SEHARI SEMALAM TIGA KEJADIAN TANAH LONGSOR

Jebol : Rumah milik Suyatin (60) jebol akibat tertimpa tanah longsor


     Trenggalek, 16/2 - Tiga peristiwa tanah longsor terjadi di Kabupaten Trenggalek dalam kurun waktu satu setengah hari.

    Tanah longsor pertama terjadi Dusun Klampisan Desa Pucanganak Kecamatan Tugu, sebuah rumah milik Suyatin (60) rusak berat setelah tertimpa tebing setinggi 10 meter yang ada dibelakang rumahnya.

     "Kejadiannya sekitar pukul 16.00 WIB kemarin, dimana dinding bagian belakang rumah korban jebol hingga lebih dari dua meter persegi dan hari ini tadi warga melakukan gotong royong untuk proses pembersihan," kata Kapolsek Tugu, AKP Saiful Rahman, Jumat.   

     Akibat timbunan material longsor tersebut, rumah keluarga Suyatin tidak dapat ditempati dan terpaksa harus mengungsi ke rumah sanak saudaranya yang terdekat.

     Kata kapolsek dari estimasi sementara, jebolnya dinding rumah janda tersebut meenyebabkan kerugian lebih dari Rp10 juta.

     Sementara itu bencana kedua terjadi di jalan raya Trenggalek-Ponorogo KM 15,5, tebing setinggi 20 meter yang ada di samping jalur provinsi tersebut longsor hingga menutup sebagian badan jalan.

     Selain tanah, longsoran tersebut juga membawa material lain berupa pepohonan, akibatnya arus lalu-lintas Trenggalek-Ponorogo sempat tersendat hingga berjam-jam.

     Untuk membuka jalur utama itu, tim gabungan dari BPBD Trenggalek, TNI, Polisi serta warga sekitar bergotong royong menyingkirkan material longsor menggunakan alat manual.

     "Sekarang sudah bisa dilewati dari kedua arah, namun demikian tetap harus berhati-hati karena masih ada sisa-sisa longsor yang menyebabkan jalan menjadi lucin," kata Pengawas Jalan Provinsi Jawa Timur wilayah Trenggalek, Tono.

     Dari pantauan koresponden Lingkar Trenggalek, proses pembersihan jalan tersebut sempat terkendala oleh tidak adanya alat berat. Polisi sempat menghentikan beberapa truk besar untuk mambantu menarik akar batang kayu yang tersisa, namun upaya itu berkali-kali gagal karena kawat "sling" yang dipakai putus.

     "Akhirnya kami memilih untuk menyingkirkannya sedikit demi sedikit dengan alat seadanya, yang terpenting arus lalu-lintas bisa segera kembali normal," katanya.

     Sementara itu Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabapaten Trenggalek, Suprapto mengatakan kejadian bencana tanah longsor terakhir terjadi di Kecamatan Bendungan. Material tanah longsor menimpa bangunan SMP Negeri 2 Bendungan sehingga menyebabkan beberapa kerusakan.

     "Untuk yang di Bendungan ini kami baru mendapatkan informasi siang tadi, tim BPBD kami perintahkan untuk meninjau langsung ke lokasi, karena informasinya kerusakannya lumayan parah," katanya.

     Pihaknya mengaku akan menginventarisir seluruh dampak dari bencana tersebut dan melaporkan ke Bupati Trenggalek serta BPBD Provinsi Jawa Timur. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon