Trenggalek - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak terus bergerilya untuk pemenangannya bersama Khofifah Indar Parawansa pada Pilkada 2018. Emil bertemu komunitas pengusaha warung kopi (warkop) di Trenggalek.
Pertemuan dengan kelompok pemilik warkop dilakukan di warung Putu Mbah Kuwot di Jalan Brigjen Soetran Trenggalek. Dengan gaya komunikasi yang santai, Emil menerima berbagai keluhan dan masukan dari para pengusaha mikro tersebut.
Salah seorang pemilik warung kopi, Timbul mengatakan, komunitas pemilik warkop memiliki sejumlah persoalan untuk mengembangkan bisnisnya, salah satunya terkait dengan sulitnya mendapatkan akses modal serta tempat yang layak untuk berjualan.
"Jadi untuk mendapatkan modal dengan bunga rendah itu masih sangat sulit, padahal kami juga ingin mengembangkan bisnis warung itu menjadi lebih besar," katanya, Jumat (9/3/2018).
Menurutnya, selain permodalan, persoalan lain yang juga ikut menghambat bisnis warkop adalah sulitnya mendapatkan tempat yang representatif untuk berjualan. Karena sebagian besar pemilik warung tidak meiliki lahan yang strategis.
"Beberapa kawan-kawan itu memanfaatkan kawasan di dekat lahan milik Pemerintah Kabupaten untuk didirikan warung, tapi kami juga takut apabila digusur oleh Satpol PP," ujarn Timbul.
Menanggapi berbagai keluhan pengusaha mikro tersebut, Emil Dardak mengaku bisa diselesaikan secara bersama-sama. Salah satunya terkait permodalan, pihaknya menyarahkan agar pemilik warkop untuk membentuk peguyuban maupun koperasi bersama, sehingga para pemberi modal atau perbankan akan memiliki kepercaayaan untuk menggelontorkan bantuan modal.
"Karena kredit tanpa agunan itu paling tepat adalah melalui komunitas, saya sudah berbicara dengan salah satu bank, mengucurkan kredit berdasar komunitas itu lebih efektif. Tapi kalau mereka (pemilik warung) sendiri-sendir bank akan takut beri modal," kata Emil.
Dijelaskan, terkait dengan problem tempat usaha, Emil mengatakan, pemerintah daera bisa memanfaatkan kawasan yang belum termafaatkan agar diguanakan oleh para pedagang. Meski demikian hal tersebut harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati, masing-masing pedagang juga harus berkomitmen untuk bersediia ditata oleh pemerintah daerah.
"Yang jelas dengan fasilitasi dari pemerintah, maka bank juga akan lebih mudah untuk memberikan kepercayaan kepada warung kopi, karena mereka memimiliki jaminan lokasi usaha yang tetap," imbuhnya.
Bahkan tidak menutup kemungkinan, apabila pemerintah daerah memiliki anggaran serta fsilitas yang cukup bisa membangun sentra khusus kuliner maupun warung kopi. Sehingga akan mempermudah para pedagang serta memberikan kepastikan lokasi usaha.