Tiga Desa di Trenggalek Terendam Banjir

Trenggalek - Hujan deras yang terjadi semalaman mengakibatkan tiga desa Trenggalek terendam banjir. Selain perkampungan luapan air juga menggenagi puluhan hektare area persawahan. 

Tiga desa yang terendam banjir adalah Desa Ngadirenggo dan Desa Wonocoyo, Kecamatan Pogalan serta Desa Karanganyar, Kecamatan Gandusari. Ketinggian banjir bervariasi mulai 30 sentimeter hingga satu meter. 

Salah seorang warga Dusun Blengok, Desa Wonocoyo Mutiah, mengatakan banjir dari luapan sungai Tawing mulai naik pada pukul 03.00 WIB. Di kampungnya air sempat masuk di sejumlah rumah warga. 

"Semalam itu hujannya memag cukup deras, mulai dari sore sampau tengah malam masih hujan. Wilayah sini memang sering sering banjir, tapi untuk kali ini genangan air lumayan lama," kata Mutiah, Rabu (11/4/2018). 

Ia mengaku saat ini kondisi banjir mulai berangsur-angsur surut, warga yang rumahnya terendam banjir juga mulai membersihkan rumahnya masing-masing. 

Sementara itu Camat Pogalan Puguh, mengatakan dua desa di wilayahnya tidak terlalu parah. Kawasan yang tergenang merupakan wilayah yang selama ini menjadi langganan banjir. 

"Untuk data rinci jumlah rumah yang terendam banjir saat ini masih dalam pendataan oleh masing-masing pemerintah desa," kata Puguh Supardjianto. 

Menurutnya, saat ini yang menjadi perhatian dari pemerintah adalah kawasan persawahan yang ikut terendam banjir, mengingat sebagian besar diatara telah memasuki musim panen. Pihaknya khawatir kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap hasil panen. 

"Bagaimanapun juga sawah ini memang harus menjadi perhatian dari kita semua, karena padi ini menyangkut stok pangan warga," jelas Puguh di lokasi banjir. 

Dijelaskan, dari hasil pantauan di Pintu Air Dawung, kecamatan Pogalan, titik elevasi air tertinggi berada pada level 9245, sedangkan saat ini telah turun menjadi 9160. Pihaknya memastikan, kawasan perkampungan dan persawahan mulai berangsur-angsur surut. 

"Tadi malam itu intensitas hujan memang cukup tinggi, mulai dari Kampak, Bendungan maupun di wilayah kota, sehingga denit air sungai mengalami peningkatan tajam. Kebetulan Kecamatan Pogalan ini menjadi titik pertemuan sungai Tawing dan Ngasinan," imbuh Puguh. 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon