Polisi Damaikan Konflik Dua Perguruan Silat


Trenggalek - Polres Trenggalek melakukan mediasi dua kelompok perguruan silat terkait konflik yang terjadi selama beberapa hari terakhir, selain itu polisi juga melakukan penanganan hukum terhadap para pelaku. 

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo, mengatakan proses mediasi kali ini dihadiri langsung oleh Karo Ops Polda Jatim, Plh Bupati Trenggalek serta sejumlah unsur penegak hukum. 

"Ini untuk meredam konflik yang mengakibatkan beberapa rumah warga rusak akibat diserang oleh kelompok silat di wilayah Gandusari," kata Didit, Kamis (23/8/2018) . 

Menurutnya proses mediasi ini dinilai penting untuk menjaga kondusifitas wilayah, mengingat potensi konflik antar perguruan ini cukup tinggi, bahkan pascakejadian penyerangan tersebut sempat muncul pergerakan ratusan pendekar dari luar kota. 

"Jadi hari ini kedua perguruan sudah sepakat damai dan saling menjaga dan menahan diri, pada intinya kita semuanya adalah saudara," ujarnya. 

Diharapkan, dengan adanya perdamaian dari kedua belah pihak, tidak ada lagi pergerakan massa maupun gesekan antar pendekar di wilayah Trenggalek. Karena apabila terus-terusan terjadi konflik maka yang paling banyak dirugikan adalah masyarakat. 

Perwira menengah ini menambahkan, konflik dua perguruan tersebut mengakibatkan sejumlah rumah warga di Kecamatan Gandusari mengalami kerusakan, beberapa jendela hancur akibat dihantam batu. 

Meskipun mengupayakan mediasi dan perdamaian, polisi juga tetap melakukan proses hukum terhadap para pelaku, saat ini kasus tersebut sedang dalam proses penyidikan Satreskrim Polres Trenggalek. 

"Proses hukum tetap jalan, saat ini masih dilakukan penanganan oleh Satreskrim, ini untuk memberikan kepastian hukum," jelasnya. 

Sementara itu Ketua Pagar Nusa (PN) Trenggalek, Amin Tohari, mengapresiasi langkah dari kepolisian untuk melakukan mediasi maupun proses hukum terhadap para pelaku yang terlibat. 

Pihaknya berkomitmen untuk menjaga ketentraman wilayah dengan melarang seluruh anggotanya melakukan tindakah anarkis maupun aktivita lain yang dapat merugikan masyarakat luas. 

"Semoga dengan pertemuan ini kondusifitas wilayah terjaga, kami berharap seluruh perguruan silat saling colling down dan menjaga anak didiknya agar tidak terpengaruh provokasi-provokasi di media sosial maupun yang lain," ujar Amin Tohari. 

Pihaknya juga mengimbau seluruh jajaran di bawahnya untuk menjaga diri dan tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan perselisihan dan konflik antar perguruan silat. 

Hal senada juga disampaikan Ketua IKSPI Trenggalek, Arif Wibisana, pihaknya berkomitmen untuk menjaga perdamaian di Trenggalek. Pihaknya juga menyerahkan proses hukum dari kasus tersebut kepada pihak kepolisian. 

"Pada dasarnya kami tidak ada masalah dengan perguruan lain, bahkan dengan PN kami sudah kenal lama dan nyaris tidak pernah ada konflik," imbuhnya. 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon