MENTERI PERTANIAN KLAIM BERHASIL ATASI KEKERINGAN 100 RIBU HEKTARE LAHAN

Trenggalek - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengkalim kemeteriannya telah berhasil mengurangi dampak kekeringan selama setahun terakhir hingga 100 ribu Hektare. 

Disela-sela panen raya padi dan pencanangan gerakan menanam kedelai yang digelar di Desa Masaran, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, Menteri Pertanian mengatakan, tahun lalu, jumlah gagal panen akibat kekeringan, banjir dan hama mencapai 159 ribu Hektare, sedangkan tahun ini mampu ditekan menjadi 50 ribu hektare .

"Sehingga tanaman petani yang mampu diselamatkan nilainya mencapai Rp2 Triliun, ini adalah prestasi kita semuanya," katanya.

Menurutnya, turunnya jumlah lahan yang terdampak kekeringan tersebut, setelah pihaknya membentuk tim khusus penanggulangan kekeringan yang disebar di seluruh kabupaten. Tim ini bertugas memantau, daerah-daerah yang masuk kawasan rawan kekeringan, sehingga bisa segera diambil langkah penanggulangan apabial sewaktu-waktu terjadi krisis air di area persawahan.

"Sejak awal pemerintahan Pak Jokowi, kami memang serius untuk memberikan penanganan terhadap persoalan pangan tersebut," ujarnya.

sementara itu, dalam mengatasi potensi kekeringan tersebut , kementerian pertanian menglaim telah melakukan perbaikan dan pembagunan saluran irigasi primer hingga tersier, yang mampu menghidupi 1,3 juta Hektare lahan. "Kami juga menggelontorkan bantuan 40 ribu alat mesin pertanian berupa traktor maupun pompa air," imbuh Amran.

Dengan kondisi tersebut, Kementerian Pertanian memastikan, kemarau panjang yang terjadi tahun ini tidak akan berdampak besar terhadap berkurangnya stok pangan nasional. Untuk itu pihaknya meminta petani untuk melakukan pengalihan jenis tanaman, dari padi ke palawija, khususnya kedelai. "Sehingga bisa mengurangi resiko gagal panen,  terlebih saat ini, pemerintah sedang mengejar swasembada kedelai nasional," pungkasnya. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon