WARGA REBUTAN TUMPENG AGUNG ULANG TAHUN TRENGGALEK

Trenggalek 31/8 - Ratusan warga yang Trenggalek. Jawa Timur, Sabtu saling berebut tumpeng raksasa yang disajikan pemerintah setempat dalam rangkaian prosesi hari jadi yang ke-819.

Tumpeng setinggi dua meter yang dilengkapi aneka sayur mayur serta ayam panggang tersebut langsung diserbu masyarakat usai dikirab dan didoakan pemuka agama. Akibat aksi tersebut beberapa petugas pembawa tumpeng terjatuh dan terinjak-injak.

"Sakit sekali rasanya, kaki saya ini tadi terkilir setelah terinjak-injak dan tertimpa bambu penyangga tumpeng, untung tidak patah," kata salah satu petugas pembawa tumpeng, Suharno.

Warga Lingkungan Klampisan, Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek ini terpaksa dievakuasi oleh panitia, namun sayang ia tidak segera mendapat perawatan medis, karena mobil ambulan yang disiapkan dilokasi acara telah kembali ke rumah sakit.

Sementara itu, sejumlah pejabat termasuk Bupati Trenggalek dan wakilnya juga nyaris terjatuh akibat berdesakan dengan warga, sesaat setelah melakukan pemotongan tumpeng.

"Masyarakat memang sangat antusias, bahkan tadi ada yang tidak sabar. Sebagian dari mereka memang ada yang meyakini, tumpeng tersebut membawa berkah, sehingga nekat untuk mendapatkannya," kata Bupati Trenggalek, Mulyadi Wr.

Menurutnya, tradisi "tumpengan" tersebut telah dilakukan sejak lama dalam rangkaian hari jadi. Kata dia, sajian tersebut merupakan lambang dari kemakmuran dan kesejahteraan Kabupaten Trenggalek.

Dari pantauan koresponden di Trenggalek, prosesi hari jadi yang ke-819 tersebut berlangsung meriah, ribuan masyarakat berbondong-bondong untuk menyaksikan acara tahunan tersebut.

Dimulai prosesi kirab (arak-arakan) pusaka, tumpeng agung, serta air suci dari tujuh mata air dengan mengelilingi Alun-alun Trenggalek.

Acara dilanjutkan dengan penyerahan pusaka kepada Bupati Trenggalek. Rangkaian puncak hari jadi itu juga menampilkan sejumlah tari-tarian tradisional.

Dengan menggunakan Bahasa Jawa, prosesi dilanjutkan dengan pembacaan sejarah singkat keberadaan Kabupaten Trenggalek

"Bumi Trenggalek ini sebetulnya sudah dihuni oleh manusia sejak jaman prasejarah, namun untuk sejarah tertulis dapat diketahui dari ditemukannya prasasti Kamulan," kata Mulyadi.

Dari tulisan yang tercantum di prasasati itulah yang kemudian oleh ahli sejarah dijadikan sebagai Hari Jadi Kabupaten Trenggalek. Dijelaskan, pemerintahan sempat mengalami perubahan berkali-kali.

"Dulu ada yang pernah menjadi bagian dari Tulungagung, Pacitan maupun Ponorogo. Kemudian Trenggalek mendapatkan status menjadi Kabupaten Trenggalek dengan wilayah seperti sekarang ini pada tahun 1950," ujarnya.

Bupati berharap, dengan bertambahnya usia, kota yang terkenal sebagai penghasil ikan laut ini semakin maju dam berkembang.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

KPU TRENGGALEK TOLAK USULAN PERCEPAT REKAPITULASI PPS

Trenggalek, 29/8 - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek, Jawa Timur menolak permintaan sejumlah panitia pemungutan suara (PPS) untuk mempercepat rekapitulasi di tingkat desa.

"Jadi tadi memang ada beberapa petugas kami usul demikian, usulan ini muncul karena proses penghitungan di masing-masing TPS berjalan lebih cepat," kata Ketua KPU Trenggalek, Patna Sunu, Kamis.

Menurutnya penolakan itu dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi fisik petugas serta kondisi hari yang mulai gelap. Sehingga apabila dipaksakan akan berpotensi menimbulkan kesalahan.

"Maka dari itu kami meminta proses rekapitulasi di tingkat PPS dilaksanakan serentak besok. Dengan kondisi badan segar dan suasana juga terang, sehingga hasil kerja bisa maksimal," ujarnya.

Sementara itu, dari pantauan KPU Trenggalek, pelaksanaan pemilihan gubernur kali ini berjalan lancar, meskipun sempat terjadi kekeliruan surat suara di Desa Malasan Kecamatan Durenan.

"Untuk yang di Malasan tadi itu problemnya adalah jumlah logistik yang dimasukkan ke dalam kotak itu tidak sesuai dengan jumlah DPT disetiap TPS," imbuh Sunu.

Kesalahan itu muncul karena pihak PPK salah dalam melaporkan kebutuhan logistik ke KPU provinsi. Nomor TPS yang seharusnya dilaporkan tertukar dengan nomor urut. Sehingga proses proses memasukkan logistik di Kabupaten juga mengalami kekeliruan.

"Sebetulnya kalau dilihat dari jumlah surat suara satu desa, sudah sesuai dengan DPT, namun dimasing-masing TPS ada yang kurang juga ada yang lebih. Tapi persoalan ini langsung kami atasi dengan menutup kekurangan surat suara dari TPS yang kelebihan," katanya.

Sementara itu dari pantauan koresponden di Trenggalek, hingga malam ini KPU setempat masih melakukan rekapitulasi sementara yang didasarkan dari laporan masing-masing PPK.

"Yang KPU lakukan saat ini adalah mengumpulkan hasil dari penghitungan di TPS berdasarkan formulir C, itulah yang kemudian oleh PPK direkap menggunakan aplikasi dari KPU provinsi dan kemudian dilaporkan ke kami," imbuh ketua KPU Trenggalek.

Dari rekapitulasi sementara tersebut pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf unggul dengan perolehan 82.410, sementara itu posisi dibawahnya diduduki pasangan Khofifah-Herman dengan dukungan 68.333, posisi ketiga dipegang pasangan Bambang-Said dengan 22.530 suara dan posisi terakhir adalah Eggi-Sihat dengan memperoleh 5.045 dukungan.

"Karsa unggul di 11 kecamatan, sedangkan Khofifah kelihatannya unggul di tiga kecamatan, yakni Durenan, Watulimo dan Munjungan. Tapi ini sifatnya sementara, ada beberapa desa yang belum laporan," paparnya.

Sunu menegaskan, hasil pasti rekapitulasi Pemilukada Jatim di tingkat Kabupaten Trenggalek harus menunggu rekapitulasi manual dan ditentukan melalui rapat pleno.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

SELAMAT MEMILIH DULUR

SELAMAT MEMILIH DULUR

Trenggalek, 29/8 - Hari ini ratusan ribu masyarakat Trenggalek bakal menggunakan hak suaranya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.

Ada 1500 lokasi tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Ribuan TPS tersebut tersebar di 157 desa dan kelurahan di Kabupaten Trenggalek.

Nah, kira-kira netter siap nyoblos gak ? Sudah tahu calon gubernur dan wakilnya belum ? Jangan sampai tidak tahu tentang profil serta sepak terjang calon yang akan dipilih.

Sesuai dengan keputusan KPU, ada empat pasangan calon yang hari ini berkompetisi untuk memperebutkan kursi gubernur dan wakil gubernur. Pasangan nomor urut satu adalah Soekarwo-Saifullaf Yusuf (KarSa), calon petahana ini diusung oleh mayoritas partai di Jatim. Soekarwo adalah mantan birokrat yang pada akhir jabatannya menduduku posisi sekretaris daerah provinsi, sedangkan Gus Ipul adalah mantan menteri sekaligus pengurus pusat PB NU.

Pasangan nomor dua adalah, Eggi Sudjana - M Sihat. ini adalah satu-satunya kandidat yang berangkat dari jalur perseorangan (independen). Eggi Sujana berlatar belakang sebagi pangacara/advokat.

Sedangkan pasangan nomor urut tiga adalah Bambang DH - Said. Calon yang diusung PDI perjuangan ini merupakan paduan politikus murni. Bambang DH sendiri telah dua periode menduduki posisi Walikota Surabaya. Bukan hanya itu, jabatan terakhir yang ia emban yakni menjadi pimpinan daerah di Kota Surabaya, namun posisinya sebagai Wakil Walikota. Sementara itu Said merupakan tokoh Madura yang sukses menjadi anggota DPR-RI dari PDI P.

Pasangan nomor empat adalah Khofifah Indar Parawansa - Herman Sumawiredja (Berkah), kandidat ini sempat dinyatakan tidak memenuhi syarat oleh KPU Jatim karena dukungan parpol pengusungnya kurang, namun akhirnya DKPP menganulir putusan tersebut.

Calon yang diusung PKB dan beberapa partai non-parlemen ini diprediksi bakal menjadi saingan berat KarSa, seperti yang terjadi lima tahun lalu.

Khififah sendiri merupakan Ketua Umum Muslimat NU, ia juga mantan politikus PKB dan mantan menteri peranan wanita. Sedangkan Herman adalah mantan Kapolda Jatim pada saat pemilihan gubernur yang lalu.

Bagaimana sudah siap nyoblos ? Selamat mencoblos!.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

PEMKAB GELONTORKAN RATUSAN JUTA DANA HIBAH UNTUK KESENIAN DAN OLAHRAGA

PEMKAB GELONTORKAN RATUSAN JUTA DANA HIBAH UNTUK KESENIAN DAN OLAHRAGA

Trenggalek, 28/8 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur menggelontorkan dana hibah ratusan juta rupiah ke 104 pelaku seni serta olahragawan lokal.

Bupati Trenggalek, Mulyadi Wr, Rabu mengatakan, bantuan dana tersebut sebesar Rp383 juta, dengan rincian Rp273,5 juta untuk 65 pelaku dan pegiat kesenian tradisional serta Rp109,5 juta dialokasikan untuk 39 atlet maupun organisasi olahraga.

"Ini adalah bagian dari perhatian pemerintah terhadap perkembangan seni dan olahraga di Trenggalek, semoga menjadi penyemangat sekaligus bisa dimanfaatkan untuk melengkapi sarana dan prasarana yang belum ada," katanya.

Menurutnya, keberadaan kesenian serta olahraga di wilayahnya masih perlu mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah. Kata dia, tanpa campur tangan pihak ketiga keduanya sulit untuk berkembang.

Dijelaskan, sebuah daerah akan lebih dikenal apabila kesenian tradisional dan olahraganya mengalami perkembangan. Sehingga bisa menjadi identitas daerah.

Mulyadi menambahkan, kucuran anggaran hibah yang disalurkan melalui Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra) Sekretaris Daerah Trenggalek ini telah melalui proses penyaringan ketat serta sesuai dengan asas keadilan, kepatutaan, rasionalitas dan manfaat.

"Kami tidak asal memberi, karena harapannya organisasi maupun orang yang mendapatkan bantuan benar-benar memiliki kepedulian dan semangat untuk mengembangkan olagraga maupun seni yang dibidangi," ujarnya.

Bupati juga mengingatkan kepada ketua dan sekretaris organisasi penerima dana hibah tersebut untuk mengawal penggunaannya agar sesuai dengan rencana program yang ada serta dimanfaatkan untuk kepentingan olahraga maupun kesenian.

Lebih lanjut orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini menjelaskan, tujuan lain dari program tersebut yakni untuk memperkuat dan meningkatkan kiprah organisasi tersebut di masyarakat sehingga mampu untuk menangkal atau mereduksi pengaruh negatif masuknya dari budaya asing.

"Perkembangan teknologi yang begitu pesat saat ini membawa dampak baik sekaligus dampak buruk. Kegiatan seni dan olahraga inilah salah satu cara untuk memfilter dampak negatifnya," papar Mulyadi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

TPP GURU TRENGGALEK CAIR Rp47,2 M

TPP GURU TRENGGALEK CAIR Rp47,2 M

Trenggalek, 28/8 - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mencairkan tunjangan profesi pendidik (TPP) semester pertama 2013 sebesar Rp47,2 miliar, setelah tersendat selama enam bulan terakhir.

Kepala Disdikbud Kabupaten Trenggalek, Kusprigianto, Rabu mengatakan tunjangan untuk guru bersertifikasi tersebut rencananya bakal ditransfer ke rekening masing-masing guru penerima pada pekan ini.

"Kami sudah ajukan pencairannya ke BPKAD (badan pengelola keuangan dan aset daerah), Insya Allah dalam minggu ini pihak BPKAD akan menghubungi Bank Jatim, nanti Bank Jatim akan mentransfer uang tersebut ke bank yang menjadi mitra, dan diteruskan ke rekening masing-masing guru," katanya.

Dijelaskan, pencairan anggaran miliaran rupiah itu dilakukan dua tahap, untuk tahap pertama, yang dilaksanakan pekan ini merupakan alokasi TTP periode April, Mei dan Juni. Sedangkan pekan berikutnya merupakan alokasi tribulan pertama (Januari-Maret).

"Jadi tunjangan selama enam bulan itu akan cair semuanya, para guru juga perlu khawatir, seluruhnya akan di transfer langsung ke rekening, sehingga tidak ada pemotongan," tegasnya.

Kusprigianto menambahkan, keterlambatan pencairan TPP pada semester pertama tahun ini bukan merupakan kesalahan Dinas Pendidikan Trenggalek. Hal itu terjadi karena masih menunggu terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 41 ke 101 .

Sehingga dana yang dialokasikan untuk 3.707 guru bersertifikasi di Trenggalek itu masih berada di pemerintah pusat dan belum ditransfer ke kas daerah.

"Ini sekaligus membantah terhadap tudingan yang mengatakan dana tersebut sengaja ditahan di kas daerah, mau ditahan dari mana kalau uangnya saja belum ada," kata Pria yang akrab disapa Kuspri ini.

Ia berharap, kucuran anggaran Rp47,2 M tersebut menjadi penyemangat baru dan membawa dampak baik terhadap kualitas pendidik di Trenggalek dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.

Sesuai data di Disdikbud Kabupaten Trenggalek, jumlah penerima tunjangan profesi pendidik sebanyak 3.707, terdiri dari 173 guru TK, 2.371 guru SD, 698 guru SMP, 276 guru SMA, 182 guru SMA serta tujuh pengawas sekolah.

Powered by Telkomsel BlackBerry®








PKPI TRENGGALEK SIAP HADAPI GUGATAN PUGUH PURNOMO

PKPI TRENGGALEK SIAP HADAPI GUGATAN PUGUH PURNOMO

Trenggalek, 28/8 - Dewan Pengurus Kabupaten (DPK) Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Trenggalek, Jawa Timur menyatakan siap menghadapi gugatan mantan kadernya yang tidak terima di ajukan pergantian antar waktu (PAW).

Ketua PKPI Trenggalek, Haris Yahdiman, Selasa mengatakan, gugatan yang diajukan anggota DPRD setempat, Puguh Purnomo dinilai tidak mendasar dan terkesan konyol.

"Apanya yang mau digugat, kalau yang bersangkutan saat ini nyata-nyata sudah menyeberang ke partai lain dengan menjadi calon legislatif Partai Hanura," katanya.

Menurutnya, sesuai dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK), anggota dewan yang pindah partai dan tidak perlu mengundurkan diri kedudukannya di DPRD hanya berlaku bagi partai non-peserta Pemilu 2014.

"Sedangkan PKPI adalah peserta pemilu tahun depan, maka secara otomatis apabila pindah partai harus dilakukan proses PAW, kalau tidak, justru kami yang salah," imbuhnya.

Haris balik menyerang, apabila Puguh Purnomo enggan dilakukan proses pergantian, pencalegkan yang bersangkutan di Partai Hanura terancam gagal. Terlebih sampai saat ini belum mengantongi surat pemberhentian dari PKPI.

Lanjut dia, pendaftaran gugatan ke Pengadilan Negeri Trenggalek juga dinilai tidak memiliki dasar yang kuat, mengingat proses PAW yang diajukan belum mendapat persetujuan dari Gubernur Jawa Timur.

"Ini masih proses dan belum ada keputusan dari gubernur, apanya yang mau digugat. Kecuali kalau keputusan PAW sudah turun, itu baru ada relefansinya," ujarnya.

Namun demikian, sebagai institusi partai, pihaknya mengaku siap untuk melayani gugatan yang diajukan Puguh Purnomo. Ia yakin rencana PAW tersebut tidak akan dibatalkan oleh pengadilan.

Sebelumnya, Puguh Purnomo anggota DPRD Trenggalek yang juga mantan ketua DPK PKPI Kabupaten Trenggalek menggugat partainya ke pengadilan.

Gugatan itu dilayangkan terkait rencana PAW terhadap dirinya yang kini maju sebagai caleg Partai Hanura. Puguh menilai, mekanisme PAW tersebut terdapat beberapa prosedur yang salah.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

PEMKAB TRENGGALEK SUKSES GELAR FESTIVAL TURONGGO YAKSO

PEMKAB TRENGGALEK SUKSES GELAR FESTIVAL TURONGGO YAKSO

Trenggalek, 27/8 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur sukses menggelar festival kesenian jaranan asli daerahnya "Turonggo Yakso".

Kabag Humas dan Protokol Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto, Selasa mengatakan, perlombaan yang digelar selama empat hari berturut-turut tersebut mendapatkan respon yang dari masyarakat. Terbukti dari membeludaknya jumlah penonton saat acara berlangsung.

"Festival Turonggo Yakso ini adalah even tahunan yang kami gelar untuk memperingati Hari Jadi Kabupaten Trenggalek. Selain itu agenda ini juga sebagai upaya untuk melestarilkan budaya lokal," katanya.

Acara yang digelar malam hari itu diikuti oleh puluhan seniman yang tergabung dalam sanggar dan perkumpulan Turonggo Yakso di seluruh Kabupaten Trenggalek. Dijelaskan tari Turonggo Yakso dalam penampilannya digambarkan sebagai sosok berbadan kuda namun berkepala raksasa.

"Kesenian ini cukup menarik saat disuguhkan di atas panggung, terlebih saat ini ada beberapa variasi yang dilakukan, sehingga semakin mempercantik penampilan," ujar Yuli.

Mantan ajudan bupati ini menambahkan, selain jaranan Turonngo Yakso, festival yang digelar di alun-alun kota tersebut juga menampilkan kesenian jaran konvensional. Dari rangkaian perlombaan itu, panitia memilih lima peserta yang menjadi penampil terbaik kategori Turonggo yakso dan tiga penampil terbaik Non-turonggo Yakso.

"Mereka mendapatkan piala sekaligus uang pembinaan. Semoga ini menjadi penyemangat untuk terus melestarikan budaya lokal Trenggalek," ujar Yuli Priyanto.

Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mulyadi Wr berkomitmen untuk terus menggelar acara serupa pada tahun-tahun mendatang. Karena hanya dengan cara itulah para seniman merasa lebih dihargai dan mendapatkan perhatian dari pemerintah.

"Upaya pelestarian dan pengembangan Seni Budaya Kabupaten Trenggalek dapat menumbuh kembangkan Pencitraan Karakter bangsa yang Ramah, berbudaya, bermartabat dan menjunjung tinggi derajat kemanusiaan," katanya.

Pihaknya berharap pagelaran kesenian Turonggo Yakso tersebut terus mengalami perkembangan. Sehingga kedepan bisa menjadi salah satu aset wisata budaya, seperti layaknya even tahunan yang digelar di beberapa daerah.

Powered by Telkomsel BlackBerry®

MASUK MASA TENANG SEJUMLAH ATRIBUT KAMPANYE MASIH TERPASANG

Trenggalek, 26/8 - Memasuki hari tenang dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) Jawa Timur, sejumlah atribut kampanye masih banyak ditemukan di ruas-ruas jalan protokol Trenggalek.

Koresponden di Trenggalek melaporkan, di Jalan raya Trenggalek-Tulungagung tepatnya di depan pemakaman Ngetal masih tampak terpasang spanduk pasangan cagub Bambang Dwi Hartono. Masih dijalur yang sama, terdapat tanda gambar cagub nomor tiga yang digabung denga foto calon legislatif PDI Perjuangan.

Sementara itu sejumlah tanda gambar pasangan Khofifah-Herman juga tampak masih mentereng di depan SMK Negeri I Pogalan, SD Negeri Karangsoko serta beberapa titik di jalan menuju Kecamatan Trenggalek. Sedangkan tanda gambar pasangan petahana, Soekarwo-Saifullah Yusuf dapat dengan mudah dijumpai di sepanjang jalan Soekarno-Hatta, Panglima Sudirman maupun Trenggalek-Ponorogo. Poster berukuran kecil tersebut terpasang di pohon perindang jalan.

Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Trenggalek, Andi Sofyan mengatakan, memasuki hari tenang seluruh atribut kampanye masing-masing pasangan calon harus diturunkan. Hal tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undanagan yang berlaku.

"Seharusnya masing-masing tim sukses pasangan calon itu memiliki kesadaran dan melepas sendiri atribut kampanye yang masih dipasang, seligus ini juga menjadi pendidikan politik yang baik untuk masyarakat," katanya.

Namun demikian apabila tidak juga diturunkan, maka tim gabungan Pawaslu Trenggalek, KPU serta Satpol PP bakal melakukan penertiban. Pihaknya mengaku telah menginstruksikan ke masing-masing panwaslu di tingkat kecamatan untuk melakukan penertiban.

"Sudah, kami sudah instruksikan, sehingga proses pembersihan tanda gambar ini akan dilaksanakan oleh masing-masing petugas gabungan di tingkat kecamatan," ujar Andi.
Mantan wartawan media mingguan ini mengaku tidak akan mentolelir adanya tanda gambar yang masih terpasang di sejumlah lokasi.

Dijelaskan, penertiban oleh petugas merupakan langkah terakhir apabila tidak ada itikat baik dari masing-masing TS pasangan calon untuk menurunkan secara mandiri.

Disisi lain, anggota Panwaslu Kecamatan Trenggalek, Khoirul Bahri mengakui adanya atribut gambar pasangan cagub yang masih terpasang. Hanya saja pihaknya belum berencana melakukan penertiban.

"Karena saat ini kami masih disibukkan dengan proses distribusi logistik Pemilukada, kami terpaksa masih
belum lakukan itu (penertiban)," ujarnya.

Khoirul memprediksi, razia tanda gambar pasangan calon baru bisa dilakukan Rabu lusa (28 Agustus) atau sehari menjelang hari H pencoblosan.
 
Powered by Telkomsel BlackBerry®









KPU TRENGGALEK DISTRIBUSI LOGISTIK PILGUB DALAM SATU HARI

     Trenggalek, 26/8 - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menargetkan proses distribusi seluruh logistik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim ke tingkat kecamatan rampung dalam satu hari.

     Komisioner KPU Trenggalek Budi Mukaryanto, Senin mengatakan pengiriman surat suara serta beberapa kebutuhan pencoblosan tersebut dimulai sekitar pukul 9.00 WIB dengan mengerahkan enam armada truk.

     "Untuk gelombang pertama tadi kami dahulukan untuk daerah-daerah pengunungan, seperti Munjungan, Panggul, Dongko, Bendungan, Pule serta Watulimo. Selanjutnya setelah daerah itu baru untuk wilayah datar seperti Trenggalek dan sekitarnya," katanya.

     Menurutnya, sesuai jadwal yang telah ditetapkan, pengiriman logistik pemilukada dari KPU ke penitia pemilihan kecamatan (PPK) mendapatkan alokasi waktu selama dua hari, yakni tanggal 26-27 Agustus. Namun dengan mempertimbangkan efisiensi waktu, proses itu akan selesai dalam satu hari.

     "Kalau bisa selesai dalam sehari, maka kami akan memiliki waktu yang agak longgar, sehingga apabila muncul persoalan bisa kami selesaikan lebih cepat dan mudah," ujarnya.

     Lanjut Budi, proses pendistribusian 1500 kotak logistik tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari kepolisian, mulai dari gudang KPU hingga lokasi penyimpanan di tingkat kecamatan.

     Dijelaskan, setelah terdistribusikan di tingkat kecamatan, seluruh logistik bakal dikirimkan lagi ke tingkat panitia pemungutan suara (PPS) di masing-masing desa pada tangal 27-28 Agustus.

     "Sedangkan untuk distribusi ke TPS ada dua alternatif, kalau lokasinya cukup mudah dijangkau maka pengirimannya dilakukan pada hari H pencoblosan atau Kamis pagi, sedangkan apabila lokasi PPS ke TPS itu jauh bisa dilakukan pada tanggal 28 Agustus," katanya.

     Disinggung mengenai hasil penghitungan dan pemilahan surat suara, Budi mengaku pihaknya menemukan 205 surat suara yang rusak dan tidak dapat dipakai. Namun dari sisi jumlah keseluruhan ia yakin tidak mengalami kekurangan.

     "Pada awal penghitungan itu kami sempat khawatir, karena dalam satu boks surat suara itu ada yang jumlahnya kurang, padahal apabila harus menambah surat suara, percetakanya cukup jauh, di Bandung, Jawa Barat," imbuhnya.

     Namun setelah dihitung total terdapat beberapa boks surat suara yang isinya berlebih, sehingga KPU bisa menutupi kekurangan itu dengan diambilkan surat suara yang mengalami kelebihan.

     "Alhamdulillah persoalan itu bisa teratasi, walaupun ada beberapa TPS yang jumlah surat cadangannya tidak sampai 2,5 persen, kami berharap tidak ada masalah lain yang bisa mengganggu ketersediaan logistik tersebut," katanya.

     Budi Mukaryanto menambahkan, terkait nama pasangan calon gubernur nomor 4, Khofifah-Herman yang belum tercantum calam formulir C1, pihaknya telah menerima ribuan stiker yang bertuliskan nama pasangan tersebut KPU Jatim untuk ditempelkan pada formulir yang kosong.

     "Tapi penempelannya kami serahkan ke masing-masing TPS, karena kalau kami yang menempelkan waktunya tidak mencukupi. Biar nanti saja pada saat hari H ditempelkan panitia," katanya.

     Disisi lain komisioner KPU Trenggalek ini mengaku, pihaknya tidak terpaksa tidak memasukkan ribuan amplop surat suara dalam kotak logistik karena terlambat datang.

     "Setelah kami melakukan penyegelan kotak logistik itu, amplop baru datang, sehingga kami tidak bisa memasukkan, mamun kami taruh diluar dan dikirim bersamaan logistik yang lain," pungkasnya.