Showing posts with label Polri. Show all posts
Showing posts with label Polri. Show all posts

Gubernur AAU : Taruna Jangan Dimanja

 Trenggalek - Gubernur Akademi Angkatan    Udara (AAU) meninjau langsung kinerja para taruna yang melalukan Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) ke-39 di Trenggalek. Pihaknya meminta panitia dan tuan rumah tidak memanjakan para prajurit selama kegiatan berlangsung. 

"Lho kok bagus (posko) ini, wah taruna jangan dimanja," kata Gubernur AAU Marsekal Muda TNI Tatang Harlyansyah saat meninjau posko Latsitardanus, di Desa Wonoanti, Trenggalek, Kamis (4/4/2019). 

Ia lantas membandingkan dengan kegiatan serupa pada eranya dulu yang hanya menghuni barak dari tenda. Sedangkan saat ini para taruna tersebut di tempatkan di rumah penduduk dengan kondisi yang cukup nyaman. 

Tatang berharap pada taruna TNI Angkatan Udara, Angkatan Darat, Angkatan Laut, Akademi Kepolisian, IPDN  dan mahasiswa ITS yang tergabung dalam grup Elang justru berbaur dengan masyarakat apa adanya. Bahkan para calon pemimpin tersebut harus menjalin interaksi sosial dengan warga, sehingga mereka mampu merasakan kehidupan bermasyarakat secara nyata. 

"Jadi maksud saya jangan dimanja itu, mereka harus terjun langsung, realitas masyarakat bagaimana itulah mereka, seperti contoh kalau memang di sini mandinya di sungai ya mereka ikut merasakan mandi di sungai, kemudian apa pekerjaan di sini ya mereka harus berbaur dengan budaya lokal dan kearifan lokal," ujar Tatang. 

Sebab dengan interaksi sosial yang baik, akan menjadi bekal mereka saat melaksanakan tugas nyata setelah lulus dari akademi maupun universitas. Tatang mengingatkan pelajaran teori yang didapatkan para taruna selama di kampus perlu diaplikasikan ke masyarakat, namun terkadang hal itu tidak mudah dan harus membutuhkan strategi lain. 

"Supaya mereka riil bergaul dengan masyarakat, sehingga mereka menjadi pemimpin yang fleksibel dan ikut dengan masyarakat apapun permasalahan yang ada saat itu," imbuhnya. 

Namun ia mengaku bangga atas kekompakan yang dimiliki oleh masing-masih kelompok, meskipun terdiri dari berbagai akademi. Diharapkan sinergitas antar kesatuan terjaga hingga para taruna lulus dan menjalankan tugas. 

"Ini menjadi bekal bagi mereka menjadi pemimpin, karena keluar dari akademi, mereka akan menjadi seorang komandan pleton atau pimpinan pertama di dasar untuk memimpin anak buahnya," imbuh Tatang. 

Gubernur mengaku para taruna di Trenggalek diharapkan banyak pengalaman, terlebih unsur yang terlibat dalam kegiatan cukup lengkap mulai dari masyarakat, pemerintah, legislatif hingga instansi lainnya. 

"Nah ini mereka dapat bekal yang bagus sehingga mereka dapat literasi sosial, yang aplikasinya mereka nanti akan menjadi pemimpin yang memiliki pengetahuan luas," jelasnya. 

Di Trenggalek, para taruna TNI, kepolisian, IPDN dan mahasiswa diterjunkan ke berbagai bidang mulai dari pembangunan hingga berbagai pengetahuan kemasyarakatan lainnya. 

Sementara itu, Wakil Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, berharap kehadiran para taruna tersebut menjadi penyemangat bagi para pemuda dan masyarakat sekitar. Di sisi lain para taruna diharapkan juga banyak belajar kepada masyarakat. 

"Taruna ini kami bisa menjadi kebanggaan masyarakat, sedangkan taruna juga harus belajar dari masyarakat, karena saat mereka terjun menjalankan tugas nanti, pasti akan menemukan berbagai persoalan, yang terkadang hanya bisa diselesaikan dengan musyawarah atau gotong royong seperti ini," ujarnya. 

Polres Trenggalek Salat Gaib Doakan Istri dan Ajudan Kapolres Tulungagung

Trenggalek - Ratusan anggota Polres Trenggalek dan masyarakat menggelar salat gaib dan doa bersama untuk mendoakan istri dan ajudan Kapolres Tulungagung yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas di Mojokerto. 

Salah gaib digelar di Masjid Polres Trenggalek usai melaksanakan salat jumat. Para anggota kepolisian dan jamaah lain tampak khusuk memberikan doa kepada istri Kapolres Tulungagung Anggi Tofik dan ajudannya Bripda Lutfi. 

"Kami turut berbelasungkawa atas meninggal ibu Anggi Tofik dan Bripda Lutfi, semoga keduanya diterima di sisiNYA," kata Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo S, Jumat (28/9/2018). 

Usai salat gaib, jamaah langsung mengelar doa bersama dengan membaca surat Yasin serta Tahlil. Jajaran Kepolisian Trenggakek juga mendoakan kesembuhan AKBP Tofik Sukendar yang saat ini masih menjalani perawatan intensif di Surabaya. 

Sebelumnya, sebuah mobil Toyota Land Cruiser mengalami kecelakaan pada Kamis (27/9) sekitar pukul 23.30 WIB di Tol Suroboyo-Mojokerto Desa Sidorejo, Jetis, Mojokerto. Mobil yang ditumpangi Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar dan istrinya, Anggi, ajudan Bripda Lutfi dan sopir Bripda Tomy. 

Akibat kecelakaan ini istri kapolres dan ajudan me meninggal dunia, karena mengalami luka serius di beberapa bagian tubuhnya. Sementara itu kapolres masih menjalani perawatan intensif di Surabaya. 


Puluhan Senjata Api Anggota Polres Trenggalek Diperiksa, Kenapa ?

Trenggalek - Pimpinan Polres Trenggalek dan Propam melakukan pemeriksaan mendadak terhadap puluhan senjata api (Senpi) organik yang digunakan anggota Polres Trenggalek. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui kondisi serta fungsi senjata api untuk antisipasi tindak kejahatan maupun ancaman terorisme. 

Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo Saputra, mengatakan pemeriksaan dilakukan terhadap senpi jenis pistol yang biasa dibawa oleh anggotanya dalam melakukan tugas sehari-hari. 

"Kami memeriksa apakah senjata yang digunakan itu masih berfungsi baik atau ada yang mengalami kerusakan. Yang kami periksa dari semua fungsi mulai Reskrim, Intel, narkoba maupun Lalulintas," kata AKBP Didit Bambang, Selasa (22/5/2018). 

Dijelaskan, proses pemeriksaan tersebut dinilai penting karena untuk memastikan kesiapsiagaan Polisi dalam memberikan pengayoman dan pelayanan terhadap masyarakat. Terlebih ditengah kondisi keamanan yang saat ini rawan terhadap ancaman tindak kejahatan maupun terorisme. 

Didit menjelaskan, selain melakukan pemeriksaan senjata, pihaknya juga menginstruksikan kepada seluruh pemegang senjata untuk selalu berpedoman pada standar operasional prosedur (SOP) saat "menggunakan senpi. 

"Disisi lain dalam rangka menghadapi ancaman terorisme dan ancaman keamanan yang lain, kami melatih anggota kami dalam mengamankan markas maupun obyek vital lainnya," ujar perwira menenangah ini. 

Dengan pelatihan intensif diharapkan seluruh Polisi yang bertugas di wilayahnya dapat bekerja secara maksimal dan siap dalam mengadapi berbagai ancaman ganggunan keamanan di dalam maupun luar markas. (Muttaqin)  

ATM Hangus Terbakar Uang Ratusan Juta Selamat

Trenggalek - Kebakaran yang menghanguskan  Kantor Teras BRI di Trenggalek mengakibatkan kerugian sekitar Rp500 juta, meski demikian uang ratusan juta rupiah di dalam mesin ATM dapat diselamatkan dan tidak  ikut terbakar.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Watulimo Aipda Sugik Widianto, mengatakan dari hasil pembongkaran paksa terhadap mesin ATM yang hangus, uang tunai pecahan Rp50 ribu sebanyak 4.745 lembar masih dalam kondisi utuh. 

"4.745 lembar Rp50 ribuan (Rp 237.250.000) kondisinya masih utuh , sedangkan yang terbakar hanya Rp1,5 juta," kata Sugik, Rabu (4/4/2018). 

Sementara itu Kasubbag Humas Polres Trenggalek Iptu Supadi, menjelaskan, meskipun ratusan juta uang di dalam mesin ATM tidak terbakar, namun jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran masih cukup banyak.

"Jadi hasil penghitungan itu, kerugian diperkirakan mencapai Rp500 juta, dari mana jumlah ini, diantaranya adalah mesin ATM, alat hitung uang, gedung serta ganti rugi untuk pertokoan disekitarnya yang terkena dampak," jelasnya.

Perwira pertama ini menambahkan terkait dengan penyebab pasti kebakaran, saat ini masih dalam investigasi dari kepolisian. Penyidik rencananya juga akan mengirimkan sejumlah bukti ke Laboratorium forensik Polda Jatim.

"Hasil pemeriksaan ini nanti yang akan dijadikan salah satu pedoman polisi untuk menentukan penyebab kebakaran itu," imbuh Supadi. 

Sebelumnya, Rabu dini hari Kantor Teras BRI Sebo, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek hangus dilalap api. 

Polisi Trenggalek Segera Rekonstruksi Kasus Wanita Digelonggong

Trenggalek - Satuan Reserse dan Kriminal Polres Trenggalek segera melakukan proses rekonstruksi terhadap kasus kematian Tukinem, wanita asal Desa Surenlor, Kecamatan Bendungan yang meninggal dunia akibat digelonggong air oleh anak dan sudaranya. 

Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andana mengatakan, rekonstruksi atau reka ulang akan dilakukan pada Rabu (28/3/2018) di lokasi kejadian dengan melibatkan seluruh tersangka. 

"Rekonstruksi ini adalah salah satu tahap dari penyidikan untuk menyimpulkan modus peristiwa tersebut," kata Andana, Senin (26/3/2018). 

Menurutnya saat ini tim penyidik masih melakukan persiapan dan melengkapi sejumlah berkas-berkas penyidikan dari 13 orang tersangka. Rencananya dalam rekonstruksi itu, pihaknya juga melibatkan langsung jaksa dari Kejaksaan Negeri Trenggalek. 

13 tersangka maupun para saksi akan diminta untuk memperagakan adegan demi adegan pada saat peristiwa yang menewaskan Tukinem tersebut berlagsung. Peragaan tersebut sekaligus untuk mengecek secara langsung kesesuaian antara kondisi di lapangan dengan keterangan para tersangka dalam berita acara pemeriksaan (BAP). 

"Jadi tersangka maupun saksi akan kami hadirkan semua, mereka akan memeragakan sesuai peran masing-masing," ujar pria berpangkat AKP ini. 

Andana memastikan, rangkaian rekonstruksi akan dilaksanakan di halaman rumah tersangka dan korban. Kegiatan tersebut dilakukan secara terbuka, sehingga bisa dilihat langsung oleh warga. 

"Karena lokasinya di luar ruangan, maka reka ulang akan dilaksanakan disitu. Kami tidak bisa menghalangi masyarakat yang ingin melihat, namun dengan catatan di luar garis batas yang ditentukan dan tidak mengganggu rekonstruksi," imbuhnya. 

Proses rekonstruksi tersebut akan mendapatkan penjagaan ketat dari kepolisian, mengingat jumlah tersangka yang mencapai 13 orang. Selain itu untuk menjaga kelancaraan jalannya rekonstruksi. 

Kasus pembunuhan sadis tersebut berawal dari ritual yang dilakukan para tersangka. Di tengah ritual itu korban Tukinem mengeluhkan sakit perut dan dada, saat itulah tersangka Rini, yang tidak lain adalah anak korban mengajak enam tersangka lainnya untuk melakukan pengobatan dengan caranya sendiri. 

Tersangka di bawa ke tengah halaman dan diguyur menggunakan air selang, selanjutnya korban dipaksa terlentang dan dicekoki seekor ikan teri ke dalam mulut serta digelonggong menggunakan air selang. 

Selain itu mulut korban juga disumpal menggunakan kain. Kondisi tersebut mengakibatkan kesulitan bernapas dan akhirnya meninggal dunia di lokasi kejadian. 

Dikawal Ketat, Rombongan Suporter Arema Melintas di Trenggalek

Trenggalek - Iring-iringan ribuan suporter klub sepak bola Arema Malang melintasi jalur selatan Jawa di Trenggalek dengan pengawalan ketat dari kepolisian untuk menuju Stadion Manahan Solo. 

Rombongan yang menggunakan puluhan mobil dan bus tersebut tiba di Trenggalek sekitar Pukul 6.00 WIB. Mereka sempat beristirahat sejenak di Stadion Menak Sopal Trenggalek. 

"Tadi Pak Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo memimpin langsung pengamanan di Trenggalek, Alhamdulillah semua lancar dan aman," kata Kasubbag Humas Polres Trenggalek, Iptu Supadi, Minggu ( 4/2/2018). 

Menurutnya, setelah singgah di Trenggalek, ribuan suporter dari kawasan Malang Raya itu melanjutkan perjalanan ke Stadion Manahan Solo melalui Ponorogo dan Wonogiri. Selama perjalanan para pendukung fanatik Arema tersebut dikawal langsung oleh puluhan anggota kepolisian. 

"Selain itu, seluruh jajaran polres yang dilintasi oleh Aremania juga memberikan pengamanan penuh, sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya. 

Supadi menambhakan, kesiagaan anggota Polres Trenggalek untuk mengamanakan perjalanan suporter bola sudah dilakukan sejak kemarin. Bahkan sejak semalam dilakukan Siaga I. 

Rencananya, ribuan suporter Arema tersebut akan menghadiri pertandingan babak perempat final Piala Presiden 2018 antara Arema Malang melawan Sriwijaya FC. Pertandingan akan dimulai pada Pukul 19.30 WIB. 

Foto : istimewa

Polisi Trenggalek Antisipasi Kerawanan Bencana Saat Pilkada Jatim


Trenggalek - Kepolisian Resort Trenggalek mulai mempersiapkan sejumlah strategi untuk mendukung penyelenggaraan Pilkada Jatim 2018, salah satunya menyangkut potensi rawan bencana di sejumlah jalur distribusi logistik. 

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo, mengatakan, sejumlah jalur utama di wilayahnya memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhdap bencana alam, seperti tanah longsor maupun banjir. 

"Contohnya adalah jalur Kampak-Munjungan, ini adalah salah satu bukti kerawanan itu. Makanya kami tadi juga koordinasi dengan KPU Trenggalek, tentang bagaimana mengatasi persoalan itu," katanya kepada sejumlah wartawan usai simulasi pengamanan Pilkada di Mapolres Trenggalek, Senin (29/1/2018) petang. 

Strategi tersebut perlu disiapkan apabila kondisi darurat benar-benar terjadi, termasuk mempersiapkan jalur alternatif yang akan digunakan untuk proses distribusi logistik pilkada maupun pengumpulan hasil rekapitulasi pencoblosan. 

"Semua kami siapkan, sehingga pada saat pelaksanaan nanti, sudah jelas apa dan bagaimana yang harus dilakukan ketika terjadi kondisi darurat," ujarnya. 

Beberapa jalur utama yang rawan longsor di wilayah Trenggalek diantaranya, Kampak-Munjungan, Trenggalek-Dongko-Panggul, Durenan-Watulimo, Suruh-Pule serta Trenggalek-Bendungan. Ruas jalan antar kecamatan serta antar kabupaten tersebut memiliki potensi bencana yang tinggi, karena berada di kawasan pegunungan dan terdapat tebing maupun jurang yang ada di samping jalan. 

Didit menambahkan, dalam Pilkada Jatim, pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengamankan seluruh tahapan yang akan dijalankan oleh penyelenggara, terlebih salah satu kandidat kepala daerah berada di Trenggalek. 

"Untuk pengamanan yang menempel pada calon kepala daerah maupun wakilnya di Trenggalek itu nanti kewenangan dari Polda. Ketika nanti sudah ditetapkan sebagai pasangan calon, maka personiL kami yang biasanya mengawal akan kami tarik dan diganti dari Polda Jatim," imbuhnya. 

Lebih lanjut perwira menengah ini menjelaskan, guna mendukung seluruh tahapan Pilkada Jatim di Trenggalek pihaknya menyiapkan dua pertiga personil kepolisian, mulai dari tingkat polsek hingga polres. Selain itu pihaknya juga akan mendapatkan dukungan dari TNI, Satpol PP serta Linmas. 

"Untuk Polisi sekitar 600 personil, TNI 200 personil serta ribuan anggota Linmas yang nantinta akan teersebar di 1209 TPS di 157 desa dan kelurahan," imbuhnya. 

Menurutnya, untuk mematangkan kesiapan tim pengamanan, pihaknya juga telah melakukan peragaan pelaksaan pilkada serta penanganan apabila terjadi berbagai ancaman gangguan keamanan. 

63 Jiwa Melayang Akibat Kecelakaan Lalu Lintas di Trenggalek Selama 2017


Trenggalek - Jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah Kabupaten Trenggalek selama tahun 2017 mencapai 63 jiwa. Jumlah tersebut menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai 68 jiwa.

Kasubbag Humas Polres Trenggalek, Iptu Supadi, mengatakan, meskipun jumlah korban meninggal dunia mengalami penurunan, namun untuk angka kecelakaan lalu lintas justu mengalami kenaikan, dari 373 menjadi 410.

"Sedangkan untuk kerugian materiil juga mengalami peningkatan, tahun 2016 sebanyak Rp182 juta sedangkan 2017 menjadi Rp221 juta," katanya, Selasa (2/1/2018).

Jumlah kenaikan juga terjadi pada jumlah korban yang mengalami luka ringan, dari semula 469 menjadi 485 jiwa, sedangkan untuk korban kecelakaan yang mengalami luka berat sama dengan tahun sebelumnya sebanyak tujuh orang.

Lebih lanjut perwira pertama ini menjelaskan, para korban kecelakaan lalu lintas tersebut urutan tertiggi di dominasi oleh pengendara dengan rentang usia antara 16 hingga 30 tahun, dengan jumlah 166 orang. Terbanyak kedua adalah pengendara yang memiliki rentang usia 41-50 tahun, sebanyak 74 orang.

Supadi menambahkan, khusus untuk pelajar, juga menjadi salah satu korban terbanyak dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Trenggalek. Selama setahun terakhir jumlah pelajar yang terlibat sebanyak 130 orang atau berada di posisi kedua setelah karyawan swasta yang mencapai 334 orang.

"Ini menjadi peringatan bagi pelajar agar lebih berhati-hati dalam berkendara, karena kalau dilihat dari jumlahnya mengalami kenaikan tahun 2016 106 jiwa, sedangkan 2017 naik menjadi 130 jiwa," imbuh Supadi.

Terkait angka kecelakaan lalu lintas tersebut, saat ini Polres Trenggalek, khususnya Satuan Lalu Lintas gencar melakukan sosialisasi ke sekolah, terkait aturan dan tata cara berkendara yang aman. 

Tahun Baru, Polisi Trenggalek Sita Puluhan Sepeda Motor


Trenggalek - Satuan Lalu Lintas Polres Trenggalek menyita puluhan sepeda motor selama Operasi Lilin Semeru. Sepeda motor tersebut rata-rata tidak dilengkapi surat kendaraan serta menggunakan knalpot 'brong'.

"Kalau total yang terkena tilang itu ada 75 kendaraan, namun yang kami sita sebanyak 24 unit. Ini kebanyakan kami sita pada malam tahun baru kemarin, mereka banyak yang menggunakan knalpot racing itu," kata KBO Satlantas Polres Trenggalek, Iptu Suwanan, Selasa (2/1/2018).

Menurutnya, seluruh kendaraan yang disita saat ini dimankan di Mapolres Trenggalek. Para pemilik kendaraan baru bisa mengambil sepeda motor tersebut setelah menjalani proses persidangan di Pengadilan Negeri Trenggalek dan membayar denda yang ditetapkan.

Namun lanjut dia, khusus untuk pengambilan kendaraan yang tidak tidak sesuai degan spesifikasi teknis kendaraan, seperti knalpot maupun ban, maka polisi mewajibakan para pemilik melakukan penggantian terlebih dahulu di kantor polisi.

"Karena kalau tidak diganti ya sama saja, mereka pasti akan menggunakan lagi perlengkapan yang tidak sesuai itu. Kami melakukan penindakan ini agar semua tertib dan taat aturan, karena kalau pakai knalpot brong bisa menganggu kenyamanan yang lain," ujarnya.

Suwanan menambahkan, pihaknya akan terus melakukan penindakan terhadap para pengendara yang melakukan pelanggaran aturan lalu lintas. hal tersebut dilakukan, sebagai bentuk kepastian hukum sekaligus meminimalisir kecelakaan lalu lintas.

Ketika Para Perwira Polisi Gendong Istrinya

Trenggalek - Rangkaian perayaan Hari Ibu ternyata belum habis. Para anggota Polres Trenggalek memiki cara unik untuk memperingatinya, salah satunya dengan lomba menggendong istri. 

Lomba yang tersebut diikuti oleh para polisi dan istrinya dari berbagai kepangkatan, mulai bintara hingga perwira. Kemeriahan pun tampak terasa, peserta harus bekerja keras untuk menghabiskan kerupuk yang digantung dengan cara digendong. 

Kasubbag Humas Polres Trenggalek, Iptu Supadi, mengatakan, selain lomba menggendong istri, pihaknya juga menyelenggarakan berbagai lomba lain, mulai dari lomba merias dengan mata tertutup hingga lomba membonceng istri dengan sepeda kayuh. 

"Lombanya berlangsung cukup meriah, seperti lomba merias, yang dirias itu adalah anggota polisi dan yang merias adalah istri masing-masing, tapi dengan mata tertutup," katanya, Sabtu (23/12/2017). 

Tidak hanya anggota bisa, sejumlah perwira menangah yang  menduduki sebagai pejabat utama Polres Trenggalek juga ikut serta dalam lomba tersebut. 

Saat lomba merias misalnya, gelak tawa penonton langsung pecah, saat melihat ibu-ibu Bhayangkari mulai mengusapkan bedak ke wajah sang suami. Karena dalam kondisi mata tertutup, usapan bedak tampak belepotan dan tidak merata. 

"Yang jelas seru sekali, ini sekaligus menjadi sarana refreshing bagi semua yang hadir," imbuh Supadi.  

Menurutnya, aneka lomba tersebut merupakan rangkaian kegiatan untuk merayakan Hari Ibu. Selain itu, acara tersebut juga sekaligus sebagai salah satu cara menjaga kekompakan diantara sesama anggota polisi maupun dengan keluarga masing-masing. 

"Yang terpenting lagi, ini merupakan momen dimana kita diingatkan, bahwa perjuangan seorang ibu maupun istri luar biasa. Sehingga kita wajib menghargainya,"  ujarnya. 

Pihaknya berharap dengan kegiatan tersebut masing-masing keluarga polisi semakin harmonis dan menjaga kekompakan, sehingga bisa menunjang kinerjanya sebagai aparat negara. 

"Kalau keluarganya tentram dan damai, maka dalam bekerja pun juga akan lebih semangat," jelasnya. 

Polres Trenggalek Siap Amankan Natal dan Tahun Baru

Trenggalek - Kepolisian Resort Trenggalek menyiapkan ratusan anggota gabungan untuk pengamanan Natal dan tahun baru 2018. Pengamanan akan lebih diintensifkan untuk kawasan wisata. 

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo, mengatakan, pada tahun ini pihaknya menyiapkan empat pos pengamanan dan satu pos pantau yang tersebar di Kecamatan Watulimo, Trenggalek, Durenan dan Panggul. 

"Selain itu masing-masing polsek juga kami minta untuk membuat pos imbangan, ini demi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan Natal maupun akhir tahun," katanya, Kamis (21/12/2017). 

Menurutnya pos imbangan tersebut akan lebih difokuskan pada daerah-daerah yang dinilai rawan terhadap bencana alam, berupa longsor maupun banjir. Dengan demikian, apabila terjadi bencana alam petugas bisa langsung melakukan langkah cepat. 

"Seluruh pos nanti akan melibatkan instansi terkait, mulai dari Satpol PP, TNI, Orari maupun kesehatan," ujarnya. 

Polisi sengaja mengintensifkan pengamanan di kawasan wisata, karena titik kumpul massa pada momen akhir tahun biasanya berada di lokasi wisata, utamanya pantai yang ada di Kecamatan Watulimo dan Panggul. 

Lebih lanjut Didit menerangkan, jumlah personik kepolisian yang diterjunkan untuk pengamanan Natal dan tahun baru sebantak 175 anggota, sedangkan jumlah anggota gabungan dari berbagai instansi diperkirakan mencapai lebih dari 300 personil. 



Ini Jumlah Denda Tilang Selama Operasi Zebra di Trenggalek


Trenggalek - Operasi Zebra yang dilakukan jajaran Polres Trenggalek selama 14 hari berhasil menjaring 1.302 pelanggar dengan jumlah total denda maksimal yang didapatkan mencapai lebih dari Rp271 juta. 

Kasatlantas Polres Trenggalek, AKP Ricky Tridharma, mengatakan, nominal denda tersebut ditransfer oleh para pelanggar lalu lintas melalui akun virtual di Bank BRI. 

"Itu jumlah total denda maksimal, jadi apabila sudah ada putusan dari pengadilan, maka sisanya nanti akan dikembalikan kepada warga yang terkena tilang. Saat ini sebagian masih belum diputus, sehingga masih campur," katanya. 

Menurutnya, selama melakukan Zebra diseluruh wilayah Trenggalek, sebagian besar pelanggaran yang terkena penindakan dari kepolsian karena tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). Sementara itu pelanggar terbesar masih didominasi kalangan pelajar. 

Hal ini dibenarkan oleh Kepala Seksi Pidana Umum (Pidum) Kejaksaan Negeri Treggalek, Amir Nurahman. Menurutnya jumlah pelajar yang terjaring Operasi Zebra mencapai 50 persen. 

"Yang lain tidak pakai helm, STNK tertinggal dan beberapa pelanggaran lain. Sedangkan untuk pembayaran denda bisa dilakukan di kantor (Kejaksaan) atau melalui rekening," katanya. 

Dijelaskan, khusus untuk pelanggar yang membayar secara tunai di Kejaksaan Negeri Trenggalek selama sepekan terakhir mencapai Rp60 juta. Jumlah tersebut dimungkinkan masih akan bertambah, karena sebagian masih menunggu putusan pengadilan. "Itu untuk yang bayar tunai saja, belum termasuk yang melalui Briva," imbuhnya. 

Foto : Polres Trenggalek