PENERTIBAN PERAGA KAMPANYE DI TRENGGALEK TUNGGU PENGESAHAN ZONA
Warga Trenggalek Keluhkan Lambannya Pembangunan Jembatan Gondorukem
"Jembatan ini sudah cukup lama dibongkar, tapi kenapa pengerjaannya berlangsung lama, padahal skalanya sangat kecil," kata salah satu pengguna jalan, EKo Hadi, Rabu.
Menurutnya, para pengguna jalan dirugikan atas terbengkalainya pembangunan jembatan tersebut, karena untuk menuju ke wilayah kota harus memutar melalui jalan alternatif yang konsisinya jelek dan berlubang.
"Kalau sepeda motor masih bisa melalui jembatan bambu yang ada di samping jembatan utama, sedangkan untuk mobil mau tidak mau harus memutar," ujarnya kesal.
Dijelaskan, setiap hari ia melintasi lokasi pembangunan jembatan itu, namun tidak nampak aktifitas yang berarti dari para pekerja. Bahkan beberapa kali Eko menjumpai proyek dibawah kendali dinas binamarga dan pengairan tersebut tidak dikerjakan.
"Kalau tidak pernah dikerjakan seperti itu bagaimana mau selesai, padahal jalan ini merupakan salah satu akses utama warga di sekitar Kecamatan Pogalan bagian utara dan Kecamatan Trenggalek bagian timur," imbuhnya.
Hal senada juga dikeluhkan pengguna jalan yang lain, Indah Ratnawati, setiap hari ia harus memutar melaui jalan yang lain untuk menuju kantornya yang ada di wilayah kota.
Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah tegas terhadap proses pembangunan jembatan di dekat lokasi pabrik Gondorukem tersebut.
"Kami sebagai warga tidak tahu menahu mengenai proses maupun prosedur pembangunannya, hanya saja kami berharap ini segera dikerjakan dan masyarakat bisa kembali menikmati akses yang mudah untuk menuju kota," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemeliharaan Sukamto mengakui kondisi tersebut. Namun pihaknya tidak bisa berbuat banyak karena proses pengerjaan jembatan yang menelan anggaran Rp1 miliar itu masih menjadi tanggungjawab kontraktor.
"Kami mengakui masyarakat yang dirugikan. Tapi mau bagaimana lagi, karena pembangunannya masih dalam proses dan hal ini adalah kewenangan dari pihak rekanan.
Sukamto mengaku telah melakukan langkah koordinasi dengan beberapa pihak, terkait hal tersebut, namun hingga kini belum ada solusi yang jelas.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
KEJAKSAAN TRENGGALEK KANTONGI SEJUMLAH NAMA TERSANGKA BARU KASUS BPR PRIMA
KPU TRENGGALEK TETAPKAN ZONA KAMPANYE PILEG 2014
DPRD TRENGGALEK GELAR SIDANG PARIPURNA PAW DUA ANGGOTA DEWAN
Trenggalek, 7/10 - Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek, Senin melakukan sidang paripurna istimewa penggantian antar waktu (PAW) dua anggota dewan yang pindah partai.
Sidang yang dipimpin wakil ketua DPRD, Samsul Anam itu juga sekaligus mengumumkan Hari Langgeng Wiyono sebagai pelaksana tugas (plt) ketua dewan.
"Kedua anggota dewan yang dilakukan PAW, masing-masing Puguh Purnomo (PKPI) yang pindah ke Partai Hanura digantikan Sumaryati, serta Suyono (PPRN) yang kini pindah ke PAN diganti oleh saudari Sukatmi," kata Samsul Anam.
Menurutnya proses PAW tersebut telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan telah mendapatkan persetujuan Gubernur Jawa Timur, sehingga tidak ada alasan untuk menunda pelantikan itu.
Sidang paripurna istimewa itu tidak dihadiri ke dua anggota dewan yang dilengserkan, Puguh purnomo maupun Suyono.
Lanjut dia, dalam kesempatan itu pihaknya juga menyampaikan ke seluruh anggota dewan dan peserta sidang, terkait pengganti plt ketua DPRD yang semula dipegang Samsul Anam, kini digantikan oleh Hari Langgeng wiyono, sesuai dengan usulan dari PDI Perjuangan.
"Dengan ini saya pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila selama enam bulan menjadi plt ada kesalahan, semoga kepemimpinan saudara Hari Langgeng nanti jauh lebih baik dari pada saya," imbuhnya.
Kata dia, masa kepemimpinan plt baru tersebut akan berakhir hingga ada ketua DPRD secara definitif, karena saat ini ketua dewan non-aktif, sanimin Akbar Abbas masih menjalani proses hukum terkait dugaan korupsi pemotongan uang saku anggota dewan.
Sebelumnya, pengusulan nama pengganti Akbar Abbas di internal PDI Perjuangan sempat memakan waktu lama dan berjalan alot. Karena keputusan pengganti berada ditangan dewan pengurus pusat (DPP).
Dari sejumlah nama anggota DPRD Trenggalek yang diusulkan ke DPP PDI Perjuangan, akhirnya mengerucut ke satu nama yakni , Hari Langgeng Wiyono.