Tiga SMP di Watulimo Segera Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Trenggalek - Pemkab Trenggalek berencana menggelar kegiatan belajar mengajar di tiga SMP di kecamatan yang telah masuk zona hijau COVID-19. Pembelajaran dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, mengatakan tiga SMP yang direncanakan menggelar pembelajaran tatap muka adalah SMPN 1, 2 dan 3 Watulimo. Hal ini didasarkan pada kondisi sebaran COVID-19 di kecamatan tersebut yang terkendali dan masuk zona hijau.

"Hari ini kami di Watulimo untuk menggagas konsep merdeka belajar pak menteri. Di tengah pandemi kami ingin melakukan mix learning, campuran pembelajaran antara daring dan luring," kata Mochammad Nur Arifin, Kamis (6/8/2020).

Menurutnya rencana pembelajaran luring ini juga didasarkan dari sejumlah keluhan masyarakat yang mengaku kesulitan untuk mengikuti penerapan pembelajaran daring, sebab sarana dan prasarana yang dimiliki siswa masih kurang memadai.

"Sesuai SKB 4 Menteri, hanya daerah zona hijau yang bisa menyelenggarakan pembelajaran tatap muka, Trenggalek tidak ingin menyianyiakan kesempatan ini," ujarnya.

Nur Arifin menambahkan, dalam pelaksanaannya nanti setiap satu kelas akan dibagi antara dua hingga tiga kelompok, dengan masing-masing kelompok beranggotakan maksimal 10 orang. Dengan pembagian itu, ketika satu kelompok belajar di sekolah, maka dua kelompok lain akan belajar di rumah melalui daring.

"Jadi konsepnya gabungan antara daring dan luring, satu hari masuk sekolah, dua hari belajar daring," jelasnya.

Nantinya, masing-masing masing sekolah wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari jaga jarak, pakai masker hingga menjaga kondisi sekolah tetap steril. "Kalau komite dan wali murud setuju, insya Allah menjelang 17 Agustus akan kita launching," Imbuhnya.

Pada saat penerapan kegiatan belajar secara tatap muka, para siswa dimungkinkan untuk tidak memakai baju seragam, sehingga setiap hari bisa ganti dan dibersihkan. Selain itu juga sekaligus sebagai upaya meringankan beban orang tua siswa baru agar tidak perlu memikirkan seragam terlebih dahulu pada masa pandemi.

"Kasihan juga, ketika ekonomi sedang sulit, masih terbebani seragam," jelas Nur Arifin.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Trenggalek Totok Rudianto, mengaku sepakat dengan rencana pembelajaran tatap muka tersebut. "Karena ini sekaligus menjawab keluhan dari para wali murid," kata Totok. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon