Kementerian PUPR Tambah Armada Tangki Untuk Atasi Kekeringan Trenggalek

Trenggalek - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyerahkan bantuan dua unit mobil tangki untuk menambah armada distribusi bantuan air bersih kepada ribuan warga yang terdampak bencana kekeringan. 

Penata Badan Negara Satker Darurat Bencana Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR Catrina Doris, mengatakan bantuan tersebut merupakan respon cepat dari instansinya  terhadap tanggap darurat kekeringan yang melanda puluhan desa di Trenggalek. Pihaknya berharap dua armada tangki yang diserahkan tersebut dapat menunjang proses pengiriman bantuan air. 

"Sesuai dengan proposal yang disampaikan oleh Pak Bupati Emil, kami dari Dirjen Cipta Karya langsung menindaklanjuti dengan mengirimkan dua unit mobil tangki ini," kata Catrina Doris, Kamis (18/10/2018). 

Pihaknya mengaku, kondisi krisis air di Indonesia tahun ini cukup banyak, sehingga kementerian harus memilah alokasi bantuan truk tangki disesuaikan dengan kondisi daerah mengalami kekeringan. 
 
Sementara itu Bupati Trenggalek, Emil Elestianto, mengatakan bantuan mobil tangki tersebut sangat dibutuhkan masyarakat di wilayahnya, mengingat saat ini kondisi kekeringan semakin parah dan menyebar di 43 desa di 13 kecamatan. 

"Kami bersyukur karena mendapatkan perhatian langsung dari Kementerian PUPR. Nanti kami sudah menyiapkan segala sesuatunya, anggaran, tenaga dan sebagainya. Kami jamim truknya tidak akan menganggur akan memutar terus untuk melakukan pelayanan kekeringan," ujar Emil. 

Bupati menjelaskan, distribusi bantuan air bersih ke puluhan desa di Trenggalek selama ini membutuhkan perjuangan ekstra, karena jumlah armada yang dimiliki PDAM maupun BPBD tidak sebanding dengan jumlah daerah yang terdampak krisis air. 

Saat ini proses pelayanan bantuan air dikirim oleh PDAM menggunakan 10 armada tangki, terdiri delapan unit milik PDAM dan dua unit pinjaman sari BPBD. Dengan tambahan dua unit tersebut jumlah armada distribusi menjadi 12 unit. 

"Sebelumnya kami sudah berupaya untuk menyewa tangki dari swasta tapi tidak ada, kemudian kami juga memodifikasi mobil pickup dengan tandon air, tapi juga kurang maksimal, karena keamanannya kurang apabila untuk daerah sulit,"  jelas Emil Dardak. 

Untuk memaksimalkan pengiriman bantuan air bersih, pihaknya melakukan zonasi dengan titik layanan yang telah ditentukan oleh PDAM. Beberapa titik zonasi adalah Watulimo, Panggul, Munjungan dan Trenggalek. 

"Jadi ada dua mobil yang standby di Panggul untuk melayani Panggul dan Kecamatan Dongko, kemudian ada yang di Watulimo, sedangkan di wilayah utara juga standby beberapa armada untuk melayani wilayah Kecamatan Trenggalek, Bendungan, Tugu, Suruh maupun daerah sekitarnya" imbuh suami pesohor Arumi Bachsin ini. 

Dengan pembagian wilayah itu diharapkan akan mempercepat proses pengiriman bantuan. Sedangkan terkait anggaran, pemerintah memastikan telah memanfaatkan Biaya Tidak Terduga (BTT) pada APBD 2018, besarannya diperkirakan mencapai Rp1,02 miliar. 

#Trenggalek #kekeringantrenggalek #krisisair

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon