Percepat Pertolongan Jiwa Pada Musibah, Ini Saran Basarnas Trenggalek

Trenggalek - Musim penghujan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini memicu berbagai musibah yang mengancam keselamatan jiwa. Basarnas Pos Trenggalek meminta masyarakat proaktif dan segera melapor ke melalui telepon darurat. 

Koordinator Pos Basarnas Trenggalek, Asnawi Suroso, mengatakan pelaporan musibah yang mengancam keselamatan atau menyebabkan korban jiwa akan mempercepat proses penanangan yang dilakukan oleh tim rescue Basarnas. 

"Selama ini sebagian besar laporan musibah itu dari potensi SAR, baik itu BPBD, relawan, polisi maupun rekan-rekan radio komunikasi. Tapi sebetulnya bisa lebih cepat yakni melalui telepon darurat Pos Basarnas Trenggalek 0355 794710 atau call center 115," katanya, Jumat (26/1/2018). 

Menurutnya, pihaknya tidak akan membedakan asal laporan yang masuk ke kantornya. Setiap kejadianakan direspon cepat oleh anggota yang siaga di kantor SAR, setelah laporan dinyatakan A1 atau pasti, maka pihaknya akan lengsung menerjunkan tim rescue ke lokasi musibah. 

Dikatakan, untuk melaporkan musibah, warga tidak harus datang langsung ke kantor Basarnas, namun hanya cukup dengan melalui sambungan telepon yang telah disediakan. 

"Pada dasarnya lapor kemanapun bisa saja, nanti mereka akan melanjutkan info itu ke kami. Hanya memang terkadang ada delay atau jeda untuk bisa sampai ke kami. Kalau mau telepon langsung justru lebih cepat, tidak perlu takut," jelasnya. 

Dijelaskan, untuk menerjunkan langsung tim bantuan ke lokasi musibah, pihaknya akan selalu melaporkan terlebih dahulu ke Kantor Basarnas Surabaya. Namun sebelum perintah turun, tim bisa langsung diterjunkan ke loksi musibah. 

"Kami juga akan koordinasi dengan potensi SAR dan instansi lain, misalkan kepolisian karena untuk kami datang ke lokasi butuh waktu minimal mereka bisa mengamankan. Bahkan kalau mereka bisa melakukan pertolongan bisa langsung ditangani," katanya .

Lebih lanjut Asnawi mejelaskan, wilayah Pos Basarnas Trenggalek meliputi kabupaten/kota yang berada di wilayah Barat Jawa Timur. Potensi bencana maupun musibah di wilayahnya cukup tinggi. 

"Sehingga dibutuhkan kerjasama yang kuat antara Basarnas dengan seluruh potensi SAR. Makanya kami selalui kerjasama dengan mereka kalaupun ada kejadian di gunung, darat, sungai maupun di laut," imbuhnya. 

Dikatakan, para anggota potensi SAR di wilayah kerjanya cukup solid untuk melakukan berbagai operasi penyelematan yang terjadi mulai dari Ngawi hingga Malang. Pihaknya mengaku juga terus menjadin kerjasama degan berbagai pihak dan memberikan edukasi, sehingga bisa memperkecil potensi musibah yang mengancam jiwa. 

"Salah satu yang rawan terjadi itu adalah masyarakat gegabah untuk menolong, sehingga dia sendiri justru menjadi korban. Biasanya terjadi di sungai," jelasnya. 

Asnawi mencontohkan, untuk memebrikan pertolongan korban yang tenggelam disungai, tidak disarankan untuk memberikan pertolongan langsung dengan ikut menceburkan diri ke air. 

"Berbahaya, karena orang yang tenggelam itu nekat dan berusaha mencari cara agar selama, kalau sampai yang menolong masuk ke air bisa saja dirangkul dan justru ikut tenggelam," imbuhnya.

Menurutnya, cara yang benar adalah dari darat dengan melemparkan pelampung atau tali maupun kayu, sehingga korban bisa berpegangan dan dapat ditarik ke tepi sungai. "Jadi harus hati-hati, prinsipnya penolong tidak boleh jadi korban," tegasnya. 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon