Polisi Trenggalek Lumpuhkan Residivis Pembobol Konter HP


Tersangka Guntur alias Wawan Gagap saat digelandang petugas kepolisian (Foto - Istimewa)

Trenggalek - Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Trenggalek menangkap seorang pelaku pencurian spesialis toko dan konter telepon selular. Polisi terpaksa melumpuhkan tersangka dengan timah panas karena berusaha melawan pentugas dan melarikan diri.

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo Saputra, mengatakan pembobol sejumlah toko tersebut adalah Guntur Setiawan alias Wawan Gagap (28) warga Desa Sumberbening, Kecamatan Dongko, Trenggalek.

Dari proses pemeriksaan penyisik Polres Trenggalek, tersangka mengaku telah membobol konter handphone Vertikal Cell 2 di Desa Prigi, Kecamatan Watulimo. Dalam menjalankan aksinya pelaku masuk ke dalam toko dengan cara mencongkel pintu dan merusak kunci.
Kapolres AKBP Didit BWS saat konferensi pers (foto : istimewa)
"Di konter tersebut pelaku membawa kabur sejumlah telepon genggam dari berbagai merek dengan total kerugiakan diperkirakan mencapai Rp50 juta," kata Didit BWS, kamis (6/12/2018).

Dalam proses pengengambangan tersangka juga mengakui telah melakukan aksi serupa di beberapa toko diantaranya Roko Sulas dan Toko Rodiah di kawasan Pertokoan Prigi, serta melakukan pembobolan konter Nuansa Cell di Kecamatan Bandung, Tulungagung.

"Modusnya juga sama yakni dengan mencongkel pintu," ujarnya.

Sementara itu dari catatan kepolisian tersangka Guntur diketahui merupakan residivis dalam kasus serupa. tersangka pernah masuk penjara dua kali yakni tahun 2009 dan 2012.

Akibat perbuatannya, kini tersangka ditahan di Polres Trenggalek dan dijerat pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

Longsor Terjang Rumah Sukijan




Trenggalek - Bencana tanah longsor menerjang sebuah rumah milik salah seorang warga di Kecamatan Panggul, akibatnya dinding bagian belakang jebol. Beruntung hantaman longsor tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Tanah longsor tersebut terjadi di Dusun Krajan, Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul. Tebing setinggi 10 yang ada di bekalang rumah Sukijan ambrol pada Rabu (5/12/2018) malam, sehingga mengakibatkan kerusakan pada rumah korban.

"Yang jebol dinding bagian belakang panjang lima meter dengan tinggi 2,5 meter," kata Kasubbag Humas Pemkab Trenggalek, Agus Wiyono, Kamis (6/12/2018).

Terkait bencana alam tersebut sejumlah aparat dari BPBD Trenggalek, TNI, Polisi, Satpol PP dan warga sekitar melakukan upaya pembersihan material longsor yang merusak rumah Sukijan. Dengan menggunakan peralatan tradisional, tim gabungan bergotong-royong membantu korban dalam menyingkirkan material tanah dan bebatuan.

Agus menambahkan, kondisi wilayah Trenggalek dalam beberapa pekan terakhir mengalami peningkatan intensitas curah hujan. Kondisi tersebut memicu terjadinya sejumlah bencana alam di beberapa wilayah, berupa tanah longsor dan banjir.

"Kami mengimbau agar masyarakat lebih waspada di musim penghujan seperti ini, rumah-rumah yang berada di dekat tebing harus ekstra waspada, karena potensi longsor pasti lebih tinggi," imbaunya.

Longsor Tutup Sebagian Jalan Nasional Trenggalek-Panggul

Bongkahan material longsor menutup sebagian badan jalan Dongko-Panggul (foto : istimewa)
Trenggalek - Tebing setinggi delapan meter di ruas jalan nasional Dongko-Panggul, Trenggalek longsor, akibatnya bongkahan tanah bercampur batu menutup sebagian badan jalan.

Kasubbaghumas Pemkab Trenggalek, Agus Wiyono, mengatakan longsor tersebut terjadi di Desa Ngrencak, Kecamatan Panggul. Longsor sepanjang 10 meter tersebut membuat material batu dan tanah ambrol ke jalan raya, bahkan bongkahan material longsor nyaris menutup badan jalan.

"Kejadiannya itu tadi malam sekitar Pulul 21.30 WIB setelah terjadi hujan deras. Beruntung bongkahan batu bercampur tanah itu hanya menutup sebagian badan jalan, sehingga akses kendaraan dari dua arah masih bisa melintas dengan lancar," kata Agus Wiyono, Kamis (6/12/2018).

Terkait kondisi tersebut Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Trenggalek bersama aparat terkait telah mendatangi lokasi kejadian, namun karena material yang jatuh berukuran besar sehingga tidak bisa langsung dievakuasi. Proses menyingkirkan longsor tersebut harus menggunakan alat berat.

"Untuk sebagian material tanah sudah berhasil disingkirkan, namun untuk bongkahan besar masih belum di evakuasi," jelasnya.

Lebih lanjut Aguswi mengimbau para pengendara yang melintas di jalur Dongko-Panggul untuk lebih berhati-hati, terlebih saat melintasi lokasi kejadian. Selain itu di sepanjang nasional Trenggalek-Panggul saat ini banyak terjadi retakan.

"Kalau siang mungkin masih awas untuk melintas, tapi kalau malam hari kan gelap, jadi harus wasdapa," imbuh Agus.

Nahkoda Trenggalek Tewas di Tengah Laut

Trenggalek - Ajal bisa datang kapan saja, seorang nahkoda perahu nelayan di Trenggalek tewas saat mencari ikan di perairan laut selatan.  Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Trenggalek melakukan evakuasi terhadap korban dan dua anak buah kapal. 

Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Brian Gautama, mengatakan proses evakuasi berhasil dilakukan pada Kamis (6/12/2018) dini hari. Saat ditemukan posisi perahu motor Sitole berada di selatan Pulau Solimo Trenggalek. 

"Ada tiga orang di perahu tersebut yakni nahkoda Subianto dan dua anak buah kapal Agus Salim dan Imam Abadi, ketiganya warga Dusun Gares, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo. Korban Subianto ditemukan dalam kondisi meninggal dunia," kata Brian, Kamis (6/12/2018). 

Ketiganya langsung dievakuasi ke Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi dan diserahkan kepada pihak berwajib dan keluarga, guna dilakukan proses pemeriksaan terkait kasus tewasnya nahkoda perahu motor tersebut. 

Brian menjelaskan kejadian meninggalnya nahkoda perahu motor itu berawal saat ketiga nelayan itu berangkat melaut dari PPN Prigi pada Rabu malam. Saat sampai di perairan Solimo, Subianto tiba-tiba tergeletak tak sadarkan diri. 

"Saat itu korban sempat mengeluh pusing, kemudian langsung jatuh di kapal. Smentara itu dua rekannya tidak bisa mengemudikan perahu. Akhirnya mereka meminta bantuan ke kami, namun setelah kami ke lokasi ternyata korban sudah meninggal dunia," imbuhnya. 

Relawan AyoJo Trenggalek Gelar Penyuluhan Pertanian

Trenggalek - Relawan AyoJo Mataraman menggelar acara penyuluhan pertanian bersama warga di Padepokan Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur
Kegiatan tersebut merupakan lanjutan dari rangkaian program sebelumnya yang sudah terlebih dahulu dilaksanakan pada bulan September dan Oktober, yakni lomba mancing dan festival masak yang digelar di enam kabupaten/kota.

Pada acara Penyuluhan Pertanian ini, Relawan AyoJo Mataraman mengangkat tema tentang kesuburan tanah.  Kegiatan diisi dengan pemaparan materi tentang pemupukan pada tanah pertanian dengan pupuk organik dan pemahaman mengenai unsur hara pada tanaman.
Kesuburan tanaman sendiri bergantung pada unsur hara dalam tanah. Semua unsur hara yang dibutuhkan tersebut harus disajikan dalam pupuk organik hara yang lengkap.
Relawan AyoJo Mataraman mengangkat topik mengenai pertanian karena masih ditemukan banyak masalah terkait pemupukan oleh warga tani di daerah. Salah satunya yaitu unsur hara dalam tanah belum lengkap dan juga belum berimbangnya pemupukan yang dilakukan oleh petani. Padahal, kedua hal itu sangat berperan dalam hasil produksi dan peningkatan kualitas tanaman.
Koordinator Kabupaten AyoJo Trenggalek, Sucipto, menjelaskan Pemerintahan Presiden Joko Widodo pun sebenarnya memiliki program terobosan dalam bidang pertanian yang telah diimplementasikan melalui program nyata seperti perbaikan irigasi rusak pembangunan jaringan irigasi di 3 juta hektar sawah di seluruh Indonesia, dan juga mengeluarkan Perpres Nomor 172 tahun 2004 tentang pengadaan benih dan pupuk dari sistem lelang menjadi penunjukan langsung.
“Beberapa warga tani di sekitar sini masih belum terlalu paham mengenai pentingnya unsur hara dalam tanah dan soal pemupukan. Selain itu juga banyak yang belum tau program-program pemerintahan Pak Jokowi yang sebenarnya sangat baik, makanya kami coba berbagi pengalaman lah,” jelas Sucipto.
Rangkaian acara penyuluhan kesehatan ini akan terus diadakan di puluhan titik yang tersebar dalam 6 kota/kabupaten di area Mataraman Jawa Timur sampai akhir Desember 2018.
Selain penyuluhan mengenai pertanian, relawan AyoJo Mataraman juga mengadakan kegiatan penyuluhan yang terkait dengan kesehatan.

Tes Urine, BNN Temukan Dua Napi Positif Narkoba Golongan I

Trenggalek - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Trenggalek dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB setempat melakukan tes urine terhadap puluhan petugas pemasyarakatan dan warga binaan. Hasilnya ditemukan dua sampel urine yang diduga positif mengandung narkoba golongan satu. 

Kepala BNN Kabupaten Trenggalek, Kompol Seusetya Budi Utama, mengatakan dalam tes urine kali ini pihaknya terlebih dahulu melakukan pemeriksaan terhadap puluhan petugas rutan, mulai dari sipir hingga kepala rutan. 

Selanjutnya, puluhan narapidana dan tahanan dari kasus narkoba dan sejumlah kasus tindak pidana umum dipilih secara acak untuk ikut serta mengikuti tes urine. Tes tersebut dilakuka untuk mengetahui ada atau tidak warga binaan dan petugas yang mengkonsumsi narkoba. 

"Sampai saat ini ada sekitar 75 yang kami ambil sampel urinnya ada dua yang positif mengandung narkoba golongan satu. Keduanya adalah warga binaan rutan, terkait ini kami sudah koordinasi dengan petugas rutan untuk ditindaklanjuti," kata Susetya Budi Utama. 

Meskipun dalam rapid tes tersebut menunjukkan positif mengandung narkoba, namun pihaknya belum berani memastikan kesahihannya, karena apabila orang yang dilakukan tes sebelumnya mengkonsumsi obat-obatan kimia bisa jadi akan mempengaruhi hasilnya. 

"Makanya kami lakukan pendalaman, dengan mengorek keterangan dari yang bersangkutan. Selain itu dibutuhkan tes lanjutan ke laboratorium untuk memastikan apakah warga binaan tersebut benar-benar mengkonsumsi narkoba," jelasnya. 

Sementara itu Kepala Rutan Kelas II B Trenggalek, Dadang Sudrajat, mengatakan tes urine tersebut merupakan perintah langsung dari Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Timur. Seluruh pelatan tes juga telah disiapkan oleh Kemenkum HAM dan tingga dilaksanakan oleh BNNK dan rutan setempat.

"Ini adalah upaya untuk membersihkan lingkugan rutan dari peredaran narkoba, sebelum orang lain yang kita bersihkan, petugs kami sendiri harus kami pastikan bersih daulu,: jelasnya, 

Sedangkan apabila ada pegawai maupun warga binaan yang positif mengandung narkoba, pihakya akan melakukan langkah konkrit guna dilakukan penegakan disiplin serta pross hukum lebih lanjut. 



Dinas Pariwisata Trenggalek Terseok-seok Penuhi Terget PAD

Trenggalek - Dinas Periwista dan Kebudayaan (Disparibud) Trenggalek mengaku kewalahan untuk memenuhi terget Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk tahun anggaran 2018. Dari terget Rp8,7 miliar baru tercapai 70 persen. 

Kepala Disparibud Trenggalek, Joko Irianto, mengatakan kemungkikan besar target Rp8,7 miliar tersebut untuk terpenuhi, mengingat saat ini mulai terjadi musim penghujan. Sehingga jumlah kunjungan wisata juga akan mengalami penurunan. 

"Yang sekarang kelihatannya memang sulit, tapi ya kita optimistis saja dan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi di sisa dua bulan ini," kata Joko Irianto usai rapat di DPRD Trenggalek, Selasa (13/11/2018). 

Dijelaskan, berbagai persoalan juga masih mengiringi sektor pariwisata di Trenggalek, sehingga pendapatan yang diperoleh belum bisa maksimal. Persoalan tersebut mulai dari sistem penarikan retribusi, fasilitas wisata serta strategi promosi yang belum sempurna. 

"Seperti tadi disampaikan oleh angota dewan terkait retribusi, memang ada benarnya, jadi kalau malam hari banyak wisatawan yang tidak dikenakan retribusi. Karena jumlah personil kami sangat terbatas. Inilah yang ke depan akan kami penuhi," jelasnya. 

Joko menambahkan, selain sektor retribusi tiket masuk lokasi wisata, pendapatan di dinas pariwisata juga ditunjang oleh berbagai sektor lain, termasuk hotel hingga sewa lahan. 

"Nah terkait dengan retribusi sewa lahan sendiri, kami akui masih banyak diantara penyewa yang belum membayar. Inilah yang saat ini kami terus lakukan penagihan, semoga bisa menambah PAD," ujar Joko. 

Terget PAD 2019 Kembali Naik 

Sementara itu meskipun terget PAD sektor wisata tahun ini belum terpenuhi, namun pada proyeksi tahun anggaran 2019 mendatang Pemerintah Daerah Trenggalek justru kembali menaikkan terget pendapatan dari semula Rp8,7 miliar menjadi Rp12,5 miliar. 

Joko Irianto mengakui peningkatan proyeksi yang sudah masuk dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) 2019 tersebut cukup berat untuk diwujudkan. Bahkan dalam rapat dengan Badan Anggaran DPRD Trenggalek pihaknya meminta untuk dilakukan revisi, namun tetap ditolak. 

"Seperti yang kita lihat bersama, sebetulnya itu terlalu besar, namun karena sudah masuk dalam KUA-PPAS maka tidak bisa direvisi. Kami tentu hanya akan berusaha untuk memenuhi itu dengan berbagai program dan strategi khusus,' kata Joko. 

Strategi pemenuhan peningkatan PAD tersebut yakni dengan menaikkan harga tiket masuk di sejumlah sektor wisata, seperti Pantai Pasir Putih yang sebelumnya Rp10 ribu akan dinaikkan menjadi Rp15 ribu, sedangkan Pantai Prigi dari Rp7.500 naik menjadi Rp10 ribu, demikian halnya dengan beberapa destinasi wisata lain yang dikelola dinas pariwisata. 

"Tidak hanya itu saja, kami juga akan melakukan kerjasama pengelolaan aset wisata milik Perhutani, seperti Pantai Konang, Pantai Cengkrong, Pemandian Tapan dan beberapa obyek lain, kemudian juga akan kami genjot melalui even," ujarnya. 

Joko mengaku hal itu saja tidak akan cukup, karena untuk menarik tingkat kunjungan wisata dibutuhkan penambahan fasilitas maupun strategi promosi yang mumpuni. Dikatakan terget Rp12,6 miliar PAD akan terpenuhi apabila tingkat kunjungan wisata yang datang mencapai 700 ribu dalan satu tahun. 

"Sedangkan  tingkat kunjungan tahun ini masih pada angka 650 ribu/ tahun, dengan jumlah tersebut kalau diterget untuk Rp12,5 miliar memang terlalu tinggi," jelasnya. 

Hasil Tes CPNS Trenggalek Jeblok, Hanya 140 Yang Lolos Passing Grade

Trenggalek - Tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Trenggalek tahap pertama yang dilakukan di Kediri beberapa hari yang lalu hasilnya dibawah ekspektasi, karena dari 3.573 pelamar hanya 140 yang lulus passing grade. 

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Trenggalek, Pariyo mengatakan, angka kelulusan yang hanya mencapai 4 persen tersebut jauh dari jumlah lowongan yang telah di alokasikan oleh pemerintah pusat 389 kursi. 

"Untuk pelaksanaan tes CAT (computer assisted test) di Kediri berjalan dengan lancar, kami dari Trenggalek hanya membantu petugas dari Badan Kepegawaian Negara (BKN). Hasilnya memang rendah sekali, sesuai Permen PAN (Peraturan Memteri) 37 hanya ada 140 yang lulus," kata Pariyo, Selasa (13/11/2018). 

Kondisi tersebut dinilai cukup mengejutkan, lantaran jumlah kelulusan hanya kurang dari lima persen. Pantauan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang dilakukan BKD Trenggalek, dari tiga jenis soal yang diujikan, Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensia Umum (TIU) dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP), sebagian besar peserta gagal dalam TKP. 

"TKP soalnya 35 soal, ini nilainya 1 sampai 5, ini kalau mereka yag mengikuti dengan nilai mendekati sempurna saja tidak akan lolos pasing grade. 35 x 4 saja 140 sedangkan batas minimalya 143, sehingga harus ada tiga soal yang dapat nilai sempurna 5," ujarnya. 

Terkait kondisi tersebut pihaknya belum mengetahui langkah apa yang akan diambil oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reforasi Birokrasi (PANRB), apakah akan melakukan tes ulang atau ada ketentuan lainnya. 

"Ini yang tentunya yang kami komunikasikan dengan BKN Surabaya, BKN Surabaya sendiri juga akan koordinasi dengan BKN pusat. Yang menajadi persoalan, sebentar lagi bagi peserta yang lulus SKD akan mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB), sedangkan minimal harus 1 : 3 artinya kalau lowongan Trenggalek 300 maka harus ada 900 peserta," ujarnya. 

Sedangkan saat ini dari kuota 389 lowongan pegawai negeri, hanya 140 peserta yang lulus passing grade seleksi kemampuan dasar. Pihaknya masih menunggu kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah pusat. 

"Untuk tes SKB aka dilaksanakan antara tanggal 23 sampai dengan 28 November mendatang. Semoga solusi dari pemerintah pusat bisa tepat, sehingga tidak menimbilkan persoalan lain," imbuhnya. 

Bermain di Sungai, Pelajar Asal Prambon Tewas Tenggelam

Trenggalek - Seorang pelajar SMP asal Trenggalek ditemukan tewas setelah tenggelam di sungai Nglongsor, setelah bermain bersama enam temannya. 

Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana, mengatakan kejadian yang menimpa korban Alwi Mohammad Anwar (12) warga Dusun Mloko, Desa Prambon, Kecamatan Tugu tersebut berawal saat yang bersangkutan bersama enam rekannya bermain di sungai. 

"Mereka berangkat dari rumah langsung menuju ke di Desa Nglongsor, kemudian mereka lepas pakaian mandi," kata Sumi Andana, Senin (12/11/2018). 

Setelah 30 menit bermain air di sungai, sejumlah teman korban kebingungan, karena Alwi tidak kunjung muncul ke permukaan. Akhirnya rekan korban meminta bantuan kepada warga yang sedang mencari pasir di dekat lokasi kejadian. 

Setelah dilakukan pencarian, korban ditemukan di dasar sungai dengan kondisi sudah tidak bernyawa. Warga akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke petugas kepolisian. 

"Kalau aliran sungainya secara umum tidak terlalu dalam, akan tetapi di lokasi kejadian itu ada semacam pusaran air sehingga lumayan dalam dan di dasar pasti berlumpur," ujar Andana. 

AKP Sumi Andana menambahkan, dari hasil pemeriksaan tim medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Korban selanjutnya langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. 

Membingkai Keragaman Dalam Lukisan

Trenggalek - Ratusan perupa Jawa Timur mengikuti lomba lukis untuk menyemarakkan Hari Pahlawan di Polres Trenggalek. Berbagai tema lukis digoreskan dalam kanvas mulai kebhinekaan, anti hoaks hingga lalulintas.

Dalam lomba tersebut panitia memberikan kebebasan kepada para peserta dari berbagai aliran lukis untuk ikut berpartisipasi dan berkarya. Perserta harus menyelesaikan karyanya dalam waktu tujuh jam. 

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo, mengatakan kegiatan dalam rangkaian Hari Pahlawan tersebut diikuti oleh lebih dari 200 peserta mulai dari tingkat pelajar hingga para pelaku seni yang telah puluhan tahun berkecimpung berkecimpung dalam seni lukis. 

"Intinya kami ingin mengajak para pelaku seni ini ikut berpartisipasi dalam menyuarakan kedamaian di negeri ini dalam bingkai lukisan," kata Didit, Minggu (11/11/2018). 

Menurutnya, sejumlah tema dipilih dalam lomba lukis tersebut, diantaranya Bhineka Tunggal Ika, kerukunan beragama, anti hoaks hingga tertib berlalulintas. Tema-tema tersebut sengaja dipilih karena erat kaitannya dengan kehidupan di masyarakat. 

"Tema itulah yang harus kita kuatkan, sehingga kita bisa hidup dengan aman dan damai. Terlebih saat ini merupakan tahun-tahun politik, jangan sampai perbedaan pilihan politik menyebabkan kita bercerai-berai," ujar Didit. 

Sementara itu para seniman lukis tampak antusias menciptakan karyanya, goresan cat dipadu-padankan dengan ide dan kreasi dalam sebingkai kanvas. Karya-karya seniman Jawa Timur tersebut cukup menarik untuk dinikmati, berbagai pesan moral disampaikan dengan apik. 

Salah seorang peserta, Nuria Widiarti, mengaku tertarik dengan lomba lukis yang digelar instansi kepolisian tersebut, karena bisa ikut menyuarakan pesan moral melalui karyanya sendiri. 

"Saya tadi dapat bagian tema Bhineka Tunggal Ika, dalam lukisan saya tema tersebut saya gambarkan dengan keanekaragaman dalam negeri ini untuk misi besar menjaga keutuhan sang merah putih atau NKRI," ujarnya. 

Pihaknya mengapresiasi gelaran di Polres Trenggalek, karena secara khusus telah memberikan ruang kepada pelaku seni rupa untuk mengekspresikan karyanya. "Semoga ke depan digelar lagi, ini juga sekaligus sebagai ajang silaturahmi dengan para perupa lainnya," imbuh Nur. 



Pawai Obor 8.000 Remaja Sambut Hari Pahlawan


Trenggalek - Banyak cara dilakukan masayrakat untuk memberingati Hari Pahlawan, salah satuya seperti yang dilakukan ribuan santri dan pelajar dengan mengikuti pawai obor keliling kota. 

Program yang diselenggarakan oleh Polres Trenggalek tersebut dimulai dari Alun-alun Trenggalek, selanjutnya delapan ribu lebih santri dan pelajar tersebut berkeliling kota, mulai dari Jalan Panglima Sudirman, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Brigjen Soetran, hingga berakhir di Markas Polres Trenggalek. 

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bamgang Wibowo, mengatakan kegiatan diikuti oleh ribuan santri dari berbagai pondok pesantren di Trenggalek dan pelajar tersebut diharapkan menjadi pemacu semangat bagi para generasi muda. 

"Obor ini kalau zaman dahulu dimanfaatkan untuk penerang jalan, kalau sekarang senter. Jadi zaman dahulu itu listrik masih sangat terbatas, sehingga mobilitas keluar rumah, misalkan mau ke masjid, belajar mengaji pasti pakainya obor, obor adalah kobaran semangat," kata Kapolres Didit, Jumat (9/11/2018). 

Pawai tersebut juga sekaligus sebagai wujud persatuan dan kerukunan para pemuda Trenggalek, meskipun berasal dari berbagai pesantren dan sekolah yang berbeda namun mereka tetap rukun dan semangat memperingati Hari Pahlawan. 

"Dalam momen Hari Pahlawan, saya perpesan kepada para remaja agar meneladani apa yang sudah diperjuangkan para pahlawan untuk mewujudkan kemerdekaan bagi bangsa Indonesia. Pahlawan sudah berjuang susah payah agar merdeka, tentunya kita sebagai orang menikmati kemerdekaan juga harus berjuang untuk bangsa ini," ujarnya. 

Salah satu hal yang tidak kalah penting adalah berjuang melawan fitnah dan kabar bohong yang saat ini marak di media sosial maupun media aplikasi pesan. Tingginya tensi hoaks dikhawatirkan akan memecah belah warga apabila tidak dilakukan perlawanan secara masif. 

"Apalagi ini adalah tahun politik, kami berpesan jangan sampai kita ini terbelah atau bermusuhan hanya karena berbeda pandangan politik," imbuh Didit. 

Sementara itu salah seorang peserta pawai obor, Mohammad Asrofi, mengaku gembira bisa mengikuti kegiatan yang dilakukan malam ini. Karena merupakan even yang jarang digear, apalagi dengan jumlah massa yang besar.

"Ini adalah pawai obor terbesar yang pernah ada di Trenggalek, jadi ya sangat senang bisa ikut," ujarnya. 

Bawaslu Trenggalek Pertanyakan Status PPK dan PPS

Trenggalek - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Trenggalek mempertanyakan status para anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS), karena dari temuan di lapangan sebagian mengaku belum menerima perpanjangan kontrak kerja. 

"Kami melakukan pengawasan terkait penyempurnaan DPTHP (Data Pemilih Tetap Hasil Perbaikan), nah pada saat itu kami menemukan persoalan yang perlu kami konfirmasikan ke KPU, yang mana mereka (PPS/PPK) mengaku masa kerjanya telah habis pada Oktober," kata Ketua Bawaslu Trenggalek, Rokhani, Senin (5/11/2018). 

Temuan tersebut akhinya dilakukan kroscek terhadap kontrak kerja yang dipegang oleh masing-masing PPS. Hasilnya mereka hanya memegang kontrak hingga akhir Oktober. Terkait kondisi itu, pihaknya menilai perlu mengkarifikasikan ke KPU sehingga status para penyelenggara pemilu di tingkat desa dan kecamatan legal secara hukum 

"Ini tahapan kan sudah pada DPTHP dan sedang berjalan, sedangkan mereka belum memerima perpanjangan. Artinya jangan sampai persoalan ini menjadi runyam, karena menyangkut kekuatan hukum penyelengara," jelasnya. 

Pihaknya mengaku telah mengrimkan surat ke KPU setempat untuk mempertanyakan status para anggota PPK dan PPS yang tersebar di seluruh wilayah Trenggalek. 

Sementara itu Komisoner KPU Trenggalek Nurani Soyomukti memastikan seluruh PPS dan PPK di wilayahnya telah dilakukan perpanjangan kontrak kerja. Proses ini sesuai dengan surat edaran dari KPU RI terkait perubahan tahapan Pemilu. 

"Jadi awalnya itu teman-teman PPS akan melakukan rapat pleno, mereka sudah siap ternyata ada surat edaran dan pleno diundur Tanggal 8 November, nah memang pada waktu itu tanggal 2 November SK-nya belun turun. Tapi sekarang itu sudah diperpanjang, jadi hebohnya itu tanggal 2 itu," jelasnya. 

Nurani menambahkan, perpanjangan kontrak kerja para penyelenggara pemilu di tingkat desa dan kecamatan tersebut dilakukan setelah pihaknya menerima surat edaran baru dari KPU RI terkait petunjuk teknis serta anggaran yang dialokasikan. 

Pihaknya menginstruksikan kepada masing-masing PPK untuk menginformasikan ke jajaran PPS agar tidak perlu khawatir, karena KPU telah melakukan perpanjangan kontrak kerja hingga Desember mendatang. Seluruh jajarannya diminta untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan tahapan yang telah ditetapkan. 


Terima Kotak Suara Kardus, KPU Trenggalek Beri Perlakuan Khusus

Trenggalek - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek menerima distribusi belasan ribu kotak suara kardu untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Proses penyimpanan kotak kardus itu mendapat perlakuan khusus sehingga tidak sampai megalami kerusakan. 

Komisioner KPu Trenggalek, Gembong Derita Hadi, mengatakan proses seluruh kotak suara yang diterima langsung disimpan di Gedung Serbaguna Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek.

Dalam proses penyimpanan ini pihaknya lebih berhati-hati, mengingat seluruh logistik tersebut berbahan dasar kardus, sehingga rentan mengalami kerusakan. Berbagai prosedur diterapkan dalam mengamankan kotak suara. 

"Kami pastikan tempat ini aman dari kebocoran air hutan, kemudian pada bagian lantai kami lapisi dengan kayu agar tidak kontak langsung dengan lantai, sedangkan untuk angin-angin jendela itu nanti akan kami tutup, sehingga kalau hujan tidak sampai tembus ke dalam," kata Gembong, Senin (5/11/2018). 

KPU memastikan saat ini seluruh kebutuhan kotak suara Pemilu 2019 telah diterima. Hingga hari ini pihaknya menerima 12.807 unit dari total kebutuhan 12.715 kotak suara. Distibusi logistik tersebut dilakukan KPU Pusat dalam dua tahap. 

"Totalnya itu ada lima kontainer, sedangkan pengirimannya tahap pertama itu ada tiga kotaier dan hari ini dua kontainer. Dari total kebutuhan itu tersisa 93 unit, ini untuk mengantisipasi ketiga ada kerusakan," jelasnya. 

Gembong menjelaskan belasan ribu kotak suara tersebut, 12.560 diantaranya akan digunakan untuk 2.512 Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan rincian masing-masing TPS mendapatkan alokasi lima unit. Sedangkan 154 digunakan pada tingkatan PPK  dan satu unit untuk tingkat KPU. 

"Ini merupakan pengalaman pertama menggunakan kotak suara kardus, tentu nanti kami akan lebih berhati-hati, jangan sampai mengalami kerusakan pada saat pengiriman maupun saat penggunaan pungut hitung suara," jelas Gembong. 

Pemilihan Umum Legislatif, Presiden dan Wakil Presiden serta Pemilihan DPD di Trenggalek akan digelar di 2.512 TPS yang tersebar di 157 desa dan kelurahan. Sementara itu dalam tahapan pemilu, saat ini KPU setempat tengah melakukan proses penyempurnaan Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP). 

Kampanye Anti Narkoba, BNNK-Kodim Trenggalek Gandeng Salawat Jaljalut


Trenggalek - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Trenggalek dan Kodim 0806 Trenggalek menggandeng kelompok salawat Jaljalut guna mengkampanyekan anti narkoba serta gerakan nasional revolusi mental. 

Kegiatan yang di gelar di halaman belakang Makodim 0806 Trenggalek tersebut dihadiri oleh ratusan remaja dari berbagai daerah di Trenggalek maupun masyarakat umum lainnya. 

Plt Kepala BNNK Trenggalek, Kompol Susetya Budi Utama, mengatakan narkoba saat ini menjadi ancaman besar bagi generasi bangsa Indonesia. Sehingga perang terhadap narkoba merupakan tanggung jawab bersama antara BNN dengan seluruh lapisan masyarakat. 

"Seperti halnya di malam ini kami menggandeng Kodim 0806 Trenggalek dan juga Jaljalut Indonesia, dengan kegiatan keagamaan melalui salawat. Dengan salawat maksiat minggat, narkoba ora ritek," katanya, Sabtu (2/11/2018). 

Pihaknya berharap, seluruh masyarakat bersatu untuk menyatakan setop narkoba. Dengan bahu membahu menekan peredaran narkoba maka akan menyelematkan masa depan bangsa. 

"Kami tidak henti-hentinya menggelar kampanye setop narkoba diberbagai kelompok masyarakat, pelajar maupun berbagai instansi," imbuhnya. 

Sementara itu Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Inf Dodik Novianto, mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh BNNK Trenggalek tersebut, karena selain untuk mengkampanyekan bahaya narkoba, juga sekaligus sebagai sarana menggelorakan gerakan nasional revolusi mental.

"Bangsa kita masih utuh karena ada rasa persatuan dan persatuan, bisa terjaga berkat kebersamaan diantara kita semua. Dengan silaturahmi kita semua ingin khususnya Trenggalek aman tentram dan damai," kata Dodik. 

Di sisi lain, kegiatan salawat juga untuk mempertebal keimanan kepada Allah SWT dan semakin mencintai nabi besar Muhammad SAW. 

"Hidup hanya sementara untuk itu kita manfaatkan nikmat yang sudah diberikan Allah untuk melakukan kebaikan," imbuhnya. 

Kegiatan yang digelar di lapangan Makodim Trenggalek tersebut dihadiri oleh ratusan pecinta salawat dari berbagai kecamatan di Trenggalek. Mereka tampak antusias untuk melantunkan salawat nabi dengan iringan kelompok musik Salawat Jaljalut. 

Dinsos Trenggalek Tangani Pengidap Gangguan Jiwa Korban Pengeroyokan Isu Penculikan An

Trenggalek - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Trenggalek melakukan pendampingan terhadap seorang pengidap gangguan jiwa, yang menjadi korban pemukulan warga lantaran termakan kabar hoaks isu penculikan anak.

Kepala Dinsos P3A Trenggalek, Ratna Sulistyowati, saat ini korban Siti Nur Yatimah telah dipulangkan ke kampung halamannya di Dusun Baruklinting, Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan, Trenggalek, setelah semalam dijemput oleh perangkat desa dan keluarganya dari wilayah Wringinanom, Gresik. 

"Kami dari Dinas Sosial hari ini turun langsung melakukan penanganan serta pendampingan dari psikologisnya, serta memastikan bahwa yang bersangkutan diterima di lingkungannya. Selain itu beberapa instansi juga ikut membantu seperti dinas kesehatan dan juga kepolisian," kata Ratna Sulistyowati, Kamis (1/11/2018). 

Pihaknya mengakui, kondisi korban mengalami luka-luka akibat aksi pemukulan beberapa warga di wilayah Wringinanom semalam. Untuk memastikan kondisi luka tersebut tim medis Puskesmas Baruharjo juga turun langsung untuk melakukan proses pemeriksaan. 

"Dia tinggal sendiri di rumah tersebut dan sudah lama mengidap gangguan jiwa. Nah, rencananya warga juga akan melakukan kerja bakti untuk membersihkan rumah korban," ujar Ratna. 

Sementara itu Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo, mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan berbagi isu  gangguan keamanan maupun ketertiban masyarakat, termasuk isu penculikan anak. 

"Kami mohon apabila ada masyarakat yang mengetahui tindak pidana, apapun itu bentuknya untuk segera melaporkan ke kepolisian mulai dari BHKTM yang ada di desa atau ke polsek maupun polres. Jangan main hakim sendiri," kata Didit. 

Pihaknya mengakui akhir-akhir ini cukup marak isu terkait penculikan anak yang beredar melalui media sosial. "Untuk itu kami gencar melakukan patroli siber serta sambang langsung ke berbagai lapisan masyarakat untuk mensosialisasikan persoalan  hoaks dan gangguan kamtibmas lainnya," jelas Didit. 

Sebelumnya, korban Siti diamankan oleh warga di Desa Sembung, Kecamatan Wringinanom Gresik lantaran dicurigai sebagai pelaku penculikan anak. Saat itu ia sempat mendapat perlakuan kasar sehingga mengalami luka. Beruntung aparat kepolisian setempat langsung melakukan penanganan dan mengklarifikasi jika korban adalah pengidap gangguan jiwa. 




Pekerja Pembangunan Pasar Gandusari Tewas Tergencet Mesin Crane Paku Bumi

Trenggalek - Seorang pekerja pembangunan Pasar Gandusari kabupaten Trenggalek meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan kerja. Korban tergencet alat berat yang digunakan untuk menancapkan tiang paku bumi.

Kapolsek Gandusari, AKP Rohadi, saat dikonfirmasi wartawan mengatakan korban diidentifikasi bernama Yoky Saputro (21) Dusun lestari,Desa Wonorejo, Kecamatan Puncu, Kediri. Yang bersangkutan mengalami luka serius di bagian kepala. 

"Saat itu ada lima kru alat berat termasuk korban Yoky hendak menjalankan alat berat untuk pemasangan paku bumi. Pada pekerja hendak naik ke atas mesin, karena sebagai operator mesin berputar hingga korban terkena bodi alat berat itu tadi," Kata AKP Rohadi, Senin, 20/10/2018. 

Akibatnya hantaman mesin tersebut kepala korban mengami luka serius. Sejumlah rekan korban yang ada di lokasi kejadian langsung memberikan pertolongan dan dievakuasi ke IGD Puskesmas Gandusaru untuk mendapatkan perawatan dokter.

"Namun nyawa korban tidak tertolong dan meninggal dunia sesaat setelah mendapatkan penanganan medis," ujarnya. 

Rohadi mengaku belum bisa memberikan keterangan banyak terkait perkara tersebut, karena saat ini masih dalam proses penyelidikan. Tim Inafis Polres Trenggalek juga telah diterjunkan langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP.

"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi kejadian termasuk para rekan kerja korban. Terkait ada atau tidaknya kelalaian pihaknya masih belum berani menyimpulkan," imbuh Rohadi.

Untuk mengetahui penyebab tewasnya korban,saat ini jasad Yoki di bawa ke RSUD dr Soedomo Trenggalek guna dilakukan autopsi.
foto : Istimewa





: kecelakaan kerja Trenggalek, pembangunan pasar gandusari, berita trenggalek,

Ratusan Pedagang Mengais Sisa-sisa Kebakaran Pasar Pon Trenggalek

Trenggalek - Pascapenghentian penyidikan yang dilakukan Polres Trenggalek terhadap peristiwa kebakaran Pasar Pon dua bulan lalu, ratusan pedagang diperbolehkan memasuki area pasar untuk mengais barang-barang yang bisa terselamatkan. 

Dengan pengawalan petugas pasar, kepolisiaan, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Trenggalek para pedagang Pasar Pon membongk puing-puing kios dan lapak yang ludes terbakar pada 25 Agustus 2018 lalu. Proses pembukaan akses ini diberikan kepada masing-masing pemilik lapak dan kios. 

"Proses ini kami lakukan dengan ketat, mereka yang bisa masuk hanya pedagang dan karyawannya, mereka juga mendapatkan identitas atau kartu pengenal saat memasuki area pasar," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Perdagangan (Komindag) Trenggalek, Siswanto, Senin (29/10/2018) di Pasar Pon. 

Pelaksanaan pencarian sisa barang-barang pedagang tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Para pedagang dipersilahkan untuk membawa barang miliknya yang dinilai masih bermanfaat. 

"Berlakunya mulai hari ini sampai Rabu mendatang, setelah itu Dinas Komindag akan melakukan pembersihan sisa-sisa kebakaran. Ini kami lakukan setelah Polisi memastikan bahwa kebakaran bukan dari unsu kesengajaan, tapi korsleting listrik," ujarnya. 

Sementara itu dari pantauan detikcom, beberapa pedagang masih menemukan sisa-sisa dagangan yang tidak terbakar. Seperti yang terjadi di lapak milik Alfiah warga Lingkungan Pucung, Kelurahan Tamanan., di sembilan lapak miliknya ia masih menemukan beberapa benda yang tidak sempat terbakar, seperti dagangan sabun cuci, rokok serta benda-benda berbahan besi. 

"Itu ada ketumbar, kopi, sabun, untuk pompa air, kompor barangnya masih ada tapi sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi, mungkin nanti dirongsokkan saja. Kalau melihat ini saya jadi ingat kejadian (kebakaran) itu, habis semua di situ kios bahan kue habis," imbuhnya sambil meneteskan air mata. 

Alfiah menambahkan, sejumlah anak buahnya juga mencari uang tunai Rp20 juta yang tersimpan di dalam lapak. Namun pihaknya mengaku pasrah apabila uang tersebut hilang atau hangus terbakar. 

"Dari sembilan kios ini kerugiannya kalau Rp500 juta. Saat ini saya sewa kios di Gotong Royong," jelasnya. 

Para pedagang lain juga melakukan pembongkaran sisa-sisa material pasar yang terbakar, mereka menemukan sejumlah benda yang masih bisa dimanfaatkan, mulai dari piring, gelas, timbangan dan beberapa barang lainnya. 

Setiap keluarnya barang dari dalam pasar dilakukan pendataan oleh petugas pasar, proses ini dilakukan untuk mencegah aksi pencurian maupun penyalahgunaan dari orang yang tidak bertanggung jawab. 

Sebelumnya, Polres Trenggalek memastikan kasus kebakaran Pasar Pon terjadi akibat korlseting arus listrik. Kepastian itu didapatkan setelah dilakukan uji laboratorium forensik serta pemeriksaan para saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara. 






Ditinggal Antar Pengantin Rumah Terbakar

Trenggalek - Sebuah rumah di Kecamatan Durenan, Trenggalek ludes terbakar. Kejadian berlangsung saat ditinggal oleh pemilik rumah mengantarkan pengantin bersama para tetangganya.

Kapolsek Durenan, AKP Mohammad Solichin, mengatakan kebakaran menimpa rumah milik Nurhadi, warga Dusun Guyang Hajah, Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Trenggalek. Akibatnya sebagian rumah hangus terbakar. 

"Kejadian pertama kali diketahui oleh tiga orang saksi yang saat itu sedang bekerja di depan rumah korban, kala itu mereka sedang membeli makan, nah setelah itu rumah korban diketahui keluar asap," kata Solichin, Senin (29/10/2018). 

Mengetahui kejadian tersebut saksi langsung berteriak minta tolong kepada warga yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk membantu proses pemadaman. Sementara itu tidak berselang lama dua unit mobil pemadam kebakaran datang di lokasi kejadian. 

"Pada saat kejadian pemilik rumah sedang mengantarkan pengantin bersama warga lain," ujarnya. 

Akibat kebakaran tersebut sebagian besar sudut ruangan rumah hangus terbakar. Kerugian dari peristiwa tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. 

Sementara itu dari hasil penyelidikan serta olah tempat kejadian perkara, kebakaran diduga dipicu oleh korsleting arus listrik pada stop kontak bercabang model T, yang digunakan untuk TV, penanak nasi dan boster. 

Foto : istimewa

Google Latih Jurnalis Tulungagung Analisa Data Digital

Tulungagung - Raksasa internet Google memberikan pelatihan  analisa  data  digital kepada  puluhan  jurnalis  di Tulungagung  dan  sekitarnya. Ini dilakukan untuk menunjang kinerja para pemburu berita dalam memverifikasi informasi.

Salah seorang trainer Google News Initiative, Ika Ningtyas, mengatakan pelatihan yang dilakukan secara bergilir di seluruh wilayah Indonesia ini ditargetkan akan mentransfer ilmu analisa data digital kepada 1.000 jurnalis dari berbagai media dan organisasi. 

"Kebetulan untuk yang Tulungagung ini adalah angkatan ke-25, target kami di tahun 2018 ada 1.000 jurnalis. Ini adalah program kerjasama antara Google, AJI dan Internews," kata Ika, Minggu (28/10/2018) di Hotel Istana Tulungagung. 

Dijelaskan, dalam pelatikan ini para awak media diajarkan dalam berbagai macam 'tool' yang dimiliki oleh Google maupun penyedia aplikasi lainnya untuk memverifikasi informasi yang muncul melalui media sosial maupun sejumlah platform media daring lainnya. 

"Skil yang mereka dapatkan bukan metode verifikasi konvensional, tapi menggunakan sejumlah tool, yang mana alat ini sangat membantu, karena perkembangan informasi sangat cepat terutama melalui media sosial," ujarnya. 

Salah satu contohnya adalah cara melacak kebenaran suatu informasi berupa foto yang beredar melalui medsos maupun media jejaring. Dengan pengujian menggunakan berbagai aplikasi maka proses verifikasi akan lebih mudah dan akurat. Selain itu juga diajarkan cara melakukan analisa informasi berbasis video. 

"Kemudian yang kedua juga kami ajarkan terkait digital hygiene, artinya membekali jurnalis bagaimana mengamankan diri dan datanya di internet. Karena ancaman netizen kepada jurnalis tidak hanya secara fisik tapi juga secara online," jelas Ika. 

Pengamanan data sangat diperlukan karena, data digital para jurnalis yang tidak aman maka rawan disalahgunakan oleh orang lain, mulai peretasan, persekusi maupun berbagai ancaman lainnya. Hal ini rentan terjadi bagi para jurnalis yang bekerja untuk liputan investigasi. 

Analisa digital tersebut merupakan pelengkap untuk menunjang kinerja para jurnalis dengan digabung menggunakan metode konvensional, seperti wawancara langsung, cek lokasi kejadian maupun berdasarkan dokumen. 

"Akan tetapi memang untuk diera yang semakin canggih ini beberapa metode konvensional itu terkadang belum cukup untuk mengungkap fakta sebenarnya, sehingga dibutuhkan analisa digital," imbuhnya. 

Bahkan beberapa media besar juga sempat termakan kabar hoaks yang beredar melalui media sosial dan dijadikan sebuah berita. Kondisi tersebut dinilai sangat fatal karena dapat menyesatkan masyarakat. 

Trainer Google News Initiative ini mengaku, Penyelenggaraan pelatihan untuk jurnalis ini sengaja dilakukan di tahun 2018, karena Indonesia memasuki tahun politik mulai dari Pilkada, Pemilu Legislatif hingga pemilihan Presiden. 

"Ini penting, karena berkaca di tahun 2014, ternyata hoaks itu menjadi salah satu cara untuk melakukan pencitraan dan menjatuhkan lawan politik, inilah tugas media untuk memverifikasi itu," kata Ika Ningtyas. 

Menurutnya, dari analisa berbagai sumber angka hoaks yang tersebar melalui internet akan mengalami peningkatan atau berkorelasi dengan semakin dekatnya tahun politik. 




Emil Prihatin Lowongan Dokter Spesialis Minim Peminat

Trenggalek - Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak mengaku prihatin atas terkait tidak adanya peminat dua lowongan dokter spesialis di RSUD dr Soedomo pada rekrutmen Calon Pegawai negeri Sipil (CPNS) tahun ini. 

Disela-sela kunjungannya ke RSUD dr Seodomo Trenggalek Kamis malam, Emil mengatakan sepinya peminat dua lowongan dokter spesialis urogoli dan dokter spesialis kandungan tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor, salah satunya menyangkut kondisi wilayah. Sebagian orang masih menganggap Trenggalek sulit untuk dijadikan tempat berkarir dalam bidang dokter spesialis. 

"Ayolah kami beri kesempatan bagi para dokter spesialis untuk berkarir di sini, Trenggalek ini sudah beda dengan yang dulu, sekarang sudah enak. Yang kedua memang batasan usia 35 tahun itu cukup berpengaruh, karena rata-rata dokter spesialis di atas 35 tahun," kata Emil Dardak, Kamis (25/10/2018) malam. 

Padahal pihaknya berharap banyak pada rekrutmen tahun ini seluruh kekurangan tenaga medis bisa terpenuhi. Melihat kondisi tersebut pihaknya berencana akan melaporkan fakta-fakta yang terjadi di daerah kepada pemerintah pusat, sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan dalam perekrutan berikutnya. 

"Kita sebetulnya ingin memenuhi kekurangan dokter spesialis, karena saat ini tantangan kita, dokter itu sesuai undang-undang harus menjaga dan meningkatkan profesinya. Sedangkan kalau terbatas jumlah dokternya, mereka harus membagi waktu antara investasi di peningkatan profesi dan juga melayani pasien, makanya kalau dokternya ada dua atau tiga kan ada cadangan," imbuhnya. 

Untuk menutupi kekurangan dokter spesialis, pihaknya melakukan berbagai langkah dan upaya, diantaranya dengan merekrut dokter dengan status tenaga kontrak BLUD (badan Layanan Umum Daerah). Para dokter spesialis non PNS tersebut juga memiliki kompensasi yang sepadan. 

"Sekarang ada sembilan dokter dengan status tenaga kontrak atau non PNS. Kami juga sudah ngomong ke para dokter untuk kompensasi kepada beberapa dokter spesialis tertentu memang kompensasinya berbeda-beda, ini memang untuk menarik peminat agar rumah sakit ini lebih komprehensif lagi pelayanannya ," jelas Emil. 

Sementara itu Direktur RSUD dr Soedomo Trenggalek, Saeroni, membenarkan kondisi tersebut. Pihaknya mengaku pada dasarnya ada beberapa dokter spesialis yang ingin bergagung dan menjadi CPNS di Trenggalek, namun persoalannya mereka terkendala persyaratan batas maksimal usia yakni 35 tahun. 

"Sebetulnya ada, hanya memang usianya sudah di atas 35 tahun, kemudian untuk dokter urologi sebetulnya juga ada satu yang mau daftar, tapi kelihatannya bimbang antara daftar di Trenggalek atau kembali ke Tulungagung," jelas Saeroni. 

Pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak terkait batasan maksimal usia, selain itu ia juga tidak bisa memaksa keinginan dari masing-masing dokter spesialis. Namun pihaknya memastikan pemerintah akan terus berupaya agar pelayanan di rumah sakit bisa maksimal. 

"Rumah sakit ini akan menuju tipe B, nah sedangkan kekurangan kami adalah dokter sub pesialis, kemudian dokter spesialis gigi dan yang ketiga adalah dokter rehap medik. Kalau dengan adanya para dokter itu maka rumah sakit ini sudah masuk kelas B, artinya semua persoalan yang masuk adalah kelas B sehingga bisa ditangani semuanya di sini," imbuhnya.  



Ayah Arumi Bachsin Meninggal Dunia

Trenggalek - Ayah pesohor Arumi Bachsin, Rudy Bachsin dikabarkan meninggal dunia pada Jumat (26/10/2018) Pagi. Jenazah disemayamkan dikediamannya di Jakarta Selatan. 

Kabar duka ini dibenarkan oleh Kepala Bagian Protokol dan Rumah Tangga Pemkab Trenggalek, Triadi Atmono. Menurutnya Rudy Bachsin meninggal dunia sekitar Pukul 4.00 WIB. 

"Kami tadi dapat kabar dari ajudan, saat ini Bu Arumi dan Pak Emil bertolak ke Jakarta. Beliau berangkat dari Trenggalek sehabis subuh dan terbang melalui Juanda sekitar jam 8," kata Triadi saat dikonfirmasi Trenggalek Kita melalui sambungan telepon. 

Pihaknya belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya ayah Arumi tersebut, namun dari informasi awal yang bersangkutan selama ini tidak dalam perawatan di rumah sakit. "Kelihatannya meninggal di rumah, tapi untuk kepastiannya saya coba carikan infonya dulu," imbuhnya. 

Saat ini jenqzah Rudy Bachsin disemayamkan di kediamannya di Perumahan Kalibata Indah, Jalan Kedondong D-12 Jakarta selatan

Akibat kabar duka tersebut Bupati Trenggalek Emil Dardak dan istrinya terpaksa membatalkan seluruh agenda kedinasan yang seharusnya dilaksanakan hari ini. 

"Untuk beberapa agenda yang seharusnya dihadiri Pak Bupati, seperti kegiatan di Kecamatan Panggul akan diwakili Pak Sekda," jelas Triadi. 


Hari Dokter Nasional, Emil Kirim Kue Ultah ke Dokter IGD

Trenggalek - Peringatan Hari Dokter Nasional ke-68 menjadi perhatian Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak, disela-sela kesibukannya ia menyempatkan diri mengunjungi RSUD dr Seodomo dan memberikan kado kepada para dokter berupa kue ulang tahun. 

Di rumah sakit milik pemerintah tersebut Emil langsung menuju ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan menemui sejumlah dokter yang tengah menjalankan tugas. Ia memilih langsung ke IGD karena dinilai sebagai salah satu garda terdepan dalam melayani para pasien. 

Para dokter dan perawat tampak sumringah dengan kedatangan kepala daerah tersebut, selanjutnya Emil langsung menyerahkan dua kue tart yang telah dibawa dari kantornya kepada para dokter yang bertugas. 

"Para dokter ini adalah manusia biasa juga, di tengah terget pelayanan yang maksimal serta berbagai kritik dari masyarakat, kami tetap memberikan apresiasi kepada para dokter karena sudah berusaha memberikan yang terbaik kepada seluruh masyarakat," kata Emil Dardak. 

Pihaknya berharap dengan peringatan Hari Dokter Nasional tersebut para dokter di Trenggalek terus berusaha meningkatkan profesionalismenya, sehingga mampu memberikan kontribusi terbaiknya bagi Trenggalek. 

"Kritik dan saran adalah hal yang biasa, jangan diambil hati, itu adalah salah satu cara masyarakat agar kita semua bisa menjadi yang terbaik," ujarnya. 

Usai menyapa para dokter, calon Wakil Gubernur Jatim terpilih ini juga menyempatkan diri untuk membesuk sejumlah pasien yang berada di Yellow Zone IGD RSUD dr Seodomo Trenggalek. 

Hari Dokter Nasional ditetapkan para tahun 1950 dan diperingati setiap tanggakl 24 Oktober. Tahun 2018 ini merupakan peringatan yang ke-68 Hari Dokter Nasional. 


Pemkab Trenggalek Kirim Bantuan Peduli Palu



Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengirimkan bantuan logistik  tunai untuk para korban bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Distribusi bantuan diangkut menggunakan empat kendaraan.

Kepala Dinas Sosial Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Trenggalek Ratna Sulistyowati, mengatakan bantuan yang dikirimkan tersebut merupakan barang-barang yang sangat dibutuhkan oleh para korban bencana.

"Kami sudah koordinasi dengan posko Jawa Timur yang ada di Palu, ternyata ada beberapa barang yang sangat dibutuhkan, mulai dari terpal atau tenda, kemudian bahan makanan dan kebutuhan anak-anak maupun bayi," kata Ratna, Rabu (24/10/2018).

Menurutnya dari daftar kebutuhan pokok itu pihaknya mengirimkan beberapa jenis barang diantaranya 3,27 ton beras, 360 karton air mineral,  terpal 101 lembar, perlengkapan mandi 600 set serta seragam sekolah.

"Kami juga kirimkan baju layak pakai 110 karton, nah khusus baju layak pakai itu sudah kami sortir sehingga benar-benar layak, kemudian ada juga susu bayi, pakaian dalam dan bahan makan lainnya," ujarnya.

Menurutnya, bantuan tersebut berasal dari berbagai lapisan masyarakat, mulai PNS, sekolah dan kelompok masyarakat. Bantuan yang dikirim ke dinas sosial sebelumnya berupa barang serta uang tunai. Khusus bantuan uang tunai yang terkumpul di dinas sosial sebanyak Rp. 156.892.700 diwujudkan berupa barang-barang kebutuhan.

Ratna menambahkan, selain bantuan logistik pihaknya juga mengirimkan 10 orang petugas dari dinas sosial untuk membantu proses pemulihan para korban bencana gempa bumi dan tsunami. "Mereka nanti akan bergabung dengan tim Dinas Sosial Jawa Timur, nanti akan dibagi ke daerah-daerah yang membutuhkan," imbuh Ratna Sulistyowati.

Sementara itu Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak, mengapresiasi sikap empati yang ditunjukkan oleh seluruh lapisan masyarakat, karena dengan kerelaanya sehingga mampu meringankan beban para korban gempa bumi maupun tsunami.

"Ini adalah inisiatif bersama. Kegiatan ini tentunya terdapat makna filosofis bagi masyarakat Trenggalek, bukan hanya sekedar mengirim barang, melainkan kita mendukung, memfasilitasi nilai-nilai yang luhur dari masyarakat Trenggalek," kata Emil. 

Festival Kopi Trenggalek Kenalkan Kopi Lokal Lingkar Wilis

Trenggalek - Kawasan lingkar Gunung Wilis Jawa Timur yang berada di eks Karesidenan Kediri dan Madiun memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi industri kopi lokal. Untuk mengenalkan kopi lokal berkualitas Pemerintah Trenggalek menggelar festival kopi.

Festival Kopi Trenggalek diikuti oleh para pebisnis lokal dibidang pengolahan dan pertanian kopi yang ada Trenggalek, Tulungagung, Kediri dan beberapa daerah sekitarnya. Berbagai metode dan cara pengolahan serta penyajian dikenalkan kepada masyarakat luas, mulai dari yang tradisional hingga modern. 

Bupati Trenggalek, Emil Elestianto Dardak, mengatakan wilayah kaki Gunung Wilis yang meliputi Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Nganjuk, Madiun, Ponorogo dan sekitarnya memiliki potensi sumbar daya alam berupa kopi yang telah ada sejak zaman Belanda. 

Cita rasa yang khas menjadi hal yang menarik untuk dinikmati. Di Trenggalek misalnya, kali ini sedang digalakkan pengenalan kopi Vann Dilem , kopi yang berasal dari lereng Wilis di Kecamatan Bendungan.

selain itu juga ada kopi Sendang Tulungagung. Kopi dari lereng Wilis sisi tenggara tersebut mulai dikelola secara profesional dengan mendapatkan pendampingan dari para ahli kopi. 

Dalam fesvital kopi tersebut juga digelar beberapa kegiatan untuk meningkatkan kapasitas dan ketrampilan para penyaji kopi melalui kompetisi manual brewing V60, yang diikuti oleh para barista di eks Karesidenan Kediri. 

"Ini adalah salah satu upaya untuk mengenalkan budaya inovasi mulai hulu hingga hilir dari industri kopi itu sendiri. Terlebih Trenggalek merupakan tuan rumah dari taman teknologi pertanian di kawasan Mataraman untuk kopi dan sapi perah," kata Emil, Minggu (21/10/2018) malam. 

Diharapkan dengan berbagai kegiatan di bidang industri kopi tersebut mampu menggugah pelaku usaha dibidang kopi lokal di Trengglek maupun sekitarnya untuk melakukan inovasi, sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai ekonomi yang lebih baik. 

Pihaknya optimistis, perkembangan industri kopi lokal akan berdampak langsung terhadap peningkatan potensi wisata di daerah sekitarnya. Untuk mendukung itu pemerintah terus berupaya menggenjot pembangunan terutama akses jalan di kawasan kali Gunung Wilis. 

"Alhamdulillah untuk sektor Trenggalek mulai dari batas Tulungagung dan Ponorogo jalannya tahun ini sudah bagus. Kami punya komitmen dengan daerah sekitar untuk bersama-sama memajukan lingkar Wilis ini," ujar Emil. 

Ditambahkan, selain kaki lereng WIlis, beberapa daerah pegunungan di pesisir selatan Trenggalek juga berpotensi menjadi pusat pengembangan perkebunan kopi baru di wilayah Mataraman. Bahkan beberapa petani mulai melakukan penanaman kopi. 

Namun, potensi besar tersebut bukan berarti tanpa halangan. Perjuangan membangkitkan produksi kopi lokal saat ini ternyata perjuangan ekstra, karena saat ini banyak perkebunan kopi yang telah tua, sehingga perlu mendapatkan peremajaan. 

"Selain itu kemampuan para petani kopi juga masih sangat rendah, sehingga dibutuhkan proses pendampingan dari para pakar maupun ahli di bidang kopi. Kami terus melakukan proses pendampingan itu di beberapa wilayah seperti Bondowoso, Jember, kemudian Sendang Tulungagung. Nah kedepan ini akan kami kembangkan lagi termasuk di Trenggalek dan Wonosalam," kata Kepala Bank Indonesia Jawa Timur Difi Ahmad Johansyah. 

Pihaknya menilai industri kopi akan memiliki masa depan yang cerah, karena jumlah peminat kopi di Indonesia maupun dunia terus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Di Jawa Timur sendiri sektor perkopian juga terus mengalami perkembangan yang menggembirakan, bahkan Kabupaten Bondowoso telah memproklamirkan diri sebagai republik kopi atau sentra kopi terbesar di Jawa Timur. 



Ini Penyebab Pasti Kebakaran Pasar Pon Trenggalek


Trenggalek - Kepolisian Resort Trenggalek memastikan kebakaran Pasar Pon yang terjadi Agustus lalu bukan akibat unsur kesengajaan, namun sesuai hasil laboratorium forensik diketahui bersumber dari gangguan instalasi listrik. 

Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo, mengatakan sesuai dengan hasil uji Laboratoriun Forensik Polri Cabang Surabaya, lokasi titik api pertama berasal dari lapak gerabah milik Usman di sisi sebelah utara. 

"Sedangkan penyebab kebakaran adalah akumulasi panas atau heat accumulation akibat kebocoran arus listrik pada kabel instalasi jenis NYM 3x2.5 mm. Sehingga melelehkan dan menyulut isolasi kabel, kemudian membakar barang yang ada di sekitarnya," kta Didit, Senin (22/10/2018). 

Hasil uji laboratorium tersebut juga dikuatkan dengan keterangan sejumlah saksi mata yang mengetahui kejadian awal kebakaran. Dengan hasil tersebut Polisi akan segera melakukan langkah tindak lanjut dengan menghentikan proses penyidikan. 

"Hasil uji lab tersebut hanya salah satu bagian dari proses penyelidikan, kami juga memiliki sejumlah keterangan saksi, barang bukti maupun hasil olah TKP. Nanti akan segera kami lakukan penghentian proses penyidikan melalui SP3,"  ujarnya. 

Didit memastikan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut, sehingga bukan peristiwa pidana. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak perspekulasi lain, karena hasil pemeriksaan laboratorium sudah jelas. 

Hal senada disampaikan Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andana. Pihaknya menjelaskan dengan hasil tersebut, kepolisian juga segera melakukan pengembalian status pasar kepada pemerintah daerah untuk proses selanjutnya. 

"Untuk saat ini masih status quo, nanti sebentar lagi akan kami serahkan ke pemerintah. Setelah itu hak sepenuhnya kami serahkan ke pengelola pasar, pedagang juga boleh masuk ke lokasi, tapi nanti setelah diserahkan," jelas Andana. 

Sementara itu Kabag Protokol dan Rumah Tanga Pemkab Trenggalek menyambut baik keluarnya hasil penyidikan tersebut, karena dengan kepastian itu pemerintah memiliki pijakan yang jelas untuk melangkah, termasuk dalam memberikan santunan kepada para pedagang yang menjadi korban. 

"Kami terimakasih banyak kepada Polres dan Labfor Mabes Polri yng sudah melakukan tugas dengan baik. Dalam waktu dekat kami akan mengirimkan surat ke Polres Trenggalek untuk meminta pengamanan terkait akan adanya pengeluaran barang-barang dari lokasi kejadian," ujarnya. 

Pihaknya bersyukur dengan kesimpulan para penyidik, sehingga bisa mematahkan berbagai spekulasi yang berkembang di masyarakat yang seolah-olah peristiwa kebakaran tersebut ada unsur kesengajaan. 

Sebelumnya kebakaran hebat meludeskan sebagian besar kios dan lapak Pasar Pon di jalan Soekarno-Hatta Trenggalek. Peristiwa yang terjadi pada dini hari tersebut mengakibatkan kerugian puluhan miliar rupiah. 

Seribu Barong Trenggalek Gelar Aksi Untuk Palu

Trenggalek - Ribuan seniman jaranan Trenggalek menggelar aksi kirab dan tari barong kolosal untuk menggalang donasi bagi para korban gempa dan Tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah. Penggalangan dana juga dimeriahkan oleh kesenian Reog Ponorogo. 

Aksi 1.263 barong diawali dengan jalan kaki di mulai jalan depan Pasar Pon sampai dengan Alun-alun Trenggalek. Di sepanjang jalan yang dilalui beberapa anggota komunitas mengedarkan kotak donasi kepada warga yang menonton. 

Aksi kesenian ini juga melakukan atraksi tari barong kolosal di lingkar Alun-alun Trenggalek. Selain itu para seniman Reog Ponorogo juga ikut serta menampilkan berbagai atraksi khasnya. 

Panitia seribu barong, Sutrimo, mengatakan kegiatan yang diinisiasi para pelaku kesenian jaranan tersebut sebagai bentuk empati terhadap bencana alam gempa dan tsunami yang terjadi di Sulawesi Tengah. Terlebih musibah itu telah menelan ribuan korban nyawa. 

"Inilah yang bisa kami persembahkan untuk saudara kita di Palu dan sekitarnya. Kami menghibur masyarakat Trenggalek sekaligus menggalang donasi, semoga berapapun yang didapat bisa meringankan beban saudara-saudara kita di sana," kata Trimo Dwi Cahyo, Minggu (21/10/2018) sore.

Menurutnya, para peserta tari barong tersebut berasal dari seluruh wilayah di Trenggalek dan beberapa daerah sekitar seperti Tulungagung dan Ponorogo. Pihaknya mengaku, para pelaku kesenian tersebut cukup antusias, bahkan dengan persiapan yang mendadak mereka tetap kompak untuk menyempatkan hadir. 

Dari aksi penggalangan donasi tersebut terkumpul uang tunai lebih dari Rp 9 juta rupiah. Hasil penghimpunan dana itu langsung diserahkan kepada Dinas Sosial Trenggalek untuk diteruskan ke Sulawesi Tengah melalui jaringannya, 

"Alhamdulillah mampu terkumpul sembilan juta lebih, semoga bisa membantu para korban. Kami juga berdoa semoga proses pemulihan bencan tersebut, rehabilitasi maupun rekonstruksi berjalan dengan lancar. Palu tidak sendiri, kami bersama kalian," imbuh Trimo. 

Setelah melakukan aksi tari kolosal, para seniman dan ribuan warga lain yang ikut menyaksikan rangkaian kegiatan tersebut diajak untuk doa bersama agar bencana serupa tidak terjadi lagi di Sulawesi Tengah maupun daerah lainnya. 

Tepis Isu Harga Mahal, Relawan AyoJo Gelar Fastival Masak Ibu-ibu

Trenggalek - Relawan AyoJo wilayah Mataraman menggelar festival masak ibu-ibu, aksi dilakukan sebagai jawaban atas isu kenaikan harga bahan pokok. Tak sekedar memasak, pra peserta juga diwajibkan berbelanja di pasar tradisional terdekat. 

Ketua Relawan AyoJo Trenggalek Sucipto, mengatakan kegiatan yang diselenggarakan di Gedung Serbaguna Desa/Kecamatan Dongko tersebut diikuti oleh puluhan ibu-ibu tersebut berlangsung meriah dan antusias. 

Sebelum lomba berlangsung, panitia memberikan modal Rp200 ribu rupiah kepada para peserta yang selanjutnya diminta untuk berbelanja seluruh kebutuhan untuk memasak, mulai dari sayur hingga bahan lauk pauk. 

"Kami merasa kabar hoax atau berita bohong akhir-akhir ini makin meresahkan, termasuk salah satunya soal harga di Pasar. Jadi kami ingin membuktikan kalau dengan modal terbatas masih bisa untuk belanja macam-macam di pasar dan juga bisa untuk makan bareng," ujar Koordinator Kabupaten (Korkab) AyoJo Trenggalek, Sucipto, Minggu (21/10/2018) melalui siaran persnya. 

Dijelaskan selain untuk mengedukasi masyarakat tentang fakta harga-harga kebutuhan pokok di pasar tradisional, pihaknya juga memberikan para ibu rumah tangga tersebut menunjukkan kreativitas dan keahlian dalam mengolah masakan. 

"Karena selain dari rasa masakan yang dihasilkan, juga dinilai dari siapa kelompok dengan jurus belanja paling ampuh. Artinya dengan modal terbatas yang diberikan, dapat terlihat siapa kelompok yang paling banyak mendapatkan bahan baku masakan," ujar Sucipto. 

Menurutnya, kreativitas para ibu-ibu di wilayah pedesaan tersebut baik, bahkan masakan yang disajikan memiliki cita rasa yang khas dan nikmat. Diharapkan dengan lomba tersebut juga sekaligus memupuk kebersamaan diantara masyarakat, khususunya para ibu rumah tangga. 

Sementara itu salah seorang peserta mengaku senang dengan kegiatan memasak tersebut, karena sebegai salah satu bentuk apresiasi kepada ibu rumah tangga. Selain itu juga bisa menumbuhkan kecintaan masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional. 

"Kita juga membuktikan kalau dengan modal uang 200 ribu, bisa jadi macam-macam masakan dengan porsi yang banyak. Ada ikan, ayam, daging," ujar Ina, salah satu peserta festival masak.

Setelah rangkaian Festival Masak selesai, Relawan AyoJo Mataraman akan mengadakan acara lanjutan yang berkaitan dengan bidang pertanian dan kesehatan di sekitar 20 titik yang tersebar di 6 wilayah Kabupaten/Kota Jawa Timur pada bulan November-Desember 2018.

AyoJo Mataraman sendiri adalah relawan yang berada di 6 wilayah Kabupaten/Kota di Jawa Timur, yakni Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Trenggalek dan Pacitan. Relawan AyoJo berpusat di Jakarta dan telah memutuskan untuk mendukung pasangan Joko Widodo- Ma'ruf Amin pada Pemilihan Presiden 2019.

foto : istimewa

Ditinggal ke Sungai Rumah Boiyem Habis Terbakar

Trenggalek - Rumah milik seorang warga di Trenggalek ludes terbakar. Kebakaran terjadi saat ditinggal pemiliknya ke sungai untuk mencari air. 

Kapolsek Panggul, Iptu Puguh Wardoyo, mengatakan kebakaran menimpa rumah milik Boiyem warga Dusun Warakan, Desa Depok, Kecamatan Panggul. Seluruh bagian rumah yang terbuat dari anyaman bambu tersebut beserta isinya habis tidak habis terbakar. 

"Kejadian berawal saat Boiyem memasak nasi di tungku kayu, selanjutnya ditinggal ke sungai untuk mencari air. Namun saat dia kembali api sudah membesar dan membakar rumahnya," kata Puguh, Sabtu (20/10/2018). 

Mengetahui hal itu, pemilik rumah langsung berteriak minta tolong kepada warga yang ada di sekitarnya. Dengan menggunakan alat seadanya warga berusaha memadamkan kobaran api. 

"Namun proses pemadaman mengalami kendala karena kondisi di sekitar lokasi kejadian sedang mengalami kekeringan, sehingga sulit untuk mendapatkan pasokan air," ujarnya. 

Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. 

Foto : istimewa

Potongan Jaspel Puskesmas Pule Sampai 20 Persen


Trenggalek - Kasus dugaan pungutan liar yang sedang ditangani Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Trenggalek memunculkan sejumlah fakta-fakta baru. Dari hasil pemeriksaan sementara diduga potongan Jaspel pada triwulan pertama 2018 mencapai 20 persen.

"Pada triwulan pertama dari potongan 20 persen terkumpul uang Rp72.425.904. Sedangkan pada pemotongan triwulan kedua turun menjadi 10 persen sehingga dana yang terkumpul sebesar Rp41.336.000,"kata  KanitTipikor Satreskrim Polres Trenggalek, Iptu Eko Widiantoro,  Jumat (19/10/2018).

 Sedangkan pada triwulan ketiga ini potongannya tetap 10 persen sehingga terkumpul dana lebih dari Rp28 juta. Dana tersebut merupakan setoran potongan uang jaspel yang diterima oleh para PNS maupun pegawai BLUD Puskesmas Pule.

lanjut dia, saat dilakukan OTT pada Rabu lalu setoran dana potongan pada triwulan ketiga belum terkumpul seluruhnya. Hanya sebagian besar pegawai yang telah menyetorkan.

"Kenapa jumlahnya hanya Rp28 juta sekian, karena dari 65 pegawai itu ada yang belum setor, sehingga jika dibandingkan dengan triwulan kedua lebih kecil," ujarnya.

Dijelaskan, dugaan pungli di fasilitas kesehatan tingkat pertama ini cukup kentara, bahkan besaran uang potongan tercantum dalam amplop kosong yang diedarkan kepada masing penerima tunjangan.

"Jadi modusnya, dana jaspel dikirim ke rekening masing-masing pegawai 100 persen, kemudian ada tujuh orang pegawai yang menamakan dirinya sebagai tim teknis bertugas mengumpulkan dana pemotongan sebesar 10 persen," imbuhnya.

Mereka mengedarkan amplop kosong yang dilengkapi dengan nama masing-msing pegawai lengkap dengan NIP, besaran penerimaan jaspel serta potongan 10 persen yang harus disetorkan. Selanjutnya masing-masing pegawai diminta untuk mengisi amplop kosong itu dengan dana sesuai yang tertera.

"Nah, pungutan tersebut dilakukan berdasarkan kesepakatan bersama diantara para pegawai PNS maupun BLUD Puskesmas Pule," jelasnya.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki orang-orang yang harus bertanggung jawab atas pungutan itu, selain itu polisi juga menelusuri aliran dana puluhan jut tersebut.