekati, pihaknya juga akan mengklarifikasi langsung terhadap Soeharto.

Upaya penyelidikan itu dilakukan karena Bawaslu memiliki kewenangan untuk mengawasi netralitas ASN pada saat pelaksanaan tahapan pemilihan kepala daerah maupun pemilu. Dalam proses pengawasan, Bawaslu berhak untuk melakukan klarifikasi, investigasi hingga melakukan kajian terhadap dugaan ketidaknetralan tersebut.

"Hasil kajian akan dilimpahkan ke Komisi ASN, nantinya KASN akan menilai apakah ASN tersebut melanggar atau tidak," jelasnya. 

Terdampak COVID-19, Harga Genting Trenggalek Anjlok

Trenggalek - Wabah virus Corona yang terjadi setengah tahun terakhir memukul sektor industri genting di Trenggalek. Harga genteng anjlok sering merosotnya jumlah pembeli.

Salah seorang pemilik usaha genting di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Trenggalek Mahmudi, mengatakan sebelum masa pandemi Corona harga genting tanah liat bisa mencapai lebih dari Rp 2.000/biji, namun saat ini merosot hingga Rp 1.600/biji.

"Begitu ada Corona, langsung anjlok ke Rp 1.600, bahkan ada beberapa yang di bawah itu. Kondisi ini tentu sangat berdampak pada sektor usaha berskala kecil seperti kami ini," kata Mahmudi, Selasa (28/7/2020).

Anjloknya harga genting tersebut diperparah dengan menurunnya jumlah pembeli secara drastis. Kondisi serupa hampir dirasakan oleh seluruh pengusaha genting di wilayah Trenggalek.

"Rata-rata untuk penjualan 10 ribu genting membutuhkan waktu sekitar dua bulan," imbuhnya.

Ditambahkan selama ini para pengusaha genting di wilayah Kamulan dan sekitarnya rata-rata hanya memasarkan produknya secara konvensional di rumah masing-masing. "Kami hanya menunggu pembeli datang," ujarnya.

Sementara itu anggota Komisi I DPRD Trenggalek, Mohammad Syah Natanegara, mengatakan sektor industri genting rakyat harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, terutama pada masa pandemi Corona saat sekarang ini.

"Selain faktor pasar yang lesu, kami melihat ada beberapa persoalan klasik pada sektor usaha kecil, diantara adalah metode pemasaran yang masih konvensional serta peralatan yang digunakan masih sederhana," katanya.

Pihaknya berharap ke depan pemerintah daerah lebih intensif dalam melakukan pembinaan para pengusaha genting lokal, sehingga mampu bertahan dan menjadi produk unggulan di Trenggalek.

"Bisa juga dengan membuat koperasi atau dengan optimalisasi BUMDES, sehingga pemberdayaan akan lebih mudah," ujarnya.

Baliho Kader PKB Trenggalek Syah M Natanegara Dicorat-coret

Trenggalek - Suhu politik menjelang Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Trenggalek mulai memanas, baliho kader PKB Syah M Natanegara yang dikabarkan mendapat rekomendasi dari PDIP sebagai calon wakil bupati dicorat-coret oleh sejumlah orang. 

Pencoretan baliho yang terjadi di berbagai lokasi itu tersebar di media sosial. Dalam aksinya, sejumlah orang berseragam organisasi sayap PKB, Garda Bangsa menutup paksa logo PKB menggunakan cat hitam. Selain logo, sejumlah orang tersebut juga menutup tulisan "FPKB" pada kalimat "Anggota DPRD FPKB DPRD Trenggalek". 

Coretan itu tejadi hampir di seluruh baliho yang terpasang di ruas jalan protokol di Trenggalek. Terkait kondisi itu Sekretaris DPC PKB, Samsul Anam belum bisa dikonfirmasi, nomor telepon yang bersangkutan tidak aktif. 

Sementara itu, kader PKB Syah M Natanegara  mengakui adanya pencoretan pada balihonya. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti pelaku maupun motif dibalik aksi pencoretan baliho tersebut. 

Syah menyayangkan adanya pencoretan tersebut, terlebih yang ditutup adalah logo PKB. Padahal ia merupakan kader sekaligus anggota Fraksi PKB di DPRD Trenggalek. Selain itu ia menilai pemasangan baliho itu juga tidak melanggar aturan partai, sebab ia hanya menyebut pribadinya sebagai anggota Fraksi PKB. 

"Kalau yang dicoret logo PKB, kami sangat menyayangkan, kecuali kalau pribadi saya yang dicoret. Jadi sebenarnya tidak ada persoalan, tapi karena partai ya itu yang saya sayangkan, karena itu adalah upaya saya untuk membesarkan partai," kata Syah M Natanegara, Senin (29/6/2020). 

Meski demikian, Syah tidak terlalu mempersoalkan aksi perusakan pada balihonya, pihaknya menyerahkan persoalan itu ke jajaran DPC dan DPP PKB untuk mengambil sikap. "Biarkan DPC dan DPP yang menilai dan juga kami kembalikan ke masyarakat, ketika ada oknum yang bertindak seperti itu," ujarnya. 

Sebelumnya Syah M Natanegara disebut-sebut mendapatkan rekomendasi PDIP sebagai bakal calon wakil bupati untuk mendampingi kandidat petahana Mochammad Nur Arifin. Turunnya rekomendasi itu disebut langsung oleh Ketua DPD PDIP Jawa Timur Kusnadi di sela-sela Haul Bung Karno di Blitar. 

Di sisi lain DPC PKB Trenggalek kini menggadang-gadang pasangan lain, Totok-Ponco untuk maju dalam Pilkada 2020 dengan menggandeng Partai Golkar. Bahkan Ketua DPC PKB Trenggalek Kholiq optimistis pasangan tersebut 99 persen akan mendapatkan rekomendasi DPP PKB.

Gubernur AAU : Taruna Jangan Dimanja

 Trenggalek - Gubernur Akademi Angkatan    Udara (AAU) meninjau langsung kinerja para taruna yang melalukan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-39 di Trenggalek. Pihaknya meminta panitia dan tuan rumah tidak memanjakan para prajurit selama kegiatan berlangsung. 

"Lho kok bagus (posko) ini, wah taruna jangan dimanja," kata Gubernur AAU Marsekal Muda TNI Tatang Harlyansyah saat meninjau posko Latsitardanus, di Desa Wonoanti, Trenggalek, Kamis (4/4/2019). 

Ia lantas membandingkan dengan kegiatan serupa pada eranya dulu yang hanya menghuni barak dari tenda. Sedangkan saat ini para taruna tersebut di tempatkan di rumah penduduk dengan kondisi yang cukup nyaman. 

Tatang berharap pada taruna TNI Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Laut, Akademi Kepolisian, IPDN  dan mahasiswa ITS yang tergabung dalam grup Elang justru berbaur dengan masyarakat apa adanya. Bahkan para calon pemimpin tersebut harus menjalin interaksi sosial dengan warga, sehingga mereka mampu merasakan kehidupan bermasyarakat secara nyata. 

"Jadi maksud saya jangan dimanja itu, mereka harus terjun langsung, realitas masyarakat bagaimana itulah mereka, seperti contoh kalau memang di sini mandinya di sungai ya mereka ikut merasakan mandi di sungai, kemudian apa pekerjaan di sini ya mereka harus berbaur dengan budaya lokal dan kearifan lokal," ujar Tatang. 

Sebab dengan interaksi sosial yang baik, akan menjadi bekal mereka saat melaksanakan tugas nyata setelah lulus dari akademi maupun universitas. Tatang mengingatkan pelajaran teori yang didapatkan para taruna selama di kampus perlu diaplikasikan ke masyarakat, namun terkadang hal itu tidak mudah dan harus membutuhkan strategi lain. 

"Supaya mereka riil bergaul dengan masyarakat, sehingga mereka menjadi pemimpin yang fleksibel dan ikut dengan masyarakat apapun permasalahan yang ada saat itu," imbuhnya. 

Namun ia mengaku bangga atas kekompakan yang dimiliki oleh masing-masih kelompok, meskipun terdiri dari berbagai akademi. Diharapkan sinergitas antar kesatuan terjaga hingga para taruna lulus dan menjalankan tugas. 

"Ini menjadi bekal bagi mereka menjadi pemimpin, karena keluar dari akademi, mereka akan menjadi seorang komandan pleton atau pimpinan pertama di dasar untuk memimpin anak buahnya," imbuh Tatang. 

Gubernur mengaku para taruna di Trenggalek diharapkan banyak pengalaman, terlebih unsur yang terlibat dalam kegiatan cukup lengkap mulai dari masyarakat, pemerintah, legislatif hingga instansi lainnya. 

"Nah ini mereka dapat bekal yang bagus sehingga mereka dapat literasi sosial, yang aplikasinya mereka nanti akan menjadi pemimpin yang memiliki pengetahuan luas," jelasnya. 

Di Trenggalek, para taruna TNI, kepolisian, IPDN dan mahasiswa diterjunkan ke berbagai bidang mulai dari pembangunan hingga berbagai pengetahuan kemasyarakatan lainnya. 

Sementara itu, Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, berharap kehadiran para taruna tersebut menjadi penyemangat bagi para pemuda dan masyarakat sekitar. Di sisi lain para taruna diharapkan juga banyak belajar kepada masyarakat. 

"Taruna ini kami bisa menjadi kebanggaan masyarakat, sedangkan taruna juga harus belajar dari masyarakat, karena saat mereka terjun menjalankan tugas nanti, pasti akan menemukan berbagai persoalan, yang terkadang hanya bisa diselesaikan dengan musyawarah atau gotong royong seperti ini," ujarnya. 

