Trenggalek - Kontingen atlet paralimpik Trenggalek berhasil meraih juara umum ke-2 dalam kejuaraan Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Timur I. Prestasi ini berbanding terbalik dengan anggaran pembinaan yang sangat minim dari pemerintah daerah.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Trenggalek Totok Rudianto, mengatakan dalam pekan olahraga para difabel itu, kontingen Trenggalek I memperoleh 8 medali emas, 2 medali perak dan 2 medali perunggu. Sedangkan kontingen Trenggalek II mendapat 2 medali perunggu.
"Alhamdulillah dalam pekan paralimpik tahun ini Trenggalek dapat juara umum ke-2. Dengan total perolehan medali 8 emas, 2 perak dan 4 perunggu," kata Totok Rudianto, Selasa (25/5/2021).
Menurutnya, 14 medali itu didapatkan dari cabang olahraga atletik. Sedangkan dua cabang olahraga lain, catur dan bulutangkis gagal memperoleh medali.
"Kejuaraan ini sekaligus untuk seleksi menuju Pekan Paralimpik Nasional XVI 2021. Jadi atlet yang berprestasi ini kemungkinan akan mendapatkan pembinaan lebih lanjut untuk menuju kejuaraan berskala nasional," ujarnya.
Sementara itu Kabid Olahraga Disdikpora Trenggalek Sulani mengatakan, dalam kejuaraan Pekan Paralimpik Provinsi Jawa Timur I tersebut, Kabupaten Trenggalek mengirimkan 11 atlet dari tiga cabang olahraga, yakni Atletik, bulutangkis dan catur.
"Perolehan medali ini melebihi target kami. Sebelumnya itu hanya menargetkan dua atau tiga medali emas, namun hasilnya luar biasa justru dapat delapan emas," jelasnya.
Sulani menjelaskan upaya yang dilakukan para atlet difabel ini dinilai cukup maksimal, padahal anggaran pembinaan yang disediakan pemerintah daerah tergolong minim dan terkena refocusing anggaran untuk COVID-19.
"Anggaran tahunan untuk pembinaan cukup kecil, awalnya itu dianggarkan Rp 100 juta kepada National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Trenggalek, tapi kemudian terkena refocusing jadi Rp 50 juta," imbuh Sulani.
Pihaknya berharap tahun depan pihaknya dapat meningkatkan anggaran pembinaan bagi para atlet NPCI Trenggalek, sehingga dapat meningkatkan prestasi.
Sementara terkait penghargaan bagi para atlet yang memperoleh medali, Dinas Dikpora Trenggalek rencana baru akan mengajukan anggaran para APBD perubahan 2021. "Karena anggaran yang ada cukup minim dan tidak ada alokasi untuk reward, maka akan kami ajukan melaui PAK (perubahan anggaran keuangan)," jelas Sulani.
foto istimewa