Tanah Gerak Trenggalek, Tiga Rumah Dibongkar


Trenggalek - Tim gabungan dari berbagai instansi melakukan pembongkaran terhadap tiga rumah warga yang rusak parah akibat bencana tanah gerak di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek. 

"Jadi, dari empat rumah yang terdampak itu saat ini tiga diantaranya kami lakukan pembongkaran bersama teman-teman dari BPBD, TNI, Polisi serta masyarakat," kata Camat Bendungan, Nur Kholiq, Ranu (10/1/2018). 

Pembongkaran terpaksa dilakukan, karena kondisi rumah telah mengalami kerusakan parah dan tidak layak untuk ditempati. Hampir seluruh ruangan terdapat retakan, mulai dari lantai hingga dinding. 

"Retakannya cukup lebar, bahkan temboknya itu sampai putus. Di lantainya juga banyak retakan, kemudian dibsekitar rumah juga demikian," ujarnya. 

Orang nomor satu Pemerintah Kecamatan Bendungan ini menjelaskan, seluruh barang-barang maupun bagian rumah yang masih bisa diselamatkan, nantinya akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman. 

Sebelumnya empat rumah warga Dusun Suko, Desa Depok, Kecamatan Bendungan rusak akibat pergerakan tanah yang terjadi semalam. Keempat rumah tersebut adalah milik milik Supeno, Sukar, Tukinem serta Maryah. 

Peristiwa tersebut dipastikan tidak sampai menimbulkan korban jiwa, namun kerugian materiil yang dialami warga mencapai ratusan juta rupiah. 

Empat Rumah di Trenggalek Rusak Akibat Tanah Gerak


Trenggalek - Empat rumah warga Trenggalek rusak parah akibat terjadi pergerakan tanah. Tiga diantaranya terpaksa harus dikosongkan karena nyaris ambruk. 

Camat Bendungan, Nur Kholiq, mengatakan, pergerakan tanah tersebut terjadi di Dusun Suko, Desa Depok, Kecamatan Bendungan. Tiga rumah dalam kondisi rusak parah, retakan tembok dan lantai menyebar di seluruh ruangan, bahkan salah satu bagian rumah telah roboh. 

"Empat rumah yang terdampak ini adalah milik Supeno, Sukar, Tukinem serta Maryah. Yang tiga ini sama sekali tidak bisa ditempati, sedangkan yang satu tanahnya sudah banyak retakan," katanya, Rabu (10/1/2018). 

Menurutnya, seluruh barang-barang yang ada di dalam rumah serta penghuninya kini telah dievakuasi ke rumah tetangga yang lebih aman. Hal ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa. 

Kholiq menjelaskan, munculnya tanah pergerakan tanah tersebut terjadi semalam, sesaat setalah wilayah Desa Depok diguyur hujan lebat selama dua jam. 

"Pada saat itu penghuni tahu ada pergerakan tanah, mereka langsung keluar untuk menyelamatkan diri. Munculnya retakan di dalam rumah itu relatif cepat," ujarnya. 

Dari hasil pemeriksaan di lokasi kejadian, pergerakan tanah hanya berdampak terhadap empat rumah, sedangkan rumah warga lain dinilai masih aman karena lokasinya berjauhan. 

"Untuk rumah-rumah yang rusak ini berada dalam satu deret, sehingga dampaknya hanya di situ saja," imbuhnya. 

foto : istimewa

Awas, Jalan Nasional Trenggalek-Ponorogo Mulai Longsor


Trenggalek - Tebing batu setinggi 10 meter longsor dan menutup sebagian ruas jalan nasional Trenggalek-Ponorogo, arus lalu lintas dari kedua arah sempat tersendat.

Lokasi longsor berada di Kilometer 15 Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Trenggalek. Bongkahan baru berukuran besar runtuh dan menutup hampir separuh badan jalan. Petugas terpaksa memberlakukan sistem buka tutup untuk menghindari penumpukan kendaraan.

"Tadi longsor sekitar pukul 16.00 WIB, kemudian kami langsung bergerak untuk megamankan lokasi kejadian dan arus lalu lintas, serta menghubungi Pemkab Trenggalek untuk mendatangkan alat berat," kata Kapolsek Tugu, Iptu Bambang Purwanto.

Menurutnya proses pembersihan material longsor dilakukan selama 2,5 jam, sehingga pukul 18.30 WIB arus lalu lintas dari kedua arah bisa kembali normal. Meski demikian kepolisian mengimbau para pengendara yang melintasu jalur tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Karena potensi longsor yang lain masih ada, bahkan di dekat lokasi yang ini kelihatanna juga rawan longsor. Kewaspadaan ini perlu ditingkatkan terutama pada saat hujan deras maupun setelahnya," ujarnya.

Bambang menambahkan, kepilisian juga telah berkoordinasi dengan masyarakat sekitar maupun BPBD dan instansi terkait guna memantau kondisi jalur serta penanganan apabila terjadi longsor di jalur Trenggalek-Ponorogo.

"Kawasan yang rawan longsor itu, mulai dari KM 14 sampai dengan 18 karena di kanan dan kiri jalan adalah tebing serta jurang yang cukup curam," imbuh perwira pertama ini,

Enam Titik Longsor Rusak Delapan Rumah Warga Trenggalek

Trenggalek - Delapan rumah di Kabupaten Trenggalek tertimpa tanah longsor. Longsor terjadi secara sporadis menyebar di enam titik dengan dampak kerusakan yang bervariasi.

Enam lokasi longsor tersebut berada di Desa Prambon Kecamatan Tugu, Desa Puyung Kecamatan Pule, Desa Gamping Kecamatan Suruh, Desa Sumberdari Kecamatan Trenggalek serta Desa Sumurup dan Masaran Kecamatan Bendungan. 

"Tanah longsor ini terjadi bersamaan dengan bencana banjir, ada yang rusak ringan ada juga yang rusak berat," kata juru bicara Pemkab Trenggalek, Triadi Atmono, Selasa (9/1/2018).

Peristiwa yang rata-rata terjadi pada malam dan pagi hari tersebut diduga dipicu oleh tingginya intensitas curah hujan di Trenggalek, kondisi itu mengakibatkan tebing yang ada di dekat rumah penduduk labil dan longsor. 

"Karena hampir semua rumah yang tertimpa berada di dekat tebing, sehingga sangat rawan," imbuhnya. 

Berikut ini delapan rumah warga Trenggalek yang tertimpa material tanah longsor. 

1. Dusun Kacangan, Desa Sumurup Kec Bendungan, menimpa dapur rumah milik Sumadi.

2. Desa Prambon , Kecamatan Tugu , tebing setinggi lima meter ambrol dan menimpa dapur rumah milik Iris.

3. Desa Masaran, Kecamatan Bendungan, menimpa rumah Sumani serta rumah milik Kateni.

4. Desa Puyung, Kecamatan Pule, menimpa rumah Yamiran, 

5. Desa Gamping, Kecamatan Suruh, menimpa dapur rumah milik Misni dan Sutrisno . 

6. Desa Sumberdari, Kecamatan Trenggalek, menimpa rumah milik Jimin.

MenurutbTriadi, kerusakan akibat bencana tanah longsor tesebut bervariasi, mulai dari rusak ringan hingga berat. Salah satu titik longsor relatif parah terjadi di rumah milik Sumani dan Kateni di Desa Masaran Kecamatan Bendungan. Rumah milik Sumani kondisinya nyaris roboh akibat terjangan material longsor, sedangkan milik Kateni dinding rumahnya mengalami jebol.

Hal yang sama juga terjadi di Desa Gamping, timbunan  material longsor menimpa rumah milik Misni dan Sutrisno. Rumah non permanen tersebut kondisinya miring, sehingga dilakukan pembongkaran secara gotong-royong, karena berbahaya kalau tidak dibongkar. 

"Sejumlah personil gabungan dari TNI, Polisi, BPBD dan warga bergotong-royong untuk membantu membersihkan material longsor yang menimpa bangunan milik warga," jelasnya. 

Untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, Pemkab Trenggalek mengimbau seluruh warga yang rumahnya berada di dekat tebing untuk meningkatkan kewaspadaan pada saat terjadi hujan deras. " Beberapa hari terakhir intensitas curah hujan di wilayah Trenggalek cukup tinggi," ujarnya. 


Foto : Tim gabungan gotong royong bersihkan material longsor (BPBD Trenggalek)

Banjir Sembilan Desa, Pemkab Trengalek Kirim Bantuan

Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek memastikan, jumlah desa yang terdampak banjir mencapai sembilan desa yang tersebar di Kecamatan Trenggalek, Pogalan dan Kecamatan Karangan. 

Juru Bicara Pemkab Trenggalek, Triadi Atmono, mengatakan, sembilan desa yang terdampak adalah Desa Karangsoko, Keluraham Tamana, Kelutan, Sambirejo Kecamatan Trenggalek, Desa Ngetal dan Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan. Sedangkan di Kecamatan Karangan terjadi di Desa Sumberingin, Kedungsigit dan Desa Salamrejo. 

"Saat ini kondisinya hampir semuanya sudah surut, hanya tinggal sedikit yang masih ada genangan di wilayah Kelutan," katanya, Selasa (9/1/2018). 

Terkait bencana alam tersebut, sejumlah instansi kebencanaan di Trenggalek telah bergerak untuk melakukan langkah kedaruratan, termasuk meengirimkan bantuan logistik berupa makanan kepada warga yang terdampak. 

BPBD setempat juga menyuplai ketersediaan air bersih kepada ratusan kepala keluarga, mengingat sebagian sumur warga kondisinya keruh dan tidak layak minum. 

"Tadi ada empat tangki yang keliling di wilayah-wilayah terdapak banjir, selain itu Satpol PP juga menurunkan mobil pemadam kebakaran untuk menyemprot lumpur di jalan," ujarnya. 

Basarnas Evakuasi Korban Banjir Trenggalek

Trenggalek - Tim Sar gabungan sempat melakukan evakuasi para lansia dan anak-anak korban banjir yang terjadi di Trenggalek, karena ketinggian air diperkampungan mencapai lebih dari satu meter. 

Koordinator Pos Basarnas Trenggalek , Asnawi Suroso, mengatakan, Langkah evakuasi dilakukan terhadap warga yang berada di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek sekitar pukul 22.00 WIB. 

"Evakuasi kami lakukan pada lansia, kemudian anak dan ibu-ibu yang baru melahirkan, karena setelah jam sembilan itu air terus naik, " katanya, Selasa (9/1/2018).

Pihaknya memastikan saat ini kondisi banjir telah surut dan warga kembali ke rumah masing-masing untuk melakukan proses pembersihan sisa material banjir. 

"Hujan mulai reda tengah malam, Alhamdulillah setelah itu sekitar pukul 3.00 WIB pagi tadi air sudah surut ," ujarnya..

Asnawi menambahkan, selain wilayah Tamanan pihaknya sempat melakukan pemantauan terhadap kondisi banjir di Desa Ngadirenggo, Kecamatan Pogalan. Karena biasanya luapan air dari dalam kota akan bergeser ke wilayah tersebut. 

"Untuk Ngadirenggo juga banjir, akan tetapi tidak sampai dilakukan evakuasi," imbuhnya. 

Sebelumnya, hujan deras mengguyur sejumlah wilayah di Trenggalek selama lebih dari lima jam, akibatnya sejumlah sungai yang melintas di dalam kota meluap. Genangan air sempat terjadi di sejumlah desa , diantaranya , Karangsoko, Kelutan, Tamanan, Sambirejo Kecamatan Trenggalek Sumberingin dan Desa Salamrejo Kecamatan Karangan. 

Banjir juga sempat menggenangi ruas jalan nasional Trenggalek-Tulungagung, sehingga arus lalu lintas terpaksa dialihkannya melalui jalur lain. 


Hujan Lima Jam, Lima Desa di Trenggalek Terendam Banjir


Trenggalek - Hujan deras yang terjadi selama lebih dari lima jam menyebabkan sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek mengalami banjir. Banjir sempat menggenangi ruas jalan nasional Trenggalek-Tulungagung. 

Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak, mengatakan, intensitas curah hujan yang terjadi hari ini relatif lebih tinggi dibanding hari sebelumnya, sehingga beberapa sungai dan sungai yang melintas di dalam kota meluap.

"Sampai saat ini hujan masih terus terjadi , kami minta seluruh masyarakat meningkatkan kewaspadaan, utamanya daerah-daerah yang saat ini mulai ada genangan," katanya, Senin (8/1/2018).

