Showing posts with label pln. Show all posts
Showing posts with label pln. Show all posts

Penjelasan Soal Hilirisasi Digital Gibran

 


Salah satu isu besar yang disampaikan Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres beberapa waktu lalu adalah tentang hilirisasi industri digital. Apa sebenarnya yang dimaksud Gibran soal itu? 

Dewan Pakar Tim Nasional Kampanye (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menjelaskan, hilirisasi industri digital adalah upaya softpower diplomacy industri digital yang diciptakan dengan bermodal jumlah suku, budaya, bahasa, dan ribuan cerita serta hikayat yang dapat dijadikan konten.

Salah satu negara yang sukses menciptakan ini adalah Korea Selatan dengan K-Pop dan Drama Korea (Drakor) yang menceritakan sejarah Korea beserta kehidupannya. Salah satu boy band K-Pop, yakni BTS bahkan telah menginjakkan kaki di Gedung Putih dan diterima Presiden Amerika Serikat Joe Biden. 

Pertemuan Biden dengan BTS tersebut membahas upaya memerangi ujaran kebencian serta kejahatan terhadap etnis Asia. Mereka juga berdiskusi bagaimana BTS, sebagai grup musik terbesar di dunia, bisa membantu mewujudkan inklusi Asia.  

Hal yang sama seharusnya bisa dilakukan Bangsa Indonesia yang memiliki kekayaan budaya dan alam yang luar biasa. Bahkan kekayaan tersebut sempat mencuri perhatian National Geographic untuk membuat ratusan dokumentasi film. 

Ironisnya, semua itu masih dilakukan oleh sineas luar negeri. Sementara sineas lokal yang turut mendokumentasikannya harus berjuang sendirian tanpa dukungan pemerintah. “Inilah kenapa program hilirisasi itu penting,” kata Budiman. 

Analis Laboratorium Big Data M-Data Analytix, Danny Wibisono dari Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Prof Dr Moestopo (Beragama) menyampaikan bahwa kekuatan infrastruktur dan infostruktur teknologi informasi dan media digital di Indonesia, seharusnya dapat menjadi materi influencer sebagai narasi lokal, nasional, hingga international sebagai “national interest”. 

Dengan penetrasi internet di dalam negeri yang tumbuh pesat, di mana jumlah pengguna internet kita mencapai 213 juta atau 77,6% populasi Indonesia, serta pengguna media sosial terbesar di dunia, sudah menjadi modal besar sebagai agen digital di setiap produk hilirasi industri digital kita. 

Hal lain menurut Danny yang tidak kalah penting adalah ketahanan ekonomi digital untuk melindungi data dan ketahanan ekonomi digital Indonesia. Sektor-sektor strategis selain sumber daya alam harus dikuasai oleh negara, seperti transportasi dan logistik (karena Indonesia adalah negara kepulauan), digital e-commerce, retail dan supply chain. 

Namun sayangnya, tak semua Capres dan Cawapres memiliki konsentrasi soal ini. Hanya pasangan Prabowo-Gibran yang menyentuh isu itu dalam debat kemarin, meski mayoritas publik mungkin tidak dapat menangkap pesan tersebut.

“Bagi yang belum faham, hilirisasi digital ini menambah kosakata dan menjadi national interest kita untuk diperjuangkan. Bukan hanya soal pertambangan dan SDA (sumber daya alam) saja” ungkap Danny.

Hilirisasi ini akan menciptakan aliran uang, dimana perusahaan-perusahaan cangkang yang berada di luar negeri akan masuk ke Indonesia yang berdampak pada pendapatan pajak negara. 

“Adanya hilirisasi industri digital ini artinya, core system setiap industri digital ada di dalam negeri, keamanan dan perlindungan data terjamin, dan nilai komoditas dijual dengan harga tinggi karena sebagian produksi dilakukan di dalam negeri,” pungkas Danny. 

PLN Bangun Pabrik Pengolahan Limbah Kayu Untuk Bahan Bakar PLTU Pacitan

Trenggalek - Sebuah pabrik pengolahan limbah kayu didirikan di Trenggalek. Seluruh olahan berbentuk serbuk kayu akan dipasok ke PLTU Pacitan sebagai campuran bahan bakar batu bara. 

Pabrik yang didirikan oleh anak perusahaan PT PLN (persero), PT Bakti Energi Sejahtera tersebut dibangun di Desa Gondang, Kecamatan Tugu, Trenggalek. Dalam produksinya, pihak pabrik mendapatkan pasokan bahan baku limbah kayu dari puluhan pengusaha sawmill atau penggergajian kayu. 

"Pabrik ini dibangun dengan tujuan untuk memproduksi bio massa sebagai pengganti bahan bakar batu bara di PLTU Pacitan. Ini untuk mendukung program green energi," kata Direktur Utama PT Bakti Energi Sejahtera, Lutfi Nazi, Jumat (17/11/2023). 

Menurutnya 100 hasil olahan limbah kayu dalam bentuk bio massa atau serbuk kayu tersebut akan dipasok untuk campuran bahan bakar batu bara. 

Pada tahap awal pihaknya menargetkan akan mempu memproduksi bio massa 100 hingga 150 ton per hari. Jika operasional berjalan lancar, pihaknya akan menargetkan peningkatan produksi hingga 450 ton per hari. 

"Bahan baku 100 persen dari limbah kayu, sebitan, rencek dan sebagainya," ujarnya. 

Sementara itu Senior Manajer PLTU Pacitan Dwi Juli Harsono, mengatakan sejak 2020 lalu pihaknya mulai melakukan upaya penurunan emisi batu bara, salah satunya dengan mencampurkan serbuk kayu atau bio massa. 

Upaya ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah Net Zero Emission pada 2060. Dalam program tersebut pemerintah menargetkan penghentian pemanfaatan batu bara untuk bahan bakar PLTU. 

"Apa yang kami lakukan dengan melakukan mixing atau menambah serbuk kayu dalam bahan bakar. Dengan ini akan menurunkan emisi batu bara," ujarnya.

Pada tahap awal campuran serbuk kayu tersebut mencapai 2 persen dari kapasitas bahan bakar atau sekitar 160 ton per hari. 

"Nanti kalau raw material dari sini sudah tersedia dengan bagus, maka pemanfaatan serbuk kayu akan optimal. Kami sudah uji, campuran bahan bakar bisa ditingkatkan menjadi lima persen," jelasnya.