Showing posts with label Umum. Show all posts
Showing posts with label Umum. Show all posts

Polemik Iuran Mobil Siaga Desa Sukowetan Tuai Polemik, Kades Janji Revisi


Trenggalek - Polemik muncul di Desa Sukowetan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, terkait surat pemberitahuan penggalangan dana untuk pengadaan Mobil Siaga. Surat tersebut menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @txt_jatim pada 13 Maret 2025. Dalam surat itu, warga diminta untuk berpartisipasi dengan iuran minimal Rp 50 ribu per Kartu Keluarga (KK).

Sejumlah warga merasa keberatan dengan adanya iuran tersebut. Seorang lansia, N (85), mengaku harus menjual dua tandan pisang seharga Rp 60 ribu demi bisa membayar iuran. "Saya menjual dua pohon pisang yang berbuah, karena warga-warga yang lain sudah membayar semua dan saya yang belum sendiri," ujarnya. Ia juga mengeluhkan ketidakjelasan mengenai penggunaan mobil tersebut serta aksesnya bagi warga yang tidak memiliki ponsel.

Keberatan serupa datang dari warga lain, P (65) dan T (55), yang mempertanyakan mengapa pengadaan mobil siaga tidak menggunakan anggaran dari pemerintah desa. "Seluruh warga telah membayar, namun tidak sedikit yang merasa resah dan terberatkan," ungkap P. Sementara itu, T menambahkan, "Anak-anak muda atau kelompok juga tidak ada yang menolak permintaan iuran tersebut, malah saya sempat dengar jika menggunakan mobil siaga masih harus membayar sopirnya."

Menanggapi polemik ini, Kepala Desa Sukowetan, Sururi, menegaskan bahwa iuran tersebut bersifat sukarela dan tidak wajib. "Itu tidak mengikat, tidak harus. Bagi warga yang menghendaki itu monggo, itu bukan iuran wajib," jelasnya. Namun, isi surat pemberitahuan dari panitia pengadaan mobil tidak secara jelas menyatakan bahwa iuran bersifat sukarela, sehingga menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

Sururi juga mengakui bahwa pengadaan mobil siaga bisa dianggarkan melalui Dana Desa (DD) atau APBDes, namun ada prosedur administratif yang harus dipenuhi. "Kita mencoba memberikan pemahaman kalau kita menggunakan dana desa, pengalaman di desa-desa di Jombang dan sebagainya. Kita cegeh dengan SPJ, SOP-nya dan lain sebagainya," jelasnya.

Setelah mendapat banyak masukan dari warga, panitia dan kepala desa sepakat untuk merevisi surat pemberitahuan tersebut. Revisi ini akan menegaskan bahwa sumbangan bersifat sukarela dan tidak akan dipatok minimal Rp 50 ribu. "Sumbangan, nanti bahasanya seperti itu. Sebagai cara memperjelas dan mengantisipasi pemahaman yang keliru, kita siap meluncurkan surat yang isinya sumbangan dan juga tidak mematok," ujar Sururi.

Revisi surat akan dibahas dalam rapat desa yang dijadwalkan pada 17 Maret 2025. Rapat ini bertepatan dengan pertemuan tahunan menjelang Idulfitri, di mana seluruh Ketua RT dan RW akan dikumpulkan untuk membahas berbagai kebijakan desa. "Tiap mau melaksanakan Idulfitri, kita mengumpulkan RT/RW terkait dengan beberapa hal yang perlu dilaksanakan di desa. Alhamdulillah Senin itu bertepatan mengumpulkan RT/RW, sekaligus kita merembuk masalah itu," tambah Sururi.

Ketua Panitia Pengadaan Mobil Siaga, Purwito, menjelaskan bahwa penggalangan dana ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas antarwarga. Ia menegaskan bahwa mobil siaga sebelumnya telah banyak membantu warga dalam keadaan darurat. "Ketika masyarakat ingin menjemput dari rumah sakit Tulungagung ke Trenggalek itu sudah berapa biayanya. Dengan adanya itu (mobil siaga, Red), itu untuk membantu warga. Memang kami tidak membantu secara uang, paling tidak ini membantu tenaga," jelasnya.

Meskipun sempat terjadi kesalahpahaman, panitia tidak keberatan untuk merevisi surat pemberitahuan. Purwito menegaskan bahwa sumbangan bersifat sukarela, dan tidak ada kewajiban bagi warga yang tidak mampu untuk ikut serta. "Mobil siaga itu nantinya untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat Desa Sukowetan. Karena pengin kalau Desa Sukowetan itu kompak, rukun kegiatan-kegiatan sosialnya," pungkasnya.


Tiket Trenggalek Economic Run Ludes Terjual Dalam Dua Jam

 


Trenggalek - Antusiasme masyarakat untuk mengikuti even lari Trenggalek Economic Run cukup tunggi. Terbukti saat pembukaan early bird seluruh tiket ludes terjual dalam dua jam. 


Founder Uprintis Indonesia, Novita Hardini selaku penyelenggara kegiatan mengatakan even yang akan digelar tanggal 22 Desember 2024 tersebut mampu menyedot animo masyarakat, sehingga diharapkan juga dapat meningkatkan perekonomian lokal, sekaligus membudayakan hidup sehat. 


"Alhamdulillah dalam dua jam tiket sudah ludes terjual," kata Novita Hardini, Jumat (9/8/2024). 


Menurutnya even lari tersebut tidak hanya sekedar ajang olah raga, namun pihaknya juga sebagai platform untuk mempromosikan ekonomi lokal Trenggalek, berupa batik dan pariwisata. 


"Untuk itu kami juga mengundang para pelaku ekonomi untuk melihat potensi dan peluang ekonomi di Trenggalek," imbuhnya. 


Menurutnya Uprintis Indonesia terus berkomitmen untuk menghadirkan inovasi dan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, dengan tujuan utama memajukan ekonomi daerah dan memberikan dampak positif yang luas. 

Novita Hardini Apresiasi Keanggotaan Mayoritas KSP Madani Perempuan

 


Trenggalek - Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek Novita Hardini mengapresiasi kiprah KSPP Syariah Madani dalam mendorong penguatan perekonomian warga. Menariknya mayoritas keanggotaannya merupakan perempuan. 


Apresiasi itu disampaikan Novita saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT). Dari data KSPP Syariah Madani tahun 2023 terdapat keanggotaan koperasi mencapai 13.000 orang. Dari jumlah tersebut 68,8 persen di antaranya adalah perempuan. 


"Luar biasa peran dari KSPP Syariah Madani ini, apalagi telah mendorong penguatan ekonomi masyarakat di wilayah Trenggalek, khususnya Kecamatan Watulimo. Yang menarik anggotanya mayoritas adalah perempuan," kata Novita Hardini, Kamis (8/2/2024). 


Pihaknya berharap keterlibatan perempuan di KSPP tersebut memiliki dampak positif, terutama untuk mendorong peningkatan perekonomian keluarga melalui pembiayaan berbagai jenis UMKM yang digawangi oleh perempuan. 


Lanjut dia kinerja perusahaan tersebut dinilai juga cukup bagus, terbukti dari meningkatnya aset total perusahaan dari Rp 64 miliar menjadi Rp 69 miliar. 



"Saya punya cita-cita wong Galek harus tumbas Nggalek. Memang yang membuat ekonomi Indonesia stabil itu adalah membelanjakan anggarannya di negaranya sendiri," ujarnya. 


Pihaknya optimistis penetrasi perusahaan terhadap pembiayaan UMKM akan mendongkrak iklim usaha masyarakat. Mengingat UMKM merupakan salah satu pilar ekonomi yang kuat dan tahan banting. 


Dai Kondang Gus Iqdam Ternyata Suka Gaya Kepemimpinan Prabowo

 


Blitar - Kiai muda Muhammad Iqdam Kholid (Gus Iqdam) mengagumi gaya kepemimpinan Capres Prabowo Subianto yang dinilai tidak menghujat maupun menjatuhkan calon lainnya dalam kontestasi Pilpres 2024. 


Hal itu disampaikan secara terbuka di hadapan ribuan jamaah yang menghadiri pengajiannya di Pondok Pesantren Mambaul Hikam II, Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Senin malam (29/1/2024). 


“Kalau tidak percaya buktikan, saya itu suka dengan gayanya Pak Prabowo,” kata Gus Iqdam yang disambut tepuk tangan jamaahnya.


Menurutnya, sejak pertama kali mengikuti pemilihan presiden tahun 2009, Prabowo Subianto tidak pernah sekalipun menjatuhkan lawannya. Sikap itulah yang selayaknya ditiru oleh seluruh masyarakat, bahwa berjuang tidak harus dilakukan dengan menjatuhkan kehormatan lawan. 


“Beliau ini suri tauladan, layak menjadi contoh anak-anak muda. Dihina diam saja,” tambahnya. 


Gus Iqdam buru-buru menambahkan jika dirinya tidak sedang berkampanye. Ia juga menampik jika ada tuduhan yang menyebutkan dirinya telah menerima sesuatu dari calon presiden agar memberikan dukungan.


“Kalian ini berpikirnya selalu begitu saja (dapat apa). Saya itu sejak dulu sudah biasa tidak mendapat apa-apa. Tidak pernah berpikir dapat hadiah,” katanya. 


Karena itu ia menegaskan tidak akan meminta atau menginstruksikan kepada jamaahnya untuk mendukung salah satu calon presiden. Mereka dibebaskan memilih siapa saja sesuai yang dikehendaki.


“Yang penting saya tidak memaksakan pilihan kepada orang lain. Jangan mau diadu domba,” pesannya.


Gus Iqdam sebelumnya menyampaikan keprihatinannya atas sikap saling menghujat dan mengolok-olok antar pendukung calon presiden.


 “Saya himbau seluruh jamaah Sabilu Taubah di seluruh dunia, tidak usah ikut menjatuhkan di antara pasangan presiden,” katanya. 


Dalam pengajian yang ditayangkan secara langsung di media sosial itu, Gus Iqdam juga meminta seluruh jamaah untuk tidak golput pada pemilu mendatang. Menurutnya seluruh warga negara wajib menggunakan hak politiknya dengan memilih calon pemimpin yang baik. 


“Kalau ada orang atau kyai mendukung salah satu calon (presiden), tidak masalah. Apa salahnya. Asal jangan menjatuhkan calon lainnya,” kata Gus Iqdam.



 

Penyaluran Modal Ventura Tembus Rp17,39 Triliun

 


Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan penyaluran modal ventura hingga November 2023 mencapai Rp17,39 triliun. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menyumbang kontribusi besar melalui dua perusahaan mereka. 


OJK merilis nilai penyaluran modal dan pembiayaan itu terdiri dari penyaluran konvensional sebesar Rp16,78 triliun dan penyaluran syariah Rp610 miliar. Angka tersebut melesat 105,5% dibandingkan penyaluran pada tahun 2018 yang hanya mencapai Rp8,46 triliun.   


Penyaluran modal ventura ini diberikan kepada sekitar 2,28 juta pasangan usaha, dengan 1,71 juta di antaranya berlokasi di Pulau Jawa, 573,07 ribu di luar Pulau Jawa, dan 44 di luar negeri. Lebih dari 98 persen dari pasangan usaha tersebut adalah debitur pembiayaan.


Sekitar 1,88 juta di antaranya adalah pasangan usaha yang bergerak di sektor perdagangan baik besar maupun eceran. Jumlah pasangan usaha pada 2023 ini meningkat cukup signifikan dibandingkan 2018 yang terdapat 1,77 juta pasangan usaha yang dilayani oleh modal ventura.


Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, OJK secara resmi meluncurkan Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Modal Ventura (PMV) periode 2024-2028 sebagai upaya mewujudkan industri Modal Ventura yang sehat, berintegritas, dan berorientasi pada pembiayaan perusahaan rintisan untuk mendukung pengembangan UMKM dan pelindungan konsumen, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.


“Roadmap ini mengacu pada kebutuhan untuk mengembangkan dan menguatkan perusahaan-perusahaan rintisan di Indonesia yang diperlukan oleh banyak kalangan masyarakat," kata Mahendra dalam siaran persnya. 


OJK juga mengumumkan 10 dari 54 perusahaan modal ventura yang mencatatkan penyaluran terbanyak dalam kurun waktu tersebut. Dua diantaranya adalah PNM Venture Capital senilai Rp1,31 triliun dan Ventura Syariah dengan total penyaluran Rp440 miliar.


PNM Venture Capital (PNM VC)

Anak usaha PNM ini berdiri 28 Oktober 1999, sekitar 4 bulan setelah pemerintah mendirikan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk membiayai sektor ultramikro dan mikro.


Sampai dengan November 2023, total penyaluran PNM Venture Capital mencapai Rp1,31 triliun. Salah satu misi dari PNM VC adalah menciptakan bisnis baru dan memanfaatkan teknologi yang memerlukan penyertaan modal dan pembiayaan bagi perusahaan mitra usaha.


PNM VC khusus dibentuk untuk menangani pembiayaan modal ventura dan memperkuat kerjasama dengan calon mitra bisnis PNM. Ruang lingkup bisnis PNM VC secara umum adalah perintisan dan revitalisasi.


PNM Ventura Syariah


PNM Ventura Syariah berdiri pada tahun 2000 dengan nama PNM Techno Venture di Bandung. Seiring perjalanan waktu PNM Techno Venture beralih menjadi pembiayaan dengan prinsip syariah sekaligus merubah nama menjadi PNM Techno Venture Syariah. Tahun 2013 PNM Techno Venture Syariah secara resmi berganti nama menjadi PNM Ventura Syariah.


PNM Ventura Syariah memiliki misi utama memberi nilai tambah pembiayaan secara berkelanjutan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) dengan menciptakan produk inovatif, jasa manajemen, dan pengembangan jaringan usaha agar memberikan keberkahan bersama bagi semua pihak. Hingga November 2023 perusahaan ini telah menyalurkan dana kepada pelaku usaha sebesar Rp440 miliar. 


Berikut 10 perusahaan modal ventura dengan total penyaluran dana terbesar sampai dengan November 2023:


- PT Mitra Bisnis Keluarga Ventura sebesar Rp4,3 triliun

- PT Mandiri Capital Indonesia sebesar Rp2,85 triliun

- BRI Ventura Investama sebesar Rp1,58 triliun 

- PNM Venture Capital sebesar Rp1,31 triliun

- PT Esta Dana Ventura sebesar Rp1,15 triliun

- Bina Artha Ventura sebesar Rp1,14 triliun

- Celebes Artha Ventura sebesar Rp1,07 triliun

- Bahana Artha Ventura sebesar Rp510 miliar 

- PT Permodalan Nasional Madani Ventura Syariah sebesar Rp440 miliar 

- PT Central Capital Ventura sebesar Rp320 miliar

Program PNM Sukses Berdayakan 381 Ribu Perempuan Garut

 


Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga pra sejahtera melalui peran perempuan. Tak heran jika PNM dinobatkan sebagai lembaga keuangan non bank terbaik.


Penghargaan ini diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Garut kepada PNM Cabang Garut yang terus melakukan tugas pemberdayaan masyarakat melalui pembiayaan dan pendampingan. 


Pimpinan Cabang PNM Garut, Ramadhan Firmansyah mengatakan lembaganya melalui sektor usaha mikro terus membantu kaum perempuan di Garut menjadi berdaya. Saat ini jumlah nasabah PNM di seluruh cabang Garut mencapai 381.644 orang.


“Kami terus mengembangkan kesejahteraan keluarga pra sejahtera melalui sektor usaha mikro untuk membantu kaum perempuan di Garut agar lebih berdaya,” ungkap Ramadhan usai menerima penghargaan dari Bupati Garut Rudy Gunawan.


Ramadhan menambahkan, PNM konsen memberikan tiga modal sekaligus secara komprehensif kepada nasabah, yakni modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial. 

Untuk menggenjot program tersebut, PNM Garut terus melakukan sosialisasi program kepada masyarakat luas. 


“Baru-baru ini kami mengunjungi Dinas Pertanian Garut bertemu dengan Bapak Ir. Haeruman, M.P, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut. Di sana kami melakukan pelatihan pengolahan kedelai menjadi sumber pendapatan,” sambung Ramadhan. 


Pelatihan ini terinspirasi dari usaha nasabah PNM bernama Waniti. Ia sukses mengelola bantuan permodalan yang diterima dari PNM untuk mengawali usaha tauge. Kini usaha tersebut berkembang ke produk tempe dengan skala yang lebih besar. 


PNM Garut terus mengupayakan peningkatan kapasitas usaha nasabah, sehingga diharapkan usaha mereka menjadi lebih stabil, berkembang, dan inovatif.


“Produk Mekaar mendukung sepenuhnya usaha nasabah dengan memberikan pelatihan cara pengemasan, pemasaran, sampai sertifikasi halal dan segala keperluan training untuk meningkatkan skill berusaha bagi nasabah,” pungkas Ramadhan.

Kantor Imigrasi Blitar Pastikan Tak Ada Pelanggaran Orang Asing di Tulungagung

 


Tulungagung - Kantor Imigrasi Non TPI Blitar memastikan tidak ada pelanggaran keimigrasian terhadap keberadaan orang asing di wilayah Tulungagung. Kepastian ini didapatkan setelah dilakukan operasi pengawasan orang asing (Jagratara). 

Plh Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar, Rini Sulistyowati dalam operasi Jagratara digelar selama dua hari berturut-turut 27-28 Desember 2023. Sasaran operasi adalah tempat domisili sejumlah orang di Ngunut, Besuki, Bono dan Kedungwaru. 

"Pengawasan orang asing ini dengan serentak kendali pusat di seluruh wilayah Indonesia tahun 2023. Operasi ini dilaksanakan dalam rangka Pengamanan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 serta pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah 2024," kata Rini Sulistyowati, Sabtu (30/12/2023). 

Pihaknya memastikan seluruh orang asing yang ditemui petugas imigrasi telah memiliki dokumen keimigrasian yang lengkap dan telah sesuai dengan regulasi dan ketentuan yang berlaku. 

"Tidak ada pelanggaran keimigrasian," jelasnya. 
Rini menjelaskan dalam operasi tersebut pihkanya juga melakukan pengawasan keimigrasian terhadap dua orang pengungsi Rohingya asal Myanmar yang telah berada di wilayah Tulungagung selama 20 tahun terakhir.

"Kedua Pengungsi tersebut telah memperoleh kartu tanda pengungsi yang diterbitkan oleh UNHCR," jelasnya.

Pihak imigrasi menegaskan pelaksanan pengawasan orang asing tersebut telah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian.
 
Rini mengimbau masyarakat Tulungagung untuk membantu kantor imigrasi, dengan berperan aktif memberikan informasi kepada pihak imigrasi maupun Tim Pengawas Orang Asing (Timpora) jika ditemukan orang asing yang diduga melakukan pelanggaran perundang-undangan yang berlaku.


PLN Bangun Pabrik Pengolahan Limbah Kayu Untuk Bahan Bakar PLTU Pacitan

Trenggalek - Sebuah pabrik pengolahan limbah kayu didirikan di Trenggalek. Seluruh olahan berbentuk serbuk kayu akan dipasok ke PLTU Pacitan sebagai campuran bahan bakar batu bara. 

Pabrik yang didirikan oleh anak perusahaan PT PLN (persero), PT Bakti Energi Sejahtera tersebut dibangun di Desa Gondang, Kecamatan Tugu, Trenggalek. Dalam produksinya, pihak pabrik mendapatkan pasokan bahan baku limbah kayu dari puluhan pengusaha sawmill atau penggergajian kayu. 

"Pabrik ini dibangun dengan tujuan untuk memproduksi bio massa sebagai pengganti bahan bakar batu bara di PLTU Pacitan. Ini untuk mendukung program green energi," kata Direktur Utama PT Bakti Energi Sejahtera, Lutfi Nazi, Jumat (17/11/2023). 

Menurutnya 100 hasil olahan limbah kayu dalam bentuk bio massa atau serbuk kayu tersebut akan dipasok untuk campuran bahan bakar batu bara. 

Pada tahap awal pihaknya menargetkan akan mempu memproduksi bio massa 100 hingga 150 ton per hari. Jika operasional berjalan lancar, pihaknya akan menargetkan peningkatan produksi hingga 450 ton per hari. 

"Bahan baku 100 persen dari limbah kayu, sebitan, rencek dan sebagainya," ujarnya. 

Sementara itu Senior Manajer PLTU Pacitan Dwi Juli Harsono, mengatakan sejak 2020 lalu pihaknya mulai melakukan upaya penurunan emisi batu bara, salah satunya dengan mencampurkan serbuk kayu atau bio massa. 

Upaya ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah Net Zero Emission pada 2060. Dalam program tersebut pemerintah menargetkan penghentian pemanfaatan batu bara untuk bahan bakar PLTU. 

"Apa yang kami lakukan dengan melakukan mixing atau menambah serbuk kayu dalam bahan bakar. Dengan ini akan menurunkan emisi batu bara," ujarnya.

Pada tahap awal campuran serbuk kayu tersebut mencapai 2 persen dari kapasitas bahan bakar atau sekitar 160 ton per hari. 

"Nanti kalau raw material dari sini sudah tersedia dengan bagus, maka pemanfaatan serbuk kayu akan optimal. Kami sudah uji, campuran bahan bakar bisa ditingkatkan menjadi lima persen," jelasnya. 


AKBP Jean Calvijn Simanjuntak Resmi Jabat Kapolres Trenggalek

Trenggalek - Tongkat komando Kepala Kepolisian Resort (Polres) Trenggalek resmi berganti dari AKBP Didit Bambang Wibowo Saputra kepada pejabat baru AKBP Jean Calvijn Simanjuntak. 

"Hari ini sudah dilakukan proses serah terima jabatan di Mapolda Jatim yang dipimpin langsung boleh Bapak Kapolda. Sertijab dilakukan bersama dengan para pejabat utama serta kapolres jajaran Polda Jatim," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek, Iptu Supadi, Senin (23/9/2019). 

Menurutnya, Kapolres Trenggalek yang baru dijabat oleh AKBP Jean Calvijn Simanjuntak yang sebelumnya menjabat Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Kapolres Calvijn merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1999. 

"Beliau lama di lingkungan reserse," ujarnya. 

AKBP Calvijn sebelumnya menangani kasus narkoba yang membelit artis sekaligus pelawak senior Nunung. Dalam kasus itu beberapa tersangka pemasok sabu-sabu Nunung ditangkap di sebuah rumah kost di Trenggalek. 

Supadi berharap pemimpin baru tersebut dapat menjalankan tugas dengan baik dan dapat memberikan pengayoman, pelayanan kepada masyarakat Trenggalek, serta meneruskan keberhasilan yang telah dicapai kapolres sebelumnya. 

Sementara itu Kapolres Sebelumnya AKBP Didit Bambang Wibowo Saputra mendapatkan tugas baru menjadi Kapolres Sampang. Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada AKBP Didit yang telah memimpin Polres Trenggalek dengan baik. 

"Semoga sukses di tempat yang baru dan teyap diberikan kesehatan, keselamatan serta mendapat perlindungan dari Allah SWT," imbuh Supadi. 


Foto : Dok Polres Trenggalek

128 Pasang Warga Trenggalek Jalani Isbat Nikah Masal

Trenggalek - 128 pasangan suami istri di Trenggalek mengikuti prosesi sidang isbat nikah massal guna mendapatkan surat nikah dan ketetapan hukum. Para peserta rata-rata adalah pasangan yang menikah pada rentang 1980 hingga 1990an. 

Camat Dongko Trenggalek, Teguh Sri Mulyanto, mengatakan sidang isbat yang digelar di Balai Desa/Kecamatan Dongko tersebut digelar secara terpadu dengan melibatkan berbagai instansi yang berwenang, diantaranya Pengadilan Agama, Kementerian Agama Trenggalek, KUA, Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil serta Baznas Trenggalek. 

"Total peserta yang mengikuti sidang ini 128 pasangan, mereka rata-rata adalah pasangan suami istri yang menikah tahun 1980 hingga 1990an, karena di masa itu pencatatan pernikahan belum sebaik sekarang," kata Teguh, Kamis (25/7/2019). 
 
Seluruh peserta isbat nikah yang diajukan ke persidangan tersebut telah melalui serangkaian pemeriksan persayaratan administrasi, selain mereka juga menyiapkan saksi untuk menyampaikan keterangan di hadapan majelis hakim Pengadilan Agama Trenggalek. 

"Proses isbat nikah ini ya dihadapkan di meja persidangan, majelis hakim didatangkan langsung ke Dongko bersama instansi lain," ujarnya. 

Pengesahan status perkawinan ini sengaja dilakukan oleh pemerintah daerah karena dilatarbelakangi oleh masih banyaknya pasangan suami istri yang hanya melakukan pernikahan secara siri atau tanpa pencatatan di KUA. 

Hal itu terjadi karena proses pencatatan di tahun 1980 hingga 1990 dinilai masih kurang baik dan membutuhkan biaya tinggi. Akibatnya banyak masyarakat yang memilih nikah secara siri dan tanpa dilengkapi surat resmi dari pemerintah. 

"Jadi dulu itu masyarakat kita juga masih belum terlalu peduli terhadap pencatatan pernikahan. Namun saat ini ternyata surat-surat itu dibutuhkan untuk berbagai kepentingan, mulai naik haji, mencarikan akta kelahiran anak, hingga pendaftaran sekolah," imbuh Teguh. 

Pihaknya mengaku pada proses pendaftaran sebelumnya, isbat nikah tersebut mendapatkan kuota 150 pasang, namun dari proses verifikasi, terdapat beberapa pasangan yang telah mendaftarkan pernikahanya kala itu ke KUA namun belum diberi surat nikah. 

"Kalau yang sudah teregister namun belum dapat buku nikah maka tidak perlu sodang, mereka nanti langsung akan mendapatkan salinan buku nikah," imbuhnya. 

Yang menarik, pada saat proses persidangan ada salah satu peserta isbat yang syok dan nyaris pingsan, karena kaget dengan jalannya isbat yang harus dihadapkan di depan majelis hakim. Peserta tersebut akhirnya diminta untuk beristirahat menenangkan diri dan selanjutnya bisa mengikuti sidang dengan lancar. 

"Kami berharap tahun depan masih digelar lagi, karena ini sangat penting untuk warga yang belum melakukan pencatatan perkawinan. Kami selaku Pemerintah Kecamatan Dongko sangat berterimakasih kepada Pemkab Trenggalek khususnya Dinsos dan instansi lain yang sudah menyelenggarakan kegiatan ini," imbuh Teguh. 

Layani Daerah Pesisir Pemkab Trenggalek Bentuk Tiga UPT Dispendukcapil

Trenggalek - Pemerintahan Kabupaten Trenggalek membentuk tiga Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dispendukcapil di kawasan pesisir untuk melayani adminstrasi kependudukan. 

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, mengatakan tiga UPT tersebut berada di Kecamatan Munjungan, Panggul dan Kecamatan Watulimo. Seluruhnya berada di kawasan pesisir selatan dan merupakan wilayah yang jauh dari kota maupun pusat layanan kependudukan. 

"UPT ini untuk mendekatkan layanan administrasi kependudukan bagi masyarakat, khususnya yang berada di kawasan selatan. Sehingga warga tidak perlu datang ke Dispendukcapil untuk mengurus beberapa dokumen," kata Arifin, Rabu (26/6/2019). 

Pembentukan kantor dispendukcapil di tingkat kecamatan ini merupakan implementasi dari rencana yang telah digagas sejak dua tahun lalu. Pihaknya berharap, dengan layanan tersebut akan mempermudah masyarakat dan lebih efisien. 

