PANEN RAYA, HARGA CENGKIH ANJLOK

Trenggalek - Para petani di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur
mengeluhkan anjloknya harga pada musim panen raya tahun ini, cengkih
kering yang semula dijual Rp140 ribu/Kilogram turun menjadi Rp97
ribu/Kilogram.

Salah seorang petani di Desa Karangturi, Kecamatan Munjungan,
Trenggalek, Kasirin mengatakan, anjloknya harga komoditas cengkih ini
terjadi sejak dua bulan terakhir. Menurutnya kondisi ini berlangsung
secara bertahap dan terus menerus.

"Turunnya lumayan banyak, untuk yang kering saat ini Rp97
ribu/Kilogram, sedangkan untuk cengkih basah sekarang Rp25
ribu/Kilogram dari harga sebelumnya Rp35 ribu/Kilogram," katanya.

Sejumlah petani mengaku tidak mengetahui secara pasti penyebab
anjloknya harga cengkih ini, namun mereka menduga hal ini akibat
permainan harga dari para tengkulak, mengingat komoditas perkebunan
ini merupakan hanya bisa dipanen setahun sekali.

"Ini bukan produk sayuran yang mudah busuk, logikanya, kalau stok
melimpah kan bisa ditimbun, bukan harga yang dipermainkan untuk
mencari keuntungan seperti ini," ujar Kasirin.

Lanjut Kasirin, seharusnya musim panen raya cengkih bisa menjadi
andalan petani untuk meraup keuntungan, namun apabila kondisi harga
yang tidak bersahabat justru akan menjadi beban para petani, karena
tanaman cengkih juga membutuhkan perawatan dan pupuk dengan biaya yang
cukup tinggi.

Terkait kondisi tersebut, para petani berharap pemerintah segera turun
tangan dan mengambil kebijakan untuk mengendalikan harga komoditas
cengkih, petani khawatir apabila dibiarkan  terus-menerus akan
berpengaruh terhadap pendapatan para petani.

"Kalau kami sebagai petani tidak bisa berbuat banyak, semua cengkih
dari sini (Munjungan) kami jual ke tengkulak," katanya kepada awak
media.

Musim panen raya cengkih di Kabupaten Trenggalek terjadi mulai bulan
April lalu, masa panen raya ini diprediksi akan berlangsung hingga
September mendatang. Dari informasi para petani, hasil panen cengkin
tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek, Mulyadi Wiryono yang mendapat
keluhan para petani mengakui kondisi tersebut, pihaknya langsung
melaporkannya anjloknya harga cengkih kepada Menteri Pertanian. Orang
nomor satu di Pemkab Trenggalek ini berharap, pemerintah pusat
mengeluarkan kebijakan pengendalian harga cengkih dengan menggandeng
Bulog.

"Sehingga yang diurusi bulog tidak hanya beras, namun bisa membeli
cengkih para petani, dengan cara ini kami yakin harga cengkih akan
stabil," ujarnya.

Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu daerah yang menjadi lumbung
produksi cengkih di Jawa Timur. Pusat perkebunan cengkih Trenggalek
berada di Kecamatan Munjungan, Dongko, Panggul, Kampak ,Pule, Watulimo
dan Kecamatan Bendungan. Produk cengkih kota keripik tempe ini dipasok
ke sejumlah pabrik rokok dan kosmetik di indonesia.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon