Ini Langkah Pemkab Trenggalek Untuk Desa Stunting Yang Diperdebatkan

Trenggalek - Pemerintah Kabupaten Trenggalek memastikan telah memberikan perhatian serius terhadap temuan kasus stunting yang terjadi di sejumlah desa, rencananya pemerintah juga akan memberikan program dampingan untuk mempercepat pengentasan stunting. 

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Trenggalek Mochammad Nur Arifin, mengatakan penanganan masalah kesehatan anak dan balita rutin mendapatkan intervensi dari pemerintah, bahkan sejak dalam kandungan para bidan desa dan ponkesdes juga telah ikut berperan aktif memberikan pemeriksaan kesehatan janin dan ibunya. 

"Stunting itu dipengaruhi oleh beberapa hal, diantara dari genetik, asupa, gizi pada makanan, kemudian juga dipengaruhi oleh kesehatan lingkungan seperrti sanitasi, MCK dan lainnya," kata Mochammad Nur Arifin di Pendapa Manggala Praja Nugraha Trenggalek, Kamis (12/4/2018). 

Menurutnya sesuai dengan standar pengawalan kesehatan di tingkat desa telah melakukan pergerakan, termasuk pemberian nutrisi maupun beberapa penangan medis yang lainya. Meski demikian intervensi yang dilakukan dari sisi kesehatan saja tidak cukup, karena terdapat masalah lain yang bisa memicu terjadinya stunting. 

Kata dia, dari hasil kunjungannya di daerah stunting, Arifin menemukan masih banyak keluarga belum memiliki sistem sanitasi yang memadai, bahkan sebagian warga juga banyak yang memiliki kebiasaan buang air besar di sungai. 

"Jadi kalau terkait kesehatan sudah berjalan aktif, bahkan ada program Angksa Biru juga telah berjalan sejak bupati terdahulu. Akan tetapi kalau mereka tinggal di lingkungan seperti itu dengan kondisi rumah yang masih berlantai tanah kemudian sanitasi yang kurang memadai, kan bisa memicu," ujar Ipin. 

Terkait persoalan tersebut, pemerintah daerah menyiapkan beberapa strategi percepatan, salah satunya membangunkan MCK komunal, sehingga bisa dimanfaatkan oleh beberapa warga sekaligus. 

"Kalau memang ada rumah yang kurang layak maka akan kami lakukan bedah rumah, sedangkan untuk yang lantainya masih tanah akan kami lakukan prestersasi. Harapannya kondisi rumah lebih bersih dan aman untuk mendukung pertumbuhan bayi," jelas pengusaha panci ini. 

Plt BUpati menambahkan, selain persoalan sanitasi dan lingkugan, pemerintah juga siap memberikan program pendampingan yang lain, salah satunya alokasi Program Pamsimas untuk penyediaan air bersih. 10 desa stunting akan menjadi salah satu fokus perhatian. 

"Kemudian tahun depan Trenggalek juga akan mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) penugasan, untuk menangani persoalan kawasan stunting. Yang jelas masalah stunting ini bukan hanay isunya Trenggalek aja, tapi juga nasional dan provinsi, makanya kita semua gotong royong," tegas Arifin. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon