EMPAT PARPOL DI TRENGGALEK BELUM SERAHKAN REKENING DANA KAMPANYE

Trenggalek, 29/11 – Empat partai politik (parpol) di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur hingga kini belum menyerahkan rekening dana kampanye.

Komisoner KPU Trenggalek, Khusnu Roviq, Jumat mengatakan, keempat parpol tersebut antara lain Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Hanura dan Partai Gerindra.

"Jadi, dari 12 parpol peserta Pemilu 2014 tinggal ini yang belum, kami berharap mereka segera meenyerahkan rekening khusus dana kampanye secepatnya," katanya.

Dijelaskan sesuai dengan ketentuan, seluruh parpol diwajibkan menyerahkan rekening khusus dana kampanye paling lambat dua minggu sebelum dimulainya kampanye terbuka atau 2 Maret 2014 mendatang.

Apabila hingga batas akhir yang ditentukan masih ada yang belum menyetorkan rekening dana kampanye, maka partai yang bersangkutan terancam mendapatkan sanksi.

"Sanksinya bermacam-macam, hingga yang paling berat adalah dibatalkan kepesertaannya dalam pemilu di daerah tertentu, tapi kami yakin parpol di Trenggalek ini akan menyerahkan rekening sesuai dengan jadwal," ujarnya.

Roviq menambahkan, untuk saldo awal dalam rekening tersebut, KPU tidak menentukan batas minimalnya, namun yang terpenting seluruh peserta pemilu telah memiliki, sehingga dalam pelaksanaan kampanye nanti masing-masing parpol maupun calon legislatif tinggal melakukan pengelolaan.

Menurutnya, rekening khusus dana kampanye tersebut dimaksudkan untuk mempermudah penyelenggara pemilu dalam mengontrol anggaran operasional kampanye yang digunakan masing-masing parpol maupun calegnya.

"Termasuk keabsahan dana tersebut, diperoleh darimana, kemudian berapa nilainya dan ini nanti akan dilakukan audit oleh akuntan publik," imbuhnya.

Kata dia seluruh anggaran yang digunakan kampanye wajib dimasukkan dalam rekening itu, termasuk dari masing-masing caleg.

"Sehingga apabila nanti tim audit menemukan adanya aliran dana yang tidak dimasukkan dalam rekening, ya tentunya akan menjadi catatan tersendiri dan harus dipertanggungjawabkan," katanya.

Lebih lanjut, Khusnu Roviq menjelaskan untuk anggaran yang digunakan sebelum memiliki rekening khusus dana kampanye, masing-masing parpol maupun caleg harus melakukan pencatatan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®










Kejaksaan Trenggalek Kembalikan Berkas Korupsi Pengadaan Obat

Kejaksaan Trenggalek Kembalikan Berkas Korupsi Pengadaan Obat

Trenggalek, 27/11 - Kejaksaan Negeri (Kejari) Trenggalek, Jawa Timur mengembalikan berkas penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan obat RSUD dr Soedomo Trenggalek ke penyidik kepolisian karena dinilai belum lengkap.

Kepala Kejari Trenggalek, Adianto, Rabu mengatakan, kasus dengan tersangka mantan direktur RSUD dr Soedomo, Noto Budianto tersebut saat ini masih membutuhkan beberapa tambahan dari penyidik kepolisian.

"Hari ini tadi berkasnya P19 (dikembalikan), sesuai dengan prosedur, penyidik kepolisian diberikan jangka waktu 14 hari untuk melengkapi kekurangan yang ada," katanya.

Saat didesak wartawan, kajari enggan menyebutkan secara detail mengenai kekurangan dalam berkas tersebut. Pihaknya beralasan hal itu merupakan rahasia penyidikan.

Adianto mengaku akan segera memproses kasus tersebut hingga ke pengadilan, apabila telah mendapatkan data maupun keterangan tambahan yang dibutuhkan dari penyidik kepolisian.

"Nantinya kami akan melakukan pemeriksaan lagi hingga berkas dinyatakan P21 atau lengkap," imbuhnya.

 Kasus dugaan korupsi tersebut bermula dari pengadaan obat dan alat kesehatan pada tahun 2011-2012 senilai Rp6,8 miliar.

     Dalam pelaksanaannya, pihak kontraktor memberikan komisi kepada pihak rumah sakit sebesar Rp98 juta rupiah. Namun uang yang seharusnya masuk ke rekening Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD dr Soedomo justru dialihkan ke rekening lain.

     Pengalihan uang komisi tersebut diduga atas perintah langsung direktur dumah sakit kala itu, Noto Budianto. Polisi menduga uang itu bakal digunakan untuk kepentingan pribadi.

     Saat polisi mulai melakukan langkah penyelidikan, direktur rumah sakit plat merah itu mengembalikan uang komisi ke kas BLUD.

     Meskipun tersangka telah mengembalikan uang komisi tersebut, hal itu tidak secara serta merta. Polisi menilai hal tersebut tidak menghilangkan perbuatan melanggar hukum yang telah dilakukan sebelumnya.

     Dalam kasus ini Noto Budianto dijerat dengan pasal 2 dan 3 Undang-undang RI nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Tindak Pidana Korupsi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Longsor Tutup Jalur Trenggalek-Pacitan

Trenggalek, 27/11 - Akses jalan utama Trenggalek-Pacitan tersendat selama tujuh jam akibat tanah longsor yang terjadi di tanjakan 17 persen Kecamatan Suruh.

Material tanah bercampur batu setinggi 2 X 6 meter menutup sebagian badan jalan, akibatnya arus lalulintas dari Trenggalek maupun Pacitan mengalami kemacetan panjang dan harus melintas secara bergantian.

"Kalau tadi pagi, sekitar pukul 04.00 WIB seluruh badan jalan tertutup longsor, kemudian oleh warga yang melintas dibersihkan sekenanya," kata salah satu warga, Langgeng, Rabu.

Selain menutup sebagian badan jalan, timbunan tanah longsor juga mengancam bangunan proyek tembok penahan jalan (TPJ) yang ada sekitar lokasi kejadian.

Selang beberapa jam kemudian, alat berat milik kontraktor proyek pembangunan TPJ tersebut diterjunkan untuk membantu proses pembersihan longsor.

Anggota Bandan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Basuki mengatakan, pembersihan material longsor membutuhkan proses lama, karena timbunan tanah bercambur dengan batu berukuran besar.

"Tapi alhamdulilah sekitar pukul 13.00 WIB arus lalulintas dari dua arah sudah kembali normal, namun harus hati-hati, karena jalan masih licin," katanya.

Dijelaskan, peristiwa tanah longsor di tanjakan 17 persen tersebut dimungkinkan akibat pengeprasan tebing yang ada di samping jalan terlalu curam.

"Selain itu struktur tanah di kawasan situ lumayan gembur, sehingga apabila terkena hujan deras mudah longsor," ujarnya.

BPBD Trenggalek mengimbau, masyarakat yang melintas jalur antar Kabupaten, Trenggalek-Pacitan untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan.

Terlebih saat ini, kondisi tebing cukup banyak yang retak-retak dan rawan terjadi longsor susulan.

"Kami telah menyiapkan tim reaksi cepat (TRC) di setiap kecamatan, sehingga apabila terjadi bencana bisa langsung disampaikan ke BPBD dan diambil tindakan," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Satpol PP Trenggalek Data Bangunan kafe Di Tanah Aset

Trenggalek, 27/11 - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Trenggalek, Jawa Timur mulai melakukan pendataan kafe dan karaoke ilegal yang berdiri di tanah milik pemerintah, terutama di kawasan kecamatan watullimo.

"Langkah ini kami ambil untuk mendapatkan data yang valid tentang keberadaan bangunan-bangunan tersebut, sebelum kami lakukan penertiban," kata Kepala Satpol PP Trenggalek, Widiarsono, Rabu.

Dijelaskan, proses pendataan tersebut bekerjasama dengan jajaran pemerintah kecamatan maupun desa serta bagian sekretariat daerah (setda).

Selain itu, pihaknya juga bakal melakukan kajian hukum mengenai status kepemilikan aset serta bangunan-bangunan yang ada di atasnya.

Dengan data serta analisa hukum yang jelas, diharapkan langkah yang diambil Satpol PP tepat dan dapat meminimalisir potensi konflik yang ada.

"Maka dari itu untuk mengambil langkah penertiban itu tidak bisa serta merta langsung gusur, kami butuh payung hukum serta strategi yang benar," imbuhnya.

Mantan Camat Bendungan ini menambahkan, dari analisa sementara, sejumlah bangunan kafe dan karaoke yang berada di kawasan jalur lintas selatan (JLS) di Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo adalah ilegal.

Terlebih beberapa tempat hiburan tersebut, dibangun secara permanen dan bertingkat.

"Yang jelas mereka salah, karena membangun di atas lahan yang bukan haknya, sama halnya apabila ada orang lain kemudian tiba-tiba membuat rumah di tanah anda salah apa tidak," ujar Widiarsono.

Pihaknya menagaskan, Satpol PP berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan tersebut, mengingat apabila tidak segera di selesaikan akan berpotensi menimbulkan kerugian negara maupun konflik.

"Bukan kami melempem, namun semuanya itu butuh proses dan tidak bisa instan," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kecelakaan Truk vs Bus Di Jalan Raya Karangsoko

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Trotoar Di Trenggalek Tak Ramah Pejalan Kaki

Trenggalek 27/11 - Sebagian besar fasilitas trotoar di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tidak ramah pejalan kaki.

Kepala Satpol PP Trenggalek, Widiarsono mengatakan, di sepanjang jalan protokol yang ada di kawasan perkotaan, fasilitas trotoar tersebut banyak dimanfaatkan oleh pedagang kaki lima maupun pengusaha toko untuk menggelar dagangan.

Selain itu banyak juga dimanfaatkan untuk tempat parkir kendaraan. Akibatnya pejalan kaki terpaksa harus keluar dari trotoar dan mengunakan badan jalan.

"Untuk trotoar yang banyak ditempati pedagang di sepanjang jalan Panglima Sudirman sampai Jalan Soekarno-Hatta, termasuk jalan sirip, seperti jalan Dewi Sartika, ya pokoknya kawasan kota," katanya.

Widiarsono menambahkan, untuk mengatasi permasalahan tersebut pihaknya berencana melakukan sterilisasi trotoar terutama yang ada di kawasan perkotaan.

Ia meminta para pedagang maupun masyarakat untuk menghargai hak pejalan kaki tersebut, dengan memindahkan dagangan maupun kendaraan di tempat yang lain.

Kepala Satpol PP mengaku, kedepan juga akan melakukan penertiban trotoar di seluruh Kabupaten Trenggalek.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

Satpol PP Trenggalek Bongkar Paksa Bangunan Liar

Trenggalek, 26/11 - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Trenggalek, Jawa Timur melakukan pembongkaran paksa pagar salah satu kantor media massa setempat karena tidak sesuai dengan ijin mendirikan bangunan (IMB).

Puluhan anggota Satpol dengan dikawal anggota kepolisian sekitar pukul 13.00 mendatangi kantor majalah Life Style Media Group di Jalan Raya Gandusari kecamatan Gandusari. Selanjutnya dengan menggunakan palu dan sejumlah peralatan lainnya petugas langsung membongkar pagar yang ada di atas saluran irigasi tersebut.

"Kalau sesuai dengan IMB-nya, bangunan (pagar) ini seharusnya tidak ada, sedangkan untuk jembatan yang menutupi saluran air ini tidak masalah," kata Kasi Trantib Satpol PP Trenggalek, Wasito, Selasa.

Menurutnya sebelum melakukan pembongkaran paksa, pihaknya telah tiga kali mengirimkan surat peringatan terhadap pemilik bangunan. Namun hal itu tidak direspon positif oleh pemilik bangunan.

"Karena tidak ada inisiatif pembongkaran dari pemilik, akhirnya dengan terpaksa kami selaku penegak perda (peraturan daerah) turun tangan langsung dan melakukan penertiban," ujarnya.

Dijelaskan, bangunan kantor media massa tersebut berbatasan langsung dengan saluran irigasi dan jalan raya. Karena tidak memiliki halaman, pemilik kantor membangun jembatan diatasnya dan membuat pagar keliling.
"Sehingga pagarnya itu mepet dengan jalan raya," imbuh Wasito.

Sementara itu, Kepala Dinas Binamarga dan pengairan Kabupaten Trenggalek, Yanu Riyanto sepakat dengan dengan penjelasan Satpol PP. Menurutnya, apabila bangunan tersebut dibiarkan, maka akan membuat kecemburuan terhadap pemilik usaha lainnya.

"Bisa jadi yang lain akan ikut-ikutan membangun pagar yang serupa," katanya kepada sejumlah wartawan.
Yanu mengaku, pihaknya berencana melakukan pendataan bangunan-bangunan liar yang ada diatas saluran irigasi.

Dikonfirmasi terpisah, juru bicara kantor majalah Life Style Media Group, Budi Ardi Widodo mengakui bahwa pagar yang dibangun diatas saluran irigasi tersebut tidak termasuk dalam IMB.

Namun pihaknya menengarai adanya kejanggalan dalam tiga surat peringatan yang dilayangkan Satpol PP, karena alasan yang sampaikan tidak sinkron antara surat satu dan dan lainnya.

"Dalam surat peringatan pertama, alasannya adalah mengganggu normalisasi saluran, kemudian kami klarifikasi bahwa kami sudah memiliki IMB," ujarnya.

Selanjutnya Satpol PP kembali mengirimkan surat peringatan kedua serta mendatangkan tim ahli dari dinas binamarga dan pengairan serta dinas pemumukiman dan kebersihan.

"Alasannya masih sama yaitu normalisasi, namun dari kajian tim ahlin ternyata pembangunan jembatan diatas saluran tidak menyalahi aturan," imbuhnya.

Budi menambahkan, setelah itu Satpol PP mengirimkan surat peringatan ketiga, namun isinya berbeda, yakni perintah pembongkaran pagar.

"Ini kan tidak sesuai, karena surat pertama dan kedua masalah normalisasi sungai, sedangkan yang ketiga tiba-tiba berubah menjadi pembongkaran pagar," katanya.

Selain itu pihaknya juga menilai aksi bongkar paksa yang dilakukan Satpol PP terkesan tebang pilih, karena saat ini banyak bangunan serupa yang berdiri di beberapa tempat.

"Kalau memang mau ditertibkan ya harus semuanya, jangan hanya milik kami saja," tandasnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®
















PEMKAB TRENGGALEK SUKSESKAN GERAKAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN

PEMKAB TRENGGALEK SUKSESKAN GERAKAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN

Trenggalek, 26/11 Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terus berupaya membiasakan gaya hidup sehat di masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan adalah ikut serta menyukseskan gerakan cuci tangan sedunia. 

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto mengatakan, gerakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan salah satu agenda nasional yang tertuang dalam  strategi nasional sanitasi berbasis masyarakat.

"Di Trenggalek ini kami mengajak seluruh komponen masyarakat mulai dari anak hingga dewasa untuk senantiasa membiasakan diri mencuci tangan dengan sabun, karena ini sangat banyak manfaatnya," katanya.

Dijelaskan, sebagai bentuk kampanye perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), Pemkab Trenggalek menggerakkan masyarat untuk berpola hidup sehat selama 21 hari hingga tanggal 14 Desember.

Lanjut dia, mencuci tangan dengan sabun adalah cara yang cukup sederhana dan mudah dilakukan di mana saja dan tidak membutuhkan biaya yang tinggi.

Sementara itu pencetus gerakan cici tangan pakai sabun, Rony Sya'roni di Trenggalek mengatakan,  beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari mencuci tangan dengan sabun antara lain,  mencegah penularan penyakit seperti diare, tifus dan ISPA (infeksi saluran pernapasan akut) dan beberapa manfaat lainnya.  

"Gerakan CTPS ini sudah kami sosialisaikan di hampir 35 kabupaten di Jawa Timur. Semua kegiatan yang dilakukan CTPS ini selalu bekerjasama dengan Tim Penggerak PKK Jawa Timur termasuk Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek," kata Direktur Spektra Unilever Jatim ini. 

Ia berharap program tersebut bisa sukses dan diaplikasikan secara langsun oleh mayarakat dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga akan berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat. 
Pemkab Trenggalek Pastikan Bangunan Kafe Di Tanah Aset Ilegal

Pemkab Trenggalek Pastikan Bangunan Kafe Di Tanah Aset Ilegal

Trenggalek, 25/11 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur memastikan, bangunan kafe dan karaoke yang berdiri di tanah aset pemerintah di Kecamatan Watulimo adalah ilegal.

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Pemkab Trenggalek, Said Maksum, Senin mengatakan, pihaknya tidak pernah menyewakan maupun memberikan ijin penggunaan tanah aset itu kepada pihak pengelola tempat hiburan.

"Selain itu kami juga sudah sepakat dengan pihak KPPM (kantor perijinan dan penanaman modal) agar tidak mengeluarkan ijin mendirikan bangunan (IMB), karena itu tanah pemkab," Katanya.

Pihaknya mengakui, berdirinya sejumlah kafe dan karaoke di Desa Tasikmadu berpotensi menimbulkan konflik, karena menduduki tanah yang bukan haknya.

Selain itu, tempat hiburan tersebut tidak memberikan kontribusi pendapatan ke pemerintah daerah.

Said menambahkan, terkiat mulai menjamurnya bangunan liar tersebut, Pemkab Trenggalek telah melakukan koordinasi dengan jajaran satuan kerja terkait, termasuk Satpol PP serta pemerintah kecamatan dan desa.

"Kalau masalah penertiban, kami tidak memiliki wewenang, yang berwenang adalah Satpol PP," imbuhnya.

Sementara itu, anggota Komisi I DPRD Trenggalek, Mugianto meminta Satpol PP untuk bertindak tegas terhadap peroalan tersebut, karena apabila dibiarkan akan berpotensi menimbulkan konflik antara pemerintah dengan masyarakat.

"Sekarang masih sedikit, tapi kalau ini dibiarkan maka bangunan liar akan terus tumbuh, ketika sudah banyak pasti akan menimbulkan masalah," ujarnya.

Politisi Partai Demokrat ini berpendapat, penyelesaikan bangunan kafe dan karaoke liar tersebut lebih baik segera diselesaikan secepatnya.

"Lebih baik pemerintah bertindak tegas, karena ini masalah serius, apalagi tanah yang digunakan berada di JLS (jalur lintas selatan)," ujar pria yang akrab disapa Obeng ini.

Saat ini bangunan kafe dan karaoke banyak berdiri tanah aset milik Pemkab Trenggalek di Desa Tasikmadu Kecamatan Watulimo.

Bangunan tersebut rata-rata memiliki konstruksi permanen. Bahkan salah satu kafe dibangun bertingkat.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

RIBUAN ULAT BULU SERANG PERKAMPUNGAN WARGA DI TRENGGALEK

Trenggalek, 22/11 - Ribuan ulat bulu mulai menyerang perkampungan warga di Trenggalek, Jawa Timur.

Sejumlah rumah warga, di Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek, mengaku, serbuan ulat bulu di sekitar kampungnya terjadi sejak beberapa minggu terakhir.

"Bahkan tidak hanya di luar rumah, tapi di dalam rumah itu juga banyak, sehingga banyak warga sini yang mengalami gatal-gatal," Sri Wahyuni.

Menurutnya, ribuan ulat tersebut sebelumnya hanya ada di pepohonan mangga yang ada dirumahnya, namun tiba-tiba dalam beberapa waktu terakhir mulai bermigrasi ke rumah penduduk.

"Kami tidak tahu apa penyebabnya, apakah karena panas atau yang lainnya, yang jelas hal ini membuat kami jadi terganggu," ujarnya.

Hal senada juga dikeluhkan oleh warga yang lain, Desitriani. Kata dia ulat bulu yang ada di lingkungannya tersebut juga banyak ditemukan menempel pada pakaian yang dijemur diluar ruangan.

Warga yang mengetahui serangan ulat bulu tersebut, berusaha melakukan pembasmian dengan pestisida anti nyamuk dan serangga.

"Kalau tidak disempot pasti sudah menyebar kemana-mana, ini sudah mendingan, tinggal sedikit," katanya.

Namun pihaknya berharap dinas kesehatan setempat untuk turun tangan melakukan pembasmian wabah ulat bulu itu.

Warga khawatir apabila tidak dilakukan pembasmian secara massal, wabah tersebut akan semakin membesar dan mengganggu aktifitas warga.

"Untuk jenis ulat yang menyerang kampung kami ini, warga sini menyebutnya 'ulat geni', jadi kalau kena bulunya terasa panas dan gatal," kata warga lain, Boiman.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

DINKES TRENGGALEK SIAPKAN ANGARAN Rp17 MILIAR UNTUK JKN

Trenggalek, 21/11 - Dinas Kesehatan  Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menyiapkan anggaran Rp17 miliar untuk menghadapi pelaksanaan program jaminan kesehatan nasional (JKN) yang mulai digulirkan tahun 2014.

Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Trenggalek, Sugito Teguh, Kamis mengatakan, anggaran belasan miliar tersebut bakal digunakan untuk membeli sejumlah kebutuhan, seperti obat-obatan, pembiayaan rawat inap serta berbagai kebutuhan lainnya.

"Selain itu, nantinya dana tersebut juga akan kami pakai untuk melengkapi beberapa sarana dan prasaranya yang saat ini masih kurang memadai, termasuk memperbaiki laboratorium," katanya.

Menurutnya, secara umum dinas kesehatan mengaku siap untuk menjalankan program yang digagas oleh pemerintah pusat tersebut. mengingat sejumlah fasilitas kesehatan di tingkat puskesmas juga telah dipersiapkan sejak beberapa tahun yang lalu.

Dijelaskan, sampai saat ini jumlah peserta JKN yang terdaftar sebanyak 300 ribuan orang, terdiri dari gabungan peserta jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan asuransi keskehatan (Askes).

"Untuk masyarakat diluar yang terdaftar ini yang ingin menikmati JKN maka diwajibkan mendaftar mendaftar melalui loket-loket yang tersedia dan membayar sesuai dengan ketentuan pemerintah," ujarnya.

Saat ini terdapat tiga tempat yang bisa digunakan untuk mendaftar JKN, yakni Bank Mandiri, BRI dan BNI. Sedangkan untuk iuran yang dibebankan setiap bulan sebesar Rp25.500 per orang.

"Rp25.500 itu untuk pelayanan kelas tiga, apabila ingin mendapatkan layanan di kelas dua maka harus membayar iuran sekitar Rp40 ribuan dankelas satu sekitar Rp60 ribuan," imbuhnya.

Pihaknya mengaku dalam beberapa waktu kedepan juga akan muncul beberapa lokasi pendaftaran JKN guna melayani masyarakat umum, termasuk di tingkat kecamatan.

Bahkan untuk mempermudah masyarakat, di setiap kabupaten bakal didirikan kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) selaku pengelola dana asuransi JKN.

Disinggung mengenai masyarakat miskin yang terdaftar dalam JKN, pihaknya mengaku telah melakukan antisipasi dengan menyiapkan dana khusus melalui program janiman kesehatan daerah (Jamkesda)

"Kami tidak bisa serta-merta memasukkan mereka ke dalam JKN, karena yang berhak menentukan kaya atau miskin itu adalah BPS (badan pusat statistik). Kami juga belum tahu berapa warga miskin yang akan dibiayai dari Jamkesda, yang jelas anggaran kami sediakan," jelasnya.

Sugito Teguh menambahkan, dengan diluncurkannya JKN, maka pemerintah secara otomatis juga akan menghapus program jaminan persalinan (jampersal). Sehingga untuk bisa mengakses biaya persalinan yang murah mayarakat harus menjadi peserta JKN.

Kata dia, dalam pelaksanannya nanti, peserta jaminan kesehatan nasional diharuskan melalui prosedur yang benar apabila hendak berobat ke pusat layanan kesehatan.

"Sama dengan jamkeksmas yang lalu, pasien tidak bisa langsung ke rumah sakit, mereka harus ke puskesmas dulu, apabila memang membutuhkan pelayanan yang lebih intensif baru bisa dirujuk ke rumah sakit, kecuali untuk kondisi darurat, misalkan kecelakaan," ujar Teguh.

  

TIM EBY TRENGGALEK SAMBANGI KORBAN TANAH LONGSOR


Trenggalek 20/11 - Bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Sengon Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mendapatkan perhatian dari Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (EBY). 

Diwakili Tim EBY Trenggalek, putra bungsu Presiden SBY tersebut menyerahkan bantuan berupa kebutuhan sehari-hari terhadap sejumlah warga yang rumahnya rusak akibat tanah longsor. 

Kedatangan Tim EBY di lokasi bencana disambut baik oleh warga sekitar. Salah satu warga yang rumahnya rusak, Jumiatin mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Edhie Baskoro Yudhoyono. 

"Kami berterimakasih sekali, semoga Mas Ibas selalu mendapatkan lindungan dari Allah SWT, sehingga tetap bisa amanah dan selalu memperhatikan masyarakat kecil," katanya.

Diceritakan, saat ini ia berserta keluarganya terpaksa mengungsi di tenda karena rumahnya rusak berat dan tidak layak digunakan lagi. 

Menurutnya, kejadian tanah lomgsor yang menimpa rumahnya itu tidak ddiprediksi sebelumnya. Saat itu usai terjadi hujan deras tiba-tiba tanah setinggi lebih dari 10 meter yang ada di belakakng rumahnya ambrol dan memuluh-lantakkan sebagian rumahnya.

"Terutama bagian dapur itu sudah hancur, ya seperti ini kondisinya," ujarnya sambil menunjukkan kondisi rumahnya.

Sementara itu, warga lain yang rumahnya nyaris ambrol, Miseni mengaju juga bersyukur mendapatkan sentuhan dari Mas Ibas. "Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami," katanya.

Lanjut dia, ia sekeluarga mengaku dihantui rasa takut untuk menghuni rumahnya sendiri, mengingat sebagian tanah yang ada di lingkungan rumah telah retak-retak dan rawan longsor.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia terpaksa mengungsi ke rumah tetangganya pada saat malam hari dan terjadi hujan deras,

"Yang kami khawatirkan, kalau sampai terjadi longsor kembali, kemudian kami tertidur di dalam rumah bagaimana, itu yang tidak kami inginkan," katanya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasi Kedarutaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Ahmad Budiharto menjelalskan, hampir seluruh wwilayah di Trenggalek rawan terjadi bencana alam baik tanah longsor maupun banjir.

"Hal ini tidak lepas dari konidisi geografis dari wilayah Trenggalek yang bergunung-gunung, sedankan kalau banjir juga dipengaruhi oleh kondisi alam yang gundul seperti ini," ujarnya.

Pihaknya berharap, memasuki musim penghujan, masyarakat mulai meningkatkan  kewaspadaan terutama untuk warga yang berada di kawasan stren kali maupun yang menghuni kawasan perbukitan.

"Sesuai dengan raamalan dari BMKG (Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika) untuk curah hujan di Trenggalek memang cukup tinggi," ujarnya.

Namun Budi mengaku pihaknya telah mempersiapkan seluruh tim tanggap darurat apabila sewaktu-waktu terjadi bencana alam. 


UMK TRENGGALEK 2014 Rp 1 JUTA

UMK TRENGGALEK 2014 Rp 1 JUTA

DAFTAR UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA (UMK) JATIM 2014

- KOTA SURABAYA  2.200.000
- KABUPATEN GRESIK   2.195.000
- KABUPATEN SIDOARJO  2.190.000
- KABUPATEN PASURUAN 2.190.000
- KABUPATEN MOJOKERTO  2.050.000
- KABUPATEN MALANG 1.635.000
- KUTA MALANG  1.587.000
- KOTA BATU  1.580.037
- KABUPATEN JOMBANG 1.500.000
- KABUPATEN TUBAN  1.370.000
- KOTA PASURUAN  1.360.000
- KABUPATEN PROBOLINGGO 1.353.750
- KABUPATEN JEMBER 1.270.000
- KOTA PROBOLINGGO 1.250.000
- KOT A MOJOKERTO 1.250.000
- KABUPATEN BANYUWANGI 1.240.000
- KABUPATEN LAMONGAN  1.220.000
- KOTA KEDIRI 1.165.000
- KABUPATEN BOJONEGORO1.140.000
- KABUPATEN KEDIRI 1.135.000
- KABUPATEN NGANJUK  1.131.000
- KABUPATEN SAMPANG  1.120.000
- KABUPATEN LUMAJANG  1.120.000
- KABUPATEN TULUNGAGUNG 1.107.000
- KABUPATEN BONDOWOSO  1.105.000
- KABUPATEN BANGKALAN  1.102.000
- KABUPATEN PAMEKASAN  1.090.000
- KABUPATEN SUMBNEP  1.090.000
- KABUPATEN SITUBONDO  1.071.000
- KOTA MADIUN  1.066.000
- KABUPATEN MADIUN  1.045.000
- KABUPATEN NGAWI 1.040.000
- KABUPATEN BLITAR 1.000.000
- KOTA BLITAR  1.000.000
- KABUPATEN PONOROGO  1.000.000
- KABUPATEN TRENGGALEK  1.000.000
- KABUPATEN PACITAN  1.000.000
- KABUPATEN MAGETAN  1.000.000

POLISI TRENGGLEK TANGKAP PELAKU CURANMOR 16 TKP

Trenggalek, 20/11 - Jajaran Kepolisian Trenggalek, Jawa Timur berhasil mengungkap pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dengan 16 tempat kejadian perkara (TKP).

Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Supriyanto mengatakan, tersangka tersebut atas nama Dani Prasetya (20) warga Dusun Dayu, Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo Trenggalek. Ia terpaksa ditembak salah satu kakinya karena berusaha kabur saat hendak ditangkap polisi.

"Tersangka ini mengaku telah melakukan pencurian sebanyak 16 kendaraan bermotor, enam TKP diantaranya dilakukan di wilayah Trenggalek," katanya.

Berbekal keterangan pelaku, polisi berhasil mengamankan 13 sepeda motor dari berbagai jenis dan merek. Sedangkan tiga barang bukti lainnya masih dalam pencarian.

Menurutnya,  barang bukti yang disita itu, didapatkan dari beberapa tempat. Bahkan beberapa diantaraya telah pereteli dan dirubah bodinya.

"Jadi pelaku ini lumayan licin, ia telah melakukan pencurian di beberapa tempat termasuk di wilayah Tulungagung," ujarnya.

Supriyanto menjelaskan, dalam menjalankan aksinya, pelaku tertlebih dahulu meminta bantuaan istinya untuk mengantarkan ke suatu tempat, selanjutnya Dani berjalan dan mencari mangsa .

Saat digiring petugas, Dani mengaku untuk melancarkan aksianya ia hanya berbekal obeng, Alat tersebut digunakan untuk mencopot beberapa bagian motor agar bisa dilarikan.

"Biasanya saya copot konektor yang ada di bawah stang itu, makanya saya juga pilih-pilih motor, karena ada yang tidak bisa memakai cara ini," ujaar Dani.

Motor-motor yang berhasil ia curi, biasanya akan dijual ke penadah dalam bentuk utuh maupun protolan. 

Terkait hal itu, AKP Supriyanto mengaku telah menelusuri hingga jaringaan penadah, namun pihaknya mengaku belum berhasil melakukan penungkapan.

"Kami tidak patah semangat, akan terus ditelusuri hingga ketemu, katena memang diakui atau tidak, kasus curanmor seperti ini sulit untuk dilakukan pengungkapan," katanya.\

Disinggung mengenai keterlibatan istri pelaku, perwira berpangkat AKP ini mengaku belum mendapatkan bukti kuat yang mengarah pada tersangka.

"Sehingga untuk sementara istri pelaku kami jadikan saksi, namun ia juga kami kenai wajib lapor, seminggu sekali," kata Supri.
Kuras Sumur, Dua Warga Dongko Tewas

Kuras Sumur, Dua Warga Dongko Tewas

Trenggalek, 20/11 - Dua warga Dusun Klangsur, Desa/kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek, Jawa tewas saat membersihkan sumur dirumahnya.

Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh, Rabu mengatakan, kedua korban masing-masing, Sukiran (55), serta menantunya Subini (47).

"Saat ini tim SAR dan kepolisian tengah berupaya untuk melakukan evakuasi para korban, Kami harus berhati-hati karena kedalam sumur mencapai 12 meter,". Katanya.

Dijelaskan, kejadian maut itu bermula sekitar pukul 12.00 WIB kedua korban bermaksud menguras sumurnya untuk dibersihkan.

Saat itu korban Sukiran masuk ke dalam sumur sedalam belasan meter, namun sesampai di dasar tiba-tia ia kesulitan bernafas dan terjatuh.

"Mengetahui hal itu menantunya, si Subini berusaha menolong, namun upaya itu justru berakibat fatal dan ia mengalami nasib yang sama," ujarnya.

Siti menambahkan, dari penyelidikan awal, meninggalnya kedua korban tersebut akibat kekurangan oksigen dan murni akibat kecelakaan.

"Kami juga sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui secara pasti kematian para korban," pungkasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

RATUSAN DOKTER TRENGGALEK GELAR AKSI SOLIDARITAS

     Trenggalek, 20/11- Ratusan tenaga kesehatan yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI)  cabang Trenggalek, Jawa Timur, Rabu, melakukan aksi keprihatinan atas penahanan dokter spesialis kandungan, Dewa Ayu Sasiary Prawani Manado.

     Aksi yang dimulai dari halaman RSUD dr Soedomo Trenggalek itu juga didukung oleh puluhan perawat yang tergabung dalam persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI). Mereka membentangkan spanduk dan poster serta berorasi, menolak kriminalisasi dokter. 

"Kami bekerja berdasarkan kemanusiaan, apa yang terjadi di Manado itu adalah salah satu upaya keras dari dokter untuk membantu menyelamatkan pasien, walaupun akhirnya meninggal dunia," kata salah satu dokter, Tita.

     Menurutnya, tugas kemanusiaan yang cukup berat tersebut tidak selayaknya dikriminalisasikan, mengingat apa yang dilakukan sorang dokter selalu berpegang teguh pada prosedur yang berlaku.

     "Kami IDI cabang Trenggalek menolak kriminalisasi dokter dan tenaga medis, dokter bukan pembunuh," seru Tita membacakan sikap para dokter Trenggalek.

     Hal senada juga disampaikan dokter lain, Bactiar Arifin, menurutnya profesi dokter memiliki peran penting terhadap kesehatan masyarakat, bahkan mulai bayi lahir hingga meninggal dunia rata-rata membutuhkan pertolongan dokter.

     "Yang perlu diingat oleh semuanya, dokter tidak memiliki batasan waktu, kami semuanya siaga 24 jam untuk melayani masyarakat, karena hal tersebut sudah menjadi komitmen dan sumpah dokter," katanya. 

     Dikatakan, meskipun mendapat tantangan hukum tersebut tenaga medis di Trenggalek berkomitmen untuk tetap menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan kesehatan masyarakat.

     Usai menggelar orasi di depan RSUD Trenggalek, para tenaga medis tersebut berkiling kota dengan mengendarai puluhan mobil serta ambulan. 

    Demonstrasi yang mendapat pengawalan anggota kepolisian itu sempat menyambangi kantor pengadilan dan kejaksaan setempat. Di lokasi itu para dokter, bidan dan perawat melakukan aksi penggalangan tandatangan.

     Aksi turun ke Jalan tersebut merupakan bentuk solidaritas terhadap dokter spesialis kandungan, Dewa Ayu Sasiary Prawani dipidana karena tuduhan malapraktik atas meninggalnya pasien Julia Fransiska Makatey tahun 2010.

     Sementara itu dua dokter lain, Hendy Siagian dan Hendry Simanjuntak, masih dilakukan pencarian. Hendy diduga berada di Papua, sedangkan Hendry di Riau.
 
     Ketiga dokter itu divonis Mahkamah Agung 10 bulan penjara melalui putusan kasasi 18 September 2012. Sebelumnya, ketiga dokter diputus bebas oleh Pengadilan Negeri Manado. 

DPRD TRENGGALEK LARANG WARTAWAN LIPUT PEMBAHASAN ANGGARAN PUBLIK

Trenggalek, 19/11 - Kalangan DPRD Trenggalek, Jawa Timur melarang para wartawan untuk meliput rapat dengar pendapat terkait protes anggaran yang dilakukan puluhan anggota asosiasi kepala desa (AKD) setempat.

Peristiwa itu terjadi, Selasa sesaat sebelum rapat berlangsung. Beberapa anggota Satpol PP Trenggalek berbicara dengan anggota dewan yang hendak menemui kepala desa.

"Setelah itu satpol pp tadi langsung meminta wartawan untuk keluar dari ruang rapat dengan alasan rapat tertutup," kata salah satu wartawan Memorandum, Karyanto.

Menururtnya, pengusiran wartawan itu dilakukan tanpa alasan yang jelas, padahal pembahasan yang dilakukan menyangkut anggaran publik.

"Kalau sudah tertutup seperti ini sama dengan membungkam informasi publik, apa alasan mereka bertindak seperti itu," ujarnya.

Anggota PWI Tulungagung ini menjelaskan, pelarangan yang dilakukan kalangan DPRD dan satpol PP Trenggalek tersebut bertentangan dengan Undang-undang Keterbukaan Informasi publik (KIP).

"Kami merasa tidak ada dasar yang kuat untuk melarang kalangan wartawan untuk meliput anggaran," ujarnya.

Ia mensinyalir ada hal-hal yang disembunyikan dari masyarakat, sehingga wakil rakyat memilih untuk "selintutan".

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Trenggalek, Miklasiati mambantah telah melakukan pengusiran terhadap kalangan jurnalis, pihaknya berdalih rapat tertutup itu dilakukan agar lebih fokus dalam pembahasan.

"Kami juga tidak melarang wartawan untuk meliput, buktinya setelah acara bisa konfirmasi seperti ini," katanya.

Sebelumnya puluhan, kepala desa di Trenggalek, mengadu ke DPRD Trenggalek terkait rencana pemotongan sejumlah anggaran yang bakal dialokasikan pada APBD 2014.

"Karena untuk beberapa program itu sudah melalui tahapan musrenbang (musyawarah rencana pembangunan)," kata Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Trenggalek, Rebo.

Bahkan pihak kecamatan dan pemerintah desa terlanjur melakukan sosialisasi rencana pembangunan kepada masyarakat langsung.

Pihaknya khawatir apabila hal tersebut dibiarkan maka akan menimbulkan gejolak di masyarakat.

"Makanya kami pertanyakan, jangan sampai masyarakat merasa dibohongi, katanya mau dapat program ini itu, namun kenyataannya tidak," ujarnya.

Terkait persoalan tersebut, Wakil Ketua DPRD, Miklasiati akan melakukan pembahasan bersama badan anggaran dan eksekutif.

Menurutnya, beberapa anggaran dalam rancangan APBD 2014 memang terancam dipangkas, karena dana alokasi yang dikucurkan pemerintah pusat mengalami penyusutan.

"Yang jelas untuk anggaran di desa ataupun kecamatan akan kami perhatikan, kami yakin akan tetap ada alokasinya, meskipun mengalami pengurangan," tandasnya.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Kasus Pemadam Kebakaran Naik Penyidikan

Kasus Pemadam Kebakaran Naik Penyidikan

Trenggalek. 19/11 - Kepolisian Trenggalek, Jawa Timur memastikan kasus pengelolaan pemadam kebakaran di pemerintah setempat layak masuk tahap penyidikan.

Kapolres Trenggalek, AKBP Denny Setya Nugraha Nasution, Selasa mengatakan, perkara tersebut diduga mengarah pada penyalahgunaan wewenang dan gratifikasi.

"Kemarin kami sudah lakukan gelar perkara, kami menyimpulkan bahwa unsur-unsurnya sudah memenuhi syarat untuk ditingkatkan statusnya," katanya.

Dijelaskan, penerapan pasal gratifikasi tersebut dilakukan karena pihak BPBD selaku pengelola pemadam kebakaran diduga telah melakukan pungutan sejumlah uang terhadap para korban kebakaran.

Sementara itu, dalam tahap penyelidikan sebelumnya polisi mengaku telah melakukan pemeriksaan enam orang saksi, baik korban maupun pihak BPBD.

"Nanti dalam tahap penyidikan, kami akan lakukan pemeriksaan kembali terhadap para saksi," ujarnya.

Sementara itu KBO Reskrim Polres Trenggalek, Iptu Wisnu Prasetyo menjelaskan, perkara pemadam kebakaran tersebut tidak menimbulkan kerugian negara. Karena pasal yang dibidik adalah gratifikasi.

"Ada dua korban yang diduga dipungli (pungutan liar), namun kami masih dalami satu dulu, yang satunya menyusul" katanya.

Disinggung mengenai kecilnya jumlah uang yang dipungli, polisi mengaku tidak mempermasalahkan hal tersebut, karena yang menjadi esensi perkara adalah perbuatan pelanggaran hukumnya.

"Untuk korban kebakaran pertama itu ditarik sekitar Rp12 juta, sedangkan yang kedua sekitar Rp2,7 juta, meskipun tidak besar tidak masalah," ujar Wisnu.

Kasus dugaan korupsi tersebut bermula dari proses pemadaman kebakaran pabrik pengolahan getah pinus PT Anugerah Inti Kimia (PAK) setahun yang lalu. Saat itu BPBD diduga menarik pungutan sebesar Rp12 juta.

Sedangkan dalam pemadaman rumah milik warung lodho "Pak Yusuf" BPBD diduga menerima uang Rp2,7juta.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Joko Rusianto membantah keras telah melakukan pungutan liar, pihaknya berdalih telah berpedoman pda perundang-undangan yang berlaku.

"Kami boleh menerima uang dari siapapun termasuk dana CSR, karena untuk tugas kemanusiaan, hal itu sudah ada aturannya," tandasnya.

Selain itu Joko mengaku, seluruh uang dana yang diperoleh dari korban kebakaran digunakan untuk membiayai proses pemadaman api.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Dinas Pendidikan Trenggalek Jatuhkan Sanksi Oknum Guru Yang Digerebek

Dinas Pendidikan Trenggalek Jatuhkan Sanksi Oknum Guru Yang Digerebek

Trenggalek, 18/11 - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Trenggalek, Jawa Timur bakal menjatuhkan sanksi penundaan kenaikan pangkat terhadap salah satu oknum guru SMKN 1 Trenggalek yang digerebek warga saat kencan dengan istri orang.

Kepala Disdikbud Trenggalek, Kusprigianto mengatakan, sanksi tersebut layak dijatuhkan karena oknum guru tersebut telah mencoreng institusi pendidikan.

"Kami tadi sudah memanggil yang bersangkutan yakni saudara Sudarto, ia mengakui semua perbuatannya, " kata Kepala Disdikbud Trenggalek, Kusprigianto.

Dijelaskan, sebelum dilakukan proses lebih lanjut, dinas pendidikan akan meminta laporan resmi dari pihak lembaga sekolah yang menaungi Sudarto, yakni SMK Negeri 1 Trenggalek.

"Setelah itu kami lakukan pemberkasan berita acara pemeriksaan," katanya.

Kusprigianto menambahkan, selain menunda kenaikan pangkat, pihaknya juga bakal menunda pengajuan sertifikasi guru yang sedianya dilakukan tahun ini.

Ia mengaku telah berkomitmen untuk memberikan sanksi tegas terhadap oknum-oknum nakal yang berada dibawah naungan dinas pendidikan.

Sebelumnya, seorang guru SMKN 1 Trenggalek digerebek puluhan warga Desa Jambu Kecamatan Tugu saat kencan dengan NRL, seorang perempuan bersuami di desa tersebut.

Kejadian tersebut merupakan akumulasi kekesalan warga yang kerap menjumpai Sudarto bertamu di rumah perempuan 29 tahun itu hingga larut malam.

Saat itu sekitar pukul 23.30 WIB puluhan warga langsung mendatangi rumah NRL dan meminta kedua pasangan bukan suami istri tersebut keluar rumah.

Karena panik, Sudarto berusaha melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor. Namun sial ia justru menabrak warga.

Mengetahui hal itu, warga yang lain semakin kesal, akibatnya beberapa diantaranya berusaha menghakimi pria yang juga menjabat kepala sekolah SMK Sinar Bhakti tersebut secara beramai-ramai.

Beruntung, aksi main hakim sendiri itu dapat dicegah oleh aparat kepolisian yang ada dilokasi penggerebekkan. Akhirnya Sudarto dan NRL dibawa ke kantor desa setempat.


Powered by Telkomsel BlackBerry®

BENCANA TANAH LONGSOR MELANDA 11 LOKASI DI TRENGGALEK


     Trenggalek, 18/11 - Bencana tanah longsor melanda 11 lokasi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur setelah hujan deras yang terjadi selama dua hari terakhir.

     Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Trenggalek, Ahmad Budiharti, Senin mengatakan, belasan titik longsor tersebut hampir seluruhnya berada di wilayah Kecamatan Bendungan.

     "10 titik di Kecamatan Bendungan dan satu kejadian di Desa Prambon Kecamatan Tugu. Dari kejadian tanah longsor ini ada satu rumah di Desa Sengon Kecamatan Bendungan yang rusak dan dua terancam," katanya.

     Menurutnya, bencana tersebut menyebabkan satu rumh rusak berat dan dua lainnya terancam longsor. Namun tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

     Sejak, Senin pagi tim BPDB, Taruna Siaga Bencana (Tagana), TNI dan  masyarakat sekitar lokasi bencana melakukan upaya pembersihan material longsor.

     Dijelaskan, meskipun lokasi kejadian berada di 11 titik, ia mengaku belum berencana menerjunkan alat berat untuk membantu proses pembersihan. BPBD lebih memilih menggunakan cara manual menggunakan cangkul dan alat seadanya serta digelontor dengan air.

     "Karena sebagaian besar menimpa badan jalan, sehingga kami tadi kerahkan beberapa mobil tangki untuk menggelontor air," ujarnya.

     Sementara itu, salah satu warga yang rumahnya tertimpa longsor, Jumiatin mengatakan, sebagian rumahnya hancur dan tidak layak untuk ditempati.

     "Terutama dapur itu sudah habis, untuk sementara ini kami sekeluarga mengungsi ke rumah saudara agar lebih aman," katanya.

     Ia mengaku trauma dengan kejadian tanag longsor tersebut, karena peristiwanya berlangsung sangat cepat dan tidak ada tanda-tanda khusus.

     Selain rumahnya, dua rumah milik tetangganya yaang berada di atas tebung saat ini kondisinya mengkhawatirkan dan juga terancam longsor. Mengingat sebagian tanahnya telah retak-retak.

     Salah satu warga yang lainnya, Miseni mengaku memilih untuk mengungsi pada saat malam haari, hal itu dilakukan untuk menghindari bencana longsor susulan.

     "Karena kalau malam itu, kita semuanya tidak bisa siaga terus menerus, kami khawatir apabila tiba-tiba terjadi longsor kembali, bisa habis semuanya," ujarnya.

     Pihaknya berharap pemerintah daerah segera turun tangan untuk membantu. Ia juga meminta agar direlokasi dari lokasi tersebut ke tempat yang lebih aman.

     "Kami tidak masalah mau direlokasi dimana, asalkan tempatnya aman kami siap, karena keselamatan adalah nomor satu," kata Miseni.  

Powered by Telkomsel BlackBerry®

OKNUM GURU SMK DI TRENGGALEK DIGREBEK WARGA

Trenggalek, 16/11 - Seorang guru salah satu SMK di Trenggalek, Jawa Timur, SDT (44) digrebek puluhan warga Desa Jambu Kecamatan Tugu saat berduaan dengan NRL (29) perempuan bersuami di desanya.

Penggerebekkan yang berlangsung sekitar pukul 11.30 WIB itu dilakukan, karena warga kesal dengan ulah pelaku yang bertamu di rumah seorang perempuan hingga larut malam.

Sejumlah warga menyebutkan, kejadian tersebut merupakan bentuk akumulasi dari kekesalan masyarakat sekitar, karena SDT kerap mendatangi rumah perempuan yang ditinggal suaminya berlayar tersebut tanpa memperhatikan waktu. "Bahkan pernah menginap juga," kata salah satu warga.

Dijelaskan, semalam SDT kembali memadu kasih dengan NRL, sementara itu warga yang mengetahui hal itu langsung mengatur stategi guna menangkap basah pria yang juga berprofesi sebagai kepala sekolah SMK swasta itu.

Setelah mendapat waktu yang tepat akhirnya, sejumlah warga mendatangi kediaman NRL dan meminta keduanya keluar dari rumah.

Mendapati hal itu, SDT langsung
panik dan berusaha melarikan diri menggunakan motor. Namun sial, langkah itu justru berakibat fatal, ia menabrak salah satu warga.

"Gara-gara itu, warga jadi marah dan nyaris menghakimi SDT," ujar sejumlah warga.

Beruntung, polisi yang mengetahui kabar penggerebekkan tersebut langsung mendatangi lokasi dan mengamankan oknum guru itu dari sasaran amuk massa.

"Mereka kemudian dibawa ke kantor desa," tandasnya.

Powered by Telkomsel BlackBerry®
BPBD TRENGGALEK BANTAH KORUPSI PENGELOLAAN PEMADAM KEBAKARAN

BPBD TRENGGALEK BANTAH KORUPSI PENGELOLAAN PEMADAM KEBAKARAN

     Trenggalek, 14/11 - Kepala Badan Penggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur membantah keras dugaan korupsi maupun pungutan liar dalam pengelolaan pemadam kebakaran seperti yang diselidiki polres setempat.

     "Saya memastikan kami sama sekali tidak melakukan korupsi, karena seluruh kegiatan maupun tindakan yang kami lakukan berdasarkan Undang-undang dan peraturan-peraturan yang ada," kata Kepala pelaksana BPBD Trenggalek, Joko Rusianto, Kamis.

     Ia menjelaskan, terkait uang yang diberikan oleh pihak korban, khsusnya dalam kasus kebakaran pabrik pengolahan getah pinus PT Perhutani Anugarah Kimia (PAK) setahun yang lalu, merupakan murni kesediaan dari yang bersangkutan dan hal tersebut dilakukan secara resmi dengan tanda bukti kwitansi. 

     "Jadi saat kejadian kebakaran hebat itu, pihak PT PAK menemui kami dan ngmong, berapa yang bisa kami (PT PAK) bantu untuk proses pemadaman, mendapat tawaran itu tentunya kami mengajukan penawaran sesuai dengan yang dibutuhkan," ujarnya.

      Dalam pengajuan tersebut akhirnya pihak PT PAK menyetujui untuk memberikan bantuan sebesar Rp12 juta guna membantu operasional pemadaman api.

      Menurutnya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan, BPBD diperkenankan menerima bantuan dari pihak lain termasuk dana CSR dari perusahaan guna membantu tugas kemanusiaan.

      "Semua uang yang kami terima itu bisa dipertanggungjawabkan dan seluruhnya dibelanjakan untuk keperluan pemadaman api, jadi, ada yang untuk beli drum, deterjen untuk 'foam' dan lain lain, termasuk memberi makan teman-teman dari luar kota dan potensi SAR," kata Joko.

      Kata dia, sangat ironi apabila tugas berat kemanusiaan tersebut justru diartikan berbeda oleh penegak hukum, padahal semua langkah yang diambil didasarkan pada peraturan yang ada, termasuk adanya surat pernyataan bencana dari bupati.

      Ia menceritakan proses penanganan kebakaran yang terjadi di PT PAK tersebut membutuhkan tenaga ekstra, bahkan pihaknya kewalahan melakukan pemadaman, sehingga meminta bantuan dari PMK kabupaten lain serta mengerahkan seluruh potensi SAR di wilayah Trenggalek.

      Joko mengaku tidak mempermasalahkan proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polres Trenggalek, pihaknya mengaku siap mengikuti proses hukum yang berlaku.

      "Kami akan siapkan semua keterangan maupun bukti-bukti yang dibutuhkan oleh penyidik kepolisian, kami tidak akan takut karena apa yang kami laksanakan sudah sesuai dengan ketentuan." tandasnya.

      Pihaknya menduga kasus dugaan korupsi tersebut hanya misskomunikasi, ia yakin apabila pihak kepolisian mengetahui secara detail peristiwa sekaligus peraturan yang menjadi landasan, maka tidak akan berbuntut panjang.

      Pria yang juga ketua Organda ini mengatakan, Jumat (15/11) besok, beberapa stafnya mendapatkan surat panggilan dari penyidik kepolsian guna dilakukan proses pemeriksaan.

      Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Supriyanto mengaku tengah melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi dan pungutan liar yang dilakukan BPBD Trenggalek terkait pengelolaan pemadam kebakaran. Menurutnya, BPBD menarik sejumlah uang kepada beberapa korban kebakaran. 

PEMKAB TRENGGALEK KLAIM SIAP LAKSANAKAN JKN

Trenggalek, 13/11 - Pemerintah Kabupaten Trenggalek mengkalim telah siap untuk melaksanakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diberlakukan mulai 1 Januari 2014.

Bupati Trenggalek, Mulyadi Wiryono dalam rapat paripurna di DPRD Trenggalek, Rabu mengatakan, untuk menyongong pemberlakuan JKN, pihaknya telah mempersiapkan sarana dan prasarana kesehatan sejak tahun 2011 dengan anggaran mencapai miliaran rupiah.

"Untuk sarana fisik, kami melakukan rehabilitasi 14 puskesmas, 17 puskesmas pembantu *pustu", rehabilitasi sembilan poli klinik desa (polindes) serta pondok kesehatan desa," katanya.

Dijelaskan, untuk perbaikan fisik tersebut, total anggaran yang telah dikucurkan pemerintah daerah mencapai lebih dari Rp15,2 miliar, dengan rincian, tahun 2011 Rp 2,5 miliar, tahun 2012 Rp5,5 miliar dan tahun 2013 ini dianggarkan Rp7,1 miliar.

Sedangkan untuk alat kesehatan, anggaran yang dikucurkan tahun 2011 mencapai Rp1,6 miliar, tahun 2012 meningkat menjadi Rp2,6 miliar dan tahun 2013 naik lagi menjadi Rp4,7 miliar.

Pihaknya mengklaim sampai saat ini Pemkab Trenggalek telah memiliki 18 puskesmas yang setara dengan rumahsakit tipe D, yang siap melayani rawat inap. Kata dia, tahun depan pemerintah akan melengkapi Puskesmas Bendungan dengan fasilitas rawat inap.
     
"Selain meningkatkan kualitas bangunan fisik puskesmas, jumlah tenaga medis di masing-masing puskesmas juga sudah cukup, masing-masing antara 2 dan tiga dokter, sedangkan jumlah dokter di lingkup dinas kesehatan secara keseluruhan ada 57 orang," ujarnya.

Namun bupati mengakui Pemkab Trenggalek masih mengalami kekurangan untuk jumlah dokter gigi, mengingat saat ini baru memiliki 14 orang, sehingga masih memerlukan tambahan guna disebar ke masing-masing puskesmas.

Lebih lanjut Mulyadi menambahkan, pelaksanaan JKN melalui Badan Penyelenggara Janiman Sosial (BPJS) Kesehatan tersebut juga akan didukung oleh 178 perawat dan 223 bidan. 

"Kami juga memiliki sekitar 195 orang tenaga medis lain yang ada di lingkup Dinas Kesehatan Trenggalek, semuanya nanti akan kami tingkatkan kapasitasnya," katanya.

Sementara itu guna mereduksi pelayanan yang buruk dan mempercepat pelaksanaan jaminan kesehatan nasional tersebut, pemerintah daerah melalui dinas kesehatan dan rumah sakit setempat bakal membuat prosedur pelayanan yang jelas, sehingga mudah dilaksanakan oleh tenaga medis dan dimengerti oleh masyarakat.

"Petugas yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat untuk pelaksanaan JKN ini akam kami ikutkan dalam progran sosialisasi dan pelaitan tertkait BPJS," ujar orang nomor sartu di Pemkab Trenggalek ini.

Disisi lain, apabila dalam pelaksanaan JKN tahun 2014 mendatang ada warga miskin yang tidak terdaftar dalam penerima bantuan iuran (PBI) BPJS, maka akan disubsidi oleh pemerintah daerah melalui program Jamkesda.

 

PEMBEBASAN LAHAN JALUR LINGKAR TRENGGALEK TERKATUNG-KATUNG 11 TAHUN

Trenggalek, 13/11 - Puluhan warga Desa Kendalrejo, Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mendatangi sekretariat daerah (Setda) guna menuntut ganti rugi lahan yang digunakan jalur lingkar barat.

Salah satu warga, Nasukan, Rabu mengatakan, meskipun proses pembebasan lahan telah dilakukan sejak tahun 2002 yang lalu, namun hingga kini pihaaknya belum mendapatkan ganti rugi sama sekali.

"Terus terang kedatangan kami di sini (kantor pemerintah) tuntutannya hanya sedikit, yakni menagih hak-hak kami, karena apa, warga ini sudah jenuh menunggu terus meners tanpa ada kejelasan," katanya.

Menurutnya, untuk selama ini pihaknya telah berkali-kali melakukan pertemuan dengan pemerintah maupun anggora DPRD, namun tidak ada titik temu yang jelas. Kata dia warga terus-terusan diberi janji.

Sementara itu dalam pertemuan yang gelar di ruang Bagian Pemerintaan Setda Trenggalek tersebut sempat terjadi dialog yang panjang antara perwakilan warga dengan pemerintah daerah yang diwakili oleh Kabag Pemerintahaan, Totok Rudianto serta beberapa pejabat lainnya.

Nasukan menambahkan, jumlah tanah yang terdampak proyek jalur lingkar barat Durenan itu sebanyak 34 hak milik. Namun ia mengaku tidak hafal dengan luas tanah tersebut, karena setiap hak milik berbeda-beda.

"Waktu itu sebetulnya kami sudah memperjuangkan untuk mendapatkan ganti rugi tapi ternyata tidak berhasil dan hanya beberapa orang yang memperoleh uang," katanya. 

Salah satu warga yang lain, Iwan mendesak pemerintah segera menyelesaikan permasalahan tersebut, ia khawatir apabila tidak segera di selesaikan akan menimbulkan permasalahan baru.

"Kami sepakat dengan itikad baik dari pemerintah yang menjanjikan akan ada ganti rugi, tapi kapan dan sampai kapan kami harus menunggu. Enak saja pemerintah mengambil tanah kami, sedangkan hak kami tidak diberikan kejelasan," ujarnya.

Menurutnya, proses pembebasan lahan tersebut syarat akan keganjilan dan didduga tidak melalui prosedur pengadaan tanah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku kala itu.

Lanjut Iwam, meskipun saat ini jalur lingkar barat tersebut telah selesai, namun para pemilik lahan yang terkena dampak, sampai saat ini masih tetap diwajibkan membayar pajak.

"Dengan adanya kasus ini kami terus merugi, penen yang menyusut, pajak masih ditarik, ganti rugi juga belum jelas. Kami mohon pemerintah mengerti dengan nasib kami ini," ujarnya kesal.

Sementara itu kepala Baian Pemerintahan Setda Trenggalek, Totok Rudianto mengaku akan menindaklanjuti permasalahan warga tersebut. Namun ia mengaku tidak bisa melakukan proses ganti rugi dengan cepat, karena harus melalui beberapa tahap.

"Sesuai dengan Undang-undang yang baru, ganti rugi lahan harus disertai dengan proses pengadaan dulu, tidak bisa sekali jadi, ada tahapan-tahapan yang harus dilalui. Proses itu yang menangani BPN (Badan Pertanahan Nasional," katanya.

Pihaknya memprediksi proses ganti rugi tanah tersebut baru bisa terlaksana minimal satu tahun mendapatang, mengingat tahapan yang harus dilaksanakan BPN cukup panjang.

Dijelaskan, pihaknya akan bekonsultasi dengan bupati guna menyelesaikan kasus yang diajukan warga. Kata dia, sebagai alternatif, ia akan mencoba mengusulkan, agar warga yang terkena dampak pembebasan lahan mendapatkan bantuan dari pemerintah, sebelum kasusnya selesai.

"Akan kami usulkan itu, berkaca pada proses pembebasan lahan untuk bendungan di Tugu, pemeruntah tidak serta merta melakukan ganti rugi, tapi ada juga bantuan lain agar masyarakat tidak merugi," imbuhnya.

Sementara itu terkait dugaan penyimpangan dalam pengadaan tanah tahun 2002 yang lalu, Asisten Setda Trenggalek, Sigit Agus Hari Basuki mengaku tidak tahu-menahu karena hal itu dilakukan oleh pejabat pendahulunya.

"Saat ini kami belum ada di sini, jadi keberadaan kami di sini bukan untuk membahas yang lalu, kami fokus untuk menyelesaikan permasalahan warga ini," katanya.

Kata dia, pemenuhan tuntutan warga harus melalui prosedur yang benar dan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku saat ini.

POLISI TRENGGALEK TANGKAP SINDIKAT PENJUAL EMAS PALSU

     Trenggalek, 12/11 - Jajaran Kepolisian Resor Trenggalek, Jawa Timur menangkap empat orang sindikat penjual emas palsu yang kerap beroperasi berbagai kota. 
     
     Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Supriyanto, Selasa mengatakan, keempat pelaku masing-masing, Jony, Yuni (istri Jony), Ismiati dan Samsudin, seluruhnya merupakan warga Kabupaten Situbondo.

     "Penangkapan kami lakukan di tiga lokasi berbeda, yakni dua pelaku laki-laki diamankan di jalan raya Durenan, satu pelaku perempuan ditangkap di Terminal Bus Surodakan dan satu lagi di depan Bulog Karangsoko," katanya.

     Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan belasan emas palsu berbentuk gelang dan cincin seberat 124 gram, puluhan lembar kwitansi palsu, empat buah handphone, uang tunai Rp3,5 juta serta satu unit mobil Toyota Avanza berwarna silver, nomor polisi P 1408 NJ.

     Supriyanto menjelaskan, penangkapan sindikat penjual emas palsu tersebut bermula dari ulah pelaku yang menjual barang tiruan tersebut ke toko emas "Murni 24" jalan RA Kartini Trenggalek.

     Saat dilakukan pengecekan, ternyata emas yang hendak dijual tersebut adalah palsu, mengetahui hal itu pelaku langsung melarikan diri.

     "Ternyata karyawan toko emas tadi hafal dengan pelaku, karena dulu juga pernah menjual emas palsu, akhirnya dilaporkan ke petugas kami yang berjaga disitu," imbuhnya.

     Mendapat informasi tersebut, jajaran Polres Trenggalek yang tengah memburu pelaku penjambretan nasabah BRI Trenggalek langsung melakukan pengejaran dan penghadangan di beberapa lokasi, hingga akhirnya dua pelaku berhasil di tangkap di depan Polsek Durenan.

     "Dalam menjalankan aksinya, para pelaku berpencar dan mencari mangsa sendiri-sendiri, karena dua pelaku lain yakni istrinya Jony ini kami tangkap di terminal sedangkan yang satunya di depan Gudang Bulog Karangsoko," kata Supriyanto.

     Mantan anggota Densus 88 ini menambahkan, para pelaku merupakan sindikat antar kota, hal itu sesuai dengan pengakuan otak penipuan, Jony. Beberapa kabupaten yang pernah dijadikan target antara lain Trenggalek, Situbondo, Gresik serta beberapa kota lainnya.

     Khusus di Trenggalek tersangka telah melakukan penipuan sebanyak dua kali, aksi pertama dilakukan sekitar dua bulan yang lalu dengan lokasi, toko emas "Murni 24".

     "Untuk yang pertama mereka berhasil menjual emas palsu dengan harga jutaan rupiah, namun untuk aksi kedua, hari ini tadi gagal," jelas Supri.

     Sementara itu, salah satu pelaku Jony mengaku membeli barang-barang palsu tersebut dari pasar, selanjutnya untuk mengelabuhi toko emas, ia membuat kwitansi jual-beli palsu.

     "Semua surat-surat (kwitansi) ini saya 'scan' dan dicetak, kemudian kami tinggal mengisinya sendiri, baik itu berat emas sampai dengan harganya," katanya.

Nasabah BRI Trenggalek Dijambret, Rp 68 Juta Amblas

Trenggalek, 12/11 - Seorang nasabah BRI Trenggalek, Agus Suharyanto Warga Lingkungan Bagong Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek, Selasa menjadi korban penjambretan. Akibatnya uang tunai Rp68 juta yang baru diambil dari BRI amblas.

Kasubbag Humas Polres Trenggalek, AKP Siti Munawaroh mengatakan, peristiwa yang terjadi sekitar pukul 9.00 WIB tersebut bermula saat korban mengambil uang di BRI, Jalan Ahmad Yani Trenggalek.

"Usai mengambil uang sebesar Rp68 juta kemudian korban pulang ke rumahnya di Lingkungan Bagong dengan mengendarai sepeda motor," ujarnya.

Sampai di depan rumah tiba-tiba korban dihampiri oleh seseorang yang mengendarai sepeda motor Honda Supra 125. Dengan cekatan, pelaku merampas tas korban dan langsung kabur.

Kata dia, korban sempat mengejar pelaku hingga perempatan Nirwana, namun upaya itu tidak berhasil. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

"Kami masih berusaha melakukan pengungkapan, yang jelas ciri-ciri pelaku mengenakan kaus berwarna hitam," imbuh Siti.

Petugas mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat mengambil uang di bank. Apabila jumlah uang yang diambil dalam jumlah banyak hendaknya meminta pengawalan dari polisi.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

Puluhan Warga Baruharjo Adukan Dugaan Penyelewengan Bantuan Gapoktan

Trenggalek, 11/11 - Puluhan warga Desa Baruharjo, Kecamatan Durenan, Trenggalek Senin mendatangi gedung DPRD setempat untuk mengadukan dugaan penyelewengan dana gabungan kelompok petani (gapoktan) di desanya.

Salah satu warga, Arifin mengatakan, ketua gapoktan Desa Baruharjo, Sunarto dituding telah menggelapkan dana dana bantuan gapoktan senilai Rp 58 juta dari Rp 225 juta yang diterima kelompok.

Menurutnya, kasus tersebut telah berlangsung lama. Kala itu gabungan kelompok tani di desanya menerima bantuan dana untuk pengembangan pertanian.

"Untuk pastinya kapan saya lupa, tapi yang jelas ada bantuan dari dinas pertanian pada awal pendirian," katanya.

Meski telah berjalan lama para anggota Kelompok Tani Mahkota hingga kini belum pernah pembagian bantuan dari gapoktan yang dipimpin Sunarto.

"Kami belum pernah mendapat bantuan pupuk, benih, dan lain sebagainya," ujarnya.

Mencium adanya ketidakberesan dalam pengelolaan gapoktan, beberapa anggota kelompok tani yang belum menerima bantuan mencoba melakukan penelusuran dengan. Dari situlah diketahui bahwa beberapa kelompok tani lain telah mendapatkan bantuan.

Namun pernyataan lain dilontarkan oleh, anggota kelompok tani Budi Rahayu, Samali. Menurutnya, poktannya justru telah menerima bantuan berupa benih tanaman, pupuk dan alat pertanian.

"Kami juga pernah mendapatkan bantuan 'hand tractor'," katanya.

Sementara itu, Kepala Desa Baruharjo, Bambang Hari Utomo menjelaskan, persoalan dugaan penggelapan tersebut telah mendapatkan titik terang. Menurutnya, sebelum melakukan hearing di DPRD Trenggalek, pihaknya telah melakukan pertemuan antara kelompok tani dengan pimpinan gapoktan.

Dalam pertemuan tersebut, Sunarto menyatakan kesediaannya untuk mengembalikan uang yang diduga digelapkan.

"Sebetulnya kasus ini terjadi karena kesalahan manajemen," katanya.

Setelah masalah ini mencuat diketahui uang sebesar Rp 33 juta digunakan untuk membuat lumbung pangan, sedangkan sisanya diserahkan untuk dikelola kelompok tani.

Disisi lain, Sunarto enggan berkomentar saat dikonfirmasi wartawan usai hearing bersama anggota dewan.

Powered by Telkomsel BlackBerry®











JELANG AKHIR MASA ANGGARAN PENYERAPAN APBD TRENGGALEK BARU 50 PERSEN


     Trenggalek - Memasuki akhir masa anggaran, prosentase penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur masih berada pada kisaran 50 persen.

     Kasubbag Pembinaan Pengadaan Barang dan Jasa, Sekretariat Daerah (Setda) Trenggalek Djainul Muttaqin Senin mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) per tangal 18 Oktober lalu, realisasi keuangan mencapai 53,74 persen, sedangkan angka penyerapan proyek fisik 55,86 peren.

     "Realisasi ini sedikit menurun karena ada tambahan dari perubahan APBD, di sisi lain kami mengakui bahwa prosesntase penyerpan masih berada di bawah target," katanya.

     Menurutnya, sesuai dengan target pemerintah daerah, untuk penyerapan anggaran proyek fisik pada bulan Oktober bisa mencapai 85,42 persen, sedangkan untuk anggaran keuangan lain mampu terealisasi 72,33 persen.

     masih rendahnya prosentase tersebut salah satunya diakibatkan oleh belum selesainya sebagian besar proyek fisik yang ada di sejumlah SKPD. 

     Lanjut Djainul, sesuai dengan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, angka penyerpan anggaran akan meningkat tajam pada akhir bulan November dan awal Desember. 

     "Pada saat itu, proyek-proyek sudah selesai dan kontraktor mulai mencairkan anggarannya, jadi bisa dipastikan prosesntase penyerapan akan melonjak cukup signifikan," ujarnya.
     
     Sementara itu dari ranking realisasi keuangan yang dikeluarkan oleh Bagian Pembangunan Setda Trenggalek, terdapat tujuh SKPD yang paling rendah melakukan penyerapan anggaran.

     Ketujuh SKPD tersebut antara lain, badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) (41,14 persen), RSUD dr Soedomo (39,50 persen), badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) (39,17 persen), badan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa (BPMPD) (34,82 persen), Kelurahan Sumbergedong (28,50 persen).

     Selanjutnya, untuk angka paling rendah berada pada dinas pekerjaan umum binamarga dan pengairan (PUBMP) (19,63 persen) serta dinas pekerjaan umum permukiman dan kebersihan (PU Perkimsih) 12,63 persen).

     "Ini sudah bisa diprediksi, setiap dinas dengan angaran besar dan memiliki proyek fisik pasti akan lebih lamban penyerapan anggarannya. Berbeda dengan kantor kecamatan maupun SKPD yang tidak memiliki proyek fisik," imbuhnya.

     Hal ini terbukti dari daftar ranking tersebut, beberapa SKPD yang berhasil menyerap anggaran lebih dari 72 persen antara lain Kecamatan Trenggalek, Kecamatan Gandusari, Kecamatan Pogalan, Kampak, Suruh, Watulimo, Munjungan, Durenan dan Tugu.

     "Untuk kelurahan yang mencapai di atas 72 persen ada dua yakni Kelurahan Surodakan dan Kelutan. Sedangkan untuk yang penyerapannya du tengah-tengah, antara 52-72 persen ada 23 SKPD," kata Djainul Muttaqin.

KEBAKARAN, MESIN DAMKAR TRENGGALEK MACET

Trenggalek, 10/11 - Kobaran si jago merah, Minggu meludeskan dapur rumah milik Misiyah Dusun Oro-oro Ombo Desa Pogalan Kecamatan Pogalan Kabupaten Trenggalek.

Selain dapur rumah, peristiwa yang terjadi pukul 14.30 WIB tersebut menyebabkan seekor kambing beserta kandangnya serta sejumlah katu jati hangus terbakar. Kejadian tersebut menyebabkan kerugian lebih dari Rp20 juta.

Misiyah menceritakan, kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Saat itu ia sedang berada di rumah, tiba tiba ibunya yang sedang di kamar mandi berteriak-teriak minta tolong.

"Saya kaget, akhirnya ke kebelakang rumah dan dibilangi kalau bagian dapur rumah saya terdengar 'gemletak' dan mulai terbakar," katanya.

Mendapati dapurnya terbakar, Misiyah meminta tolong kepada tetangganya untuk membantu memadamkan api.

Sementara itu, petugas pemadam kebakaran dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek yang datang ke lokasi kejadian justru mengalami kendala.

Mesin pemadam kebakaran yang telah berumur puluhan tahun tersebut macet hingga berkali-kali. Akibatnya api terus berkobar hingga mengabiskan seluruh dapur.

"Ya seperti inilah kondisinya, ini untuk pembasahan kami terpaksa menggantinya dengan pompa milik tangki suplai air," kata petugas pemadam, Basori.

Sejumlah saksi mata menyebutkan, kejadian kebakaran tersebut diduga akibat konsleting arus listrik.

Sementara itu, Kepolisian Sektor Pogalan langsung terjun ke lokasi kejadian guna melakuka penyelidikan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
300 HEKTARE HUTAN DI TRENGGALEK RUSAK AKIBAT BENCANA ALAM

300 HEKTARE HUTAN DI TRENGGALEK RUSAK AKIBAT BENCANA ALAM

300 HEKTARE HUTAN DI TRENGGALEK RUSAK AKIBAT BENCANA ALAM

Trenggalek 10/11 - Kerusakan hutan di Trenggalek selama kurun waktu tiga tahun terakhir mencapai lebih dari 300 hektare.

Wakil Administratur Perhutani Wilayah Kediri Selatan, Wahyu Dwi Hatmojo mengatakan, kerusakan hutan tersebut paling banyak diakibatkan oleh bencana angin puting beliung.

"Yang mendomonasi justru akibat puting beliung itu, tahun ini saja kami karus melakukan penanaman kembali seluas 100 hektare, sedangkan tahun depan lebih dari 200 hektare," katanyaa.

Menurutnya, jenis tanaman hutan yang mengalami kerusakan tersebut adalah pinus, mahoni dan waru. Kata dia jumlah yang paling banyak adalah jenis pinus.

Pria yang akrab disapa Wahyu ini menjelaskan, tanaman penghasil getah tersebut ambruk diterpa angin puting beliung, sehingga harus diganti total.

"Jenis pinus yang rusak ini berada di Kecamatan Bendungan dan saat ini mulai berdampak terhadap lingkungan, masyarakat maupun Perhutani sendiri," ujarnya.

Dampak lingkungan yang mulai dirasakan di sekitar kawasan hutan tersebut adalah meningkatnya suhu udara.

Sementara itu dampak lain yang diakibatkan adalah, turunnya produksi getah pinus perhutaani. Dalam kondisi normal hutan pinus di Trenggalek meempu menghasilkan 9000 ton getah, sedangkan saat ini turun 30 persen.

"Angka produksi 70 persen itu sudah maksimal, atas kondisi ini kami terpaksa menurunkan target produksi pertahun, menjadi sekitar 6.300 ton" imbuh Wahyu.

Wahyu Dwi Hatmojo menjelaskan, untuk mengembalikan konddisi hutan yang rusak tersebut membutuhkan waktu cukup lama, yakni minimal 10 tahun.

"Sedangkan untuk mengembalikan jumlah proddukssi getah lebih lama lagi, karena pinus itu baru bisa di sadap pada usia 13 tahun," ujarnya.

Pihaknya berharap, masyarakat ikut serta dalam melestarikan hutan di Trenggalek, mengingat hal tersebut secara langsung akan berdampak terhadap lingkungan dan alam sekitar.

Powered by Telkomsel BlackBerry®