Trenggalek - Proses peledakan atau blasting di kawasan proyek nasional Bendungan Bagong Trenggalek akhirnya bisa kembali dijalankan, setelah sempat tertunda akibat pendudukan dan penolakan warga.
Peledakan kali ini dipimpin langsung oleh Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin. 16 titik bahan peledak yang telah ditanam sejak lima hari yang lalu berhasil meledak dengan sempurna tanpa menimbulkan dampak bagi perkampungan.
"Hari ini kami mengawasi langsung SOP yang diterapkan oleh pihak ketiga, kemudian dari BBWS Brantas dan juga staf ahli Kementerian PUPR dan forkopimda. Saya tadi langsung memimpin, semua berjalan aman," kata M Nur Arifin, Rabu (25/8/2021).
Menurutnya dalam proses peledakan kali ini tidak ada lagi warga yang menduduki atau menolak tahapan tersebut. Namun Ia mewanti-wanti agar pihak kontraktor tetap menjalankan prosedur peledakan secara ketat, sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi lingkungan di sekitarnya.
"Saya harap SOP yang seperti ini bukan hanya ketika saya atau forkopimda hadir. Selain itu tadi juga kami sampaikan ke kontraktor agar warga diberi penutup telinga, agar tidak kaget saat ada peledakan lagi," jelasnya.
Selain itu pihaknya juga meminta pihak pelaksana pekerjaan untuk melakukan evakuasi bagi masyarakat yang berada di radius paling dekat dengan titik ledakan. Sehingga aman dari potensi bahaya yang ditimbulkan.
Arifin mengaku pada peledakan kali ini pihaknya sempat bertemu dan komunikasi langsung dengan masyarakat Sumurup. Dalam pertemuan itu, Ia mengklaim warga telah memberikan restu terhadap proyek bendungan tersebut.
"Saling mengayomi lah, warga mengayomi lingkungan proyek, kemudian kami juga memfasilitasi. Hal-hal yang teknis seperti lahan permkmjy kembali dan sebaginya telah dibicarakan dan semua sedang proses.
Sementara itu Pimpinan Proyek PT PP Jatiwangi KSO Bendungan Bagong, Lilik Malikhi Anta, mengaku bersyukur karena pekerjaan bisa berjalan dengan lancar dan aman.
"Ini sekaligus untuk membuktikan bahwa peledakan betul-betul aman. Berjalan dengan metode yang sudah kami persiapkan dengan maksimal, kami memasang pagar (pelindung), memasang selimut blasting," kata Lilik,"
Dijelaskan pada peledakan ini terdapat 16 titik bahan peledak yang telah ditanam. Seluruhnya dedakkan dalam sekali ledakan.
Lilik mengaku peledakan kawasan Bendungan Bagong tersebut merupakan tahap penting dalam proyek pembangunan. Sebab lokasi yang diledakkan akan dibangun terowongan sepanjang 400 meter sebagai inlet pembuangan sementara aliran sungai.
"Tergetnya selama dua bulan selesai. Sehingga nanti akan kami jadwal apakah perdua hari atau tiga hari, menyesuaikan dengan skenario dari kami," jelasnya.
Sebelumnya proses peledakan di kawasan proyek nasional Bendungan Bagong sempat ditunda akibat adanya penolakan dari masyarakat sekitar pada 21 Agustus lalu. Saat itu puluhan warga menduduki lokasi dekat titik peledakan, mulai pagi hingga sore.
Aksi warga itu dilakukan lantaran masih trauma terhadap insiden peledakan yang berdampak pada sejumlah rumah warga. Selain itu warga juga menyuarakan sejumlah tuntutan lain, termasuk relokasi hingga ganti rugi lahan yang memadai.