Pesta 3.000 Nasi Gegok Tutup TMMD Trenggalek

Trenggalek - Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 di Trenggalek resmi ditutup oleh Panglima Kodam (Pangdam) V Brawijaya. Pemutupan ditandai dengan pesta kuliner khas Trenggalek nasi Gegok. 

Komandan Kodim 0806 Trenggalek, Letkol Inf Dodik Novianto, mengatakan dalam penutupan tersebut pihaknya menyediakan 3.000 bungkus nasi Gegok yang merupakan kuliner khas Kecamatan Bendungan, Trenggalek untuk disantap beramai-ramai oleh aparat TNI, polisi, warga dan jajaran pemerintah. 

"Kami memilih kearifan lokal masyarakat Bendungan, kebetulan di sini yang khas adalah nasi Gegok," kata Dodik Novianto, Kamis (8/8/2019). 

Santap bersama nasi Gegok tersebut sambutan meriah dari seluruh peserta TMMD maupun masyarakat sekitar. 3.000 bungkus nasi Gegok yang disediakan langsung ludes disantap beramai-ramai. 

"Kami harapkan ini menjadi bentuk kebersamaan TNI, dengan masyarakat maupun jajaran lainnya," ujarnya di Lapangan Surenlor Trenggalek. 

Nasi Gegok merupakan makanan khas daerah Bendungan Trenggalek, makanan tersebut merupakan perpaduan antara nasi dengan sambal teri yang dimasak menjadi satu dan dibungkus daun pisang. Rasanya yang pedas dan gurih menjadi ciri khas nasi Gegok. 

Selain pesta kuliner lokal, penutupan TMMD juga disuguhi oleh atraksi 200 pesilat dari berbagai perguruan yang ada di Trenggalek. Kolaborasi ini menjadi hal menarik, sebab Trenggalek selama ini sering terjadi gesekan antar perguruan. 

"Hari ini mereka kami kolaborasikan, ternyata mereka cukup kompak dan mampu memberikan penampilan yang menarik. Semangat kebersamaan inilah yang kami bagun, bahwa perdamaian itu indah," ujarnya. 

Sementara itu Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI R. Wisnoe Prasetja Boedi, mengaku puas dengan TMMD yanag dilaksanakan di Trenggalek. 

Menurutnya titik sasaran TMMD telah dikerjakan dengan baik dan sesuai dengan aspirasi masyarakat. Sasaran TMMD berdasarkan usulan, button up dari desa maupun kecamatan sampai terus ke tingkat kabupaten. 

"Kemudian usulan tersebut dibicarakan, dilakukan pembahasan disana. Sedangkan di Trenggalek ini  akhirnya diputuskan TMMD dilaksanakan di Dua Desa di Kecamatan ini (Sumurup dan Dompyong)," ujarnya. 

TMMD merupakan kolaborasi antara TNI bersama pemerintah daerah serta masyarakat sekitar, sebab anggaran pembangunan disediakan oleh pemerintah daerah, sedangkan pembiayaan anggota yang diterjunkan ke lokasi TMMD sepenuhnya dibiayai oleh mabes TNI. 

Di Trenggalek sendiri, program yang dulu dikenal ABRI Masuk Desa melakukan berbagai kegiatan pembangunan, diantaranya pengecoran jalan desa, pembangunann Rumah Tidal Layak Huni (RLTH), pembangunan tembok penahan hingga renovasi tempat ibadah. (am)

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon