Trenggalek - Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) meninjau langsung kinerja para taruna yang melalukan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-39 di Trenggalek. Pihaknya meminta panitia dan tuan rumah tidak memanjakan para prajurit selama kegiatan berlangsung.
"Lho kok bagus (posko) ini, wah taruna jangan dimanja," kata Gubernur AAU Marsekal Muda TNI Tatang Harlyansyah saat meninjau posko Latsitardanus, di Desa Wonoanti, Trenggalek, Kamis (4/4/2019).
Ia lantas membandingkan dengan kegiatan serupa pada eranya dulu yang hanya menghuni barak dari tenda. Sedangkan saat ini para taruna tersebut di tempatkan di rumah penduduk dengan kondisi yang cukup nyaman.
Tatang berharap pada taruna TNI Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Laut, Akademi Kepolisian, IPDN dan mahasiswa ITS yang tergabung dalam grup Elang justru berbaur dengan masyarakat apa adanya. Bahkan para calon pemimpin tersebut harus menjalin interaksi sosial dengan warga, sehingga mereka mampu merasakan kehidupan bermasyarakat secara nyata.
"Jadi maksud saya jangan dimanja itu, mereka harus terjun langsung, realitas masyarakat bagaimana itulah mereka, seperti contoh kalau memang di sini mandinya di sungai ya mereka ikut merasakan mandi di sungai, kemudian apa pekerjaan di sini ya mereka harus berbaur dengan budaya lokal dan kearifan lokal," ujar Tatang.
Sebab dengan interaksi sosial yang baik, akan menjadi bekal mereka saat melaksanakan tugas nyata setelah lulus dari akademi maupun universitas. Tatang mengingatkan pelajaran teori yang didapatkan para taruna selama di kampus perlu diaplikasikan ke masyarakat, namun terkadang hal itu tidak mudah dan harus membutuhkan strategi lain.
"Supaya mereka riil bergaul dengan masyarakat, sehingga mereka menjadi pemimpin yang fleksibel dan ikut dengan masyarakat apapun permasalahan yang ada saat itu," imbuhnya.
Namun ia mengaku bangga atas kekompakan yang dimiliki oleh masing-masih kelompok, meskipun terdiri dari berbagai akademi. Diharapkan sinergitas antar kesatuan terjaga hingga para taruna lulus dan menjalankan tugas.
"Ini menjadi bekal bagi mereka menjadi pemimpin, karena keluar dari akademi, mereka akan menjadi seorang komandan pleton atau pimpinan pertama di dasar untuk memimpin anak buahnya," imbuh Tatang.
Gubernur mengaku para taruna di Trenggalek diharapkan banyak pengalaman, terlebih unsur yang terlibat dalam kegiatan cukup lengkap mulai dari masyarakat, pemerintah, legislatif hingga instansi lainnya.
"Nah ini mereka dapat bekal yang bagus sehingga mereka dapat literasi sosial, yang aplikasinya mereka nanti akan menjadi pemimpin yang memiliki pengetahuan luas," jelasnya.
Di Trenggalek, para taruna TNI, kepolisian, IPDN dan mahasiswa diterjunkan ke berbagai bidang mulai dari pembangunan hingga berbagai pengetahuan kemasyarakatan lainnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, berharap kehadiran para taruna tersebut menjadi penyemangat bagi para pemuda dan masyarakat sekitar. Di sisi lain para taruna diharapkan juga banyak belajar kepada masyarakat.
"Taruna ini kami bisa menjadi kebanggaan masyarakat, sedangkan taruna juga harus belajar dari masyarakat, karena saat mereka terjun menjalankan tugas nanti, pasti akan menemukan berbagai persoalan, yang terkadang hanya bisa diselesaikan dengan musyawarah atau gotong royong seperti ini," ujarnya.