Penyelesaian Bendungan Tugu Trenggalek Molor

Tulungagung - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian pembangunan Bendungan Tugu di Trenggalek akan rampung antara tahun 2020/2021. Terget ini molor dari estimasi sebelumnya yang sempat diprediksi selesai 2017. 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan progres pembangunan Bendungan Tugu di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Trenggalek tersebut saat ini baru mencapai 35 persen. 

Pihaknya mengakui terget penyelesaian pembangunan molor dari prediksi sebelumnya, hal tersebut terjadi karena pada tahap awal pelaksanaan proyek, terkendala oleh proses pembebasan lahan. 

"Tugu itu dulu pembebasan lahannya susah, jadi sekarang baru 35 persen progresnya, kita terus kerjakan untuk diselesaikan. Kalau (waduk) Bendo yang ada di Ponorogo sekarang sudah 75 persen," kata Basuki, Jumat (4/1/2019). 

Dengan kondisi tersebut pihaknya menargetkan penyelesaian pembangunan bendungan baru akan selesai antara tahun 2020 atau 2021. Meski demikian pihaknya berkomitmen akan terus menuntaskan mega proyek di Trenggalek tersebut. 

"Itu kan multiyears, jadi tergantung progresnya, nanti disediakan anggarannya. Tergetnya ada, sekitar 2020 atau 2021," ujarnya. 

Proses pembangunan Bendungan Tugu, Trenggalek telah dilakukan selama hampir lima tahun terakhir sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan pada awal masa pemerintahan, Presiden Jokowi sempat melakukan peninjauan langsung, saat itu pemerintah menargetkan proyek tersebut akan selesai pada tahun 2017. 

Sementara itu anggaran pembangunan Bendungan Tugu juga mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dari proyeksi awal hanya setengah triliun rupiah melonjak menjadi lebih dari Rp 1 triliun. 

Proyek di perbatasan Trenggalek dengan Ponorogo tersebut diharapkan akan mampu mengurangi 50 persen potensi banjir di wilayah Trenggalek kota. Selain itu juga mampu mengairi puluhan ribu area persawahan di wilayah Trenggalek dan Tulungagung. 

Foto : Humas Pemkab Trenggalek 

Longsor Terjang Rumah Sukijan




Trenggalek - Bencana tanah longsor menerjang sebuah rumah milik salah seorang warga di Kecamatan Panggul, akibatnya dinding bagian belakang jebol. Beruntung hantaman longsor tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Tanah longsor tersebut terjadi di Dusun Krajan, Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul. Tebing setinggi 10 yang ada di bekalang rumah Sukijan ambrol pada Rabu (5/12/2018) malam, sehingga mengakibatkan kerusakan pada rumah korban.

"Yang jebol dinding bagian belakang panjang lima meter dengan tinggi 2,5 meter," kata Kasubbag Humas Pemkab Trenggalek, Agus Wiyono, Kamis (6/12/2018).

Terkait bencana alam tersebut sejumlah aparat dari BPBD Trenggalek, TNI, Polisi, Satpol PP dan warga sekitar melakukan upaya pembersihan material longsor yang merusak rumah Sukijan. Dengan menggunakan peralatan tradisional, tim gabungan bergotong-royong membantu korban dalam menyingkirkan material tanah dan bebatuan.

Agus menambahkan, kondisi wilayah Trenggalek dalam beberapa pekan terakhir mengalami peningkatan intensitas curah hujan. Kondisi tersebut memicu terjadinya sejumlah bencana alam di beberapa wilayah, berupa tanah longsor dan banjir.

"Kami mengimbau agar masyarakat lebih waspada di musim penghujan seperti ini, rumah-rumah yang berada di dekat tebing harus ekstra waspada, karena potensi longsor pasti lebih tinggi," imbaunya.

Longsor Tutup Sebagian Jalan Nasional Trenggalek-Panggul

Bongkahan material longsor menutup sebagian badan jalan Dongko-Panggul (foto : istimewa)
Trenggalek - Tebing setinggi delapan meter di ruas jalan nasional Dongko-Panggul, Trenggalek longsor, akibatnya bongkahan tanah bercampur batu menutup sebagian badan jalan.

Kasubbaghumas Pemkab Trenggalek, Agus Wiyono, mengatakan longsor tersebut terjadi di Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul. Longsor sepanjang 10 meter tersebut membuat material batu dan tanah ambrol ke jalan raya, bahkan bongkahan material longsor nyaris menutup badan jalan.

"Kejadiannya itu tadi malam sekitar Pulul 21.30 WIB setelah terjadi hujan deras. Beruntung bongkahan batu bercampur tanah itu hanya menutup sebagian badan jalan, sehingga akses kendaraan dari dua arah masih bisa melintas dengan lancar," kata Agus Wiyono, Kamis (6/12/2018).

Terkait kondisi tersebut Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Trenggalek bersama aparat terkait telah mendatangi lokasi kejadian, namun karena material yang jatuh berukuran besar sehingga tidak bisa langsung dievakuasi. Proses menyingkirkan longsor tersebut harus menggunakan alat berat.

"Untuk sebagian material tanah sudah berhasil disingkirkan, namun untuk bongkahan besar masih belum di evakuasi," jelasnya.

Lebih lanjut Aguswi mengimbau para pengendara yang melintas di jalur Dongko-Panggul untuk lebih berhati-hati, terlebih saat melintasi lokasi kejadian. Selain itu di sepanjang nasional Trenggalek-Panggul saat ini banyak terjadi retakan.

"Kalau siang mungkin masih awas untuk melintas, tapi kalau malam hari kan gelap, jadi harus wasdapa," imbuh Agus.

Nahkoda Trenggalek Tewas di Tengah Laut

Trenggalek - Ajal bisa datang kapan saja, seorang nahkoda perahu nelayan di Trenggalek tewas saat mencari ikan di perairan laut selatan.  Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Trenggalek melakukan evakuasi terhadap korban dan dua anak buah kapal. 

Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Brian Gautama, mengatakan proses evakuasi berhasil dilakukan pada Kamis (6/12/2018) dini hari. Saat ditemukan posisi perahu motor Sitole berada di selatan Pulau Solimo Trenggalek. 

"Ada tiga orang di perahu tersebut yakni nahkoda Subianto dan dua anak buah kapal Agus Salim dan Imam Abadi, ketiganya warga Dusun Gares, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Korban Subianto ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Brian, Kamis (6/12/2018). 

Ketiganya langsung dievakuasi ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi dan diserahkan kepada pihak berwajib dan keluarga, guna dilakukan proses pemeriksaan terkait kasus tewasnya nahkoda perahu motor tersebut. 

Brian menjelaskan kejadian meninggalnya nahkoda perahu motor itu berawal saat ketiga nelayan itu berangkat melaut dari PPN Prigi pada Rabu malam. Saat sampai di perairan Solimo, Subianto tiba-tiba tergeletak tak sadarkan diri. 

"Saat itu korban sempat mengeluh pusing, kemudian langsung jatuh di kapal. Smentara itu dua rekannya tidak bisa mengemudikan perahu. Akhirnya mereka meminta bantuan ke kami, namun setelah kami ke lokasi ternyata korban sudah meninggal dunia," imbuhnya. 

Hasil Tes CPNS Trenggalek Jeblok, Hanya 140 Yang Lolos Passing Grade

Trenggalek - Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Trenggalek tahap pertama yang dilakukan di Kediri beberapa hari yang lalu hasilnya dibawah ekspektasi, karena dari 3.573 pelamar hanya 140 yang lulus passing grade. 

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Trenggalek, Pariyo mengatakan, angka kelulusan yang hanya mencapai 4 persen tersebut jauh dari jumlah lowongan yang telah di alokasikan oleh pemerintah pusat 389 kursi. 

"Untuk pelaksanaan tes CAT (computer assisted test) di Kediri berjalan dengan lancar, kami dari Trenggalek hanya membantu petugas dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hasilnya memang rendah sekali, sesuai Permen PAN (Peraturan Memteri) 37 hanya ada 140 yang lulus," kata Pariyo, Selasa (13/11/2018). 

Kondisi tersebut dinilai cukup mengejutkan, lantaran jumlah kelulusan hanya kurang dari lima persen. Pantauan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang dilakukan BKD Trenggalek, dari tiga jenis soal yang diujikan, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP), sebagian besar peserta gagal dalam TKP. 

"TKP soalnya 35 soal, ini nilainya 1 sampai 5, ini kalau mereka yag mengikuti dengan nilai mendekati sempurna saja tidak akan lolos pasing grade. 35 x 4 saja 140 sedangkan batas minimalya 143, sehingga harus ada tiga soal yang dapat nilai sempurna 5," ujarnya. 

Terkait kondisi tersebut pihaknya belum mengetahui langkah apa yang akan diambil oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reforasi Birokrasi (PANRB), apakah akan melakukan tes ulang atau ada ketentuan lainnya. 

"Ini yang tentunya yang kami komunikasikan dengan BKN Surabaya, BKN Surabaya sendiri juga akan koordinasi dengan BKN pusat. Yang menajadi persoalan, sebentar lagi bagi peserta yang lulus SKD akan mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), sedangkan minimal harus 1 : 3 artinya kalau lowongan Trenggalek 300 maka harus ada 900 peserta," ujarnya. 

Sedangkan saat ini dari kuota 389 lowongan pegawai negeri, hanya 140 peserta yang lulus passing grade seleksi kemampuan dasar. Pihaknya masih menunggu kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah pusat. 

"Untuk tes SKB aka dilaksanakan antara tanggal 23 sampai dengan 28 November mendatang. Semoga solusi dari pemerintah pusat bisa tepat, sehingga tidak menimbilkan persoalan lain," imbuhnya. 

Bermain di Sungai, Pelajar Asal Prambon Tewas Tenggelam

Trenggalek - Seorang pelajar SMP asal Trenggalek ditemukan tewas setelah tenggelam di sungai Nglongsor, setelah bermain bersama enam temannya. 

Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana, mengatakan kejadian yang menimpa korban Alwi Mohammad Anwar (12) warga Dusun Mloko, Desa Prambon, Kecamatan Tugu tersebut berawal saat yang bersangkutan bersama enam rekannya bermain di sungai. 

"Mereka berangkat dari rumah langsung menuju ke di Desa Nglongsor, kemudian mereka lepas pakaian mandi," kata Sumi Andana, Senin (12/11/2018). 

Setelah 30 menit bermain air di sungai, sejumlah teman korban kebingungan, karena Alwi tidak kunjung muncul ke permukaan. Akhirnya rekan korban meminta bantuan kepada warga yang sedang mencari pasir di dekat lokasi kejadian. 

Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan di dasar sungai dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Warga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke petugas kepolisian. 

"Kalau aliran sungainya secara umum tidak terlalu dalam, akan tetapi di lokasi kejadian itu ada semacam pusaran air sehingga lumayan dalam dan di dasar pasti berlumpur," ujar Andana. 

AKP Sumi Andana menambahkan, dari hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Korban selanjutnya langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. 

Membingkai Keragaman Dalam Lukisan

Trenggalek - Ratusan perupa Jawa Timur mengikuti lomba lukis untuk menyemarakkan Hari Pahlawan di Polres Trenggalek. Berbagai tema lukis digoreskan dalam kanvas mulai kebhinekaan, anti hoaks hingga lalulintas.

Dalam lomba tersebut panitia memberikan kebebasan kepada para peserta dari berbagai aliran lukis untuk ikut berpartisipasi dan berkarya. Perserta harus menyelesaikan karyanya dalam waktu tujuh jam. 

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo, mengatakan kegiatan dalam rangkaian Hari Pahlawan tersebut diikuti oleh lebih dari 200 peserta mulai dari tingkat pelajar hingga para pelaku seni yang telah puluhan tahun berkecimpung berkecimpung dalam seni lukis. 

"Intinya kami ingin mengajak para pelaku seni ini ikut berpartisipasi dalam menyuarakan kedamaian di negeri ini dalam bingkai lukisan," kata Didit, Minggu (11/11/2018). 

Menurutnya, sejumlah tema dipilih dalam lomba lukis tersebut, diantaranya Bhineka Tunggal Ika, kerukunan beragama, anti hoaks hingga tertib berlalulintas. Tema-tema tersebut sengaja dipilih karena erat kaitannya dengan kehidupan di masyarakat. 

"Tema itulah yang harus kita kuatkan, sehingga kita bisa hidup dengan aman dan damai. Terlebih saat ini merupakan tahun-tahun politik, jangan sampai perbedaan pilihan politik menyebabkan kita bercerai-berai," ujar Didit. 

Sementara itu para seniman lukis tampak antusias menciptakan karyanya, goresan cat dipadu-padankan dengan ide dan kreasi dalam sebingkai kanvas. Karya-karya seniman Jawa Timur tersebut cukup menarik untuk dinikmati, berbagai pesan moral disampaikan dengan apik. 

Salah seorang peserta, Nuria Widiarti, mengaku tertarik dengan lomba lukis yang digelar instansi kepolisian tersebut, karena bisa ikut menyuarakan pesan moral melalui karyanya sendiri. 

"Saya tadi dapat bagian tema Bhineka Tunggal Ika, dalam lukisan saya tema tersebut saya gambarkan dengan keanekaragaman dalam negeri ini untuk misi besar menjaga keutuhan sang merah putih atau NKRI," ujarnya. 

Pihaknya mengapresiasi gelaran di Polres Trenggalek, karena secara khusus telah memberikan ruang kepada pelaku seni rupa untuk mengekspresikan karyanya. "Semoga ke depan digelar lagi, ini juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi dengan para perupa lainnya," imbuh Nur. 



Pawai Obor 8.000 Remaja Sambut Hari Pahlawan


Trenggalek - Banyak cara dilakukan masayrakat untuk memberingati Hari Pahlawan, salah satuya seperti yang dilakukan ribuan santri dan pelajar dengan mengikuti pawai obor keliling kota. 

Program yang diselenggarakan oleh Polres Trenggalek tersebut dimulai dari Alun-alun Trenggalek, selanjutnya delapan ribu lebih santri dan pelajar tersebut berkeliling kota, mulai dari Jalan Panglima Sudirman, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Brigjen Soetran, hingga berakhir di Markas Polres Trenggalek. 

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bamgang Wibowo, mengatakan kegiatan diikuti oleh ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Trenggalek dan pelajar tersebut diharapkan menjadi pemacu semangat bagi para generasi muda. 

"Obor ini kalau zaman dahulu dimanfaatkan untuk penerang jalan, kalau sekarang senter. Jadi zaman dahulu itu listrik masih sangat terbatas, sehingga mobilitas keluar rumah, misalkan mau ke masjid, belajar mengaji pasti pakainya obor, obor adalah kobaran semangat," kata Kapolres Didit, Jumat (9/11/2018). 

Pawai tersebut juga sekaligus sebagai wujud persatuan dan kerukunan para pemuda Trenggalek, meskipun berasal dari berbagai pesantren dan sekolah yang berbeda namun mereka tetap rukun dan semangat memperingati Hari Pahlawan. 

"Dalam momen Hari Pahlawan, saya perpesan kepada para remaja agar meneladani apa yang sudah diperjuangkan para pahlawan untuk mewujudkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Pahlawan sudah berjuang susah payah agar merdeka, tentunya kita sebagai orang menikmati kemerdekaan juga harus berjuang untuk bangsa ini," ujarnya. 

Salah satu hal yang tidak kalah penting adalah berjuang melawan fitnah dan kabar bohong yang saat ini marak di media sosial maupun media aplikasi pesan. Tingginya tensi hoaks dikhawatirkan akan memecah belah warga apabila tidak dilakukan perlawanan secara masif. 

"Apalagi ini adalah tahun politik, kami berpesan jangan sampai kita ini terbelah atau bermusuhan hanya karena berbeda pandangan politik," imbuh Didit. 

Sementara itu salah seorang peserta pawai obor, Mohammad Asrofi, mengaku gembira bisa mengikuti kegiatan yang dilakukan malam ini. Karena merupakan even yang jarang digear, apalagi dengan jumlah massa yang besar.

"Ini adalah pawai obor terbesar yang pernah ada di Trenggalek, jadi ya sangat senang bisa ikut," ujarnya. 

Bawaslu Trenggalek Pertanyakan Status PPK dan PPS

Trenggalek - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Trenggalek mempertanyakan status para anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS), karena dari temuan di lapangan sebagian mengaku belum menerima perpanjangan kontrak kerja. 

"Kami melakukan pengawasan terkait penyempurnaan DPTHP (Data Pemilih Tetap Hasil Perbaikan), nah pada saat itu kami menemukan persoalan yang perlu kami konfirmasikan ke KPU, yang mana mereka (PPS/PPK) mengaku masa kerjanya telah habis pada Oktober," kata Ketua Bawaslu Trenggalek, Rokhani, Senin (5/11/2018). 

Temuan tersebut akhinya dilakukan kroscek terhadap kontrak kerja yang dipegang oleh masing-masing PPS. Hasilnya mereka hanya memegang kontrak hingga akhir Oktober. Terkait kondisi itu, pihaknya menilai perlu mengkarifikasikan ke KPU sehingga status para penyelenggara pemilu di tingkat desa dan kecamatan legal secara hukum 

"Ini tahapan kan sudah pada DPTHP dan sedang berjalan, sedangkan mereka belum memerima perpanjangan. Artinya jangan sampai persoalan ini menjadi runyam, karena menyangkut kekuatan hukum penyelengara," jelasnya. 

Pihaknya mengaku telah mengrimkan surat ke KPU setempat untuk mempertanyakan status para anggota PPK dan PPS yang tersebar di seluruh wilayah Trenggalek. 

Sementara itu Komisoner KPU Trenggalek Nurani Soyomukti memastikan seluruh PPS dan PPK di wilayahnya telah dilakukan perpanjangan kontrak kerja. Proses ini sesuai dengan surat edaran dari KPU RI terkait perubahan tahapan Pemilu. 

"Jadi awalnya itu teman-teman PPS akan melakukan rapat pleno, mereka sudah siap ternyata ada surat edaran dan pleno diundur Tanggal 8 November, nah memang pada waktu itu tanggal 2 November SK-nya belun turun. Tapi sekarang itu sudah diperpanjang, jadi hebohnya itu tanggal 2 itu," jelasnya. 

Nurani menambahkan, perpanjangan kontrak kerja para penyelenggara pemilu di tingkat desa dan kecamatan tersebut dilakukan setelah pihaknya menerima surat edaran baru dari KPU RI terkait petunjuk teknis serta anggaran yang dialokasikan. 

Pihaknya menginstruksikan kepada masing-masing PPK untuk menginformasikan ke jajaran PPS agar tidak perlu khawatir, karena KPU telah melakukan perpanjangan kontrak kerja hingga Desember mendatang. Seluruh jajarannya diminta untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan. 


Kampanye Anti Narkoba, BNNK-Kodim Trenggalek Gandeng Salawat Jaljalut


Trenggalek - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Trenggalek dan Kodim 0806 Trenggalek menggandeng kelompok salawat Jaljalut guna mengkampanyekan anti narkoba serta gerakan nasional revolusi mental. 

Kegiatan yang di gelar di halaman belakang Makodim 0806 Trenggalek tersebut dihadiri oleh ratusan remaja dari berbagai daerah di Trenggalek maupun masyarakat umum lainnya. 

Plt Kepala BNNK Trenggalek, Kompol Susetya Budi Utama, mengatakan narkoba saat ini menjadi ancaman besar bagi generasi bangsa Indonesia. Sehingga perang terhadap narkoba merupakan tanggung jawab bersama antara BNN dengan seluruh lapisan masyarakat. 

"Seperti halnya di malam ini kami menggandeng Kodim 0806 Trenggalek dan juga Jaljalut Indonesia, dengan kegiatan keagamaan melalui salawat. Dengan salawat maksiat minggat, narkoba ora ritek," katanya, Sabtu (2/11/2018). 

Pihaknya berharap, seluruh masyarakat bersatu untuk menyatakan setop narkoba. Dengan bahu membahu menekan peredaran narkoba maka akan menyelematkan masa depan bangsa. 

"Kami tidak henti-hentinya menggelar kampanye setop narkoba diberbagai kelompok masyarakat, pelajar maupun berbagai instansi," imbuhnya. 

Sementara itu Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Inf Dodik Novianto, mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh BNNK Trenggalek tersebut, karena selain untuk mengkampanyekan bahaya narkoba, juga sekaligus sebagai sarana menggelorakan gerakan nasional revolusi mental.

"Bangsa kita masih utuh karena ada rasa persatuan dan persatuan, bisa terjaga berkat kebersamaan diantara kita semua. Dengan silaturahmi kita semua ingin khususnya Trenggalek aman tentram dan damai," kata Dodik. 

Di sisi lain, kegiatan salawat juga untuk mempertebal keimanan kepada Allah SWT dan semakin mencintai nabi besar Muhammad SAW. 

"Hidup hanya sementara untuk itu kita manfaatkan nikmat yang sudah diberikan Allah untuk melakukan kebaikan," imbuhnya. 

Kegiatan yang digelar di lapangan Makodim Trenggalek tersebut dihadiri oleh ratusan pecinta salawat dari berbagai kecamatan di Trenggalek. Mereka tampak antusias untuk melantunkan salawat nabi dengan iringan kelompok musik Salawat Jaljalut. 

Dinsos Trenggalek Tangani Pengidap Gangguan Jiwa Korban Pengeroyokan Isu Penculikan An

Trenggalek - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Trenggalek melakukan pendampingan terhadap seorang pengidap gangguan jiwa, yang menjadi korban pemukulan warga lantaran termakan kabar hoaks isu penculikan anak.

Kepala Dinsos P3A Trenggalek, Ratna Sulistyowati, saat ini korban Siti Nur Yatimah telah dipulangkan ke kampung halamannya di Dusun Baruklinting, Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan, Trenggalek, setelah semalam dijemput oleh perangkat desa dan keluarganya dari wilayah Wringinanom, Gresik. 

"Kami dari Dinas Sosial hari ini turun langsung melakukan penanganan serta pendampingan dari psikologisnya, serta memastikan bahwa yang bersangkutan diterima di lingkungannya. Selain itu beberapa instansi juga ikut membantu seperti dinas kesehatan dan juga kepolisian," kata Ratna Sulistyowati, Kamis (1/11/2018). 

Pihaknya mengakui, kondisi korban mengalami luka-luka akibat aksi pemukulan beberapa warga di wilayah Wringinanom semalam. Untuk memastikan kondisi luka tersebut tim medis Puskesmas Baruharjo juga turun langsung untuk melakukan proses pemeriksaan. 

"Dia tinggal sendiri di rumah tersebut dan sudah lama mengidap gangguan jiwa. Nah, rencananya warga juga akan melakukan kerja bakti untuk membersihkan rumah korban," ujar Ratna. 

Sementara itu Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo, mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan berbagi isu  gangguan keamanan maupun ketertiban masyarakat, termasuk isu penculikan anak. 

"Kami mohon apabila ada masyarakat yang mengetahui tindak pidana, apapun itu bentuknya untuk segera melaporkan ke kepolisian mulai dari BHKTM yang ada di desa atau ke polsek maupun polres. Jangan main hakim sendiri," kata Didit. 

Pihaknya mengakui akhir-akhir ini cukup marak isu terkait penculikan anak yang beredar melalui media sosial. "Untuk itu kami gencar melakukan patroli siber serta sambang langsung ke berbagai lapisan masyarakat untuk mensosialisasikan persoalan  hoaks dan gangguan kamtibmas lainnya," jelas Didit. 

Sebelumnya, korban Siti diamankan oleh warga di Desa Sembung, Kecamatan Wringinanom Gresik lantaran dicurigai sebagai pelaku penculikan anak. Saat itu ia sempat mendapat perlakuan kasar sehingga mengalami luka. Beruntung aparat kepolisian setempat langsung melakukan penanganan dan mengklarifikasi jika korban adalah pengidap gangguan jiwa. 




Hari Dokter Nasional, Emil Kirim Kue Ultah ke Dokter IGD

Trenggalek - Peringatan Hari Dokter Nasional ke-68 menjadi perhatian Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak, disela-sela kesibukannya ia menyempatkan diri mengunjungi RSUD dr Seodomo dan memberikan kado kepada para dokter berupa kue ulang tahun. 

Di rumah sakit milik pemerintah tersebut Emil langsung menuju ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan menemui sejumlah dokter yang tengah menjalankan tugas. Ia memilih langsung ke IGD karena dinilai sebagai salah satu garda terdepan dalam melayani para pasien. 

Para dokter dan perawat tampak sumringah dengan kedatangan kepala daerah tersebut, selanjutnya Emil langsung menyerahkan dua kue tart yang telah dibawa dari kantornya kepada para dokter yang bertugas. 

"Para dokter ini adalah manusia biasa juga, di tengah terget pelayanan yang maksimal serta berbagai kritik dari masyarakat, kami tetap memberikan apresiasi kepada para dokter karena sudah berusaha memberikan yang terbaik kepada seluruh masyarakat," kata Emil Dardak. 

Pihaknya berharap dengan peringatan Hari Dokter Nasional tersebut para dokter di Trenggalek terus berusaha meningkatkan profesionalismenya, sehingga mampu memberikan kontribusi terbaiknya bagi Trenggalek. 

"Kritik dan saran adalah hal yang biasa, jangan diambil hati, itu adalah salah satu cara masyarakat agar kita semua bisa menjadi yang terbaik," ujarnya. 

Usai menyapa para dokter, calon Wakil Gubernur Jatim terpilih ini juga menyempatkan diri untuk membesuk sejumlah pasien yang berada di Yellow Zone IGD RSUD dr Seodomo Trenggalek. 

Hari Dokter Nasional ditetapkan para tahun 1950 dan diperingati setiap tanggakl 24 Oktober. Tahun 2018 ini merupakan peringatan yang ke-68 Hari Dokter Nasional. 


Pemkab Trenggalek Kirim Bantuan Peduli Palu



Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengirimkan bantuan logistik  tunai untuk para korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Distribusi bantuan diangkut menggunakan empat kendaraan.

Kepala Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Trenggalek Ratna Sulistyowati, mengatakan bantuan yang dikirimkan tersebut merupakan barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh para korban bencana.

"Kami sudah koordinasi dengan posko Jawa Timur yang ada di Palu, ternyata ada beberapa barang yang sangat dibutuhkan, mulai dari terpal atau tenda, kemudian bahan makanan dan kebutuhan anak-anak maupun bayi," kata Ratna, Rabu (24/10/2018).

Menurutnya dari daftar kebutuhan pokok itu pihaknya mengirimkan beberapa jenis barang diantaranya 3,27 ton beras, 360 karton air mineral,  terpal 101 lembar, perlengkapan mandi 600 set serta seragam sekolah.

"Kami juga kirimkan baju layak pakai 110 karton, nah khusus baju layak pakai itu sudah kami sortir sehingga benar-benar layak, kemudian ada juga susu bayi, pakaian dalam dan bahan makan lainnya," ujarnya.

Menurutnya, bantuan tersebut berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mulai PNS, sekolah dan kelompok masyarakat. Bantuan yang dikirim ke dinas sosial sebelumnya berupa barang serta uang tunai. Khusus bantuan uang tunai yang terkumpul di dinas sosial sebanyak Rp. 156.892.700 diwujudkan berupa barang-barang kebutuhan.

Ratna menambahkan, selain bantuan logistik pihaknya juga mengirimkan 10 orang petugas dari dinas sosial untuk membantu proses pemulihan para korban bencana gempa bumi dan tsunami. "Mereka nanti akan bergabung dengan tim Dinas Sosial Jawa Timur, nanti akan dibagi ke daerah-daerah yang membutuhkan," imbuh Ratna Sulistyowati.

Sementara itu Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak, mengapresiasi sikap empati yang ditunjukkan oleh seluruh lapisan masyarakat, karena dengan kerelaanya sehingga mampu meringankan beban para korban gempa bumi maupun tsunami.

"Ini adalah inisiatif bersama. Kegiatan ini tentunya terdapat makna filosofis bagi masyarakat Trenggalek, bukan hanya sekedar mengirim barang, melainkan kita mendukung, memfasilitasi nilai-nilai yang luhur dari masyarakat Trenggalek," kata Emil.