TANAH LONGSOR TERJANG 13 TITIK JALUR TRENGGALEK-PONOROGO

Trenggalek, 20/12 - Rentetan peritiwa tanah longsor terjadi di 13 titik pada jalur antar provinsi di Trenggalek-Ponorogo, Jawa Timur.

Dari pantauan di lapangan, panjang material longsor berupa tanah dan bebatuan tersebut bervariasi antara dua hingga lima meter yang tersebar di Desa Nglingis Kecamatan Tugu.

"Saya tadi dari arah Ponorogo, begitu masuk Kabupaten Trenggalek langsung kaget, karena titik-titik longsor itu banyak sekali, apalagi jalannya juga berliku-liku," kata salah satu pengguna jalan, Irwan Pradana.

Menurutnya, banyaknya tebing yang longsor itu cukup menganggu pengguna lalu-lintas, bahkan apabila kurang berhati-hati, reruntuhan tanah tersebut dapat menyebabkan kecelakaan.

"Karena material longsoran itu ada yang menutup sebagian badan jalan, tadi saya hampir menabrak tanah itu, karena posisinya ada di tikungan," ujarnya.

Selain itu, reruntuhan tanah longsor tersebut juga menyebabkan badan jalan menjadi licin. Ia meminta pihak terait untuk segera melakukan langkah pembersihan.

Terkait kondisi tersebut, Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Provinsi Jawa Timur telah menerjunkan alat berat ke lokasi bencana alam guna menyingkirkan material longsor yang menutup badan jalan. Selain itu beberapa titik longsor juga telah dipasang garis pembatas.

Dikonfirmamsi melalui sambungan telepon, Kepala Dinas PU Binamarga Provinsi, Jawa Timur, Dahlan Karim mengatakan, jalur provinsi terutama ruas Trenggalek-Ponorogo merupakan kawasan rawan longsor. Hal itu terjadi karena stuktur tanahnya cukup gembur dan bercampur dengan bebatuan.

"Selain itu lapisan batuan di Trenggalek-Ponorogo ini adalah vertikal jadi sangat rawan longsor, kondisi ini berbeda dengan struktur batuan yang ada di jalur Ponorogo-Pacitan yang horisontal," jelasnya.

Dikatakan, untuk jangka pendek pihaknya belum memiliki rencana khusus guna mengatasi ancaman tanah longsor di jalur tersebut. Dinas PU Binamarga Jatim hanya sebatas melakukan pembersihan apabila terjadi bencana susulan.

"Untuk sementara ya kami bersihkan dulu, sedangkan kedepan kami berencana untuk mengusulkan pembangunan tembok penahan agar tidak longsor," ujarnya.

Menurutnya, rencana tersebut akan didahului dengan melakukan kajian teknis di jalur-jalur yang rawan longsor, sehingga konstruksi bangunan yang digunakan sesuai dengan kondisi di lapangan.

"Yang jelas untuk Trenggalek-Ponorogo ini konstruksinya berbeda, karena struktur batuannya vertrikan. Kemungkinan kami tembok penahan nantinya akan dilenngkapi dengan skur-skur agar tidak mudah roboh," pungkasnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

PENANGANAN LONGSOR SMPN 2 BENDUNGAN TUNGGU KAJIAN TEKNIS

PENANGANAN LONGSOR SMPN 2 BENDUNGAN TUNGGU KAJIAN TEKNIS

Trenggalek, 20/12 - Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur belum menentukan langkah tanggap darurat untuk menangani amblesnya halaman SMP Negeri 2 Bendungan.

"Kami tidak bisa sembarangan mengambil tindakan, karena kami harus tahu dulu seberapa parah kondisinya, kemudian tingkat kesulitannya seperti apa," kata kepala Pelaksana BPBD kabupaten Trenggalek, Joko Rusianto, Jumat.

Menurutnya, saat ini tim teknis BPBD telah diterjunkan langsun ke lokasi kejadian guna melakukan penelitian dan kajian. Hal itu dilakukan untuk menentukan langkah penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi yang ada.

"Solusinya bisa bermacam-macam, bisa saja nanti dipasangi bronjong atau solusi yang lain, tapi kelihatannya yang efektif memang bronjong itu," ujarnya.

Dijelaskan, pembuatan tanggul penahan tebing dengan menggunakan bronjong juga akan lebih menghemat anggaran, karena harganya lebih murah dibanding dengan membangun tembok penahan.

Selain itu, metode tersebut akan memperkecil kemungkinan terjadi longsor susulan, mengingat air yang masuk masih bisa mengalir melalui sela-sela bebatuan yang ada di dalam bronjong.

"Kalau dibangun tembok lagi, sedangkan struktur tanahnya gembur seperti itu bisa saja terjadi longsor lagi, karena airnya tidak bisa keluar dan hanya mengantong," imbunya.

Namun demikian, pihaknya mengaku belum berani memastikan apakah penanganan kedaruratan itu bisa dilakukan tahun ini, karena saat ini telah memasuki akhir masa anggaran. Selain itu anggaran kedaruratan yang ada di BPBD juga telah habis.

Untuk itu, BPBD bakal melakukan koordinasi dengan dinas pendapatan dan penglelolaan keuangan asset daerah (BPKAD) setempat, guna mencari sumber dana tak terduga yang masih bisa digunakan.

"Yang jelas kejadian amblesnya SMPN 2 Bendungan yang mengancam empat rumah ini harus segera diambil langkah, namun demikian harus sesuai dengan prosedur yang ada, termasuk laporan resmi dari pihak kecamatan," tandas Joko Rusianto.

Sebelumnya, dua hari yang lalu halaman SMP Negeri 2 Bendungan yang ada di Desa Dompyong amblas dan mengalami retak-retak. Kondisi tersebut saat ini semakin parah, karena tanah sepanjang 35 meter itu telah melorot hingga kedalaman satu meter.

Akibatnya, kantor sekolah tersebut terancam amborol, selain itu empat rumah penduduk yang ada di bawahnya juga rawan tertimpa longsoran. Kini 18 warga yang menghuninya mengungsi ke mushola setempat dan rumahnya dibongkar.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

EMPAT RUMAH DAN SATU SMP DI BENDUNGAN TERANCAM LONGSOR

     Trenggalek, 18/12 - Empat rumah dan sebuah SMP di Desa Dompyong, Kecamatan bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terancam longsor.

    Tebing setinggi 35 meter yang ada di samping perkampungan warga, mengalami retak-retak dan mulai melorot. Rekahan tanah juga terjadi halaman SMP Negeri 2 Bendungan yang lokasinya tepat berada diatas tebing. 

     "Kemarin pagi itu retaknya masih kecil-kecil, kemudian sore harinya mulau melebar dan semakin membahayakan, bahkan semalam itu muncul suara 'gemletak' di dalam rumah, karena tanahnya bergerak, " kata salah satu warga, Supriyanto, Rabu.

     Menurutnya, saat ini 18 warga yang menghuni empat rumah tersebut mengungsi ke mushola setempat. Selain itu seluruh isi rumah juga ikut dipindah ke tempat yang lebih aman, hal itu dilakukan untuk menghindari kerugian besar apabila terjadi longsor besar. 

     "Kami sudah tidak berani lagi untuk tinggal di rumah, karena tanahnya itu terus bergerak, lihat saja tanah di dalam rumah ini ada yang terangkat karena desakan dari tebing," ujarnya. 

      Dijelaskan, munculnya retakan pada tebing tersebut terjadi setelah wilayah Desa Dompyong diguyur hujan lebat selama dua hari berturut-turut.

    Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Bendungan, Sumarwoto mengatakan, beberapa ruang di kantor sekolahnya juga ikut terancam amblas. Bahkan saat ini sejumlah temboknya mulai retak-retak.

     "Ini adalah dampak dari retakan besar yang ada di halaman sekolah. Kami juga kaget karena kemarin pagi itu hanya kecil, tapi hari ini  panjang tanah yang retak dan mulai amblas itu  sudah 35 meter lebih," kaatanya.

    Terkait kondisi tersebut, pihaknya terpaksa mengosongkan ruang tata usaha (TU) serta ruang kepala sekolah, karena kondisinya cukup mengkhawatirkan. 

    Sumarwoto mengaku juga telah menguhubungi dinas pendidikan dan pemerintah kabupaten guna mengambil langkah lanjutan.

     "Kami masih menunggu instruksi dari dinas pendidikan nanti seperti apa, tapi yang jelas semoga saja bencana ini tidak berlanjut, kasihan warga yang ada di bawah sekolah," imbuhnya.

     Disisi lain, perwakilan Dinas Pendidikan Trenggalek yang meninjau langsung lokasi kejadian, Sunaryo mengaku belum bisa memutuskan langkah yang akan diambil. Pihaknya masih akan berkonsultasi dengan bupati.

      "Kami harus berhati-hati mengambil langkah, apalagi ancaman tanag longsor ini belum terhenti, artinya bisa saja sewaktu-waktu tanahnya ambrol," katanya.

        

DINAS BINAMARGA JATIM LAMBAN TANGANI TANGANI TANAH LONGSOR

Trenggalek 16/12 - Penanganan tanah longsor yang terjadi di jalur utama Trenggalek-Ponorogo Jawa Timur berjalan lamban.

Meski telah terjadi dua hari yang lalu, Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Provinsi Jawa Timur belum melakukan pembersihan material longsor.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PU Binamarga Jawa Timur, Sulistya Budi mengatakan, pihaknya masih akan melakukan koordinasi dengan Bupati Trenggalek dan menungu instruksi dari atasannya di Surabaya.

"Secepatnya akan kami tangani, ini saya usahakan untuk meminta rekomendasi ke ke Bupat Trenggalek dan kirimkan ke Surabaya. Karena nanti kami harus melibatkan pihak ketiga selaku karena menyangkut alat-alat," kata Sulistya Budi.

Sementara itu, lambannya penanganan tanah longsor tersebut mulai dikeluhkan oleh para pengguna jalan, karena saat ini sebagian material longsor masih berada di badan jalan.

Bahkan bongkahan batu berukuran besar rawan ambrol dan mengancam jalur antar provinsi tersebut.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

300 WARGA TRENGGALEK TERJANGKIT DEMAM BERDARAH

300 WARGA TRENGGALEK TERJANGKIT DEMAM BERDARAH

KBR68H, Trenggalek 15/12 - Kasus demam berdarah di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tahun ini mengalami kenaikan dibanding tahun lalu.

Pejabat Dinas Kesehatan Trenggalek, Suparman mengatakan, selama periode Januari hingga November tahun ini tercatat 306 warga yang terjangkit demam berdarah.

Menurutnya, penyakit yang dibawa nyamuk Aides Aigepty ini paling banyak terjadi pada bulan Januari, namun kembali mengalami kenaikan tajam pada bulan November.

"Untuk yang tahun ini memang ada peningkatan, 300-an lebih, kalau tahun 2012 kemarin ada 271. Untuk tahun ini tertinggi pada bulan-bulan akhir, sedangkan tahun kemarin terjadi bulan Januari. Saat ini mulai meningkat (lagi) November," kata Suparman.

Suparman menambahkan, untuk menanggulangi wabah demam berdarah tersebut, pihaknya melakukan pengasapan (fogging) massal di tiga kecamatan, yang menjadi titik terparah, yakni Kecamatan Watulimo, Durenan dan Kecamatan Tugu.

Lanjut dia, meskipun terjadi peningkatan kasus, namun tidak sampai memimbulkan korban jiwa.

Sementara itu sesuai dengan data di Dinas Kesehatan Trenggalek, sejumlah kecamatan di wilayah dataran rendah seperti Trenggalek, Pogalan, Karangan, Tugu, Durenan, Watulimo dan beberapa kecamatan lain menjadi kawasan endemi demam berdarah. (Adhar muttaqin)


Powered by Telkomsel BlackBerry®