"Dokumen kependudukan itu oenting, karena kalau bicara hak-hak sipil, belum diakui sebelum masyarakat ini tercatat dalam administrasi kependudukan," jelasnya. 
Meskipun telah terbentuk tiga UPT pihaknya meminta Dispendukcapil Trenggalek tidak menghentikan layanan jemput bola yang selama ini dilalukan. 

Sementara itu Kepala Dispendukcapil Trenggalek, Joko Wasono, mengatakan terdapat sembilan layanan dasar aminduk yang dapat dilakukan di UPT, yakni  penerbitan KTP Elektronik,  penerbitan Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan penduduk muslim, penerbitan akta cerai penduduk non muslim, akta hak pengakuan anak, akta pengesahan anak serta legalisasi dikumen administrasi kependudukan. 

"Memang belum seluruh dokumen aminduk dapat dilayani, akan tetapi sembilan layanan dasar itu kami rasa cukup membantu masyarakat," kata Joko Wasono. 

Di sisi lain salah seorang warga Munjungan Agus Setyawan mengaku mengapresiasi Dispendukcapil UPT Munjungan, karena masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke kota untuk mengurus surat. 

"Kami rasa ini lebih efektif, karena apabila ke kota perjalanan saja minimal membutuhkan waktu lebih dari satu jam. Di sini kan lebih enak, kalaupun ada kekurangan dokumen juga lebih dekat bolak-baliknya," ujar Agus. 

Komsos Kodim 0806, Forkopimda Siap Dukung Trenggalek Meroket


Trenggalek - Komandan Kodim (Dandim) 0806 Trenggalek memastikan, jajarannya siap mendukung penuh program pembangunan yang dijalankan Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat. 

Dandim 0806 Kabupaten Trenggalek, Letkol Inf Dodik Novianto, menyatakan dalam melakukan pembangunan daerah mengatakan Bupati Trenggalek tidak bisa bekerja sendiri, namun dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk TNI, kepolisian, kejaksaan serta unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) yang lain. Karena seluruhnya memiliki visi yang sama untuk menyukseskan program pembangunan. 

"Apalagi Trenggalek mempunyai jargon meroket, mari kita dukung agar Trenggalek tidak salah lepas landas untuk meroket," kata Dodik dalam kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) di Pendapa Manggala Praja Nugraha, Rabu (26/6/2019). 

Dukungan terhadap program pembangunan tersebut diwujudkan dalam berbagi kegiatan yang disesuaikan dengan tugas dan fungsi dari masing-masing lembaga. Dikatakan, prajurit TNI selain bertugas menjalankan tugas menjaga kedaulatan NKRI juga memiliki fungsi untuk memperlancar pembangunan yang sedang dijalankan pemerintah, khususnya di wilayah Trenggalek. 

"Jadi, selain berperang, tugas TNI adalah membantu aparat pemerintah dan menjamin kelancaran pembangunan. Semua unsur pimpinan menginginkan Trenggalek ini maju, kita memiliki komitmen yang sama untuk Trenggalek," jelasnya. 

Sementara beberapa unsur pimpinan lainnya, mulai dari Kepala Kejaksaan Negeri Trenggalek, Ketua Pengadilan Negeri Trenggalek, kapolres hingga ketua DPRD Trenggalek juga sepakat dengan untuk menjalankan tugas dan fungsinya dalam mengawal pembangunan dan menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di masyarakat. 

Kepala Kejari Trenggalek, Lulus Mustofa mengatakan, sebagai aparatur penegak hukum pihaknya juga memiliki fungsi yang penting dalam melalukan pengawasan pembangunan melalui TP4D, sehingga proses pembangunan berjalan dengan baik dan tidak terjadi penyelewengan. Kajari menegaskan tidak akan sungkan sungkan menindak kontraktor rekanan pemerintah yang nakal meskipun dalam kegiatan pembangunan fisiknya didampingi TP4D.

"Bentuk dukungan lain Kejaksaan terhadap Pemerintah Trenggalek, dengan menjadi pengacara Pemerintah untuk menghadapi gugatan terhadap pemerintah," kata Lulus. 

Sementara itu Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, mengapresiasi dukungan dari TNI maupun seluruh jajaran lain dalam mengawal maupun mengawasi program pembangunan, sehingga bisa terlaksana dengan baik dan sesuai harapan. 

"Terlalu banyak menjabarkan cita-cita Trenggalek, untuk meringkas hal tersebut dengan jargon meroket. Meroket ini berasal dari kata MER yang artinya maju ekonomi rakyatnya, ini cita-cita utama Pemerintah Kabupaten Trenggalek, yaitu memajukan ekonomi masyarakat," kata Arifin. 

Dikatakan, dari hasil evaluasi kepemimpinannya bersama bupati pendahulu Emil Dardak, persoalan peningkatan ekonomi masyarakat yang perlu mendapat perhatian serius. 

"Nah salah satu upaya kami dengan melakukan lekang investasi, harapannya nanti akan menjadi motor penggerak bagi ekonomi masyarakat yang ada di sekitarnya," ujarnya. 

Serap Aspirasi Millenial dan Gen Z, Gubernur Khofifah Adakan Giveaway Instagram


Surabaya - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menggelar giveaway di akun Instagram miliknya @khofifah.ip. Kontes tersebut diadakan guna menyerap aspirasi dan harapan generasi millenial dan gen z tentang Jawa Timur. Sebanyak 100 paket hadiah bertajuk "Kejutan Cettar Khofifah" dipersiapkan untuk komentar dan harapan terkreatif. 

"Tulis komentar serumu sekreatif mungkin "Apa yang paling kamu suka dari Jawa Timur dan harapanmu tentang Jawa Timur kedepan," tulis Khofifah dalam caption instagram miliknya, Sabtu (13/4). 

Meski berstatus sebagai Gubernur Jawa Timur, tapi Khofifah tidak membatasi peserta kontes "bagi-bagi hadiah" tersebut. Khofifah mempersilahkan seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) ikut serta dalam gelaran giveaway itu. Syarat utamanya adalah komentar tidak mengandung SARA dan Politik. 

"Peserta terbuka untuk seluruh Warga Negara Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke. Dari Miangas sampai Pulau Rote. Pemenang akan dipilih secara acak dan akan diumumkan tanggal 18 April 2019. Ayo ikutan dan semoga beruntung," tambah Khofifah. 

Saat dikonfirmasi, Khofifah mengatakan lewat kontes tersebut dirinya ingin lebih banyak lagi menerima masukan dari generasi millenial dan gen z. Selain itu, ia ingin menghilangkan jarak antara pejabat publik dengan masyarakat. 

Oleh Khofifah, Instagram dianggap efisien dalam menampung setiap masukan dari masyarakat terkait pembangunan Jawa Timur yang tengah gencar dilakukan olehnya dan juga Emil Dardak. Menurut Khofifah, menerima dan menyerap aspirasi tidak hanya dilakukan di kantor ataupun forum diskusi saja. Melalui media sosial, dirinya bisa berinteraksi dengan seluruh masyarakat tanpa batasan ruang dan waktu. 

