WARGA KARANGSOKO TEMUKAN BUNGKUSAN DIDUGA BAYI


Trenggalek, 27/1 - Sebuah bungkusan yang diduga mayat bayi ditemukan di jalan Raya Trenggalek-Tulungagung, Desa Karangsoko Kecamatan Trenggalek.

Bungkusan tas kresek berwarna merah tersebut dilemparkan oleh penumpang sebuah mobil Avanza yang melintas ke arah timur sekitar pukul 17.00 WIB.

Kasubbag  Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh, Minggu mengatakan, warga setempat yang mengetahui pelemparan tersebut mencoba melakukan pemeriksaan.

"Setelah dibuka dan dilihat ternyata isinya adalah kain yang berlumuran darah dan daging yang menyerupai janin," katanya.

Untuk memastikan temuan tersebut, polisi langsung mengevakuasi dan melakukan pemeriksaan  di RSUD Dr Soedomo Trenggalek.

Sementara itu dr Lina yang melakukan pemeriksaan memastikan, daging tersebut bukan janin namun merupakan ari-ari bayi . Ia menjelaskan dalam bungkusan tersebut juga terdapat kain yang merupakan alas persalinan serta beberapa obat-obatan.

"Jadi sangat jelas kalau itu adalah ari-ari manusia yang terdiri dari dua telangkup, sedangkan keberadaan alat medis disitu membuktikan bahwa ini sudah dilakukan tindakan medis, hanya saja kami tidak bisa memastikan apakah benda ini sengaja dibuang atau terjatuh," katanya.

Lebih Lanjut dokter berjilbab ini mejelaskan, salah satu obat yang ditemukan dalam bungkusan tersebut biasanya diberikan untuk pasien yang mengalami keguguran atau aborsi .

"Obat itu fungsinya untuk mencegah keguguran," ujarnya.

AKP Siti munawaroh menambahkan, saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

KETAHUAN MENCOPET, IBU RUMAH TANGGA DIHAKIMI MASSA

Trenggalek, 27/1 - Seorang ibu rumah tangga dikeroyok puluhan warga karena kedapatan sedang melakukan aksi pencopetan di pasar Munjungan Trenggalek, Minggu.

Akibatnya, wanita yang mengaku bernama Jumaiyah (31) warga Dusun Gadingsari Kelurahan Tompokersan Kecamatan/Kabupaten Lumajang ini mengalami sejumlah luka memar di bagian kepala, dada dan punggung.

Saat dikonfirmasi tim liputan , Jumaiyah mengaku, pengeroyokan itu bermula dari ulahnya mencopet tas pengunjung pasar Munjungan. Saat itulah korban mengetahui aksinya dan berteriak "copet", warga yang ada disekitar lokasi kejadian langsung melakukan penangkapan dan menghakimi secara beramai-ramai.

"Saya ditendang dipukul diinjak, untung ada pak polisi yang datang dan mengamankan, saat itu saya tidak bisa bangun dan hanya tersungkur di jalan," katanya.

Dihadapan polisi, Jumaiyah mengaku melakukan aksi pencopetan dengan cara merobek tas korbannya menggunakan silet dan kemudian mengambil uang yang ada didalamnya.

Pelaku menambakan, dalam aksinya di pasar Munjugan tersebut ia berhasil "menggasak" sejumlah uang dari dua korbannya, namun saat hendak mengeksekusi korban ketiga keburu ditangkap warga.

"Dari korban pertama saya berhasil mengambil 100 ribu, kalau korban kedua kurang tahu karena uangnya langsung saya masukan kedalam tas. Sedankan untuk yang ketiga belum sempat mengambil," ujarnya.

Sementara itu Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh menjelaskan, dari hasil pemeriksaan awal tersangka mengaku beru sekali melakukan aksi pencopetan.

"Ia juga beralibi perbuatannya itu dilakukan untuk membiayai sekolah anaknya dan melunasi utang. Namun kita tidak percaya begitu saja karena tersanga ini kelihatannya sudah sangat lihai," katanya.

Pihaknya juga tengah meyelidiki kemungkinan pelaku adalah sindikat copet antara kota. "Karena dari informasi di lapangan, setiap hari pasaran selalu ada yang kecopetan," katanya.

Kini tersangka diamankan di Mapolres Trenggalek guna menjalani proses hukum lebih lanjut.