Danrem 071/DSJ Gelar Ngetrail Bareng Sambil Berbagi di Trenggalek


Trenggalek - Komandan Korem 081/DSJ memiliki cara yang unik untuk memaksimalkan kinerja jajarannya. Salah satunya dengan "ngetrail bareng" di beberapa wilayah kerjanya. 

Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Deni Rejeki, mengatakan kegiatan ngetrail bareng menjadi salah satu bentuk komunikasi dengan para dandim maupun danramil. Selain itu pihaknya juga sekaligus menyalurkan hobi sambil menikmati alam. 

"Seperti hari ini kami hadir bersama sembilan dandim di wilayah kerja Korem 081/DSJ di Trenggalek. Sejak Senin sampai dengan Jumat sudah disibukkan dengan aktivitas, akhir pekan kami refreshing sambil menyalurkan hobi," kata Kolonel Inf Deni Rejeki, Sabtu (16/7/2022). 

Menurutnya Trenggalek merupakan lokasi menarik untuk menjajal adrenalin, karena memiliki jalur trail yang menantang dan panorama alam yang indah. 

Di tengah aktivitas ngetrail tersebut pihaknya juga menggelar bakti sosial dengan membagikan sembako kepada masyarakat miskin di sekitar lokasi yang dilintasi. 

"Ada paket sembako yang kami bagikan, ini sesuai dengan perintah Bapak KSAD, agar TNI hadir dan memberikan solusi. Hari ini kita ngetrail dari Kampak sampai dengan Karangan Trenggalek," jelasnya. 

Deni menjelaskan, kebersamaan dengan para dandim maupun danramil tersebut juga sekaligus sarana untuk menyerap informasi dan perkembangan wilayah. 

"Ada informasi perkembangan wilayah bisa disampaikan juga. Jadi sambil olah raga sambil nyatai sambil kerja juga," kata Deni. 

Danrem 081/DSJ Panen Raya Padi Jepang di Trenggalek

Trenggalek - Komandan Korem 081/DSJ menggelar panen raya padi Japonica varietas Koshihikari bersama kelompok tani di Trenggalek .  

Danrem 081/Dhirotsaha Jaya, Kolonel Inf Deni Rejeki, mengatakan program panen raya padi Japonica tersebut merupakan kerjasama antara korem dengan petani dan PT ATM tersebut dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan masyarakat, melalui jenis padi berkualitas. 

"Sesuai perintah Bapak Kasad, melakukan kegiatan nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Makanya kami memberikan solusi kepada petani, sehingga bisa menanam padi Japonica," kata Kolonel Inf Deni Rejeki. 

"Padi Japonica ini keunggulannya bisa kita lihat langsung di sawah, ini ada padi Japonica dan ada padi lokal, tingginya beda, bisa sampai 120 sentimeter," jelasnya. 

Menurutnya padi tersebut merupakan varietas unggul dan memiliki rasa yang pulen. Selain itu varietas tersebut juga memiliki nilai jual lebih tinggi dari padi jenis lainnya. 

Selain di Trenggalek pihaknya juga melakukan pendampingan penanaman padi Japonica di sejumlah daerah lain. Hasil produksi padi asal Jepang tersebut bisa mencapai 8 hingga 10 ton/hektare. 

"Kami juga coba di Kabupaten Ngawi sebagai sentra beras ketiga nasional. Kami punya lahan TNI AD, kemarin kami sudah mengolah 1,6 hektare. Kemudian 22 hektare kami sudah panen, selanjutnya kami olah dan tanam padi Japonica," imbuhnya. 

Dandrem mengaku, program penanaman padi Jepang tidak hanya sekedar tanam, namun mendapatkan pendampingan langsung dari tim, sehingga hasilnya bisa maksimal. 

"Hasilnya, dari PT ATM siap untuk membeli dengan harga tinggi," imbuhnya. 

Salah seorang petani di Dusun Jeruk, Desa Kedungsigit, Kecamatan Karangan, Trenggalek, Suparman, mengatakan uji coba tanam dilakukan pada area persawahan seluas 3 hektare. Proses tanam padi Jepang tersebut hampir sama dengan padi jenis lainnya, sehingga mudah diaplikasikan oleh petani lokal. 

Menurutnya, padi Japonica dinilai memiliki kualitas yang lenih bagus dibandingkan padi lokal. Varietas tersebut memiliki bulir padi yang lebih besar dengan bentuk setengah membulat. Dalam satu tangkai padi mampu menghasilkan sekitar 170 bulir. 

"Alhamdulillah hasilnya bagus. Ini mau kita panen," kata Suparman, Jumat (15/7/2022). 

Menurutnya padi Japonica tersebut pertumbuhan batangnya cukup tinggi, namun lebih tahan terhadap terpaan angin, sehingga tidak rawan roboh. "Kalau hama wereng tetap ada, tapi masih bisa dikendalikan," jelasnya. 

Di sisi lain salah seorang perwakilan PT ATM, Djoko Ardhityawan, mengatakan tanaman padi tersebut cocok ditanam di berbagai jenis lahan hingga ketinggian 700 meter di atas permukaan laut.  

"Padi Japonica memiliki kadar gula yang rendah sekali, bisa di bawah beras merah, sekitar 12 sampai 15 persen," jelasnya.