"Saya bisa bekomunikasi langsung dengan masyarakat. Tidak hanya di kolom komentar, namun juga lewat pesan langsung atau direct massage (DM). InsyaAllah Saya pasti baca, meskipun tidak seluruhnya saya balas," tambahnya.

Ditanya soal isi "Kejutan Cettar" tersebut, Khofifah enggan menyebutkannya. Namun demikian ia memastikan bahwa kontes seperti itu akan rutin digelar olehnya untuk menampung lebih banyak lagi masukan dan juga kritik dari masyarakat. Masukan serta kritik tersebut menjadi salah satu pijakannya untuk mengambil keputusan dan kebijakan. Apalagi, kata dia, saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur tengah membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). 

"Kalau saya kasih tahu (hadiah-red), namanya bukan kejutan. Kalau mau tahu, monggo ikutan dan harus jadi pemenang," canda Khofifah. 

Menurut Khofifah menerima aspirasi tidak hanya dilakukan melalui kantor ataupun forum diskusi saja. Di kantor dan diskusi sangat terbatas oleh waktu, sementara di instagram bebas kapan saja masyarakat ingin memberikan masukan dan kritikan.

Lewat Instagram, Khofifah kerap mengunggah foto rutinitas sehari-hari lengkap dengan sejumlah pesan khusus. Mulai dari kegiatan resminya sebagai Gubernur Jatim, hingga kegiatan-kegiatan pribadinya. Tidak jarang caption yang ditulisnya pun berisi candaan dan juga nasihat. Khofifah diketahui mengelola secara pribadi akun @khofifah.ip tersebut. Hingga berita ini diturunkan, Khofifah memiliki kurang lebih 173.000 pengikut di Instagram. (Tim)

Keren, Trenggalek Gelar Musrenbang Perempuan, Anak dan Disabilitas

Trenggalek - Sebuah terobosan dilakukan Pemerintah Kabupaten Trenggalek dalam menentukan arah pembangunan, yakni dengan menggelar Musyawarah Perempuan, Anak, Disabilitas dan Keompok Rentan (Musrena Keren).

Wakil Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, mengatakan Musrena Keren digagas sebagai salah satu bentuk keberpihakan pemerintah daerah terhadap kaumn marjinal serta untuk meningkatkan partisipai perempuan dalam rencana pembangunan. 

Pihaknya menilai selama ini aspirasi kelompok-kelompok masyarakat tersebut dalam belum rencana penyusunan perencanaan pembangunan yang dilakukan mulai dari jenjang desa hingga kabupaten berlum berjalan dengan maksimal. 

"Di era modern seperti ini bukan zamannya lagi perempuan itu suarga nunut neraka katut, bukan zamannya membatasi ruang perempuan, sehingga menutup akses mereka dalam partisipasi perencanaan pembangunan," kata Arifin, Rabu (14/3/2019). 

Suara atau aspirasi dari kelompok peremp[uan, anak, disabilitas maupun kaum rentan lainnya memiliki hak yang sama untuk didengarkan oleh perumus kebijakan pembangunan di Pemkab Trenggalek. Pihaknya berharap apa yang menjadi usulan mereka dapat terakomodir dengan baik. terlebih perempuan banyak bersinggungan langsung dengan persoalan-persoalan yang ada di lingkungan masyarakat. 

"Ini yang ingin kita coba jembatani, ada keperpihakan terhadap kelompok tersebut. Namun ini bukan berarti semuanya untuk perempuan, melainkan memberikan peluang kepada mereka agar suaranya terwadahi," imbuhnya. 

Sementara itu Koordinator Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk kesejahteraan (Kompak) Jawa Timur, Nurul Afandi, mengtakan Musrena Keren ini merupakan yang pertama di Jawa Timur. Munculnya ide penyelenggaraan Musrena Keren dilatarbelakangi oleh rendahnya partisipasi kaum perempuan dan marjinal menyuarakan aspirasi mulai dari tataran desa hingga kabupaten. Bahkan ia menyebut tak hanya kalah suara, aspirasi kaum perempuan terkadang kalah sebelum bermusyarwwah lantaran tidak terakomodir.

"Padahal bila berbicara kemiskinan, pertama kali yang paling rentan terhadap hal ini adalah kelompok perempuan, anak, disabilitas dan kelompok rentan tersebut, belum lagi masalah kesehatan, pernikahan anak usia dini, kekerasan pada anak dan berbagai permasalahan lainnya," kata Nurul. 

Pihaknya mengaku bersyukur karena di Trenggalek telah memiliki wadah tersendiri dalam penyerapan aspirasi, bahkan Pemkab Trenggalek telah menelurkan produk hukum tentang Musrena Keren melalui Peraturan Bupati (Perbup) nomor 1 tahun 2019. 

Penyelesaian Bendungan Tugu Trenggalek Molor

Tulungagung - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan penyelesaian pembangunan Bendungan Tugu di Trenggalek akan rampung antara tahun 2020/2021. Terget ini molor dari estimasi sebelumnya yang sempat diprediksi selesai 2017. 

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan progres pembangunan Bendungan Tugu di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Trenggalek tersebut saat ini baru mencapai 35 persen. 

Pihaknya mengakui terget penyelesaian pembangunan molor dari prediksi sebelumnya, hal tersebut terjadi karena pada tahap awal pelaksanaan proyek, terkendala oleh proses pembebasan lahan. 

"Tugu itu dulu pembebasan lahannya susah, jadi sekarang baru 35 persen progresnya, kita terus kerjakan untuk diselesaikan. Kalau (waduk) Bendo yang ada di Ponorogo sekarang sudah 75 persen," kata Basuki, Jumat (4/1/2019). 

Dengan kondisi tersebut pihaknya menargetkan penyelesaian pembangunan bendungan baru akan selesai antara tahun 2020 atau 2021. Meski demikian pihaknya berkomitmen akan terus menuntaskan mega proyek di Trenggalek tersebut. 

"Itu kan multiyears, jadi tergantung progresnya, nanti disediakan anggarannya. Tergetnya ada, sekitar 2020 atau 2021," ujarnya. 

Proses pembangunan Bendungan Tugu, Trenggalek telah dilakukan selama hampir lima tahun terakhir sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan pada awal masa pemerintahan, Presiden Jokowi sempat melakukan peninjauan langsung, saat itu pemerintah menargetkan proyek tersebut akan selesai pada tahun 2017. 

Sementara itu anggaran pembangunan Bendungan Tugu juga mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dari proyeksi awal hanya setengah triliun rupiah melonjak menjadi lebih dari Rp 1 triliun. 

Proyek di perbatasan Trenggalek dengan Ponorogo tersebut diharapkan akan mampu mengurangi 50 persen potensi banjir di wilayah Trenggalek kota. Selain itu juga mampu mengairi puluhan ribu area persawahan di wilayah Trenggalek dan Tulungagung. 

Foto : Humas Pemkab Trenggalek 

Relawan AyoJo Trenggalek Gelar Penyuluhan Pertanian

Trenggalek - Relawan AyoJo Mataraman menggelar acara penyuluhan pertanian bersama warga di Padepokan Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur
Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari rangkaian program sebelumnya yang sudah terlebih dahulu dilaksanakan pada bulan September dan Oktober, yakni lomba mancing dan festival masak yang digelar di enam kabupaten/kota.

Pada acara Penyuluhan Pertanian ini, Relawan AyoJo Mataraman mengangkat tema tentang kesuburan tanah.  Kegiatan diisi dengan pemaparan materi tentang pemupukan pada tanah pertanian dengan pupuk organik dan pemahaman mengenai unsur hara pada tanaman.
Kesuburan tanaman sendiri bergantung pada unsur hara dalam tanah. Semua unsur hara yang dibutuhkan tersebut harus disajikan dalam pupuk organik hara yang lengkap.
Relawan AyoJo Mataraman mengangkat topik mengenai pertanian karena masih ditemukan banyak masalah terkait pemupukan oleh warga tani di daerah. Salah satunya yaitu unsur hara dalam tanah belum lengkap dan juga belum berimbangnya pemupukan yang dilakukan oleh petani. Padahal, kedua hal itu sangat berperan dalam hasil produksi dan peningkatan kualitas tanaman.
Koordinator Kabupaten AyoJo Trenggalek, Sucipto, menjelaskan Pemerintahan Presiden Joko Widodo pun sebenarnya memiliki program terobosan dalam bidang pertanian yang telah diimplementasikan melalui program nyata seperti perbaikan irigasi rusak pembangunan jaringan irigasi di 3 juta hektar sawah di seluruh Indonesia, dan juga mengeluarkan Perpres Nomor 172 tahun 2004 tentang pengadaan benih dan pupuk dari sistem lelang menjadi penunjukan langsung.
“Beberapa warga tani di sekitar sini masih belum terlalu paham mengenai pentingnya unsur hara dalam tanah dan soal pemupukan. Selain itu juga banyak yang belum tau program-program pemerintahan Pak Jokowi yang sebenarnya sangat baik, makanya kami coba berbagi pengalaman lah,” jelas Sucipto.
Rangkaian acara penyuluhan kesehatan ini akan terus diadakan di puluhan titik yang tersebar dalam 6 kota/kabupaten di area Mataraman Jawa Timur sampai akhir Desember 2018.
Selain penyuluhan mengenai pertanian, relawan AyoJo Mataraman juga mengadakan kegiatan penyuluhan yang terkait dengan kesehatan.

Tes Urine, BNN Temukan Dua Napi Positif Narkoba Golongan I

Trenggalek - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Trenggalek dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB setempat melakukan tes urine terhadap puluhan petugas pemasyarakatan dan warga binaan. Hasilnya ditemukan dua sampel urine yang diduga positif mengandung narkoba golongan satu. 

Kepala BNN Kabupaten Trenggalek, Kompol Seusetya Budi Utama, mengatakan dalam tes urine kali ini pihaknya terlebih dahulu melakukan pemeriksaan terhadap puluhan petugas rutan, mulai dari sipir hingga kepala rutan. 

Selanjutnya, puluhan narapidana dan tahanan dari kasus narkoba dan sejumlah kasus tindak pidana umum dipilih secara acak untuk ikut serta mengikuti tes urine. Tes tersebut dilakuka untuk mengetahui ada atau tidak warga binaan dan petugas yang mengkonsumsi narkoba. 

"Sampai saat ini ada sekitar 75 yang kami ambil sampel urinnya ada dua yang positif mengandung narkoba golongan satu. Keduanya adalah warga binaan rutan, terkait ini kami sudah koordinasi dengan petugas rutan untuk ditindaklanjuti," kata Susetya Budi Utama. 

Meskipun dalam rapid tes tersebut menunjukkan positif mengandung narkoba, namun pihaknya belum berani memastikan kesahihannya, karena apabila orang yang dilakukan tes sebelumnya mengkonsumsi obat-obatan kimia bisa jadi akan mempengaruhi hasilnya. 

"Makanya kami lakukan pendalaman, dengan mengorek keterangan dari yang bersangkutan. Selain itu dibutuhkan tes lanjutan ke laboratorium untuk memastikan apakah warga binaan tersebut benar-benar mengkonsumsi narkoba," jelasnya. 

Sementara itu Kepala Rutan Kelas II B Trenggalek, Dadang Sudrajat, mengatakan tes urine tersebut merupakan perintah langsung dari Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Timur. Seluruh pelatan tes juga telah disiapkan oleh Kemenkum HAM dan tingga dilaksanakan oleh BNNK dan rutan setempat.

"Ini adalah upaya untuk membersihkan lingkugan rutan dari peredaran narkoba, sebelum orang lain yang kita bersihkan, petugs kami sendiri harus kami pastikan bersih daulu,: jelasnya, 

Sedangkan apabila ada pegawai maupun warga binaan yang positif mengandung narkoba, pihakya akan melakukan langkah konkrit guna dilakukan penegakan disiplin serta pross hukum lebih lanjut. 



Dinas Pariwisata Trenggalek Terseok-seok Penuhi Terget PAD

Trenggalek - Dinas Periwista dan Kebudayaan (Disparibud) Trenggalek mengaku kewalahan untuk memenuhi terget Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk tahun anggaran 2018. Dari terget Rp8,7 miliar baru tercapai 70 persen. 

Kepala Disparibud Trenggalek, Joko Irianto, mengatakan kemungkikan besar target Rp8,7 miliar tersebut untuk terpenuhi, mengingat saat ini mulai terjadi musim penghujan. Sehingga jumlah kunjungan wisata juga akan mengalami penurunan. 

"Yang sekarang kelihatannya memang sulit, tapi ya kita optimistis saja dan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi di sisa dua bulan ini," kata Joko Irianto usai rapat di DPRD Trenggalek, Selasa (13/11/2018). 

Dijelaskan, berbagai persoalan juga masih mengiringi sektor pariwisata di Trenggalek, sehingga pendapatan yang diperoleh belum bisa maksimal. Persoalan tersebut mulai dari sistem penarikan retribusi, fasilitas wisata serta strategi promosi yang belum sempurna. 

"Seperti tadi disampaikan oleh angota dewan terkait retribusi, memang ada benarnya, jadi kalau malam hari banyak wisatawan yang tidak dikenakan retribusi. Karena jumlah personil kami sangat terbatas. Inilah yang ke depan akan kami penuhi," jelasnya. 

Joko menambahkan, selain sektor retribusi tiket masuk lokasi wisata, pendapatan di dinas pariwisata juga ditunjang oleh berbagai sektor lain, termasuk hotel hingga sewa lahan. 

"Nah terkait dengan retribusi sewa lahan sendiri, kami akui masih banyak diantara penyewa yang belum membayar. Inilah yang saat ini kami terus lakukan penagihan, semoga bisa menambah PAD," ujar Joko. 

Terget PAD 2019 Kembali Naik 

Sementara itu meskipun terget PAD sektor wisata tahun ini belum terpenuhi, namun pada proyeksi tahun anggaran 2019 mendatang Pemerintah Daerah Trenggalek justru kembali menaikkan terget pendapatan dari semula Rp8,7 miliar menjadi Rp12,5 miliar. 

Joko Irianto mengakui peningkatan proyeksi yang sudah masuk dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2019 tersebut cukup berat untuk diwujudkan. Bahkan dalam rapat dengan Badan Anggaran DPRD Trenggalek pihaknya meminta untuk dilakukan revisi, namun tetap ditolak. 

"Seperti yang kita lihat bersama, sebetulnya itu terlalu besar, namun karena sudah masuk dalam KUA-PPAS maka tidak bisa direvisi. Kami tentu hanya akan berusaha untuk memenuhi itu dengan berbagai program dan strategi khusus,' kata Joko. 

Strategi pemenuhan peningkatan PAD tersebut yakni dengan menaikkan harga tiket masuk di sejumlah sektor wisata, seperti Pantai Pasir Putih yang sebelumnya Rp10 ribu akan dinaikkan menjadi Rp15 ribu, sedangkan Pantai Prigi dari Rp7.500 naik menjadi Rp10 ribu, demikian halnya dengan beberapa destinasi wisata lain yang dikelola dinas pariwisata. 

"Tidak hanya itu saja, kami juga akan melakukan kerjasama pengelolaan aset wisata milik Perhutani, seperti Pantai Konang, Pantai Cengkrong, Pemandian Tapan dan beberapa obyek lain, kemudian juga akan kami genjot melalui even," ujarnya. 

Joko mengaku hal itu saja tidak akan cukup, karena untuk menarik tingkat kunjungan wisata dibutuhkan penambahan fasilitas maupun strategi promosi yang mumpuni. Dikatakan terget Rp12,6 miliar PAD akan terpenuhi apabila tingkat kunjungan wisata yang datang mencapai 700 ribu dalan satu tahun. 

"Sedangkan  tingkat kunjungan tahun ini masih pada angka 650 ribu/ tahun, dengan jumlah tersebut kalau diterget untuk Rp12,5 miliar memang terlalu tinggi," jelasnya. 

Hasil Tes CPNS Trenggalek Jeblok, Hanya 140 Yang Lolos Passing Grade

Trenggalek - Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Trenggalek tahap pertama yang dilakukan di Kediri beberapa hari yang lalu hasilnya dibawah ekspektasi, karena dari 3.573 pelamar hanya 140 yang lulus passing grade. 

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Trenggalek, Pariyo mengatakan, angka kelulusan yang hanya mencapai 4 persen tersebut jauh dari jumlah lowongan yang telah di alokasikan oleh pemerintah pusat 389 kursi. 

"Untuk pelaksanaan tes CAT (computer assisted test) di Kediri berjalan dengan lancar, kami dari Trenggalek hanya membantu petugas dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hasilnya memang rendah sekali, sesuai Permen PAN (Peraturan Memteri) 37 hanya ada 140 yang lulus," kata Pariyo, Selasa (13/11/2018). 

Kondisi tersebut dinilai cukup mengejutkan, lantaran jumlah kelulusan hanya kurang dari lima persen. Pantauan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang dilakukan BKD Trenggalek, dari tiga jenis soal yang diujikan, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP), sebagian besar peserta gagal dalam TKP. 

"TKP soalnya 35 soal, ini nilainya 1 sampai 5, ini kalau mereka yag mengikuti dengan nilai mendekati sempurna saja tidak akan lolos pasing grade. 35 x 4 saja 140 sedangkan batas minimalya 143, sehingga harus ada tiga soal yang dapat nilai sempurna 5," ujarnya. 

Terkait kondisi tersebut pihaknya belum mengetahui langkah apa yang akan diambil oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reforasi Birokrasi (PANRB), apakah akan melakukan tes ulang atau ada ketentuan lainnya. 

"Ini yang tentunya yang kami komunikasikan dengan BKN Surabaya, BKN Surabaya sendiri juga akan koordinasi dengan BKN pusat. Yang menajadi persoalan, sebentar lagi bagi peserta yang lulus SKD akan mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), sedangkan minimal harus 1 : 3 artinya kalau lowongan Trenggalek 300 maka harus ada 900 peserta," ujarnya. 

Sedangkan saat ini dari kuota 389 lowongan pegawai negeri, hanya 140 peserta yang lulus passing grade seleksi kemampuan dasar. Pihaknya masih menunggu kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah pusat. 

"Untuk tes SKB aka dilaksanakan antara tanggal 23 sampai dengan 28 November mendatang. Semoga solusi dari pemerintah pusat bisa tepat, sehingga tidak menimbilkan persoalan lain," imbuhnya. 

Membingkai Keragaman Dalam Lukisan

Trenggalek - Ratusan perupa Jawa Timur mengikuti lomba lukis untuk menyemarakkan Hari Pahlawan di Polres Trenggalek. Berbagai tema lukis digoreskan dalam kanvas mulai kebhinekaan, anti hoaks hingga lalulintas.

Dalam lomba tersebut panitia memberikan kebebasan kepada para peserta dari berbagai aliran lukis untuk ikut berpartisipasi dan berkarya. Perserta harus menyelesaikan karyanya dalam waktu tujuh jam. 

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo, mengatakan kegiatan dalam rangkaian Hari Pahlawan tersebut diikuti oleh lebih dari 200 peserta mulai dari tingkat pelajar hingga para pelaku seni yang telah puluhan tahun berkecimpung berkecimpung dalam seni lukis. 

"Intinya kami ingin mengajak para pelaku seni ini ikut berpartisipasi dalam menyuarakan kedamaian di negeri ini dalam bingkai lukisan," kata Didit, Minggu (11/11/2018). 

Menurutnya, sejumlah tema dipilih dalam lomba lukis tersebut, diantaranya Bhineka Tunggal Ika, kerukunan beragama, anti hoaks hingga tertib berlalulintas. Tema-tema tersebut sengaja dipilih karena erat kaitannya dengan kehidupan di masyarakat. 

"Tema itulah yang harus kita kuatkan, sehingga kita bisa hidup dengan aman dan damai. Terlebih saat ini merupakan tahun-tahun politik, jangan sampai perbedaan pilihan politik menyebabkan kita bercerai-berai," ujar Didit. 

Sementara itu para seniman lukis tampak antusias menciptakan karyanya, goresan cat dipadu-padankan dengan ide dan kreasi dalam sebingkai kanvas. Karya-karya seniman Jawa Timur tersebut cukup menarik untuk dinikmati, berbagai pesan moral disampaikan dengan apik. 

Salah seorang peserta, Nuria Widiarti, mengaku tertarik dengan lomba lukis yang digelar instansi kepolisian tersebut, karena bisa ikut menyuarakan pesan moral melalui karyanya sendiri. 

"Saya tadi dapat bagian tema Bhineka Tunggal Ika, dalam lukisan saya tema tersebut saya gambarkan dengan keanekaragaman dalam negeri ini untuk misi besar menjaga keutuhan sang merah putih atau NKRI," ujarnya. 

Pihaknya mengapresiasi gelaran di Polres Trenggalek, karena secara khusus telah memberikan ruang kepada pelaku seni rupa untuk mengekspresikan karyanya. "Semoga ke depan digelar lagi, ini juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi dengan para perupa lainnya," imbuh Nur.