Ratusan Pedagang Mengais Sisa-sisa Kebakaran Pasar Pon Trenggalek

Trenggalek - Pascapenghentian penyidikan yang dilakukan Polres Trenggalek terhadap peristiwa kebakaran Pasar Pon dua bulan lalu, ratusan pedagang diperbolehkan memasuki area pasar untuk mengais barang-barang yang bisa terselamatkan. 

Dengan pengawalan petugas pasar, kepolisiaan, Satpol PP dan Dinas Perhubungan Trenggalek para pedagang Pasar Pon membongk puing-puing kios dan lapak yang ludes terbakar pada 25 Agustus 2018 lalu. Proses pembukaan akses ini diberikan kepada masing-masing pemilik lapak dan kios. 

"Proses ini kami lakukan dengan ketat, mereka yang bisa masuk hanya pedagang dan karyawannya, mereka juga mendapatkan identitas atau kartu pengenal saat memasuki area pasar," kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Perdagangan (Komindag) Trenggalek, Siswanto, Senin (29/10/2018) di Pasar Pon. 

Pelaksanaan pencarian sisa barang-barang pedagang tersebut dilakukan selama tiga hari berturut-turut. Para pedagang dipersilahkan untuk membawa barang miliknya yang dinilai masih bermanfaat. 

"Berlakunya mulai hari ini sampai Rabu mendatang, setelah itu Dinas Komindag akan melakukan pembersihan sisa-sisa kebakaran. Ini kami lakukan setelah Polisi memastikan bahwa kebakaran bukan dari unsu kesengajaan, tapi korsleting listrik," ujarnya. 

Sementara itu dari pantauan detikcom, beberapa pedagang masih menemukan sisa-sisa dagangan yang tidak terbakar. Seperti yang terjadi di lapak milik Alfiah warga Lingkungan Pucung, Kelurahan Tamanan., di sembilan lapak miliknya ia masih menemukan beberapa benda yang tidak sempat terbakar, seperti dagangan sabun cuci, rokok serta benda-benda berbahan besi. 

"Itu ada ketumbar, kopi, sabun, untuk pompa air, kompor barangnya masih ada tapi sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi, mungkin nanti dirongsokkan saja. Kalau melihat ini saya jadi ingat kejadian (kebakaran) itu, habis semua di situ kios bahan kue habis," imbuhnya sambil meneteskan air mata. 

Alfiah menambahkan, sejumlah anak buahnya juga mencari uang tunai Rp20 juta yang tersimpan di dalam lapak. Namun pihaknya mengaku pasrah apabila uang tersebut hilang atau hangus terbakar. 

"Dari sembilan kios ini kerugiannya kalau Rp500 juta. Saat ini saya sewa kios di Gotong Royong," jelasnya. 

Para pedagang lain juga melakukan pembongkaran sisa-sisa material pasar yang terbakar, mereka menemukan sejumlah benda yang masih bisa dimanfaatkan, mulai dari piring, gelas, timbangan dan beberapa barang lainnya. 

Setiap keluarnya barang dari dalam pasar dilakukan pendataan oleh petugas pasar, proses ini dilakukan untuk mencegah aksi pencurian maupun penyalahgunaan dari orang yang tidak bertanggung jawab. 

Sebelumnya, Polres Trenggalek memastikan kasus kebakaran Pasar Pon terjadi akibat korlseting arus listrik. Kepastian itu didapatkan setelah dilakukan uji laboratorium forensik serta pemeriksaan para saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara. 






Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon