Listrik Sering Padam, Ini Langkah PLN Trenggalek



Trenggalek - Wilayah pegunungan dan pesisir selatan Trenggalek menjadi daerah yang paling sering mengalami pemadaman listrik, hal itu diakibatkan berbagai persoalan mulai kondisi jaringan yang telah tua, dahan pohon hingga layang-layang. 

Manajer PLN Trenggalek, Aulia Rahim, mengatakan beberapa wilayah yang sering mengalami gangguyan pasokan listrik diantara Kecamatan Panggul, Pule dan Kecamatan Watulimo. Ketiga wilayah itu lokasinya jauh dari gardu induk PLN, sehingga jaringan penyulang listriknya terlalu panjang. 

"Karena semakin panjang jaringan penyulang, maka tingkat risiko gangguan listriknya juga semakin tinggi. Terlebih di sepanjang jalur penyulang berupa Saluran Udara Tegangan Menengah (STUM) 20 KV terdapat banyak pepohonan," kata Aulia, Kamis (9/8/2018). 

Dari data di PLN Rayon Trenggalek, persoalan di lapangan yang sering menjadi pemicu terjadinya gangguan pasokan listrik adalah kondisi jaringan lama yang rata-rata menggunakan kabel terbuka tanpa isolasi, sehingga mudah terjadi korsleting apabila terkena benda-benda yang bersifat konduktor. 

"Banyaknya pohon di sepanjang jalur penyulang juga menjadi salah satu pemicunya, terlebih pada jaringan kabel terbuka tadi. Makanya kami juga gencar melakukan upaya dengan melakukan pemotongan dahan pohon yang berpotensi menganggu jaringan PLN," jelasnya. 

Selain itu sering juga gangguan listrik diakibatkan oleh layang-layang yang jatuh di kabel listrik, maupun balon udara. Namun khusus untuk kedua pemicu tersebut hanya terjadi secara temporer pada saat musim layang-layang maupun balon udara. 

Untuk meminimalisir terjadinya listrik padam akibat gangguan pasokan, PLN Trenggalek melakukan beberapa upaya, yakni melakukan penggantian jaringan SUTM yang masih menggunakan kabel terbuka dengan kabel baru yang dilengkapi isolator. "Untuk penggantian kabel itu kami lakukan secara bertahap," ujar Aulia. 

Selain itu PLN juga membangun tiga jaringan penyulang baru yang dialirkan ke beberapa titik rawan gangguan, masing-masing penyulang Durenan, Prigi dan Penyulang Karangturi. Jaringan baru tersebut digunakan untuk memecah beban listrik di wilayah Kecamatan Watulimo, Pogalan, Durenan, Kampak, Gandusari serta Panggul. 

"Namun jaringan ini masih ada interkoneksi dengan jaringan yang eksisting, sehingga apabila terjadi gangguan maka bisa dilakukan pengalihan suplai melalui jaringan lain," imbuh Aulia. 

Pihaknya menargetkan sebagian proyek pembangunan penyulang baru itu akan rampung pada tahun ini dan langsung bisa dioperasikan, sehingga potensi gangguan pemadaman bisa ditekan semaksimal mungkin.

"Kalaupun ada pemadaman tidak berlangsung lama. Nah, tapi selama proses pembangunan penyulang ini memang beberapa wilayah kami lakukan pemadaman dengan durasi yang agak lama, hal ini untuk keselamatan para pekerja," jelas Manajer PLN Trenggalek ini. 

Pihaknya berharap dengan jaringan baru, masyarakat perkotaan maupun pedesaan dapat merasakan layanan listrik PLN secara maksimal dengan minim gangguan. Meski demikian pihaknya juga mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam melakukan aktivitas maupun hobi agar yang berpotensi menganggu jaringan listrik PLN. 

"Seperti bermain layang-layang, pastikan di ruang terbuka seperti sawah maupun lapangan yang tidak ada jaringan listriknya. Karena listrik ini adalah kebutuhan utama semua masyarakat, jadi harus dijaga bersama-sama," kata Aulia. 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 komentar:

Write komentar
20 October, 2019 20:35 delete

Piye ini daerah panggul tegangan ne droooooo

Reply
avatar

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon