Polisi Trenggalek Lumpuhkan Residivis Pembobol Konter HP


Tersangka Guntur alias Wawan Gagap saat digelandang petugas kepolisian (Foto - Istimewa)

Trenggalek - Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Trenggalek menangkap seorang pelaku pencurian spesialis toko dan konter telepon selular. Polisi terpaksa melumpuhkan tersangka dengan timah panas karena berusaha melawan pentugas dan melarikan diri.

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo Saputra, mengatakan pembobol sejumlah toko tersebut adalah Guntur Setiawan alias Wawan Gagap (28) warga Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko, Trenggalek.

Dari proses pemeriksaan penyisik Polres Trenggalek, tersangka mengaku telah membobol konter handphone Vertikal Cell 2 di Desa Prigi, Kecamatan Watulimo. Dalam menjalankan aksinya pelaku masuk ke dalam toko dengan cara mencongkel pintu dan merusak kunci.
Kapolres AKBP Didit BWS saat konferensi pers (foto : istimewa)
"Di konter tersebut pelaku membawa kabur sejumlah telepon genggam dari berbagai merek dengan total kerugiakan diperkirakan mencapai Rp50 juta," kata Didit BWS, kamis (6/12/2018).

Dalam proses pengengambangan tersangka juga mengakui telah melakukan aksi serupa di beberapa toko diantaranya Roko Sulas dan Toko Rodiah di kawasan Pertokoan Prigi, serta melakukan pembobolan konter Nuansa Cell di Kecamatan Bandung, Tulungagung.

"Modusnya juga sama yakni dengan mencongkel pintu," ujarnya.

Sementara itu dari catatan kepolisian tersangka Guntur diketahui merupakan residivis dalam kasus serupa. tersangka pernah masuk penjara dua kali yakni tahun 2009 dan 2012.

Akibat perbuatannya, kini tersangka ditahan di Polres Trenggalek dan dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Longsor Terjang Rumah Sukijan




Trenggalek - Bencana tanah longsor menerjang sebuah rumah milik salah seorang warga di Kecamatan Panggul, akibatnya dinding bagian belakang jebol. Beruntung hantaman longsor tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Tanah longsor tersebut terjadi di Dusun Krajan, Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul. Tebing setinggi 10 yang ada di bekalang rumah Sukijan ambrol pada Rabu (5/12/2018) malam, sehingga mengakibatkan kerusakan pada rumah korban.

"Yang jebol dinding bagian belakang panjang lima meter dengan tinggi 2,5 meter," kata Kasubbag Humas Pemkab Trenggalek, Agus Wiyono, Kamis (6/12/2018).

Terkait bencana alam tersebut sejumlah aparat dari BPBD Trenggalek, TNI, Polisi, Satpol PP dan warga sekitar melakukan upaya pembersihan material longsor yang merusak rumah Sukijan. Dengan menggunakan peralatan tradisional, tim gabungan bergotong-royong membantu korban dalam menyingkirkan material tanah dan bebatuan.

Agus menambahkan, kondisi wilayah Trenggalek dalam beberapa pekan terakhir mengalami peningkatan intensitas curah hujan. Kondisi tersebut memicu terjadinya sejumlah bencana alam di beberapa wilayah, berupa tanah longsor dan banjir.

"Kami mengimbau agar masyarakat lebih waspada di musim penghujan seperti ini, rumah-rumah yang berada di dekat tebing harus ekstra waspada, karena potensi longsor pasti lebih tinggi," imbaunya.

Longsor Tutup Sebagian Jalan Nasional Trenggalek-Panggul

Bongkahan material longsor menutup sebagian badan jalan Dongko-Panggul (foto : istimewa)
Trenggalek - Tebing setinggi delapan meter di ruas jalan nasional Dongko-Panggul, Trenggalek longsor, akibatnya bongkahan tanah bercampur batu menutup sebagian badan jalan.

Kasubbaghumas Pemkab Trenggalek, Agus Wiyono, mengatakan longsor tersebut terjadi di Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul. Longsor sepanjang 10 meter tersebut membuat material batu dan tanah ambrol ke jalan raya, bahkan bongkahan material longsor nyaris menutup badan jalan.

"Kejadiannya itu tadi malam sekitar Pulul 21.30 WIB setelah terjadi hujan deras. Beruntung bongkahan batu bercampur tanah itu hanya menutup sebagian badan jalan, sehingga akses kendaraan dari dua arah masih bisa melintas dengan lancar," kata Agus Wiyono, Kamis (6/12/2018).

Terkait kondisi tersebut Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Trenggalek bersama aparat terkait telah mendatangi lokasi kejadian, namun karena material yang jatuh berukuran besar sehingga tidak bisa langsung dievakuasi. Proses menyingkirkan longsor tersebut harus menggunakan alat berat.

"Untuk sebagian material tanah sudah berhasil disingkirkan, namun untuk bongkahan besar masih belum di evakuasi," jelasnya.

Lebih lanjut Aguswi mengimbau para pengendara yang melintas di jalur Dongko-Panggul untuk lebih berhati-hati, terlebih saat melintasi lokasi kejadian. Selain itu di sepanjang nasional Trenggalek-Panggul saat ini banyak terjadi retakan.

"Kalau siang mungkin masih awas untuk melintas, tapi kalau malam hari kan gelap, jadi harus wasdapa," imbuh Agus.

Nahkoda Trenggalek Tewas di Tengah Laut

Trenggalek - Ajal bisa datang kapan saja, seorang nahkoda perahu nelayan di Trenggalek tewas saat mencari ikan di perairan laut selatan.  Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Trenggalek melakukan evakuasi terhadap korban dan dua anak buah kapal. 

Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Brian Gautama, mengatakan proses evakuasi berhasil dilakukan pada Kamis (6/12/2018) dini hari. Saat ditemukan posisi perahu motor Sitole berada di selatan Pulau Solimo Trenggalek. 

"Ada tiga orang di perahu tersebut yakni nahkoda Subianto dan dua anak buah kapal Agus Salim dan Imam Abadi, ketiganya warga Dusun Gares, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Korban Subianto ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Brian, Kamis (6/12/2018). 

Ketiganya langsung dievakuasi ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi dan diserahkan kepada pihak berwajib dan keluarga, guna dilakukan proses pemeriksaan terkait kasus tewasnya nahkoda perahu motor tersebut. 

Brian menjelaskan kejadian meninggalnya nahkoda perahu motor itu berawal saat ketiga nelayan itu berangkat melaut dari PPN Prigi pada Rabu malam. Saat sampai di perairan Solimo, Subianto tiba-tiba tergeletak tak sadarkan diri. 

"Saat itu korban sempat mengeluh pusing, kemudian langsung jatuh di kapal. Smentara itu dua rekannya tidak bisa mengemudikan perahu. Akhirnya mereka meminta bantuan ke kami, namun setelah kami ke lokasi ternyata korban sudah meninggal dunia," imbuhnya.