Hasil Uji Laboratorium Balai Besar Veteriner, Trenggalek Bebas Antraks

Trenggalek - Uji laboratorium Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta memastikan kasus kematian sapi yang terjadi satu bulan yang lalu di Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek bukan akibat bakteri antraks. 

"Hasilnya sudah keluar dan kesimpulannya Trenggalek bebas antraks, namun untuk penyebab kematian sapi tersebut masih dalam penelitian lanjutan," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Joko Surono, Kamis (16/3/2017). 

Dalam surat yang dikeluarkan balai veteriner bernomor 01001/PK.300/F5 D/ 0217 diterangkan, kesimpulan pengujian dikeluarkan setelah melakukan pemeriksaan terhadap  17 sampel tanah dan 1 sampel darah yang diambil dari lokasi peternakan sapi di Desa Ngepeh.

Menurutnya, dengan hasil tersebut diharapkan, para peternak dan pedagang sapi maupun kambing yang ada di Kabupaten Trenggalek bisa bernafas lega dan dapat menjalankan aktifitas peternakan seperti biasa. 

Meski demikian, Joko mengakui masih melakukan pengawasan ketat terhadap kawasan peternakan rakyat yang ada di Desa Ngepeh, sambil menunggu hasil penelitian lanjutan yang dilakukan ahli veteriner.

"Harapan kami, untuk penelitian lanjutan bisa memastikan penyebab kematian sapi, sehingga bisa diambil langkah yang tepat," ujarnya.

Sebelumnya, terjadi kematian sapi di Desa Ngepeh, Kecamatan Tugu, dari ciri-ciri awal mirip dengan kasus antraks. Bahkan dalam kasus terakhir, salah seorang peternak sempat menyembelih sapi yang dalam kondisi sakit, dari situlah diketahui organ dalam sapi mengalami pembengkakan dan darah berwarna hitam. Sedangkan orang yang menyembelih juga sempat mengalami luka bengkak berwarna kehitaman. 


Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon