Kapal Terhempas Ombak, Seorang Nelayan Panggul Tewas

Kapal Terhempas Ombak, Seorang Nelayan Panggul Tewas

Trenggalek, 7/12 - Boniran (56), nelayan asal Dusun Joketro, Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tewas setelah kapal yang ditumpangi bersama anaknya terhempas ombak di perairan selatan.

Kapolsek Panggul, AKP Solichin mengatakan, kejadian tersebut bermula sekitar pukul 05.00 WIB (6/12), Boniran bersama anaknya , Mukaris (25) berangkat memancing menggunakan kapal.

Namun sesampai dijarak ±1 mill dari bibir pantai secara tiba-tiba muncul ombak besar. Akibatnya kapal kecil yang ditumpangi terhempas dan menabrak karang di pulau Gondho.

"Begitu menabrak karang, kapal tersebut pecah, kedua korban pun terlempar dan ikut membentur karang," katanya.

Lanjut dia, akibat benturan tersebut, Boniran nyaris tenggelam. Mengetahui kondisi tersebut Mukaris mencoba memberikan pertolongan kepada bapaknya dengan cara berenang.

"Namun usaha itu sia-sia, korban Boniran terlepas dan ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa, sedangkan anaknya selamat," imbuhnya.

Mantan Kapolsek Pule ini menambahkan, polisi beserta tim medis langsung diterjukan untuk melakukan visum luar serta penyelidikan penyebab pasti kejadian tersebut.

"Kami menyimpulkan peristiwa itu murni kecelakaan dan tidak ditemukan adanya kejanggalan," ujar Solichin.

Jenazah korban akhirnya langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

BARU DIKERJAKAN, PROYEK JALAN SENILAI Rp 4,6 M DI TRENGGALEK AMBROL

     Trenggalek, 6/12 - Proyek peningkatan jalan senilai Rp4,6 miliar di Trenggalek, Jawa Timur mulai mengelupas, padahal ruas Gandusari-Krandegan-Kedunglurah itu baru dikerjakan.

     Salah satu warga, Dahroni Jumat mengatakan, sejumlah titik pengerjaan mulai mengalami kerusakan, bahkan beberapa diantaranya mengelupas dan ambrol.

     "Kami sebagai warga tentu kecewa, ini masih hitungan hari sudah seperti ini, coba satu atau dua bulan kedepan kami yakin akan semakin parah kerusakan yang ada," katanya.

     Pihaknya mensinyalir pengaspalan jalan utama menuju Kecamatan Gandusari tersebut dilakukan secara asal-asalan , sehingga mudah rusak.

     "Kalau kualitasnya bagus tidak mungkin seperti ini, warga meminta ini segera dilakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan yang ada, sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat," ujarnya.

     Sementara itu, Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan Pengairan (PUBMP) Kabupaten Trenggalek, Yoso Mihardi membenarkan adanya kerusakan proyek jalan tersebut.

     "Memang benar ada beberapa titik yang rusak, kami sudah melakukan pengecekan, yang parah itu di perbatasan Melis-Krandegan, di situ aspalnya sampai mengelupas," katanya.

     Menurutnya, sesuai dengan kontrak, batas waktu pengerjaan jalan sepanjang sembilan kilometer itu akan berakhir pada tanggal 7 Desember (besok). Sehingga tanggungjawab kerusakan masih berada pada pihak kontraktor.

     "Bahkan selama enam bulan sejak selesainya kontrak, pihak rekanan masih memiliki kewajiban melakukan perbaikan, karena masuk dalam masa pemeliharaan," imbuhnya.

     Pihaknya menduga, mengelupasnya sebagian aspal "hot mix" itu akibat akibat kualitas pengerjaan yang tidak sempurna dan tidak memenuhi besaran teknis (bestek) yang ditentukan.  

     "Kemungkinan besar lapisan aspalnya terlalu tipis, sehingga ketika dilewati mudah sekali mengelupas, selain itu juga diperparah oleh hujan deras yang turun beberapa waktu lalu," ujarnya.

RSUD TRENGGALEK GAGAL CAPAI TARGET PAD Rp30 MILIAR

     Trenggalek, 5/12 - Rumah Sakit dr Soedomo Trenggalek, Jawa Timur terancam gagal mencapai target pendapatan asli daerah (PAD) 2013 sebesar Rp30 miliar.
     
     Plt Direktur RSUD dr Soedomo Trengglek, Saeroni Jumat mengatakan, hingga saat ini jumlah pendapatan yang masuk dari retribusi pelayanan kesehatan baru mencapai Rp18 miliar.

     "Itu perhitungan retribusi mulai Januari hingga September lalu, terus terang saat ini banyak sekali kendala yang kami hadapi untuk bisa mencapai target PAD terebut," katanya.

     Beberapa kendala itu antara lain adalah belum terbayarkannya klaim dana jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) selama kurun waktu enam bulan terakhir. Jumlah dana yang masih tersendat mencapai lebih dari Rp6 miliar.

     "Untuk Jamkesmas memang se-Indonesia belum cair, sehingga mau tidak mau kami harus sabar menanti, karena ini terjadi tidak hanya di Trenggalek saja," ujarnya.

     Pihaknya berharap pemerintah pusat segera mencairkan anggran itu, karena apabila tidak segera turun maka bisa mengancam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Disisi lain juga sekaligus bisa menambah prosesntase pemasukan PAD.

     Selain terkait klaim Jamkesmas, sulitnya pencapaian PAD juga diakibatkan oleh belum maksimalnya pelayanan rumah sakit akibat proses pembangunan sejumlah fasilitas kesehatan.

     "Contohnya seperti ruang perawatan bayi untuk sementara kami gabung dengan ruang anak-anak, kemudian ada juga beberapa bagian lain yang harus kami geser," imbunya.

     Pihaknya juga mengakui, saat ini tingkat kunjungan masyarakat untuk berobat ke rumah sakit milik Pemkab Trenggalen ini juga mengalami penurunan.

     Saeroni mengaku, meskipun mengalami sejumlah kendala, pihaknya terus berusaha memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat yang hendak berobat ke rumah sakit. 

     Sementara itu disinggung mengenai target PAD tahun 2014, pengganti Noto Busianto ini mengaku institusinya diproyeksikan mampu mendapatkan pamasukan dari retribusi Rp33 miliar.

     "Jadi targetnya naik Rp3 miliar dibanding tahun ini, terkait hal tersebut kami optimistis bisa mencapainya, mengingat saat ini sejumlah fasilitas rumah sakit sedang ditingkatkan," imbuhnya.

     Salah satu fasilitas yang diperkirakan akan mendongkrak pendapatan rumah sakit adalah pembangunan gedung paviliun, yang kini telah memasuki tahap akhir.

     "Kemdian kami juga menambah jumlah tempat tidur dari sebelumnya 182 menjadi 273 unit, untuk semua kelas, mulai kelas utama, I, II maupun III. Kemudian nanti juga ada fasilitas cuci darah," jelas Saeroni.

     Namun seluruh fasilitas-fasilitas baru tersebut baru bisa direalisasikan pada pertengahan tahun 2014 atau memasuki semester kedua.  
PEMKAB TRENGGALEK ALOKASIKAN ANGGARAN Rp 5 M UNTUK JEMBATAN NGLINGGIS

PEMKAB TRENGGALEK ALOKASIKAN ANGGARAN Rp 5 M UNTUK JEMBATAN NGLINGGIS

Trenggalek,5/12 - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jawa Timur mengalokasikan anggaran Rp5 miliar untuk pembangunan jembatan Nglingis Kecamatan Tugu yang putus akibat bencana banjir.  

Kabid Pemelirahaan Dinas Pekerjaan Umum Binamarga dan Pengairan (PUBMP) Sukamto, Kamis mengatakan, anggaran miliaran rupiah tersebut telah dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2014.

"Jembatan ini memiliki fungsi yang sangat vital bagi masyarakat di Nglinggis dan beberapa desa di sekitarnya, maka dari itu pelaksanaan proyeknya kami usulkan bisa dilaksanakan tahun depan," katanya.

Menurutnya, Sesuai dengan perencanaan, jembatan yang memiliki panjang 50 meter tersebut bakal dikerjakan dalam satu tahap, sehingga bisa dimanfaatkan langsung oleh masyarakat.

"Kami berharap pengajuan anggaran tersebut disetujui oleh DPRD, karena jembatan adalah salah satu infrastruktur utama untuk menjalankan roda perekonomian masyarakat," unjarnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah Wakil Ketua DPRD Trenggalek Miklasiati membenarkan adanya usulan pembangunan jembatan tersebut. Namun pihaknya masih belum bisa memastikan apakah rencana tersebut mendapatkan persetujuan dari dewan atau tidak.

"Saat ini badan anggaran (banggar) masih akan melakukan pembahasan, nanti dari pembahasan itu akan kami lihat layak atau tidak, kami yakin kalau memang penting pasti lolos," katanya. 

Politikus Partai Golkar ini mengklaim akan memberikan prioritas terhadap rencana perbaikan infrastruktur jalan maupun jembatan yang ada di Trenggalek. 

"Kami juga tahu kalai jembatan itu menjadi penghubung utama untuk menuju Desa Duren serta beberapa desa di Kecamatan Pule," ujarnya. 

KUALITAS JELEK, WARGA KELUHKAN PROYEK JALAN

Trenggalek, 5/12 - Sejumlah warga Dusun Nglaban Desa Karanganyar, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengeluhkan buruknya kualitas proyek pembangunan jalan di desanya.

Salah satu warga, Jumiati mengaku, proyek rabat jalan senilai Rp 90 jutaan tersebut rusak dan banyak yang ambrol, padahal baru selesai dikerjakan dua minggu yang lalu. 

"Ya seperti ini kondisinya, masak baru dibangun sudak rusak, yang jelas warga tidak puas dengan pekerjaan yang seperti ini, kalau bisa diperbaiki," katanya.        

Hal senada juga dikatakan sejumlah warga yang lain, mereka meminta pemerintah bertanggungjawab dan segera melakukan perbaikan atas kondisi tersebut. Karena apabila hal itu tetap dibiarkan akan membahayakan pengguna jalan. 

Sementara itu, Kepala Desa Karanganyar, Bambang Dwi mengakui buruknya proyek jasmas tersebut. Menurutnya, pemerintah desa telah berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan guna menindaklanjuti persoalan itu.

"Tentunya kalau kualitas pekerjaanya seperti itu, kami keberatan, karena pembangunan ini tujuannya untuk mempermudah masyarakat," ujarnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, salah satu anggota tim FHO Dinas Permukiman dan Kebersihan (Perkimsih) Kabupaten Trenggalek Muyono mengatakan, kualitas proyek peningkatan jalan tersebut jauh dibawah besaran teknis (bestek) yang ada.

"Untuk itu kami menolak hasil pekerjaan itu dan harus dilakukan perbaikan sesuai dengan ketentuan," katanya kepada sejumlah wartawan. 

KUA SE-TRENGGALEK LAKSANAKAN WAJIB NIKAH DI KANTOR KUA MULAI 1 JANUARI

KUA SE-TRENGGALEK LAKSANAKAN WAJIB NIKAH DI KANTOR KUA MULAI 1 JANUARI

Trenggalek, 5/12 - Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Se-Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur akan memberlakukan kewajiban menikah di kantor KUA mulai 1 Januari 2014. 

Kepala KUA Kecamatan Trenggalek, Subkhan Hamzah, Kamis mengatakan,selama Desember ini pihaknya masih akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat. 

"Jadi masyarakat biar tahu terlebih dahulu, baru kemudian kami laksanakan kesepakatan KUA se-Jatim itu, kami tidak ingin mempersulit masyarakat," katanya.

Sementara itu untuk masyarakat yang terlanjur mendaftarkan diri untuk akad nikah di rumah masing-masing, masih ditoleransi dan dilayani seperti biasa. Namun pihaknya mengaku akan berusaha mengajak untuk melaksanakan akad nikah di kantor KUA.

"Kalau memang tidak bisa kami ajak ke kantor ya kami mengalah, namun dengan konsekuensi bahwa kami tidak akan menerima apapun kecuali Rp30 ribu sebagai biaya pencatatan nikah," ujarnya.

Lanjut dia, meskipun mulai 1 Januari 2014 KUA sepakat tidak melayani pencatatan nikah di luar jam kerja serta hari libur, KUA di Trenggalek  akan memberikan pengecualian untuk beberapa pengajuan pernikahan. 

"Khusus untuk yang wali nikahnya itu sudah tua dan tidak memungkinkan untuk diajak ke kantor, petugas kami masih bersedia untuk mendatangi ke lokasi hajatan. Karena ini kondisinya berbeda, jadi kami kecualikan," imbuhnya.  

Subkan berharap, pemerintah pusat segera mengeluarkan regulasi yang tegas terkait pencatanan nikah, sehingga tidak menimbulkan persoalan di lapangan termasuk adanya dugaan  gratifikasi dari sisa biaya pernikahan . 

Dijelaskan, dalam kurun setahun rata-rata jumlah pernikahan yang dicatat di KUA se Kabupaten Trenggalek hampir mencapai 10 ribu  pernikahan. Dari jumlah tersebut 90 persen pelayanan pencatatan nikahnya dilakukan di rumah warga. 

Sebelumnya, seluruh kepala KUA se-jawa Timur mengeluarkan kesepakatan untuk tidak melayani pencatatan pernikaan diluar jam  kerja dan hari kerja. 

Para penghulu juga mendeklarasikan menolak pungutan liar. Kesepatakan tersebut merupakan buntut dari ditahannya kepala KUA Kecamatan/Kota Kediri karena diduga menerima gratifikasi dari biaya pernikahan.   

PEMBAHASAN APBD 2014 BELUM KELAR, DPRD TRENGGALEK KUNKER BEDOL KAMPUNG

Trenggalek, 5/12 – Meskipun pembahasan APBD 2014 belum selesai, seluruh anggota DPRD Trenggalek, Jawa Timur justru melakukan kunjungan kerja (kunker) ke berbagai kota di Jawa Barat dan Banten. Akibatnya saat ini kantor dewan kosong melompong.

Sekretaris DPRD Trenggalek, Abu Mansur mengatakan kunker tersebut merupakan rangkaian kegiatan anggota dewan yang telah direncanakan jauh-jauh hari.

"Seluruhnya berangkat kemarin pagi, ke Juanda sendiri-sendiri, kamudian naik pesawat ke Jakarta," katanya.


Rencanaya, studi banding 44 anggota dewan itu akan berlangsung selama tiga hari atau hingga jumat (6/12) besok.

Menurutnya, sesuai dengan agenda yang telah ditetapkan, para wakil rakyat tersebut terbagi menjadi empat kelompok, sesuai komisi masing-masing.

"Komisi I dan IV ke Kota Tangerang, Komisi III ke Depok dan komisi II ke Kabupaten Bekasi, meraka melakukan studi banding sesuai dengan tupoksi masing-masing komisi," ujarnya.

Lanjut Abu, kunker tersebut sengaja dilakukan secara bersamaan agar seluruh agenda pembahasan APBD 2014 bisa terselesaikan dengan cepat dan tepat.

"Kalau kunkernya tidak bersamaan, kami khawatir nanti pada saat pembahasan oleh badan anggaran jumlah peserta rapatnya kurang dan rawan tidak kuorum," kilahnya.

Sementara itu, aktifis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Trenggalek, Saiful Anam mengecam kunker anggota dewan tersebut.

Ia menilai kegiatan itu hanya untuk menghabiskan anggaran diakhir tahun.

"Pembahasan APBD saja belum selesai kok sudah keluyuran, kami yakin ini hanya akal-akalan wakil rakyat untuk mengabiskan anggaran," katanya.



Powered by Telkomsel BlackBerry®
Parpol Di Trenggalek Kesulitan Isi Dokumen Rekening Kampanye

Parpol Di Trenggalek Kesulitan Isi Dokumen Rekening Kampanye

Trenggalek, 4/12 - Mayoritas partai politik di Trenggalek, Jawa Timur kesulitan mengisi dokumen kelengkapan rekening khusus dana kampanye.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Trenggalek, Khusnu Roviq, Rabu mengatakan, saat ini sebagian rekening dana kampanye yang dilaporkan belum dilengkapi dengan isian dokumen yang disyaratkan.

"Jadi memang ada form-form yang harus dilengkapi, ini memang lumayan sulit karena menyangkut ilmu akutansi," katanya.

Terkait persoalan itu, pihaknya mengaku telah menggelar "workshop" dengan seluruh parpol. Namun nampaknya kegiatan tersebut masih belum efektif, karena masih banyak yang belum bisa memahami.

Roviq mengaku akan berkonsultasi dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jawa Timur guna mencari formula yang tepat untuk menyelesaikan pengisian form pendukung rekening dana kampanye.

"Kami menggandeng IAI, karena seluruh dana kampanye masing-masing parpol di Trenggalek akan diaudit oleh akuntan publik," ujarnya.

Lanjut dia, meskipun masih banyak parpol yang belum melengkapi dokumen pendukung tersebut tidak menjadi penghambat dalam tahapan Pemilu 2014 di Trenggalek. Ia optimistis pengisian itu dapat diselesaikan dengan baik oleh masing-masing partai.

"Yang terpenting adalah rekeningnya harus dilaporkan dulu ke KPU, karena masih ada parpol yang belum menyerahkan. Dokumen bisa diselesaikan sambil jalan," kata Khusnu Roviq.

Sementara itu dari catatan KPU Trenggalek, hingga kini erdapat empat partai politik yang belum menyerahkan rekening khusus dana kampanye. Masing-masing parpol tersebut adalah PKS, PKB, Hanura dan Gerindra.

Keempat parpol itu diberikan tenggang waktu hingga 2 Maret 2014. Apabila dari batas waktu tersebut tetap tidak menyerahkan, KPU akan menjatuhkan sanksi tegas.
Powered by Telkomsel BlackBerry®
ISTRI BUPATI TRENGGALEK BANTAH TERLIBAT PENGADAAN SERAGAM SEKOLAH

ISTRI BUPATI TRENGGALEK BANTAH TERLIBAT PENGADAAN SERAGAM SEKOLAH

     Trenggalek, 3/12 - Istri Bupati Trenggalek, Jawa Timur Peny Sugiarti membantah melakuan intervensi terhadap sekolah-sekolah SMP dan SMA di wilayahnya untuk membeli seragam batik di perusahaan tertentu.

     Bantahan ini disampaikan Selasa, setelah muncul rumor bahwa ketua PKK tersebut ikut campur dalam pengadaan seragam sekolah, terlebih sebelumnya sejumlah kepala sekolah telah diperiksa oleh kejaksaan negeri setempat.

     "Jadi saya tidak pernah melakukan intervensi sama sekali terkait hal itu, sehingga isu yang berkembang selama ini tidak benar," katanya.

     Menurutnya, pada saat sebelum pengadaan seragam batik di masing-masing sekolah, ia mengakui sempat bertemu dengan seseorang  yang menawarkan batik. Namun hal itu terjadi dalam waktu singkat dan hanya disampaikan sekilas.

     "Kebetulan orang tersebut menjadi donatur tetap di Yayasan Srikandi, saya hanya menemuai sebentar karena sedang sibuk dengan sejumlah kegiatan," ujarnya.

     Lanjut Peny, kala itu koleganya tersebut menawarkan sejumlah motif batik yang cocok untuk seragam sekolah di Trenggalek. Ia mengakui beberapa batik memang menarik, namun hal itu tidak ditindaklanjuti dengan menjalin komitmen dengan orang tersebut untuk pengadaan batik di lembaga pendidikan.

     "Saat itu saya sendiri juga menyampaikan bahwa punya beberapa motif yang bagus, hasil lomba motif batik Trenggalek. Ya hanya sebatas basa-basi seperti itu, tidak ada yang lain," jelasnya.

     Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek ini balik menuding, ada muatan politis dalam perkara tersebut, mengingat saat ini ia menjadi salah satu calon legislatif salah satu partai politik.

     "Jadi sebetulnya sudah terbaca arahnya nanti kemana dan seebetulnya siapa yang menghembuskan ini kami sudah tahu," imbuhnya.

     Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Trenggalek, Adianto mengakui, beberapa pekan lalu pihaknya telah memanggil sejumlah kepala sekolah guna dilakukan pemeriksaan.

     "Untuk hasilnya ternyata tidak ada yang mengarah pada tindak pidana korupsi, sehingga kami tidak bisa menindaklajuti kasus tersebut lebih lanjut," ujarnya.

Akbar Abbas Didepak Dari Ketua DPRD Trenggalek

Trenggalek, 2/12 - Ketua DPRD Trenggalek, Jawa Timur non aktif, Sanimin Akbar Abas diturunkan dari jabatannya menjadi anggota dewan biasa karena terjerat kasus dugaan korupsi uang saku perjalanan dinas.

Sementara itu, jabatan ketua DPRD secara definitif digantikan oleh, pelaksana tugas sebelumnya Hari Langgeng Wiyono.

"Ini sesuai dengan surat keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur," kata Sekretaris DPRD Trenggalek, Abu Mansur.

Dijelaskan, pemberhentian Sanimin Akbar Abbas tersebut merupakan usulan dari DPC PDI perjuangan Trenggalek, selaku partai pengusungnya.

Usulan tersebut ditindaklanjuti oleh sekretariat dewan serta bupati setempat dengan diajukan penetapan ke Gubernur Jawa Timur.

Menurutnya, meski diberhentikan dari posisi ketua dewan, namun bekas ketua DPC PDI perjuangan Trenggalek
tersebut masih menerima gaji sebagai anggota DPRD.

"Keanggotannya sebagai anggota dewan tidak ikut diberhentikan, hanya saja dia non aktif, karena status hukumnya belum memiliki kekuatan hukum tetap," ujarnya.

Sementara itu, salah satu pengurus DPC PDI Perjuangan Trenggalek, Hamzah Abdillah mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan kajian terkait posisi Akbar Abbas sebagai anggota parlemen.

"Kami masih belum memutuskan, apakah yang bersangkutan akan diberhentikan penuh dari keanggotaan dewan atau tidak, yang jelas ini menjadi salah satu atensi partai kami," katanya.

Sebelumnya, mantan Ketua DPRD Trenggalek, Sanimin Akbar Akbar Abbas, dovonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Tipikor Surabaya setelah terbukti melakukan korupsi pemotongan uang saku perjalanan dinas 44 anggota dewan.

Selain pemberhentian ketua dewan, rapat paripurna DPRD Trenggalek juga melakukan pelantikan, Haryo Heru Sulaksono sebagai anggota dewan.

Ia menggantikan anggota dewan Partai Demokrasi Pembaruan (PDP) sebelumnya, Supramono dari yang kini menyeberang menjadi calon legislatif Partai Hanura.

Powered by Telkomsel BlackBerry®