Dinsos Trenggalek Tangani Pengidap Gangguan Jiwa Korban Pengeroyokan Isu Penculikan An

Trenggalek - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Trenggalek melakukan pendampingan terhadap seorang pengidap gangguan jiwa, yang menjadi korban pemukulan warga lantaran termakan kabar hoaks isu penculikan anak.

Kepala Dinsos P3A Trenggalek, Ratna Sulistyowati, saat ini korban Siti Nur Yatimah telah dipulangkan ke kampung halamannya di Dusun Baruklinting, Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan, Trenggalek, setelah semalam dijemput oleh perangkat desa dan keluarganya dari wilayah Wringinanom, Gresik. 

"Kami dari Dinas Sosial hari ini turun langsung melakukan penanganan serta pendampingan dari psikologisnya, serta memastikan bahwa yang bersangkutan diterima di lingkungannya. Selain itu beberapa instansi juga ikut membantu seperti dinas kesehatan dan juga kepolisian," kata Ratna Sulistyowati, Kamis (1/11/2018). 

Pihaknya mengakui, kondisi korban mengalami luka-luka akibat aksi pemukulan beberapa warga di wilayah Wringinanom semalam. Untuk memastikan kondisi luka tersebut tim medis Puskesmas Baruharjo juga turun langsung untuk melakukan proses pemeriksaan. 

"Dia tinggal sendiri di rumah tersebut dan sudah lama mengidap gangguan jiwa. Nah, rencananya warga juga akan melakukan kerja bakti untuk membersihkan rumah korban," ujar Ratna. 

Sementara itu Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo, mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan berbagi isu  gangguan keamanan maupun ketertiban masyarakat, termasuk isu penculikan anak. 

"Kami mohon apabila ada masyarakat yang mengetahui tindak pidana, apapun itu bentuknya untuk segera melaporkan ke kepolisian mulai dari BHKTM yang ada di desa atau ke polsek maupun polres. Jangan main hakim sendiri," kata Didit. 

Pihaknya mengakui akhir-akhir ini cukup marak isu terkait penculikan anak yang beredar melalui media sosial. "Untuk itu kami gencar melakukan patroli siber serta sambang langsung ke berbagai lapisan masyarakat untuk mensosialisasikan persoalan  hoaks dan gangguan kamtibmas lainnya," jelas Didit. 

Sebelumnya, korban Siti diamankan oleh warga di Desa Sembung, Kecamatan Wringinanom Gresik lantaran dicurigai sebagai pelaku penculikan anak. Saat itu ia sempat mendapat perlakuan kasar sehingga mengalami luka. Beruntung aparat kepolisian setempat langsung melakukan penanganan dan mengklarifikasi jika korban adalah pengidap gangguan jiwa. 




Pekerja Pembangunan Pasar Gandusari Tewas Tergencet Mesin Crane Paku Bumi

Trenggalek - Seorang pekerja pembangunan Pasar Gandusari kabupaten Trenggalek meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan kerja. Korban tergencet alat berat yang digunakan untuk menancapkan tiang paku bumi.

Kapolsek Gandusari, AKP Rohadi, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan korban diidentifikasi bernama Yoky Saputro (21) Dusun lestari,Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu, Kediri. Yang bersangkutan mengalami luka serius di bagian kepala. 

"Saat itu ada lima kru alat berat termasuk korban Yoky hendak menjalankan alat berat untuk pemasangan paku bumi. Pada pekerja hendak naik ke atas mesin, karena sebagai operator mesin berputar hingga korban terkena bodi alat berat itu tadi," Kata AKP Rohadi, Senin, 20/10/2018. 

Akibatnya hantaman mesin tersebut kepala korban mengami luka serius. Sejumlah rekan korban yang ada di lokasi kejadian langsung memberikan pertolongan dan dievakuasi ke IGD Puskesmas Gandusaru untuk mendapatkan perawatan dokter.

"Namun nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia sesaat setelah mendapatkan penanganan medis," ujarnya. 

Rohadi mengaku belum bisa memberikan keterangan banyak terkait perkara tersebut, karena saat ini masih dalam proses penyelidikan. Tim Inafis Polres Trenggalek juga telah diterjunkan langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi kejadian termasuk para rekan kerja korban. Terkait ada atau tidaknya kelalaian pihaknya masih belum berani menyimpulkan," imbuh Rohadi.

Untuk mengetahui penyebab tewasnya korban,saat ini jasad Yoki di bawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek guna dilakukan autopsi.
foto : Istimewa





: kecelakaan kerja Trenggalek, pembangunan pasar gandusari, berita trenggalek,

Ratusan Pedagang Mengais Sisa-sisa Kebakaran Pasar Pon Trenggalek

Trenggalek - Pascapenghentian penyidikan yang dilakukan Polres Trenggalek terhadap peristiwa kebakaran Pasar Pon dua bulan lalu, ratusan pedagang diperbolehkan memasuki area pasar untuk mengais barang-barang yang bisa terselamatkan. 

Dengan pengawalan petugas pasar, kepolisiaan, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Trenggalek para pedagang Pasar Pon membongk puing-puing kios dan lapak yang ludes terbakar pada 25 Agustus 2018 lalu. Proses pembukaan akses ini diberikan kepada masing-masing pemilik lapak dan kios. 

"Proses ini kami lakukan dengan ketat, mereka yang bisa masuk hanya pedagang dan karyawannya, mereka juga mendapatkan identitas atau kartu pengenal saat memasuki area pasar," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Perdagangan (Komindag) Trenggalek, Siswanto, Senin (29/10/2018) di Pasar Pon. 

Pelaksanaan pencarian sisa barang-barang pedagang tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Para pedagang dipersilahkan untuk membawa barang miliknya yang dinilai masih bermanfaat. 

"Berlakunya mulai hari ini sampai Rabu mendatang, setelah itu Dinas Komindag akan melakukan pembersihan sisa-sisa kebakaran. Ini kami lakukan setelah Polisi memastikan bahwa kebakaran bukan dari unsu kesengajaan, tapi korsleting listrik," ujarnya. 

Sementara itu dari pantauan detikcom, beberapa pedagang masih menemukan sisa-sisa dagangan yang tidak terbakar. Seperti yang terjadi di lapak milik Alfiah warga Lingkungan Pucung, Kelurahan Tamanan., di sembilan lapak miliknya ia masih menemukan beberapa benda yang tidak sempat terbakar, seperti dagangan sabun cuci, rokok serta benda-benda berbahan besi. 

"Itu ada ketumbar, kopi, sabun, untuk pompa air, kompor barangnya masih ada tapi sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi, mungkin nanti dirongsokkan saja. Kalau melihat ini saya jadi ingat kejadian (kebakaran) itu, habis semua di situ kios bahan kue habis," imbuhnya sambil meneteskan air mata. 

Alfiah menambahkan, sejumlah anak buahnya juga mencari uang tunai Rp20 juta yang tersimpan di dalam lapak. Namun pihaknya mengaku pasrah apabila uang tersebut hilang atau hangus terbakar. 

"Dari sembilan kios ini kerugiannya kalau Rp500 juta. Saat ini saya sewa kios di Gotong Royong," jelasnya. 

Para pedagang lain juga melakukan pembongkaran sisa-sisa material pasar yang terbakar, mereka menemukan sejumlah benda yang masih bisa dimanfaatkan, mulai dari piring, gelas, timbangan dan beberapa barang lainnya. 

Setiap keluarnya barang dari dalam pasar dilakukan pendataan oleh petugas pasar, proses ini dilakukan untuk mencegah aksi pencurian maupun penyalahgunaan dari orang yang tidak bertanggung jawab. 

Sebelumnya, Polres Trenggalek memastikan kasus kebakaran Pasar Pon terjadi akibat korlseting arus listrik. Kepastian itu didapatkan setelah dilakukan uji laboratorium forensik serta pemeriksaan para saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara. 






Ditinggal Antar Pengantin Rumah Terbakar

Trenggalek - Sebuah rumah di Kecamatan Durenan, Trenggalek ludes terbakar. Kejadian berlangsung saat ditinggal oleh pemilik rumah mengantarkan pengantin bersama para tetangganya.

Kapolsek Durenan, AKP Mohammad Solichin, mengatakan kebakaran menimpa rumah milik Nurhadi, warga Dusun Guyang Hajah, Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Trenggalek. Akibatnya sebagian rumah hangus terbakar. 

"Kejadian pertama kali diketahui oleh tiga orang saksi yang saat itu sedang bekerja di depan rumah korban, kala itu mereka sedang membeli makan, nah setelah itu rumah korban diketahui keluar asap," kata Solichin, Senin (29/10/2018). 

Mengetahui kejadian tersebut saksi langsung berteriak minta tolong kepada warga yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk membantu proses pemadaman. Sementara itu tidak berselang lama dua unit mobil pemadam kebakaran datang di lokasi kejadian. 

"Pada saat kejadian pemilik rumah sedang mengantarkan pengantin bersama warga lain," ujarnya. 

Akibat kebakaran tersebut sebagian besar sudut ruangan rumah hangus terbakar. Kerugian dari peristiwa tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. 

Sementara itu dari hasil penyelidikan serta olah tempat kejadian perkara, kebakaran diduga dipicu oleh korsleting arus listrik pada stop kontak bercabang model T, yang digunakan untuk TV, penanak nasi dan boster. 

Foto : istimewa

Google Latih Jurnalis Tulungagung Analisa Data Digital

Tulungagung - Raksasa internet Google memberikan pelatihan  analisa  data  digital kepada  puluhan  jurnalis  di Tulungagung  dan  sekitarnya. Ini dilakukan untuk menunjang kinerja para pemburu berita dalam memverifikasi informasi.

Salah seorang trainer Google News Initiative, Ika Ningtyas, mengatakan pelatihan yang dilakukan secara bergilir di seluruh wilayah Indonesia ini ditargetkan akan mentransfer ilmu analisa data digital kepada 1.000 jurnalis dari berbagai media dan organisasi. 

"Kebetulan untuk yang Tulungagung ini adalah angkatan ke-25, target kami di tahun 2018 ada 1.000 jurnalis. Ini adalah program kerjasama antara Google, AJI dan Internews," kata Ika, Minggu (28/10/2018) di Hotel Istana Tulungagung. 

Dijelaskan, dalam pelatikan ini para awak media diajarkan dalam berbagai macam 'tool' yang dimiliki oleh Google maupun penyedia aplikasi lainnya untuk memverifikasi informasi yang muncul melalui media sosial maupun sejumlah platform media daring lainnya. 

"Skil yang mereka dapatkan bukan metode verifikasi konvensional, tapi menggunakan sejumlah tool, yang mana alat ini sangat membantu, karena perkembangan informasi sangat cepat terutama melalui media sosial," ujarnya. 

Salah satu contohnya adalah cara melacak kebenaran suatu informasi berupa foto yang beredar melalui medsos maupun media jejaring. Dengan pengujian menggunakan berbagai aplikasi maka proses verifikasi akan lebih mudah dan akurat. Selain itu juga diajarkan cara melakukan analisa informasi berbasis video. 

"Kemudian yang kedua juga kami ajarkan terkait digital hygiene, artinya membekali jurnalis bagaimana mengamankan diri dan datanya di internet. Karena ancaman netizen kepada jurnalis tidak hanya secara fisik tapi juga secara online," jelas Ika. 

Pengamanan data sangat diperlukan karena, data digital para jurnalis yang tidak aman maka rawan disalahgunakan oleh orang lain, mulai peretasan, persekusi maupun berbagai ancaman lainnya. Hal ini rentan terjadi bagi para jurnalis yang bekerja untuk liputan investigasi. 

Analisa digital tersebut merupakan pelengkap untuk menunjang kinerja para jurnalis dengan digabung menggunakan metode konvensional, seperti wawancara langsung, cek lokasi kejadian maupun berdasarkan dokumen. 

"Akan tetapi memang untuk diera yang semakin canggih ini beberapa metode konvensional itu terkadang belum cukup untuk mengungkap fakta sebenarnya, sehingga dibutuhkan analisa digital," imbuhnya. 

Bahkan beberapa media besar juga sempat termakan kabar hoaks yang beredar melalui media sosial dan dijadikan sebuah berita. Kondisi tersebut dinilai sangat fatal karena dapat menyesatkan masyarakat. 

Trainer Google News Initiative ini mengaku, Penyelenggaraan pelatihan untuk jurnalis ini sengaja dilakukan di tahun 2018, karena Indonesia memasuki tahun politik mulai dari Pilkada, Pemilu Legislatif hingga pemilihan Presiden. 

"Ini penting, karena berkaca di tahun 2014, ternyata hoaks itu menjadi salah satu cara untuk melakukan pencitraan dan menjatuhkan lawan politik, inilah tugas media untuk memverifikasi itu," kata Ika Ningtyas. 

Menurutnya, dari analisa berbagai sumber angka hoaks yang tersebar melalui internet akan mengalami peningkatan atau berkorelasi dengan semakin dekatnya tahun politik.