Mulai 2021, Keluarga Sehat di Trenggalek Akan Dibayar, Kok Bisa ?

Trenggalek - Pemerintah Trenggalek akan membayar keluarga yang menerapkan pola sehat mulai 2021 mendatang, melalui program inovasi daerah "Keluarga Sehat yang Beruntung".

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, mengatakan pada tahap awal, program tersebut akan menyasar sekitar 2.000 keluarga miskin, yang menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

"Sasaran tahap awal ini adalah 10 persen dari penduduk paling miskin di Trenggalek," kata Bupati Mochammad Nur Arifin, Rabu (16/12/2020).

Rencananya setiap keluarga sehat akan mendapatkan insentif sebesar Rp 200/bulan. Pemerintah daerah sengaja menyasar  keluarga miskin sehat pada tahap awal, agar  ikut mendorong program pengentasan kemiskinan. Selain itu juga sekaligus mengubah pola pikir masyarakat, agar memperhatikan kesehatan.

Menurutnya konsep membayar yang sehat ini diakui merupakan kebalikan dari berbagai program pemerintah yang lain, seperti KIS, BPJS dan beberapa program lainnya, yang cenderung membayar yang sakit. Meski demikian pihaknya meyakini program inovasi daerah tersebut tidak akan bertentangan dengan program nasional, namun justru mendorong terciptanya kesehatan masyarakat.

"Konsepnya sederhana, kalau selama ini yang sakit yang dibayar atau digratiskan pengobatannya, apakah itu melalui KIS maupun BPJS. Nah ini kami ubah, kalau bisa yang sehat ini dibayari, khusunya adalah keluarga prasejahtera," jelasnya.

Untuk bisa menerima program insentif itu, pemerintah berpatokan pada 12 indikator yang telah disusun oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

"Jadi keluarga harus memenuhi 12 indikator  ini, misalkan kalau hamil, bersalinnya di fasilitas kesehatan, kemudian bayinya rajin dibawa ke posyandu, bagaimana cek up kesehatan keluarga dan sebagainya," ujarnya.

Arifin mengaku, untuk mendukung progam tersebut, pihaknya memastikan 22 puskesmas yang ada di 14 kecamatan siap untuk melayani pengecekan kesehatan masyarakat. 

Nyoblos Diantar Istri, Ipin Optimis Menangi Pilkada Trenggalek

Trenggalek - Calon Bupati Trenggalek petahana Mochammad Nur Arifin optimistis mampu memenangkan pertarungan Pilkada 2020 melawan penantangnya Alfan Rianto-Zaenal Fanani. 

Mochammad Nur Arifin datang ke TPS 3 Surodakan, Kecamatan Trenggalek pada pukul 10.15 WIB didampingi istrinya Novita Hardiny. Dengan memakai busana berwarna putih, Arifin tampak mengantre bersama para pemilih lain dan mengikuti prosedur protokol kesehatan. 

Usai mencoblos, pria yang akrab disapa Ipin ini optimistis mampu memenangkan Pilkada Trenggalek dengan kemenangan di atas perolehan suara pada Pilkada Trenggalek 2015 lalu sebesar 

"Kalau prosentase, Insyallah lah. kalau target, menangnya ya pasti. Tinggal presentase harus lebih baik dari sebelumnya, di atas sebelumnya," kata Mochammad Nur Arifin, Rabu (9/12/2020).

Pihaknya berharap pilkada di wilayahnya dapat berjalan dengan lancar dan seluruh masyarakat yang memiliki hak suara dapat menyalurkan aspirasinya sesuai dengan hati nurani masing-masing. 

Terkait dengan tahap demi tahap pelaksanaan pilkada, Arifin mengapresiasi kinerja yang dilakukan oleh KPU Trenggalek karena dinilai mampu menjalankan tugasnya dengan baik, meski di tengah pandemi COVID-19. 

"Saya apresiasi pembagian jadwal kampaye. artinya tidak ada pertemuan dua masa, gesekan dan konflik," ujarnya.  

Sebagai pasangan calon kepala daerah pihaknya mengklaim telah telah melakukan rangkaian kampanye dengan lancar, termasuk kampanye secara virtual. "Sebagai afirmasi, di akhir masa kampanye, kami swab dan alhamdulillah negatif. Alhamdullah berjalan aman, sehingga warga bisa memberikan hak suaranya," jelas Ipin. 

Sementara itu calon wakil bupati penantang petahana Zaenal Fanani mencoblos di TPS 1 Desa Sugihan, Kecamatan Kampak. Ia juga mengaku optimistis mampu menumbangkan pasangan petahana Mochammad Nur Arifin-Syah Mohammad Natanegara. 

"Kami tetap optimis, dengan persentase berapa pun kami akan syukuri, tapi kami akan tetap optimis akan memenangkan, akan meraih amanah dari warga Trenggalek,"  kata Zaenal Fanani.  

Pacamelakukan pencoblosan Zaenal mengaku lega, karena momen yang ditunggu-tunggu akhirnya bisa dilaksanakan dan berjalan dengan lancar. 

"Saya optimis artinya dari apa yang kita lalui dua bulan setengah ini, dukungan masyarakat, doa masyarakat seluruh warga Trenggalek, Alhamdulillah bisa kita rasakan," ujarnya.  

Pihaknya mengaku akan menjalankan visi misinya jika nantinya terpilih menjadi kepala daerah Trenggalek mendampingi Alfan Rianto.

Wagub Emil Apresiasi Keberhasilan Nelayan Prigi Budidaya Lobster

Trenggalek - Salah seorang nelayan di Teluk Prigi berhasil melakukan budidaya lobster di kawasan pantai dengan sistem keramba. Keberhasilan itu mendapat apresiasi dari Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

Emil mengatakan budidaya lobster yang dikembangkan Kacuk Wibisono, warga Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Trenggalek tersebut menjadi harapan baru bagi nelayan maupun potensi pengembangan lobster di pesisir selatan Trenggalek.

"Saya salut sekali dengan Mas Kacuk, karena berhasil melakukan pengembangan lobster dengan keramba dan menggunakan kerang sebagai pakannya," kata Emil Dardak, Sabtu (7/11/2020).

Dijelaskan budidaya yang dilakukan secara intensif tersebut kini telah menunjukkan hasil yang signifikan, Kacuk berhasil membesarkan lobster hingga siap jual. Upaya itu berbeda dengan konsep sebagian nelayan yang memilih melakukan perburuan benur untuk diekspor ke luar negeri.

"Sekarang banyak yang mengejar benur lobster untuk dijual ke luar negeri, Mas Kacuk dan teman-teman  justru mencoba mengembangkan lobster di keramba apung. Kami akan mencoba mengkaji agar konsep ini bisa diikutkan dalam program Belanova (Belanja Inovasi)," jelasnya.

Menurutnya pengembangan lobster dengan sistem keramba itu akan memberikan manfaat lebih kepada nelayan, sebab nilai jual akan mengalami peningkatan jika dibanding dengan harga lobster yang masih dalam wujud benur.

"Ini akan lebih membawa manfaat baik dari nilai tambah aquaculture serta potensi pariwisata, dengan dukungan kuliner lobster,"  imbuhnya.

Sementara itu pembudidaya lobster Kacuk Wibisono, mengatakan proses budidaya lobster awalnya dilakukan secara tidak sengaja. Saat awal mengelola rumah apung dan keramba di kawasan teluk Prigi, ia sempat melakukan budidaya kerapu, namun terkendala pasokan pakan yang mahal.

"Kemudian saya mencoba mengembangkan kerang coklat atau kalau orang bilang di sini itu karang beno, sambil kerapunya jalan. pada awalnya saya tidak mengarah ke lobster, saya nggak punya ilmunya. Namun untuk wisata saja," ujar Kacuk.

Ide budidaya lobster muncul setelah mendengar curhat sesama nelayan yang mencoba membudidayakan lobster namun selalu gagal. Ia pun ingat dengan ilmu dari para pendahulunya yang mengatakan jika makanan lobster adalah kerang.

"Masuk akal juga karena lobster itu geraknya lambat, sehingga tidak mungkin kalau makan ikan-ikan kecil. Kalau teman-teman sebelumnya itu ada yang memberi makan lobster pakai bekicot hingga telur puyuh, namun lobsternya justru jamuran," jelasnya.

Kacuk akhirnya melalukan ujicoba pembesaran lobster, ia mendapatkan benih dari para pemburu benur di wilayah Prigi. "Saya beli yang sudah muncul bintiknya," imbuhnya.

Jerih payah Kacuk akhirnya membuahkan hasil, ia mampu membesarkan lobster hingga berukuran 6 ons. Kini ia terus bersemangat melakukan budidaya lobster dengan terus belajar memperbaiki metode pembudidayaannya.

"Alhamdulillah, sekarang masih terus jalan. Untuk ukuran 6 ons itu bisa laku sekitar Rp 330 ribu," kata Kacuk.

"Saya itu punya cita-cita Tekuk Prigi ini menjadi pemasok lobster, bukan benur (anak lobster)," imbuhnya. 

Ibas Gelontorkan Bantuan 7.000 Paket Sembako di Dapil VII Jatim

Trenggalek - Pandemi COVID-19 berdampak langsung terhadap kondisi perekonomian masyarakat. Untuk meringankan beban masyarakat Anggota DPR RI dari Dapil VII Jatim Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menggelontorkan bantuan 7.000 paket sembako untuk masyarakat. 

Ribuan paket sembako itu disalurkan kepada masyarakat di Dapil VII Jatim, khususnya Trenggalek dan Pacitan. Program bantuan itu disalurkan melalui dua program, yakni 5.000 paket melalui EBY Foundation serta 2.000 paket melalui program kemitraan DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono. 

Menurut Ibas, 5.000 paket digelontorkan untuk warga di 21 desa di dua Kecamatan di Trenggalek, sedangkan 2.000 paket disalurkan di 17 desa di dua kecamatan di Pacitan. 

"Mohon maaf karena saya belum bisa hadir secara langsung, bertemu berjabat tangan dikarenakan pandemi Covid-19 yang tidak kunjung usai. Ada istilah jauh di mata, dekat di hati," kata Edhie Baskoro Yudhoyono, saat penyaluran bantuan secara Daring, Rabu (4/11/2020). 

Pihaknya berharap bantuan paket sembako tersebut dapat meringankan beban masyarakat di tengah pandemi COVID-19. Selain itu ia berharap ribuan paket sembako tersebut dapat tersalurkan secara tertib dan tepat sasaran. 

"Jangan dilihat dari jumlahnya tapi Insya Allah dapat meringankan sedikit dari sekelumit masalah yang ada. Tolong dipastikan pemberian sembako tepat sasaran, tertib dan sampai kepada masing-masing," ujarnya. 

Ibas mengingatkan masyarakat agar selalu menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan, agar terhindar dari paparan virus Corona. "Jaga jarak, cuci tangan pakai sabun dan jangan lupa pakai masker," imbuhnya. 


Bupati Arifin Mendorong Nelayan Trenggalek Go Digital

Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek mendorong ribuan nelayan di perairan selatan untuk mengikuti perkembangan era digital dengan memanfaatkan teknologi dalam proses pencarian hingga lelang ikan secara daring.

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin mengatakan, program tersebut merupakan program nasional yang digagas oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI dan telah diluncurkan tahun lalu oleh Menko Luhut Binsar Pandjaitan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Arifin menjelaskan bahwa program yang bekerjasama dengan startup teknologi fishOn ini merupakan upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan di pesisir, khususnya nelayan tangkap dan menyasar nelayan kecil dengan kapal berukuran dibawah 10 gross ton. Program ini menitikberatkan pada 3 masalah utama nelayan kecil, yaitu permodalan, teknologi penangkapan ikan dan pemasaran. fishOn sebagai startup teknologi menggandeng Bank BNI, Komunal dan PNM Mekaar sebagai solusi permodalan.

"Seperti kita ketahui bersama bahwa akses permodalan selalu menjadi kendala utama untuk nelayan dapat dikatakan berdaulat. Ketergantungan dengan pinjaman modal dari sektor keuangan informal seperti tengkulak dan rentenir serta sistem 'ijon', membuat para nelayan kecil tidak memiliki posisi tawar pada saat menjual hasil tangkap mereka," kata Arifin, Kamis (24/9/2020).

Pemberian modal oleh para mitra fishOn ini diberikan dalam bentuk uang elektronik dan langsung masuk dalam saldo yang terdapat dalam aplikasi. Sehingga saldo modal operasional dalam bentuk cashless ini menjadi cara baru bagi nelayan dalam bertransaksi. Kemudian, para nelayan yang telah memiliki saldo elektronik ini dapat berbelanja kebutuhan melaut seperti BBM dan ransum perbekalan di Gerai Nelayan Berdaulat Prigi yang dimiliki oleh Koperasi Syariah Madani Maslahah Indonesia atau yang biasa disebut Madani Mart.

Asisten Deputi Bidang Peningkatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kedeputian Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Dedy Miharja, menjelaskan dalam program tersebut nelayan diberikan aplikasi berbasis android yang dapat memandu nelayan untuk menuju posisi berkumpulnya ikan.

Dengan program ini nelayan tidak lagi mencari ikan, namun nelayan menangkap ikan karena fishOn memberikan informasi prediksi posisi ikan melalui citra satelit yang telah diolah oleh tim ahli. "Nelayan mendapatkan hasil tangkapan lebih banyak dan pastinya lebih efisien waktu dan biaya," ujarnya.

Menurut Dedy, program digitalisasi nelayan itu merupakan manifestasi dari Kepres Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN 2020-2024 yang memuat target peningkatan devisa dari sektor kelautan dan perikanan menjadi 8 miliar dolar AS dan peningkatan indeks konsumsi ikan nasional menjadi 70 kg per orang per kapita.

Sementara itu CEO fishOn, Fajar Widisasono dalam kesempatan yang sama menjelaskan, kunci keunggulan program ini terletak pada kemampuan menyerap hasil tangkap nelayan dengan harga terbaik. Untuk mewujudkannya, fishOn menggandeng startup e-commerce khusus untuk produk perikanan yaitu Sahabat Gemarikan.id dan BUMN Perikanan Perum Perindo.

"Kami ingin memastikan bahwa seluruh nelayan binaan fishOn, tidak akan kesulitan mendapatkan akses pasar, karena Pemerintah hadir melalui Perum Perindo untuk memastikan hasil tangkap nelayan diserap oleh Perindo, untuk kemudian diproses dan dijual melalui e-commerce Sahabat Gemarikan.id," ujarnya.

Namun, untuk menghindari monopoli oleh BUMN dan agar para pedagang ikan mendapat kesempatan yang sama, fishOn bekerjasama dengan Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek menyelenggarakan lelang ikan online. "Jadi baik Perum Perindo maupun para bakul wajib mendownload aplikasi android Lelang Ikan Online dan mengisi saldo e-money untuk dapat mengikuti lelang secara online. Skema lelang online ini untuk menjamin lelang dilakukan secara fair dan transparan yang akhirnya menguntungkan para nelayan. Para peserta lelang pun mendapatkan ikan dengan harga yang lebih murah karena langsung mendapatkan akses ke nelayan," kata Fajar. 

Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek, Cusi Kurniawati menambahkan bahwa pelaksanaan lelang ikan online ini akan memudahkan pemerintah daerah dalam memungut retribusi lelang dari para nelayan dan para pembeli. "Diharapkan lelang ikan online ini akan menambah pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perikanan tangkap" ujarnya di tempat yang sama.

Empat Parpol Non-parlemen Trenggalek Dukung Ipin-Syah

Trenggalek - Empat partai gurem atau non-parlemen di Trenggalek mendeklarasikan diri untuk mendukung petahana Mochammad Nur Arifin-Syah Mohammad Natanegara (Ipin-Syah) dalam pilkada 2020.

Empat parpol yang mengatasnamakan diri Aliansi Partai Menuju Trenggalek Meroket tersebut terdiri dari Partai Perindo, Partai Berkarya, PSI dan Partai Garuda.

"Kami sepakat untuk mendukung pasangan M  Nur Arifin-Syah M Natanegara, kami juga siap untuk bergerak memenangkan pasangan tersebut," Ketua DPD Partai Perindo Trenggalek Rudi Harsono, Senin (7/9/2020).

Menurutnya meskipun menyatakan mendukung petahana, hingga saat ini pihaknya justru belum berkomunikasi langsung dengan kandidatnya. Rencananya dukungan partai non parlemen tersebut akaj disampaikan langsung ke posko pemenangan Ipin-Syah, beberapa hari ke depan.

Menurutnya dukungan dalam kontestasi pilkada ini didasarkan dari kajian rekam jejak kepemimpinan petahana selama lima tahun terkahir sejak bersama Emil Dardak, banyak membawa perubahan yang lebih baik bagi Trenggalek.

Selain itu pihaknya juga terlebih dahulu menghimpun aspirasi dari berbagai lapisan masyarakat, sebelum menentukan arah dukungan. "Kami menilai kedua pasang calon sama-sama baik dan berniat untuk membangun Trenggalek, namun kami mencari yang terbaik," imbuhnya.

Pascakeputusan bersama itu, masing-masing partai akan melakukan konsolidasi dengan strukturalnya hingga ke tingkat desa, guna bersama-sama bergerak memenangkan petahana. 

Ipin-Syah Kantongi Dukungan Tujuh Parpol, Alfan-Zaenal Satu Parpol

Trenggalek -  Kandidat calon bupati petahana di Trenggalek mengklaim telah mendapatkan dukungan tujuh partai politik untuk bekal pencalonan pilkada 2020, sedangkan lawannya baru mengantongi dukungan satu partai. 

Petahana Trenggalek Mochammad Nur Arifin, mengatakan dari tujuh parpol yang mendukungnya, enam diantaranya telah mengeluarkan surat rekomendasi secara resmi, yakni PDIP, Partai Demokrat, PPP, Partai Golkar, Partai Gerindra dan PAN, sedangkan satu Partai Hanura masih menunggu turunnya rekomendasi DPP. 

"Jadi saat ini hampir pasti proporsinya sama dengan ketika pilkada 2015, sudah merapat ada tujuh partai, tapi ada satu yang kita masih tunggu yakni Partai Hanura," kata Mochammad Nur Arifin, Selasa (1/9/2020) saat menghadiri pelantikan pengurus Partai Golkar Trenggalek. 

Menurutnya rekomendasi terbaru yang dikeluarkan partai pengusungnya adalah Partai Golkar, dengan kekuatan enam kursi di parlemen Trenggalek. Tambahan itu diharapkan akan memudahkannya dalam meraih kemenangan pada pilkada Desember mendatang. 

"Alhamdulillah ini menambah kekuatan kita saya ucapkan terima kasih kepada DPP Partai Golkar yang telah menegaskan DPD dan DPD tingkat 2, hari ini bukan hanya memberikan rekomendasi tetapi juga formulir B1 KWK yang siap diantar ke KPU nanti untuk pendaftaran," kata Arifin. 

Arifin mengaku, meskipun telah mendapatkan dukungan dari mayoritas partai politik, Ia tidak menganggap remeh persaingan untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Menurutnya dibutuhkan kerja maksimal dari seluruh mesin politiknya, sehingga bisa menenangkan pilkada. 

 "Setiap perjuangan tidak ada yang mudah, kalau dulu sebagai penantang, sekarang sebagai petahana dengan segala portofolio dan track record. Kemudian saya didampingi  anggota DPRD (Syah M Natanegara) yang sebelumnya di PKB, sehingga bisa menurunkan tensi, artinya yang berhadapan sesama saudara," ujarnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak, mengatakan dukungan terhadap pasangan M Nur Arifin-Syah M Natanegara melalui berbagai pertimbangan, mulai dari hasil survei hingga pertimbangan rekam jejak politik. Mengingat pada pilkada 2015 lalu, partainya juga menjadi salah satu pengusung pasangan Emil Dardak (sekarang Wagub Jatim) dan Arifin. 

"Jadi dari evaluasi kami, kami juga mendengarkan aspirasi dari Kabupaten Trenggalek, bagaimana penilaian terhadap Ipin dan mereka menilai positif. Kalau kerjasama, komunikasi politiknya bagus kenapa nggak kita lanjutkan," kata Sahat. 

Pihaknya mengaku dalam penetapan rekomendasi dukungan ini, partainya enggan berspekulasi dengan kandidat yang belum memiliki kepastian jejaknya, sehingga memilih untuk melanjutkan dukungan kepada petahana Mochammad Nur Arifin. 

Di sisi lain, penantang petahana yakni pasangan Alfan Rianto-Zaenal Fanani baru mendapat dukungan dari PKB, yang memiliki   kekuatan parlemen 11 kursi atau 24,5 persen. Kini tinggal PKS yang belum menentukan arah dukungan, sebab kandidat yang rencananya diusung, Muhadi tidak mendapatkan dukungan dari partai lain. 

Basarnas Kekurangan Peralatan Utama Evakuasi di Laut Selatan Jawa

Trenggalek - Tingginya risiko kecelakaan laut di perairan selatan Jawa belum sebanding dengan ketersediaan peralatan evakuasi yang dimiliki oleh Kantor Basarnas Surabaya.

Kepala Kantor Basarnas Surabaya Hari Adi Purnomo, saat melakukan pengecekan pos Basarnas Trenggalek, mengatakan wilayah pesisir selatan Jawa memiliki risiko tinggi kecelakaan, sebab kondisi gelombang laut rata-rata lebih tinggi dibanding dengan perairan utara Jawa. 

"Kendala di sisi selatan, tidak ada alut (alat utama) yang besar, seperti KRI atau kapal berukuran 40 meter yang dimiliki oleh Basarnas," kata Hari Adi Purnomo, Selasa (25/8/2020). 

Saat ini sebagian besar peralatan utama evakuasi laut berada di wilayah utara Jawa. Sehingga jika terjadi kecelakaan besar pihaknya terpaksa menggerakkan alat utama dari kantor lain seperti Bali, mengingat jika mendatangkan kapal dari utara Jawa membutuhkan waktu yang lebih lama. 

"Seperti dulu itu, pada saat ada kecelakaan imigran asal timur tengah, kami minta bantuan dari Kantor SAR Bali, karena mereka bisa langsung menyisir ke arah barat. Kalau dari utara Jawa maka lebih lama, karena harus putar  lewat Banyuwangi," ujarnya. 

Meski demikian dalam penanganan sejumlah kecelakaan laut di wilayah selatan, pihaknya mendapatkan dukungan dari sejumlah peralatan dari potensi SAR, seperti Polair, TNI AL, nelayan dan sejumlah potensi yang lain. Sehingga operasi SAR dapat berjalan dengan baik. 

"Kami saling berkoordinasi dengan potensi SAR, untuk mendukung proses pencarian dan pertolongan," imbuh Hari. 

Sementara itu dari inspeksinya di Pos Basarnas Trenggalek, pihaknya memastikan seluruh anggotanya dan peralatan yang dimiliki dalam kondisi siaga, sehingga siap diterjunkan sewaktu-waktu jika terjadi musibah.

Basarnas : Awas Gelombang Tinggi Laut Utara dan Selatan Jawa

Trenggalek - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mengimbau masyarakat dan para nelayan yang beroperasi di pesisir utara dan selatan Jawa untuk meningkatkan kewaspadaan terkait adanya gelombang tinggi. 

Kepala Kantor Basarnas Surabaya, Hari Adi Purnomo saat meninjau Pos Basarnas Trenggalek, mengatakan saat ini gelombang di laut utara Jawa mencapai 1,5-2,5 meter, sedangkan di laut selatan Jawa lebih tinggi, bahkan bisa mencapai empat meter. 

"Walau tidak musim hujan, yang kita antisipasi sekarang adalah dampak gelombang tinggi, baik kepada pemancing maupun nelayan, maupun aktivitas masyarakat di daerah perairan," kata Hari Adi, Selasa (25/8/2020). 

Tingginya gelombang di laut tersebut masyarakat diminta untuk berhati-hati agar tidak sampai mengalami kecelakaan laut saat beraktivitas di kawasan perairan. Mengingat kondisi cuaca buruk di kawasan utara dan selatan Jawa dapat mengancam keselamatan jiwa. 

Terkait kondisi itu Basarnas memastikan seluruh personel dan peralatan evakuasi di setiap pos SAR dalam posisi siaga, sehingga apabila terjadi kondisi darurat bisa segera diterjunkan ke lokasi musibah. 

"Kantor Surabaya ingin meningkatkan kesiapsiagaan kami, terutama di pos-pos SAR karena pos SAR ujung tombak kami pelayaan masyarakat terhadap kebutuhan SAR," ujarnya. 

Basarnas memastikan personelnya disiagakan selama 24 jam penuh, mereka dituntut siap, baik fisik maupun mental. Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan ke call center Basarnas 115, setiap mengetahui kejadian musibah yang membutuhkan pertolongan Basarnas. 

"Kecepatan informasi akan membantu kami bisa bergerak lebih cepat," imbuhnya. 

Hadi menyebut, dari rekam kejadian selama beberapa tahun belakangan, risiko tinggi ke kecelakaan laut berada di kawasan kepulauan di sisi utara Sumenep, mengingat masyarakat kepulauan banyak beraktivitas dengan kapal maupun perahu.

Musim Pandemi, BNN Trenggalek Gelar Talk Show Virtual

Trenggalek - Musim pandemi Corona, bukan berarti harus menghentikan upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba,  Badan Narkotika Nasional (BNN) Trenggalek berinovasi dengan menggelar talkshow dan pertunjukan musik secara virtual.

Kepala Seksi P2M BNN Trenggalek Jainul Muttaqin, mengatakan dalam talkshow tersebut pihaknya menghadirkan sejumlah narasumber, diantara Kepala BNN Trenggalek David Hutapea serta Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin. Menurutnya kegiatan secara virtual itu sengaja dipilih demi menghindari kerumunan dan mencegah penyebaran COVID-19.

"Ini kami dilaksanakan untuk mengkampanyekan spirit BNN yakni Hidup 100 Persen,  sekaligus dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan ke-75 RI,. Selama pelaksanaan tetap kami jalankan protokol kesehatan," kata Jainul.

Dijelaskan  talkshow yang dikolaborasikan dengan pertunjukan musik itu menyasar kalangan milenial Trenggalek dan sekitarnya. Pihaknya berharap sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba tersebut dapat menambah wawasan masyarakat, sehingga benar-benar menjauhi narkotika dan sejenisnya.

"Ini sebagai terobosan, pandemi COVID-19 tidak menghalangi kami dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba," imbuhnya.

Selain untuk menambah wawasan, ngejam bareng BNN Trenggalek juga sekaligus hiburan bagi masyarakat, sebab selama pandemi tidak nyaris tidak ada kegiatan pentas musik di wilayahnya.

"Alhamdulillah kegiatan yang kami siarkan live ini mendapat respons positif dari masyarakat. Ayo kita wujudkan bersama, hidup 100 persen tanpa narkoba," imbuh Jainul. 

Pesona Bukit Belik Waru Trenggalek

Trenggalek - Meski di tengah pandemi Corona, geliat wisata alam rintisan Trenggalek terus tumbuh, salah satunya bukit Belik Waru, yang menyajikan eksotisme alam dari puncak perbukitan. 

Lokasi wisata Belik Waru berada di lereng perbukitan di Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari, Trenggalek. Di lokasi wisata rintisan tersebut pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai keindahan alam dan fasilitas pendukungnya. Hamparan pemandangan pedesaan di Kecamatan Gandusari dapat terlihat dari atas bukit. 

"Teman-teman pokdarwis saling bergotong royong untuk mewujudkan kawasan ini menjadi destinasi yang menarik, salah satunya dengan membangun rumah pohon ini," kata tokoh masyarakat Wonoanti, Tarkiyat, Jumat (14/8/2020). 

Tak hanya itu saja, area yang ada di kawasan Perhutani ini juga memiliki panorama yang menarik, karena berada di antara hutan pinus.  Sejumlah hammock hingga tempat duduk juga disiapkan untuk wahana bersantai para pengunjung. 

"Ini masih terus kami kembangkan bersama, nantinya di atas itu akan kami jadikan kebun buah serta tempat kamping," ujarnya. 

Tarkiyat mengakui, masih ada sejumlah pekerjaan yang harus dituntaskan agar wisata Belik Waru bisa lebih maksimal. Terutama menyangkut akses menuju lokasi, sebab saat ini hanya bisa diakses dengan sepeda motor atau sepeda. "Namun ini justru menarik bagi para pencinta motor trail dan olahraga sepeda," imbuhnya. 

Tak hanya itu, pokdarwis akan mengajukan perjanjian kerjasama dengan Perhutani, selaku pemilik lahan. Sehingga proses pengembangan akan lebih maksimal dan bisa disentuh dengan anggaran pemerintah kabupaten maupun desa. 

"Kami juga sudah komunikasi dengan kepala dinas pariwisata, mereka siap untuk mendukung pengembangan wisata ini," jelasnya.

Sementara itu anggota Komisi 1 DPRD Trenggalek Syah Mohammad Natanegara mendorong agar pemerintah daerah untuk turut serta mengembangkan potensi wisata alam lokal, sehingga perekonomian masyarakat di sekitarnya dapat ikut terangkat. 

"Kemudian tadi pihak desa juga menyampaikan, jika saat ini masih ada kendala terkait PKS atau perjanjian kerjasama dengan Perhutani. Ini akan coba kita bantu agar segera klir," katanya. 

Salah seorang pengunjung Aqila Ratna mengaku terkesan dengan adanya detinasi Belik Waru tersebut, karena memiliki pemandangan alam yang indah dan tak kalah dengan wisata lain. "Dipakai foto-foto juga keren," ujar Aqila.

Tiga SMP di Watulimo Segera Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Trenggalek - Pemkab Trenggalek berencana menggelar kegiatan belajar mengajar di tiga SMP di kecamatan yang telah masuk zona hijau COVID-19. Pembelajaran dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, mengatakan tiga SMP yang direncanakan menggelar pembelajaran tatap muka adalah SMPN 1, 2 dan 3 Watulimo. Hal ini didasarkan pada kondisi sebaran COVID-19 di kecamatan tersebut yang terkendali dan masuk zona hijau.

"Hari ini kami di Watulimo untuk menggagas konsep merdeka belajar pak menteri. Di tengah pandemi kami ingin melakukan mix learning, campuran pembelajaran antara daring dan luring," kata Mochammad Nur Arifin, Kamis (6/8/2020).

Menurutnya rencana pembelajaran luring ini juga didasarkan dari sejumlah keluhan masyarakat yang mengaku kesulitan untuk mengikuti penerapan pembelajaran daring, sebab sarana dan prasarana yang dimiliki siswa masih kurang memadai.

"Sesuai SKB 4 Menteri, hanya daerah zona hijau yang bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, Trenggalek tidak ingin menyianyiakan kesempatan ini," ujarnya.

Nur Arifin menambahkan, dalam pelaksanaannya nanti setiap satu kelas akan dibagi antara dua hingga tiga kelompok, dengan masing-masing kelompok beranggotakan maksimal 10 orang. Dengan pembagian itu, ketika satu kelompok belajar di sekolah, maka dua kelompok lain akan belajar di rumah melalui daring.

"Jadi konsepnya gabungan antara daring dan luring, satu hari masuk sekolah, dua hari belajar daring," jelasnya.

Nantinya, masing-masing masing sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari jaga jarak, pakai masker hingga menjaga kondisi sekolah tetap steril. "Kalau komite dan wali murud setuju, insya Allah menjelang 17 Agustus akan kita launching," Imbuhnya.

Pada saat penerapan kegiatan belajar secara tatap muka, para siswa dimungkinkan untuk tidak memakai baju seragam, sehingga setiap hari bisa ganti dan dibersihkan. Selain itu juga sekaligus sebagai upaya meringankan beban orang tua siswa baru agar tidak perlu memikirkan seragam terlebih dahulu pada masa pandemi.

"Kasihan juga, ketika ekonomi sedang sulit, masih terbebani seragam," jelas Nur Arifin.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Trenggalek Totok Rudianto, mengaku sepakat dengan rencana pembelajaran tatap muka tersebut. "Karena ini sekaligus menjawab keluhan dari para wali murid," kata Totok. 

Demi Tambah Stamina, Pria ini Nekat Konsumsi Sabu-Sabu

Trenggalek - Seorang pekerja serabutan asal Kediri nekat mengkonsumsi sabu-sabu demi menambah kekuatan dalam menjalankan aktivitas pekerjaan. Selain dikonsumsi, ia juga mengedarkan sabu untuk orang lain. 

"Saya menggunakan untuk doping bekerja dan yang tiga paket (sabu-sabu) itu sebenarnya bukan diedarkan, tapi hanya berdasarkan pesanan saja," kata tersangka Slamet Arifin (43) warga Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, saat konferensi pers di Polres Trenggalek, Kamis (6/8/2020). 

Slamet mengaku aktivitas pekerjaan yang dijalani bergonta-ganti, mulai dari sopir hingga kuli. Ia mengkonsumsi sabu-sabu selama dua bulan terakhir. Akibat perbuatannya, kini pelaku diamankan di Polres Trenggalek guna menjalani proses hukum lebih lanjut. 

Kapolres Trenggalek AKBP Doni Satria Sembiring, mengatakan dari tangan tersangka Slamet Arifin, polisi mengamankan barang bukti tiga paket sabu, masing-masing seberat 0,73 gram, 0,7 gram dan 0,7 gram. Narkotika golongan satu tersebut disembunyikan dalam bungkus rokok dan dimasukan dalam kantong celana. 

Dari hasil pemeriksaan, tersangka mengaku dari mendapatkan sabu tersebut dari rekannya MR warga Kalidawir, Tulungagung. Selanjutnya tiga paket sabu-sabu itu dijual kepada pemesan UT. "Tersangka kami tangkap saat hendak melakukan transaksi sabu-sabu di pinggir jalan di Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan, Trenggalek," kata AKBP Doni. 

Menurutnya, tersangka membeli setiap paket sabu-sabu dari MR seharga Rp 1,2 juta dan dijual kembali kepada konsumennya Rp 4,5 juta. Dengan penjualan barang haram itu, tersangka mendapat keuntungan sekitar Rp 1 juta. 

"Jadi sabu-sabu ini akan diedarkan di wilayah Trenggalek melalui perantaranya saudara UT. Saat ini kami juga masih melakukan upaya pengembangan,"   jelasnya. 

Akibat perbuatannya tersangka ditahan di Polres Trenggalek dan dijerat Pasal 114 ayat (1) subsider pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Bawaslu Trenggalek Temukan Dugaan Pelanggaran Pada Tahapan Coklit

Trenggalek - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Trenggalek menemukan sejumlah dugaan pelanggaran dalam tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) Pilkada Trenggalek 2020. Beberapa Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) diduga tidak melakukan tatap muka dengan pemilih. 

Ketua Bawaslu Trenggalek Rokhani, mengatakan temuan itu diketahui setelah pihaknya melakukan "sampling" pengawasan terhadap pelaksanaan coklit. Indikasinya terlihat dari pemasangan stiker yang tidak disertai tanda tangan pemilih, serta adanya beberapa rumah pemilih yang tidak terpasang stiker.

"Ini perlu kita koordinasikan dengan pihak terkait. Apakah hanya sekadar dicatat tempelkan, sedangkan orangnya tak tahu atau bagaimana. Ada rumah yang katanya sudah dicoklit tapi belum ditempel stiker," kata Rokhani, Selasa (4/8/2020). 

Bawaslu menduga ada petugas yang kurang tertib dalam menjalankan tugas dan tidak melakukan tatap muka langsung dengan pemilih. Ia berharap mekanisme coklit benar-benar dijalankan oleh PPDP. 

"Jangan-jangan karena sudah merasa kenal dengan tetangganya, kemudian hanya merekap di rumah. Karena ini dulu pernah kami temukan pada pemilu sebelumnya. Makanya jangan sampai ini terjadi lagi," ujarnya. 

Rokhani menjelaskan dalam tahapan coklit ini, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk memantau proses yang tengah dilakukan oleh KPU dan jajarannya. Sistem pengawasan dilakukan secara "sampling" mengingat jumlah petugas pengawas yang sangat terbatas. 

"Petugas kami itu untuk satu desa hanya ada satu, sedangkan PPDP satu TPS ada satu, sehingga tidak mungkin kami akan melakukan pengawasan secara penuh," imbuhnya. 

Rokhani menambahkan sampel pengawasan dilakukan berdasarkan pemetaan tingkat kerawanan pelanggaran, seperti daerah yang pada pemilu sebelumnya mendapatkan suara 100 persen untuk calon tertentu serta daerah sulit dijangkau. 

Terkait verifikasi pemilih tersebut, Bawaslu berharap tim PPDP tidak asal mencoret nama-nama pemilih yang tidak berdomisili sesuai alamat pada administrasi kependudukan. "Misalkan tinggal di Surabaya tapi masih tercatat secara administrasi kependudukan di Trenggalek, kemudian pihak keluarga mengatakan yang bersangkutan tidak pulang saat coblosan, jangan dicoret," ujar Rokhani. 

Sebab kata dia, coklit tersebut sebagai verifikasi apakah pemilih tersebut benar-benar masih tercatat dalam aminduk, yang dibuktikan dengan KTP atau kartu keluarga (KK). Pencoretan bisa dilakukan, jika pemilih telah pindah tempat secara administratif atau yang bersangkutan beralih status dari sipil menjadi TNI/Polri, atau meninggal dunia.

Bawaslu Selidiki Pejabat Pasuruan Yang Dekati Parpol di Trenggalek

Trenggalek - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Trenggalek melakukan penyelidikan terhadap netralitas salah seorang pejabat Kabupaten Pasuruan yang diketahui mendekati salah satu partai politik di Trenggalek.

Ketua Bawaslu Trenggalek Ahmad Rokhani, mengatakan penyelidikan itu dilakukan terhadap Asisten 2 Pemkab Pasuruan Soeharto. Sebab sepekan lalu bersangkutan diketahui bertandang ke Kantor DPD Partai Golkar Trenggalek dan diduga melakukan upaya pendekatan menjelang Pilkada 2020.

"Setelah kegiatan penyuluhan terkait netralitas ASN TNI/Polri, kami menerima informasi jika ada salah satu ASN yang pendekatan ke partai politik. Bahkan itu diberitakan di media online," kata Rokhani, Rabu (5/8/2020).

Mengetahui informasi itu, Bawaslu Trenggalek melakukan penelusuran untuk menggali informasi lebih dalam terkait kedatangan Soeharto ke Partai Golkar tersebut. Pihaknya mengaku juga telah mengumpulkan beberapa keterangan dari pihak parpol.

"Untuk hasilnya masih belum bisa kami sampaikan, karena ini masih proses. Nanti setelah selesai akan kami sampaikan," ujarnya.

Rokhani menyebutkan sesuai dengan Undang-Undang, ASN dilarang melakukan pendekatan ke partai politik agar diusung dalam pencalonan kepala daerah. Beberapa aturan yang harus dipatuhi ASN salam menjaga netralitas diantaranya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilu, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 serta hingga kode etik ASN.

"Nah si ASN ini dalam beberapa berita kemarin mendekati partai politik. Nah dalam kode etik ASN tidak boleh mendekati parpol agar diusung. Kriteria pendekatan ini bagaimana, ini yang perlu kami telusuri," imbuh Rokhani.

Ketua Bawaslu Trenggalek menambahkan, selain kepada parpol yang didekati, pihaknya juga akan mengklarifikasi langsung terhadap Soeharto.

Upaya penyelidikan itu dilakukan karena Bawaslu memiliki kewenangan untuk mengawasi netralitas ASN pada saat pelaksanaan tahapan pemilihan kepala daerah maupun pemilu. Dalam proses pengawasan, Bawaslu berhak untuk melakukan klarifikasi, investigasi hingga melakukan kajian terhadap dugaan ketidaknetralan tersebut.

"Hasil kajian akan dilimpahkan ke Komisi ASN, nantinya KASN akan menilai apakah ASN tersebut melanggar atau tidak," jelasnya. 

Terdampak COVID-19, Harga Genting Trenggalek Anjlok

Trenggalek - Wabah virus Corona yang terjadi setengah tahun terakhir memukul sektor industri genting di Trenggalek. Harga genteng anjlok sering merosotnya jumlah pembeli.

Salah seorang pemilik usaha genting di Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Trenggalek Mahmudi, mengatakan sebelum masa pandemi Corona harga genting tanah liat bisa mencapai lebih dari Rp 2.000/biji, namun saat ini merosot hingga Rp 1.600/biji.

"Begitu ada Corona, langsung anjlok ke Rp 1.600, bahkan ada beberapa yang di bawah itu. Kondisi ini tentu sangat berdampak pada sektor usaha berskala kecil seperti kami ini," kata Mahmudi, Selasa (28/7/2020).

Anjloknya harga genting tersebut diperparah dengan menurunnya jumlah pembeli secara drastis. Kondisi serupa hampir dirasakan oleh seluruh pengusaha genting di wilayah Trenggalek.

"Rata-rata untuk penjualan 10 ribu genting membutuhkan waktu sekitar dua bulan," imbuhnya.

Ditambahkan selama ini para pengusaha genting di wilayah Kamulan dan sekitarnya rata-rata hanya memasarkan produknya secara konvensional di rumah masing-masing. "Kami hanya menunggu pembeli datang," ujarnya.

Sementara itu anggota Komisi I DPRD Trenggalek, Mohammad Syah Natanegara, mengatakan sektor industri genting rakyat harus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah, terutama pada masa pandemi Corona saat sekarang ini.

"Selain faktor pasar yang lesu, kami melihat ada beberapa persoalan klasik pada sektor usaha kecil, diantara adalah metode pemasaran yang masih konvensional serta peralatan yang digunakan masih sederhana," katanya.

Pihaknya berharap ke depan pemerintah daerah lebih intensif dalam melakukan pembinaan para pengusaha genting lokal, sehingga mampu bertahan dan menjadi produk unggulan di Trenggalek.

"Bisa juga dengan membuat koperasi atau dengan optimalisasi BUMDES, sehingga pemberdayaan akan lebih mudah," ujarnya.

Baliho Kader PKB Trenggalek Syah M Natanegara Dicorat-coret

Trenggalek - Suhu politik menjelang Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Trenggalek mulai memanas, baliho kader PKB Syah M Natanegara yang dikabarkan mendapat rekomendasi dari PDIP sebagai calon wakil bupati dicorat-coret oleh sejumlah orang. 

Pencoretan baliho yang terjadi di berbagai lokasi itu tersebar di media sosial. Dalam aksinya, sejumlah orang berseragam organisasi sayap PKB, Garda Bangsa menutup paksa logo PKB menggunakan cat hitam. Selain logo, sejumlah orang tersebut juga menutup tulisan "FPKB" pada kalimat "Anggota DPRD FPKB DPRD Trenggalek". 

Coretan itu tejadi hampir di seluruh baliho yang terpasang di ruas jalan protokol di Trenggalek. Terkait kondisi itu Sekretaris DPC PKB, Samsul Anam belum bisa dikonfirmasi, nomor telepon yang bersangkutan tidak aktif. 

Sementara itu, kader PKB Syah M Natanegara  mengakui adanya pencoretan pada balihonya. Ia mengaku tidak mengetahui secara pasti pelaku maupun motif dibalik aksi pencoretan baliho tersebut. 

Syah menyayangkan adanya pencoretan tersebut, terlebih yang ditutup adalah logo PKB. Padahal ia merupakan kader sekaligus anggota Fraksi PKB di DPRD Trenggalek. Selain itu ia menilai pemasangan baliho itu juga tidak melanggar aturan partai, sebab ia hanya menyebut pribadinya sebagai anggota Fraksi PKB. 

"Kalau yang dicoret logo PKB, kami sangat menyayangkan, kecuali kalau pribadi saya yang dicoret. Jadi sebenarnya tidak ada persoalan, tapi karena partai ya itu yang saya sayangkan, karena itu adalah upaya saya untuk membesarkan partai," kata Syah M Natanegara, Senin (29/6/2020). 

Meski demikian, Syah tidak terlalu mempersoalkan aksi perusakan pada balihonya, pihaknya menyerahkan persoalan itu ke jajaran DPC dan DPP PKB untuk mengambil sikap. "Biarkan DPC dan DPP yang menilai dan juga kami kembalikan ke masyarakat, ketika ada oknum yang bertindak seperti itu," ujarnya. 

Sebelumnya Syah M Natanegara disebut-sebut mendapatkan rekomendasi PDIP sebagai bakal calon wakil bupati untuk mendampingi kandidat petahana Mochammad Nur Arifin. Turunnya rekomendasi itu disebut langsung oleh Ketua DPD PDIP Jawa Timur Kusnadi di sela-sela Haul Bung Karno di Blitar. 

Di sisi lain DPC PKB Trenggalek kini menggadang-gadang pasangan lain, Totok-Ponco untuk maju dalam Pilkada 2020 dengan menggandeng Partai Golkar. Bahkan Ketua DPC PKB Trenggalek Kholiq optimistis pasangan tersebut 99 persen akan mendapatkan rekomendasi DPP PKB.

Truk Pengangkut Bahan Bangunan Terperosok ke Jurang 30 Meter di Trenggalek

Trenaggalek - Sebuah truk yang penuh muatan bahan bangunan terperosok ke jurang sedalam 30 meter di jalur Panggul-Ponorogo, Trenggalek. Akibatnya salah satu penumpang mengalami patah tulang.

Kasatlantas Polres Trenggalek AKP Randy Asdar, mengatakan kecelakaan yang menimpa truk  nomor polisi D 8472 XU yang dikemudikan Didik (55) warga Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, terjadi di jurang Sempu, Desa Manggis, Kecamatan Panggul, Trenggalek.

"Truk dikemudikan Didik dan ada dua rekannya yaitu Asep Muslihin dan Ahmad Saepul. Rencananya truk itu akan mengirim bahan bangunan untuk pembangunan jembatan, seperti besi dan sebagainya," kata Randy, Selasa (23/6/2020).

Saat itu truk tersebut melaju dari arah Ponorogo dan hendak menuju ke wilayah Trenggalek. Saat sampai di jalur menurun di kawasan Sempu, pengemudi truk tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya, hingga terjadi rem blong.

Kendaraan pun melaju dengan kencang, menabrak pembatas jalan dan masuk ke jurang sedalam 30 meter. Akibat peristiwa itu Asep mengalami patah kaki dan harus dirujuk ke RSUD dr Soedomo Trenggalek.

"Pengemudi juga kurang menguasai medan," ujarnya.

Randy menambahkan, selain mengakibatkan korban kuka, kendaraan yang digunakan juga mengalami kerusakan parah. Bahkan hingga Selasa sore, bangkai truk masih berada di dasar jurang. Proses evakuasi diperkirakan membutuhkan waktu lama dan harus menggunakan peralatan yang memadai.

"Kami mengimbau kepada pengguna jalan untuk berhati-hati, terlebih di daerah pegunungan yang medannya sulit," imbuhnya.

Ibas Sosialisasi Covid-19 Dengan Layang-layang

Trenggalek - Berbagai bupaya dilakukan untuk mencegah penyebaran Virus Corona (Covid-19), tak terkecuali dari kalangan legislatif, Ketua Fraksi PD DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) juga gencar menggelar berbagai program pencegahan Covid-19 di Daerah Pemilihan 7 Jawa Timur. 

Koordinator Satgas Ibas, David Cristian Bojoh, mengatakan sejumlah program itu diantaranya penyemprotan disinfektan, penyediaan instalasi wastafel portabel, bantuan masker, APD, sabun cuci tangan, serta yang unik adalah sosialisasi Covid-19 dengan layang-layang. 

Berbagai fasilitas penunjang pencegahan Virus Corona itu disebar di beberapa fasilitas publik dan pusat keramaian, termasuk pasar tradisional. 

"Sejak awal wabah Covid-19, tim relawan Satgas Anti Corona sudah melakukan sejumlah kegiatan secara masif di wilayah Trenggalek, Ponorogo, Pacitan, Magetan serta Ngawi," David Christian Bojoh, Senin (20/4/2020). 

Dalam upaya sosialisasi Covid-19 tersebut pihaknya juga menggandeng perajin layang-layang untuk membuat layang-layang unik dan berisi pesan moral terkait pencegahan Virus Corona. Salah satu desain yang dimunculkan adalah ajakan mengunakan masker.

"Layang-layang ini menjadi media komunikasi sekaligus hiburan warga, tanpa harus berkerumun bisa melihat layang-layang itu. Kami sambil membantu perajin layangan punya ide melakukan woro-woro pencegahan wabah," ujarnya.

David berhadap masyarakat, khususnya di Dapil 7 Jatim saling bergotong-royong mendukung upaya pemberantasan Virus Corona, serta tetap menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). 

"Penanggulangan Virus Corona merupakan tanggung jawab kita bersama, mari kita bersatu lawan Corona," ujarnya. 

Cegah Corona, Pemkab Trenggalek Skrining Bus Antar Kota

Trenggalek - Mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19), Pemerintah Kabupaten Trenggalek menerapkan skrining di perbatasan antar kota, seluruh angkutan dari luar kota wajib diperiksa suhu badan, sedangkan angkutan harus melewati semprotan sterilisasi. 

Kabid Pengendalian dna Operasi (Dalops) Dinas Perhuhungan Trenggalek Budi Supriyanto, mengatakan pada awal penerapan pekan lalu pihaknya hanya menyasar bus Antar Kota Antar Peovinsi (AKAP), namun seiring dengan peningkatan kewaspadaan, seluruh bus dari luar kota diwajibkan singgah di "check point". 

"Prosedurnya, seluruh penumpang kami minta untuk turun, kemudian kami periksa satu per satu suhu tubuhnya," ujarnya. 

Dijelaskan, selama menjalankan prosedur tersebut pihaknya belum menemukan adanya penumpang yang memiliki suhu tinggi melebihi 38 derajat Celsius. 

Sementara itu Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin saat melakukan peninjauan di titik pemeriksaan, pihaknya meminta dilakukan peningkatan. Jika sebelumnya hanya penumpang  bus, ke depan juga diberlakukan untuk seluruh jenis kendaraan. 

"Ada beberapa evaluasi, saya minta di sini dilengkapi dengan semprotan disinfektan, mungkin semacam terowongan, seluruh bus dan kendaraan termasuk sepeda motor harus disemprot," ujarnya. 

Pihaknya mengaku, skrining di kawasan perbatasan tersebut dilakukan oleh tim gabungan dari Dishub Trenggalek dan dinas kesehatan. "Jika memang ada yang panas, tim dinas kesehatan akan mengambil langkah lanjutan," ujar Arifin. 



Antisipasi Corona, Pengadilan Negeri Trenggalek Terapkan Sidang Online

Trenggalek - Pengadilan Negeri Trenggalek mulai menerapkan persidangan sistem online, guna meminimalisir penyebaran virus corona (Covid-19). Majelis hakim dan terdakwa berada di tempat terpisah dan hanya dihubungkan melalui siaran  langsung video.

Humas Pengadilan Negeri Trenggalek Ferry Anda, mengatakan persidangan jarak jauh ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) dari Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung republik Indonesia Nomor 379/DJ/ps. 00/3/2002 Tentang Persidangan Perkara Pidana Secara Teleconference. 

"Kami sudah mulai menerapkan Minggu ini, sebetulnya masih tahap uji coba. Ada sekitar 10 perkara yang sudah kami sidangkan dengan sistem online," kata Ferry, Jumat (27/3/2020). 

Dalam sidang jarak jauh tersebut majelis hakim dan jaksa penuntut umum berada di ruang sidang Pengadilan Negeri Trenggalek, sementara itu terdakwa dan penasihat hukumnya berada di Rutan Kelas II B Trenggalek. 

"Kemarin itu untuk jaksa masih satu ruangan dengan kami di pengadilan, namun ke depan jaksa akan berasa di kantornya," ujarnya. 

Menurutnya persidangan sistem jarak jauh itu menjadi pengalaman tersendiri bagi aparat penegak hukum. Di Jawa Timur sendiri belum banyak yang menerapkan persidangan serupa. 

"Di Jatim kalau tidak salah, PN Trenggalek ini merupakan pengadilan ke-tiga yang melaksanakan sidang online," ujarnya.

Selama menjalankan sistem itu sejumlah hakim merasa lebih lega, sebab tidak bersinggungan langsung dengan terdakwa maupun para pihak lain, sehingga dapat mengurangi risiko paparan virus corona. 

"Jujur saja kami ada was-was saat melakukan sidang secara tatap muka, ya tahu sendiri perkembangan corona seperti apa," imbuhnya. 

Ferry mengaku, sidang jarak jauh tersebut dilakukan demi keselamatan bersama, bukan hanya majelis hakim dan jaksa, namun juga keselamatan dari para terdakwa. 

"Terdakwa yang berada di rutan itu kan steril, takutnya kalau sampai keluar dan ada yang terpapar corona maka penyebarannya akan cepat, karena mereka tinggal satu lokasi dalam jumlah banyak. Kasihan," jelas Ferry. 

Pihaknya mengakui pada persidangan yang lalu terdapat beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya terjadinya jeda saat berkomunikasi dengan terdakwa yang ada di rutan. Hal itu diakibatkan oleh kurang maksimalnya jaringan internet di kantor pengadilan. 

"Kemarin itu untuk komunikasi kami pakai sambungan HP, sedangkan visualnya melalui video. Ini sedang kami perbarui jaringannya, jika kemarin pakai wifi, sekarang sudah pakai kabel LAN, sehingga lebih cepat," katanya. 

Sementara itu Kasi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Trenggalek Fajar Nurhedi, menyambut baik penerapan persidangan secara online tersebut sehingga dapat meminimalisir potensi paparan corona.

Dijelaskan, perkara yang disidangkan jarak jauh tersebut terdiri dari berbagai kasus pidana. Secara teknis pihaknya mengaku tidak merasa kesulitan dalam mengikuti jalannya sidang.

"Apalagi di rutan ada penasihat hukum terdakwa, selain utu juga ada kami yang siap membantu jika ada kendala teknis," ujar Kasi Pidum Kejari Trenggalek Fajar. 

Dijelaskan sesuai instruksi dari pimpinan, perkara yang diajukan dalam persidangan ini rata-rata adalah kasus yang masa tahanannya telah hampir habis dan tidak bisa dilakukan perpanjangan penahanan. 

"Kalau memang masih ada kesempatan untuk perpanjangan penahanan akan kami lakukan, tapi kalau tidak mungkin diperpanjang lagi ya mau tidak mau pihaknya akan melimpahkan perkara ke pengadilan untuk disidangkan," ujarnya. 

Fajar mengakui, pada masa tanggap darurat Covid-19 ini pihaknya harus, mempergimbangkan berbagai hal, karena menyangkut keselamatan bersama antara penegak hukum maupun para terdakwa.

"Apalagi sekarang rutan menerapkan pengetatan dan tidak menerima tahanan dari luar dulu, seperti kepolisian, karena rawan," imbuhnya.

Ferry berharap wabah corona di Indonesia bisa segera berakhir, sehingga kehidupan dan iklim kerja bisa kembali normal seperti sedia kala.

Survei Pilkada Trenggalek : Popularitas Petahana Tertinggi, Kepuasan Rendah

Trenggalek - Jelang pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Trenggalek, sebuah lembaga survei merilis tingkat popularitas kandidat petahana menduduki urutan tertinggi, namun tingkat elektabilitasnya justru diklaim rendah. 

Direktur  Eksekutif Akurat Research & Consulting Indonesia  (ARC Indonesia) menjelaskan Baihaki, mengatakan menjelang Pilkada Trenggalek 2020 pihaknya telah melakukan survei kepada 800 responden selama kurun waktu 16-23 Maret 2020. Pihaknya menyebut hasil survei tersebut memiliki margin eror 3,5 persen. 

"Dari Survei kami Mochammad Nur Arifin (bupati petahana) ini popularitasnya tinggi, masih diangka 83,2 %, kemudian  disusul oleh Muhadi 69,8 %, Puryono 61 %,  Panca Rahmadi  59 %, KH Fathullah  Sholeh  50,1 %,  Priyo Handoko  37,1 %  dan Eko Yuhono 29,3 %," kata Baihaki, Jumat (27/3/2020). 

Tingginya popularitas Arifin itu dinilai wajar, sebab yang bersangkutan pada posisi sebagai kandidat petahana, sehingga banyak kesempatan dalam berinteraksi dengan masyarakat saat bertugas sebagai kepala daerah. 

Meski demikian, dalam survei itu ARC juga mencatat beberapa poin penting, salah satunya menyangkut elektabilitas atau tingkat keterpilihan dari masing-masing kandidat kepala daerah. Hasilnya Arifin diklaim justru memiliki tingkat  keterpilihan yang relatif rendah, walaupun masih di urutan tertinggi. 

Mochammad Nur Arifin berada di angka 15, 7 %, disusul  Muhadi 15,1%,  Puryono 9,6 % , KH. Fathullah Sholeh  7,2 %, Panca Rahmadi 5,3 %, Priyo Handoko 3,2 %, Eko yuhono 1,4 %, sedangkan yang belum menentukan mencapai 42,5 %. 

"Ini yang menarik elektabilitas Patahana hanya tipis bedanya dengan Muhadi, yaitu seilisih 0,6 %. Ini berarti dengan waktu yang sangat lama pelaksanaan pemilihan," ujar Baihaki. 

Kata dia proses pemilihan yang memiliki waktu relatif lama tidak menutup kemungkinan akan terjadi dinamika politik yang menarik terkait tingkat popularitas maupun elektabilitas dari masing-masing kandidat. 

"Tinggal bagaimana bagaimana semua calon melakukan kerja-kerja politik dengan turun langsung ke masyarakat," jelasnya.

Lebih lanjut Baihaki menjelaskan, sari survei itu, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Bupati Arifin dinilai rendah. 63,2 persen responden mengaku tidak puas, sedangkan 19,8 persen mengaku puas, serta 17 persen mengaku tidak tahu. 

"Kondisi ini bisa menjadi peluang dari kandidat selain petahana, selama mampu memaksimalkan mesin politik dan meraih simpati masyarakat," ujarnya. 


Dampak Corona, Pasar Tradisional Trenggalek Sepi

Trenggalek - Merebaknya virus corona (Covid-19) mulai berdampak pada sektor perdagangan di daerah. Salah satunya pasar tradisional di Trenggalek, yang kini mengalami penurunan jumlah pengunjung. 

Salah seorang pedagang kebutuhan pokok di Pasar Basah Trenggalek Siti Fatimah, mengatakan saat ini pengunjung pasar lebih sepi dibanding beberapa pekan lalu. Kondisi tersebut berdampak pada omset penjualan para pedagang. 

"Ini penurunannya (omset) sekitar 40 persen, apalagi sekarang sekolah diliburkan, otomatis pelanggan kami yang dari kantin-kantin sekolah juga tidak belanja," kata Siti, Senin (17/3/2020). 

Hal senada disampaikan pedagang daging sapi, Ririn. Pada hari-hari biasa ia mampu menjual hingga 25 kilogram daging aapi, namun saat ini melorot menjadi 15 kilogram/hari. "Sepi, sekarang," ujar Ririn. 

Sementara itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19, Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek melakukan upaya pencegahan dengan penyemprotan desinfektan. 

Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Trenggalek Agung Sujatmiko, mengatakan penyemprotan desinfektan dilakukan di beberapa bagian pasar yang rentan menjadi media penularan, seperti kios daging, sentra penjualan unggas hingga kawasan bahan pokok. 

"Ini sebagai langkah antisipasi dan sesuai instruksi dari pemerintah pusat dan provinsi. Dengan penyemprotan ini kami ingin memberi rasa aman dan nyaman kepada pengunjung dan pedagang," jelasnya. 

Rencananya penyemprotan desinfektan akan dilakukan menyeluruh di berbagai pasar tradisional yang ada di Trenggalek. Pihaknya berharap, masyarakat ikut mendukung upaya pemerintah dengan berperilaku hidup bersih dan sehat. 


Punya Satu Kursi, PPP Trenggalek Pede Dukung Bupati Arifin

Trenggalek - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memastikan diri hanya akan mengusulkan calon petahana Mochammad Nur Arifin untuk mendapatkan rekomendasi DPP PPP dalam even Pilkada 2020. 

Sekretaris DPW PPP Jawa Timur Norman Zein Nahdi, mengatakan kepastian itu sesuai hasil penjaringan di tingkat kabupaten, yang mana partainya memastikan diri hanya fokus untuk meneruskan kepemimpinan bupati petahana. 

"Kami membuka penjaringan, bukan pendaftaran. DPC PPP Trenggalek  sudah jelas hanya kepada saudara Pak Arifin yang saat ini menjabat bupati. Ini yang akan saya pegang untuk segera saya buatkan rekom dan saya kirimkan ke DPP," kata Norman, saat menghadiri Rapat Pimpinan Cabang (Rapimcab) PPP Trenggalek, Selasa (10/3/2020). 

Sementara itu Ketua DPC PPP Trenggalek Tarkiyat, membenarkan statemen Sekretaris DPW PPP Jatim. Menurutnya meskipun dalam pemilu 2019 lalu hanya mendapatkan satu kursi di DPRD Trenggalek, pihaknya tetap percaya diri untuk memberikan dukungan dalam pilkada nanti. 

"Yang jelas PPP, cuma punya satu calon Pak Nur Arifin. Walau kami satu kursi di pemilu 2019 kami punya suara 18.700 menjadi bekal awal memberi dukungan penuh ke Pak Arifin untuk melanjutkan di periode berikutnya," ujarnya. 

Dalam rapimcab tersebut pihaknya juga melakukan konsolidasi dengan seluruh pengurus yang asa di tingkat cabang hingga jajaran paling bawah, guna menyolidkan dukungan kepada Arifin. 

Dikonfirmasi terpisah, calon petahana Mochammad Nur Arifin mengapresiasi komitmen PPP untuk memberikan dukungan kepada dirinya. Terlebih PPP saat ini satu garis koalisi dengan partainya PDIP. 

"Saya sekarang fokus ke bagaimana bekerja untuk Kabupaten Trenggalek. Baik hari ini maupun tahun ke depan.Tetapi yang penting, posisi PPP menjadi penting bagi saya untuk dorongan Trenggalek lebih baik," kata Arifin. 

Pihaknya menyebut posisi PPP yang berada dalam kabinet Indonesia Maju akan mampu memberikan peran dan dukungan dalam pembangunan Trenggalek. 

"Kenapa begitu, Trenggalek punya kader di kabinet yang selaku kepala Bappenas. Ini akan kita maksimalkan siraturahim dan konsolidasi koalisi ini," ujarnya. 

Sehingga sejumlah program prioritas pembangunan nasional di Trenggalek yang tertera Perpres 80, seperti pembangunan di selingkar wilis dan kawasan selatan Trenggalek bisa berjalan maksimal.

Buka Pendaftaran Kandidat Bupati, PKB Trenggalek Diserbu 9 Tokoh

Trenggalek - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Trenggalek akhirnya membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati untuk bertarung dalam Pilkada 2020. Pendaftaran ini merupakan yang palingaking akhir dibanding parpol lain. 

Sekretaris DPC PKB Trenggalek Samsul Anam, mengatakan pendaftaran kandidat kepala daerah tersebut akan dibuka selama sepekan atau hingga 16 Maret mendatang. Dalam penjaringan ini partai pemenang pemilu di Trenggalek ini menargetkan mendapat kandidat calon bupati dari kader internal maupun eksternal, sedangkan kursi wakil masih bisa dikomunikasikan dengan parpol lain melalui koalisi. 

"Kalau mungkin cocok, misalnya, kami ambil (calon) bupati, wakilnya dari partai lain. Kalau cocok berarti, ya, koalisi," kata Samsul Anam, Minggu (8/3/2020). 

Pihaknya mengaku, sesuai harapan dari warga nahdliyyin dan para tokoh NU, PKB mampu menenangkan kontestasi Pilkada 2020 September mendatang. 

"Harapan dari tokoh NU kami harus memenangkan pilkada tahun 2020 ini, bukan hanya sekedar wakil bupati tapi juga bupati atau utuh keduanya-duanya," kata Samsul Anam. 

Meskipun bisa memberangkatkan sendiri, namun PKB masih membuka ruang untuk berkoalisi dengan partai politik yang lain. Koalisi dinilai merupakan salah satu strategi untuk menjaga kepemimpinan kepala daerah yang dijagokan.  

"Perkembangan menunggu dinamika yang ada dan kami tetap menjalin sinergitas dengan partai-partai lain. Membangun kebersamaan adalah sebuah keniscayaan untuk tata kelola pemerintahan di Kabupaten Trenggalek," ujarnya. 

Sementara itu pada hari pertama pendaftaran, terdapat sembilan orang yang mengambil formulir pendaftaran, yakni mantan Kepala Dinas Pendidikan Trenggalek Kusprigianto, Ahmad Munib Huda (Gus Munib, Pondok Peta), Sukarodin, Syah Muhammad  Natanegara, Mohammad Hadi, Amin Tohari, Rohmad Syaifulloh, Zainal Fanani dan Muhadi. 

Tahap pendaftaran bakal calon kepala daerah ini akan berakhir 15 Maret. Selanjutnya PKB akan melakukan rapat pleno guna menggodok kandidat yang telah mendaftarkan diri.

"Tanggal 17 kami rapatkan pleno, kami juga melibatkan NU dan sentral di PKB, target kami tanggal 23 calon ini sudah sempurna dan direstui oleh dua lembaga yaitu 
NU maupun PKB," imbuhnya. 


Tatang, Bos Media Surabaya Segera Hadapi Tuntutan

Trenggalek - Kejaksaan Negeri Trenggalek mulai menyiapkan rencana penuntutan terhadap terdakwa Tatang Istiawan, bos media asal Surabaya yang terjerat kasus dugaan korupsi percetakan. 

Kasi Intel Kejari Trenggalek Basuki, mengatakan rangkaian persidangan dengan agenda pemeriksaan saksi telah selesai pada Senin lalu. Kini tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) tengah mempersiapkan diri untuk melakukan penuntutan. 

"Sekarang persiapan penyusunan rentut (rencana tuntutan). Untuk sidang tuntutan perkiraan akan dilakukan Jumat," kata Basuki, Rabu (12/2/2020). 

Basuki menambahkan, jika proses persidangan berjalan lancar maka terdakwa Tatang diperkirakan akan mendapatkan vonis majelis hakim pasa Maret mendatang. 

"Tinggal kita lihat nanti jalannya sidang seperti apa, karena setelah tuntutan terkadang tidak langsung putusan, terdakwa bisa saj melakukan pembelaan melalui replik, kemudian  nanti jaksa akan menjawab melalui duplik," jelasnya. 

Lanjut dia sidang terhadap terdakwa Tatang Istiawan sebelumnya dilaksanakan sepekan sekali, namun akhir-akhir ini dipercepat menjadi sepekan dua kali. 

Perkara dugaan korupsi percetakan PT Bangkit Grafika Sejahtera (BGS) milik Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Pemkab Trenggalek bermula, saat pemerintah mengucurkan anggaran penyertaan modal. 

Saat itu Tatang yang menjabat sebagai direktur utama PT BGS, mendapatkan mandat untuk membeli mesin percetakan. Namun dalam praktiknya, mesin yang dibeli ternyata bekas, sehingga tidak berfungsi maksimal dan merugikan negara miliaran rupiah.

Selain itu, terdakwa juga diketahui tidak menyetorkan modal awal ke perusahaan sebesar Rp 1,7 miliar sebagaimana tertuang dalam perjanjian pendirian PT BGS. 

Pelajar Trenggalek Coba Bunuh Diri Minum di Hutan Kota

Trenggalek - Seorang pelajar SMA di Trenggalek mencoba bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai di musala Hutan Kota (Huko) Gunung Jaas. 

Korban HS (18) ditemukan petugas penjaga hutan salam kondisi tergeletak lemas di musala dengan masih memakai seragam pramuka. Beruntung korban masih berhasil diselamatkan dan segera dilarikan ke RSUD dr Soedomo. 

Kasatreskrim Polres Trenggalek Iptu Bima Sakti, mengatakan sebelum ditemukan tergeletak, sejumlah saksi di lokasi kejadian, sejumlah saksi menyebut korban sempat berkomunikasi dengan beberapa orang yang ada di kawasan wisata tersebut. 

"Namun para saksi menyebutkan, korban ini saat datang di huko pandangannya seperti kosong," kata Bima, Jumat (7/2/2020). 

Lanjut dia, setelah beberapa saat berada di huko, korban terlihat masuk ke kamar mandi, selanjutnya menuju musala. Selang beberapa saat penjaga huko menemukan korban telah tergeletak lemas. 

"Dugaannya korban ini meminum cairan pembersih lantai yang ada di huko ini, karena saat ke sini kelihatannya tidak bawa," ujarnya. 

Petugas yang mengetahui kejadian itu langsung memberikan pertolongan dan melarikan korban ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis. 

"Saat ini korban sudah sadar dan mulai bisa diajak berkomunikasi, namun secara komunikasi, namun belum detail," imbuh Bima. 

Lebih lanjut kasatreskrim menduga korban nekat mencoba bunuh diri lantaran ada masalah pribadi. Sementara itu dari lokasi kejadian, polisi menemukan satu botol cairan pembersih lantai yang tersisa sepertiga bagian. 

Gegara Ular, Padamkan Listrik Beberapa Kecamatan di Trenggalek

Trenggalek - Seekor ular menyebabkan terjadinya ledakan pada jaringan listrik PLN di Trenggalek. Akibatnya sejumlah kecamatan mengalami pemadaman listrik.

Manajer PLN Trenggalek Zanuar mengatakan, peristiwa ledakan tersebut terjadi pukul 20.15 WIB pada kabel Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) Penyulang Gandusari yang berada di depan Gardu Induk PLN Jalan Brigjen Soetran Trenggalek. 

"Untuk penyebab ledakan di dekat gardu induk, berasal dari seekor ular yang menempel pada kabel SUTM sehingga terjadi korsleting," kata Zanuar, Rabu (8/1/2020). 

Menurutnya ular berukuran sedang itu merambat hingga ke atas jaringan kabel dan berpindah dari kabel satu ke kabel yang lain, saat menyentuh dua kabel secara bersamaan itulah terjadi korsleting yang menimbulkan suara ledakan. 

Saat itu juga jaringan Penyulang Gandusari yang menyuplai listrik ke beberapa kecamatan di Gandusari dan sekitarnya langsung padam. 

"Saat ini petugas sedang melakukan upaya normalisasi, sebentar lagi sudah menyala," ujarnya. 



Pohon Tumbang Tutup Jalan Nasional Trenggalek, Jaringan Listrik Terganggu

Trenggalek - Peristiwa pohon tumbang di ruas jalan nasional di Trenggalek kembali terjadi, akses utama Trenggalek-Pacitan sempat tersendat. 

Kapolsek Suruh, AKP I Wayan Sumantra, mengatakan peristiwa pohon tumbang tersebut terjadi di Desa/Kecamatan Suruh. Pohon sono yang berada di pekarangan warga tiba-tiba roboh dan menutup seluruh badan jalan serta menimpa jaringan kabel PLN.

"Kejadiannya tadi malam, saat kejadian itu kondisi cuaca sedang cerah atau tidak hujan. Pohon itu tiba-tiba roboh karena memang kondisi di bawah itu ternyata sudah lapuk," kata Wayan, Rabu (8/1/2020). 

Menurutnya pascatumbanhnya pohon tersebut tim gabungan BPBD, TNI, Polri dan masyarakat melakukan upaya pembersihan dengan memotong batang pohon dan menyingkirkan dari badan jalan. 

"Akses jalan sempat tertutup sekitar tiga jam, namun pukul 23.20 sudah berhasil dilalui dan kembali normal," ujarnya. 

Wayan memastikan peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban luka maupun jiwa.

Sementara itu, Manajer PLN Trenggalek, Zanuar, mengatakan dampak pohon tumbang di ruas jalan nasional tersebut sempat menganggu pasokan listrik terhadap ribuan pelanggan di Kecamatan Suruh dan Dongko. 

"Tim kami langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan normalisasi, sekitar jam setengah dua belas malam pasokan listrik sudah normal kembali," kata Zanuar. 

Pihaknya mengakui, potensi gangguan listrik akibat pohon tumbang cukup tinggi, terutama di kawasan pegunungan. Untuk meminimalisir kejadian serupa, pihaknya bekerjasama dengan instansi terkait mengimbau masyarakat yang pohonnya berada di dekat jaringan kabel listrik PLN untuk melakukan pemotongan lebih awal. 

"Saya di sini masih baru, tapi sudah sempat keliling di beberapa titik memang potensi pohon tumbang ini relatif tinggi. Selain mengimbau masyarakat kami juga melakukan kegiatan rutin pemeliharaan jaringan termasuk pengeprasan pohon yang di dekat kabel PLN," imbuhnya. 

Sebelumnya pohon tumbang di ruas jalan nasional juga sempat terjadi di Kecamatan Tugu dan menimpa seorang pengendara sepeda motor yang melintas. 

Jelang Pilkada, Bupati Trenggalek Mutasi Puluhan Pejabat


Trenggalek - Menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020, Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin melakukan mutasi puluhan pejabat. Perombakan ini merupakan kali terakhir sebelum masa cuti kampanye. 

Dalam mutasi kali ini terdapat 77 pejabat yang digeser, dengan rincian 3 pejabat tinggi pratama, 34 pejabat administrator dan 40 pejabat pengawas. Bupati berdalih pergeseran ini untuk mengisi sejumlah jabatan yang kosong sekaligus untuk penyegaran optimalisasi roda pemerintahan.  

"Ini mutasi terakhir (sebelum pilkada) kecuali mendapatkan izin tertulis dari Mendagri," kata Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, Selasa (7/1/2020) sore. 

Dalam mutasi ini terdapat tiga pejabat tinggi pratama yang dilantik, yakni Kepala Dinas Pekejaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Satpol PP Damkar dan Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan (Komindag).  

Arifin mengaku, khusus untuk pejabat tinggi pratama pihaknya telah membuat kontrak kerja khusus. Ia meminta pada tahun ini seluruh pekerjaan fisik pembangunan tuntas dilaksanakan sebelum bulan Desember.

"Salah satu satu kontrak kerja, Desember tidak boleh lagi ada pekerjaan fisik, silakan nanti publik menilai," ujarnya . 

Menurutnya apabila pejabat tersebut tidak mampu menjalankan sesuai komitmen dan waktu yang ditentukan, pihaknya akan memberikan perpanjangan enam bulan. Namun jika tetap tidak mampu, pihaknya mengancam akan melakukan pencopotan hingga diturunkan tingkat eselonnya. 

"Prioritas kinerjanya harus dijalankan tahun ini adalah lelang harus dijalankan sedini mungkin, minimalisir penyelewengan, 
memaksimalkan pengawasan 
Desember evaluasi dan menyiapkan dokumen lelang untuk tahun berikutnya," jelasnya. 

Arifin mengaku, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah raga merupakan salah satu institusi yang paling banyak dilakukan perombakan. Ia berharap dengan energi baru tersebut, kinerja pelayanan terhadap dunia pendidikan di Trenggalek menjadi lebih baik.

Namun di sisi lain, orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini kesulitan mendapatkan sosok pejabat yang dinilai kayak dan sesuai untuk menduduki jabatan kepala dinas pendidikan. Bahkan tiga pejabat yang memperoleh ranking terbaik dalam lelang jabatan tidak ada yang dipilih.

"Untuk kepala dinas pendidikan akan kami tunjuk plt. Yang ikut lelang saya melihat masih dibutuhkan di tempat yang lama. Kualifikasinya juga belum ketemu dengan yang kami inginkan," ujar Arifin.