Menurutnya, sejumlah titik yang tergenang banjir adalah, ruas jalan nasional Trenggalek-Tulungagung di Desa Karangsoko, Sambirejo, Kelurahan Kelutan, Kelurahan Tamanan, Desa Ngares Kecamatan Trenggalek, Desa  Salamrejo serta Buluagung Kecamatan Karangan. 

Genangan air di wilayah Perkampungan antara 20 sentimeter hingga hampir satu meter. Di sejumlah ruas jalan nasional saat ini kondisinya telah berangsur surut. Namum untuk di beberapa kawasan perkampungan masih tergenang. 

"Pintu air Dawung sekarang sudah dibuka, sehingga diharapkan limpahan air biasa segera dibuang ke hilir dan banjir bisa surut," ujarnya. 

Terkait kondisi banjir tersebut, BPBD Trenggalek dan sejimlah tim SAR gabungan disiagakan guna mengantisipasi apabila sewaktu-waktu membutuhkan evakuasi warga. 

"Kalau memang kondisinya terus meninghi, kami harap warga kooperatif jika diminta untuk mengungsi, ini demi keselamatan bersama," ucapnya. 

Sementara itu, Komandan Koramil Karangan, Kapten Panut mengatakan, hingga saat ini bencana banjir yang menggenangi perkampungan di Desa Salamrejo masih belum surut, bahkan luapan air telah masuk ke rumah-rumah penduduk. 

"Di Salamrejo sudah ada 30 rumah yang mulai kemasukan air, ini anggota TNI dan unsur terkait terus melakukan pemantauan," ujarnya. 

Selain banjir, warga Trenggalek juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman bencana tanah longsor. Terlebih bagi warga yang rumahnya berada di wilayah pegunungan. 


Banjir, Ini Yang Dilakukan Bupati Emil

Trenggalek - Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak meninjau langsung lokasi banjir yang yang terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Trenggalek dan Karangan. 

"Jadi Pak Bupati dari Surabaya langsung meluncur ke Trenggalek, dan melakukan peninjauan lokasi yang terdampak banjir. Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Dusun Cangkring, Desa Sumberingin," kata Kabag Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Trenggalek, Triadi Atmono.

Menurutnya, pemantauan langsung dilakukan untuk memastikan kondisi terkini terhadap meluapnya sejumlah sungai, sekaligus mempersiapkan langkah kedaruratan, apabila kondisi banjir. 

"Tadi malam saat dilakukan peninjauan, kondisi air sudah berangsur-angsur surut," ujarnya.  

ket foto : istimewa

Sejumlah Desa di Trenggalek Terendam Banjir

Trenggalek - Sejumlah desa di Kabupaten Trenggalek terendam banjir akibat luapan sejumlah sungai yang melintas di dalan kota. Banjir dipicu oleh hujan deras yang terjadi selama lebih dari dua jam. 

Desa-desa yang mengalami banjir diantaranya Desa Sumberingin, Salamrejo, Kedungsigit  Kecamatan Karangan serta Kelurahan Tamanan Kecamatan Trenggalek. Akibatnya sejumlah rumah penduduk terendam, warga pun terpaksa harus mengamankan sejumlah barang berharganya ke tempat yang lebih aman. 

"Jam delapan malam itu air masih di jalan, saya kira tidak besar, ternyata jam sembilan malam air justru masuk ke dalam rumah," kata salah seorang warga Desa Sumberingin, Agus Suyanto, Minggu (7/1/2018). 

Banjir di perkampungan warga bervariasi, mulai dari 50 sentimeter, hinga satu meter lebih. Meski demikian, tidak ada satu pun warga yang mengungsi, karena dinilai masih relatif aman.

"Untuk yang masuk rumah ada yang 50 sentimter ada juga yang lebih, terutama yang bagian dalam sana. Kalau di rumah saya sendiri tidak terlalu tinggi," ujarnya kepada detikcom. 

Menurutnya, bencana banjir akibat luapan dari Sungai Ngasinan, sungai dari arah Mlinjon serta Sungai Bagong dari arah Kecamatan Bendungan. Dikatakan, sebelum terjadi banjir, wilayah Trenggalek diguyur hujan deras.

"Untuk banjir di sekitar sini tidak terjadi secara menyeluruh satu desa, tapi sebagian. Sama halnya dengan desa-desa lain yang terdampak," imbuhnya.