Safari Subuh, Cara Polisi Trenggalek Tangkal Radikalisme dan Hoax

Trenggalek - Banyak cara yang dilakukan anggota polisi untuk mereduksi faham radikalisme serta melawan maraknya berita bohong (Hoax) menjelang pilkada. Salah satunya seperti yang dilakukan jajaran Polres Trenggalek dengan menggelar safari Subuh dan Jumat. 
Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo S, mengatakan safari dilakukan secara bergiliran di masjid-masjid maupun musala yang ada di seluruh kabupaten. Polisi tidak hanya sekedar berpatroli, namun juga ikut berbaur bersama para jemaah dan menyampaikan langsung pesan antiradikalisme maupun hoax. 

"Kegiatannya pada intinya adalah memberikan edukasi langsung kepada masyarakat tentang berbagai macam persoalan, mulai dari radikalisme, hoax, kriminalitas, anti narkoba maupun peristiwa-peristiwa yang sekarang sedang marak," kata Didit, Kamis (5/4/2018). 

Tujuannya, agar masyarakat menjadi waspada dengan berbagai ancaman kriminalitas, serta tidak mudah terprovkasi dengan berbagai isu maupun kabar bohong yang banyak bertebaran melalui media sosial maupun aplikasi pengirim pesan. 

Cara ini dinilai cukup efektif, karena masyarakat bisa berkomunikasi langsung dengan para anggota polisi yang hadir di tempat ibadah tersebut, termasuk menyampaikan berbagai persoalan yang ada di lingkungan masing-masing. 

"Kami ikut menyampaikan pesan-pesan itu setelah kegiatan Salat Subuh dan Jumatan selesai. Ini sekaligus cara kami untuk mendekatkan langsung dengan masyarakat," jelas Didit. 

Didit menambahkan, kegiatan safari tidak hanya dilakukan oleh anggotanya, namun ia sendiri ikut turun langsung ke lapangan untuk memimpin kegiatan tersebut. Sedangkan di tingkat polsek akan dipimpin langsung oleh masing-masing kapolsek. 

"Salah satu hal penting yang kami sampaikan adalah tentang penggunaan media sosial, karena itu menyangkut Undang-undang ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik). Karena penggunaan medis sosial yang salah bisa berakibat fatal," jelas orang nomor satu di Polres Trenggalek ini. 

Program safari Subuh dan Jumat tersebut akan terus dilakukan, terlebih saat ini bersamaan dengan musim kampanye Pilkada Jawa Timur 2018. Pihaknya berharap, meskipun dalam pesta demokrasi banyak yang memiliki perbedaan pendapat dan piihan, namun kondusifitas wilayahnya tetap terjaga. 


ATM Hangus Terbakar Uang Ratusan Juta Selamat

Trenggalek - Kebakaran yang menghanguskan  Kantor Teras BRI di Trenggalek mengakibatkan kerugian sekitar Rp500 juta, meski demikian uang ratusan juta rupiah di dalam mesin ATM dapat diselamatkan dan tidak  ikut terbakar.

Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Watulimo Aipda Sugik Widianto, mengatakan dari hasil pembongkaran paksa terhadap mesin ATM yang hangus, uang tunai pecahan Rp50 ribu sebanyak 4.745 lembar masih dalam kondisi utuh. 

"4.745 lembar Rp50 ribuan (Rp 237.250.000) kondisinya masih utuh , sedangkan yang terbakar hanya Rp1,5 juta," kata Sugik, Rabu (4/4/2018). 

Sementara itu Kasubbag Humas Polres Trenggalek Iptu Supadi, menjelaskan, meskipun ratusan juta uang di dalam mesin ATM tidak terbakar, namun jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran masih cukup banyak.

"Jadi hasil penghitungan itu, kerugian diperkirakan mencapai Rp500 juta, dari mana jumlah ini, diantaranya adalah mesin ATM, alat hitung uang, gedung serta ganti rugi untuk pertokoan disekitarnya yang terkena dampak," jelasnya.

Perwira pertama ini menambahkan terkait dengan penyebab pasti kebakaran, saat ini masih dalam investigasi dari kepolisian. Penyidik rencananya juga akan mengirimkan sejumlah bukti ke Laboratorium forensik Polda Jatim.

"Hasil pemeriksaan ini nanti yang akan dijadikan salah satu pedoman polisi untuk menentukan penyebab kebakaran itu," imbuh Supadi. 

Sebelumnya, Rabu dini hari Kantor Teras BRI Sebo, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek hangus dilalap api. 

Periksa Kondisi Uang, BRI Bongkar Mesin ATM Yang terbakar

Trenggalek - Petugas pengelola mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) BRI melakukan pembongkaran mesin yang hangus akibat kebakaran di Kantor Teras BRI Sebo, Kecamatan Watulimo Trenggalek. 

Dengan menggunakan mesin gerinda petugas membelah mesin yang berada di bagian depan kantor, proses pembongkaran dilakukan untuk mengetahui kondisi uang yang disimpan di dalamnya. 

Wakapolsek Watulimo Ipda Jotomo, mengatakan proses pembukaan mesin terpaksa menggunakan mesin gerinda karena kunci lapis kedua tidak dapat difungsikan. Dengan pembongkaran itu diharapkan akan diketahui lebih rinci terkait jumlah kerugian yang dialami pihak BRI. 

"Ini nanti apabila sudah dibongkar maka akan diketahui bagaimana kondisi uang yang ada di dalamnya, seandainya masih utuh berapa jumlahnya, sehingga tahu kerugian yang ditimbulkan," kata Jotomo, Rabu (4/4/2018). 

Sedangkan menurut Pimpinan Cabang BRI Trenggalek Rahmad Budi Sulistya, potensi kerugian terbesar dari kasus terbakarnya kantor bank tersebut berada pada mesin ATM, karena di dalam kantor tidak terdapat brankas penyimpanan uang tunai. 

"Di situ itu hanya kantor kas yang melayani nasabah seperti layaknya kantor keliling itu, sedangkan yang tunai langsung disetor ke kantor unit," kata Rahmad. 

Ditambahkan, meski demikian pihaknya memastikan untuk mesin ATM tersebut telah diasuransikan, sehinga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan telah mendapatkan penjaminan dari pihak asuransi. 

Sebelumnya, Kantor Kas BRI Sebo, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek ludes terbakar pada Rabu dini hari, kebakaran diduga akibat konsleting arus listrik. Akibat kejadian tersebut pelayanan nasabah menjadi terganggu. 



Kebakaran Diduga Akibat Konsleting, BRI Belum Pastikan Kerugian


Trenggalek - BRI Trenggalek belum bisa memastikan jumlah kerugian akibat kebakaran yang menghanguskan Kantor Teras BRI Sebo, Kecamatan Watulimo, karena masih dalam proses inventarisir. 

Kepala Kantor Cabang BRI Trenggalek Rahmad Budi Sulistya, mengaku kerugian yang ditimbukkan tidak terlalu besar, karena dalam kantor tersebut tidak ada brankas untuk penyimpanan uang tunai. 

"Untuk kerugian pastinya kami belum tahu, masih diinventarisasir. Itukan hanya kantor teras, jadi hanya pelayanan teller, sedangkan uangnya langsung disetor ke unit," ujar Budi, Rabu (4/4/2018). 

Menurutnya, kerugian terbesar diperkirakan terjadi pada mesin ATM, namun keberadaanya telah dijaminkan sehingga kerugian kemungkinan besar akan ditanggung pihak asuransi. 

Dari pantauan di lapangan seluruh isi Teras BRI Sebo ludes terbakar, sejumlah peralatan kantor serta satu unit mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang ada di dalamnya hangus. 

Polisi telah melakukan olah TKP untuk menyelidiki kasus kebakaran tersebut, sedangkan lokasi saat ini ditutup dengan lembaran seng. 

Wakapolsek Watulimo Ipda Jotomo, mengatakan pihaknya masih melakukan proses penyelidikan terkait kejadian tersebut, namun dari dugaan awal kebakaran terjadi akibat konsleting arus listrik. 

"Ini tadi tim dari Inafis Polres Trenggalek sudah memeriksa lokasi, sedangkan untuk kerugian juga masih menunggu pihak asuransi," jelas Jotomo. 


Kantor Teras BRI Sebo Ludes Terbakar

Trenggalek - Sebuah Kantor Teras (sub unit) BRI di Trenggalek ludes terbakar pada Rabu dini hari, kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. 

Kasubbag Humas Polres Trenggalek Iptu Supadi, mengatakan peristiwa kebakaran terjadi di Kantor Teras BRI di Dusun Sebo, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo. Kebakaran diketahui pertama kali sekitar pukul 2.00 WIB dini hari. 

"Menurut keterangan saksi mata, api berasal dari dalam kantor dan kemudian terus membesar," kata Iptu Supadi, Rabu (4/4/2018). 

Menurutnya, sejumlah saksi yang mengetahui peristiwa tersebut langsung meminta tolong warga lain untuk membantu proses pemadaman. Dengan peralatan seadanya warga berusaha menjinakkan kobaran api. 

"Sekitar satu jam kemudian api berhasil dipadamkan, namun kondisi kantor sudah ludes terbakar termasuk satu unit mesin ATM yang ada di dalamnya," ujar Supadi.

Pihaknya mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab kebakaran itu, saat ini kasunya masih dalam penyelidikan Polres Trenggalek.

Foto : istimewa

Dapat Alokasi GOR, Pemkab Trenggalek Bingung Tentukan Lokasi

Trenggalek - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Trenggalek dipastikan akan mendapatkan alokasi pembangunan gedung Olahraga (GOR) dari pemerintah pusat pada tahun anggaran 2019 mendatang, namun hingga kini pemerintah daerah masih belum menentukan lokasi pembangunan. 

Sekretaris Disdikpora Trenggalek Sunyoto, mengatakan seluruh anggaran pembangunan gedung akan disiapkan oleh pemerintah pusat, sedangkan pemerintah daerah diwajibkan untuk menyiapkan lahan yang akan digunakan pembangunan. 

"Proses penentuan lokasi harus selesai dilakukan para tahun 2018 termasuk apabila ada pembebasan lahan maupun pengurukan. Kami masih melakukan pengkajian lokasi yang akan digunakan, ada tiga alternatif," kata Sunyoto. 

Pilihan lokasi berada di belakang Stadion Menak Sopal, area persawahan di Jalan Seokarno Hatta Kelurahan Ngantru serta persawahan di Jalan Brigjen Soetran Kelurahan Surodakan, Kecamatan Trenggalek. 

Sunyoto mengaku pemilihan lokasi tidak bisa dilakukan dengan cepat karena harus mempertimbangkan berbagai aspek, mulai kemudahan akses hingga kondisi lahan yang siap bangun. 

"Kalau di belakang stadion itu lokasi bagus, tapi harus melakukan pembebasan lahan karena ada beberapa rumah warga yang berada di jalur masuk, sedangkan kalau di Brigjend Soetran aset tahan yang kita miliki bentuknya memanjang," ujar Nyoto. 

Smentara itu pilihan lokasi ketiga yang berada di Jalan Nasional Soekarno-Hatta dinilai cukup representatif, karena memiliki luas yang memadai dan mudah diakses. Namun kondisinya harus pengurukan, mengingat posisi lahannya lebih rendan di banding jalan raya. 

"Luas area yang kami dibutuhkan dua hektare dan itu nanti harus siap bangun pada tahun 2019, sehingga apabila harus ada pengurukan maka harus diselesaikan tahun ini," jelas sekdin ini.

Sunyoto mengaku akan segera melakukan kajian terkait lokasi tersebut, sehingga bisa selesai pada akhir tahun anggaran 2018. Sedangkan terkait dengan anggaran yang ada dikucurkan oleh pemerintah pusat, pihaknya belum mendapatkan kejelasan. 

"Untuk tipenya apa dan anggarannya berapa kami masih menunggu, namun InsyaAlah sudah ada kepastian pembangunan tahun 2019 mendatang," imbuh Sunyoto. 

Main di Sungai Bocah 6,5 Tahun Tenggelam

Trenggalek - Seorang bocah yang masih berusia 6,5 tahun ditemukan tidak bernyawa mengambang di salah satu DAM di Trenggalek. Korban diduga tenggelam saat bermain di sungai. 

Kasubbag Humas Polres Trenggalek Iptu Supadi,  mengatakan kejadian tersebut menimpa Dipa Frediansah (6.5) warga Dusun Pingit, Desa Gador, Kecamatan Durenan Trenggalek pada Selasa (3/4/2018) petang. Korban ditemukan dalam posisi mengambang di DAM desa setempat. 

"Jadi saat itu ibu korban ini sedang pergi menemui kerabatnya, saat itu ada lima teman-teman korban tanya keberadaan Dipa, karena di rumah tidak ada," kata Supadi, Rabu (4/4/2018). 

Mengetahui hal itu Supar langsung meminta bantuan teman-teman korban tersebut untuk melakukan pencarian. Hasilnya ditemukan pakaian dan sandal tergeletak di dekat sungai yang berjarak sekitar 50 meter dari rumah korban. 

Saat dilakukan penyisiran, korban Dipa Frediansah ditemukan telah meninggal dunia dalam posisi tengkurap dan mengambang di DAM desa. Polisi beserta petugas medis yang mendapat laporan langsung menuju ke lokasi kejadian dan rumah korban untuk melakukan proses penyelidikan dan visum. 

" Dari pemeriksaan medis dan olah TKP tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, akhirnya korban kami serahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," jelas Supadi. 

Perwira pertama ini menjelaskan, dari dugaan awal, korban meninggal setelah tenggelam saat berenang di sungai. Hal itu dikuatkan dengan penemuan pakaian serta sandal korban di pinggir sungai. 

Tersangka Gelonggong Akui Korban Jalani Cinta Segitiga

Trenggalek - Rini, salah satu tersangka utama yang menggelonggong Ibunya sendiri hingga tewas mengakui ada hubungan asmara antara Ibunya dengan Mikun. 

"Mikun itu selingkuhannya Ibu saya, dia sering ke rumah, kemana-mana ya berdua, " kata Rini, Senin ( 2/4/2018). 

Menurutnya, hubungan gelap antara Mikun dengan Ibunya Tukinem sudah terjalin lama, bahkan yang bersangkutan sering bertandang ke rumahnya. Namun ia dan saudaranya tidak bisa berbuat banyak, karena korban tidak pernah mengindahkan. 

"Dulunya pernah kami tegur, tapi ya tidak terima gitu. Waktu di rumah itu ya lama biasanya, sudah kaya rumahnya sendiri, kadang pas bapak ada kadang juga tidak ada," ujar Rini. 

Menurutnya, meskipun mengetahui hubungan tersebut, ia sama sekali tidak memiliki amarah maupun dendam terhadap Ibunya maupun Mikun, bahkan ia mengklaim mendukung apapun yang dilakukan asalkan bahagia. 

"Saya tidak marah, apapun yang dilakukan Ibu saya dukung, pokoknya Ibu bahagia saya dukung," ucap Rini di Polres Trenggalek. 

Anak kandung dari korban Tukinem ini berkilah tidak pernah merancanakan untuk menganiaya Ibunya dengan digelonggong air hingga tewas. menurutnya kejadian yang dilakukan secara beramai-ramai itu hanya spontannitas. 

"Tiba-tiba muncul begitu saja cara mengobati dengan cara (digelonggong) itu, sebelumnya tidak ada rencana sama sekali. Sebelumnya tidak ada rencana maupun cekcok, kami tanpa sadar melakukan itu," imbuh tersangka Rini. 

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andana memastikan, kondisi kesehatan para tersangka dalam kondisi sehat. Yang bersangkutan juga telah menjalani pemeriksaan kejiwaan di RSUD dr Soedomo Trenggalek. 

"Kalau hasil pemeriksaan seperti apa, itu rahasia penyidik, tapi yang bersangkutan sehat dan biaa menjelaskan secara rinci terjadinya kasus itu (kekerasan), " kata Andana. 



Kejar Kemenangan 70 Persen, PDIP Target Tumbangkan Emil Dardak di Trenggalek

Trenggalek - PDI Perjuangan Jawa Timur menargetkan kemenangangan mutlak pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Saifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarno di Trenggalek dengan angka 70 persen. 

Sekretais DPD PDP Jawa Timur Sri Untari saat mendampingi Puti Trenggalek mengatakan, kemenangan mutlak yang cukup besar tersebut sengaja ditergetkan, karena sebelumnya pada Pilkada Trenggalek partainya berhasil memenangkan pasangan Emil-Arifin dengan angka 76 persen. 

"Waktu itu saat Emil dan Arifin kami naikkan sebagai Bupati dan Wakil Bupati. Nah sekarang melihat apa yang sedang terjadi di Jawa Timur masyarakat Trenggalek kan ingin punya pemimpin yang menjaga konsistensi sumpahnya (5 tahun), tetapi karena Mas Emil sudah berangkat ke sana ya monggo itu pilihannya," kata Sri Untari, Senin (2/4/2018). 

Menurutnya, partainya hingga saat ini tetap kompak untuk menangkan pasangan Saifullah Yusuf -Puti Guntur Soekarno. Terlebih saat ini para kadernya, mantan Bupati Trenggalek Mulyadi Wiryono maupun Plt Bupati Mochamad Nur Arifin konsisten untuk mengkuti arahan partai. 

Untuk mendukung terget kemenangan tersebut pihaknya menggerakkan seluruh mesin partai hingga tingkat paling bawah dengan menerapkan sistem 'door to door' melalui regu penggerak pemilih (guraklih) yang ada di tingkat TPS. 
"Mereka bergerak dan menyapa dari  rumah ke rumah, menjelaskan bagaimana Mbak Puti Gus Ipul sampai menjelaskan visi dan misi beliau berdua ketika nanti memimpin Jawa Timur," jelas Untari. 

Anggota DPRD Jatim ini mengakui saat ini kinerja organ partainya maupun koalisi belum bergerak secara maksimal hingga tingkat yang paling bawah. Diharapkan dengan pascarakercabsus yang digelar di DPC PDI Perjuangan Trenggalek, seluruhnya bekerja secara maksimal. 

"Saya kira itu wajar, karena masih kurang tiga bulan, saya yakin nanti PDIP, PKB, Gerindra dan PKS akan gencar sekali, setelah kami berkonsolidasi dengan seluruh partai," jelas Untari. 

Pihaknya optimistis gerakan dari masing-masing partai pengusung akan mendongkrak elektabilitas pasangan nomor urut dua tersebut. Beberapa gerakan tersebut diantara Sapu Bersih dari Partai Gerindra serta gerakan 1.000 bacaleg dari PKS. 

"Belum maksimal itu karena mungkin perintahnya belum sampai ke bawah, makanya PDI Perjuangan perintahnya harus sampai door to door," ujar politikus PDIP Jatim ini. 


10 Desa Ditetapkan Stunting, Ini Kata Plt Bupati Trenggalek

Trenggalek - Pemerintah pusat menetapkan Trenggalek sebagai kabupaten stunting bersama dengan 100 kabupaten lain di seuruh Indonesia. Khusus di Trenggalek sendiri terdapat 10 desa yang masuk kategori stunting. 

10 desa tersebut adalah Desa Kayen Kecamatan Karangan, Mlinjon, Nglebo, Puru, Ngrandu Kecamatan Suruh, Desa Dawuhan Decamatan Trenggalek, Kedunglurah Kecamatan Pogalan, Jajar Kecamatan Gandusari, Cakul Kecamatan Dongko dan Desa Botoputih Kecamatan Bendungan. 

"Ini PR nasional, beberapa daerah diberikan tugas untuk melakukan percepatan. Ini tidak bisa ditanggulangi sehari terus selesai, diberi asupan gizi selesai, tapi kita harus, menciptakan lingkungan rumah tangga yang sehat," kata Plt Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin, Senin (2/4/2018). 

Mennurutnya, persoalan stunting tidak hanya terbatas pada kekurangan gizi, namun banyak faktor lain yang ikut menjadi pemicunya, sehingga beberapa anak di lingkungan menjadi mengalami gangguan pertumbuhan atau stunting. 

"Lingkungan juga bisa menjadi salah satu pemicu, seperti tadi pengakuan dari warga, masih banyak yang belum memiliki kakus, MCK selain itu seperti ri di rumah ini (nak stunting) lantai rumahnya juga masih tanah dan belum di plester," ujar Arifin. 
Kondisi sanitasi yang kurang layak dapat memicu terganggunga kesehatan keluarga utamanya anak-anak, kondisi kesehatan yang buruk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan anak. 

"Dengan keterbatasan keuangan di daerah kami tidak bisa mencukupi semua, seperti di Trenggalek ini kami dibantu dari Baznas. Kami berharap ada intervensi dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan setiap waktu harus dianggarkan, jangan hanya pada saat isu naik saja, makanya saya ajak Mbak Puti ke Sini,"  ujar pria tiga anak ini. 

Menurut Arifin, pengentasan masalah stunting di Trenggalek telah dilakukan sejak jauh hari , bahkan di masing-masing Posyandu pemerinth daerah terus memberikan intervensi mulai dari gizi hingga pemantauan perkembangan dari masing-masing balita. 

"Sebenarnya itu kan data ketika masih awal di Posyandu, kami kawal terus perbaikan gizinya. Seperti Melinda sebetulnya status gizinya sudah meningkat berat badannya, tinggi badannya juga sudah tumbuh normal. Tapi status stunting bisa muncul kalau punya anak lagi jika kondisi lingkungan tetap seperti ini," kata Arifin. 

Pelaksana Tugas Bupati Trenggalek ini menambahkan, dari hasil penelusurannya di Desa Kayen, terdapat sejumlah persoalan yang  mendasar, diantaranya terkait gizi, sanitasi serta ketersediaan air bersih. 
"Makanya kami akan berupaya untuk membangunkan MCK komunal yang bisa dipakai bersama-sama, sehingga kondisinya lebih bersih dan masyarakat tidak perlu buang air besar ke sungai lagi," ujar Arifin. 

Pemerintah daerah mengaku akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengatasi kasus stunting, terutama di 10 desa yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat, sehingga seluruh anak dapat tumbuh denga normal. 

Sebelumnya dari data di Dinas Kesehatan Trenggalek menyebutkan angka stunding di Trenggalek tertinggi tersebar di 10 desa atau sekitar 22 persen. Jumlah tersebut lebih rendah di banding angka stunting Jawa Timur yang mencapai 28 persen. 




Panen Padi MSP, Puti Makan Bersama Petani di Sawah

Trenggalek - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno melakukan melakukan panen padi Mari Sejahterakan Petani (MSP) di Kecamatan Karangan, Trenggalek, Puti juga sempat makan bareng petani di area persawahan. 

Sebelum panen dimulai para petani MSP terlebih dahulu menggelar selamatan di area persawahan, prosesi ini dilakukan dengan doa bersama serta lengkap dengan sedekah berupa nasi dan masakan ayam lodho. 

Cawagub Jatim Puti yang hadir bersama Plt Bupati Trenggalek nonaktif Mochammad Nur Arifin dan mantan Bupati Trenggalek Mulyadi Wiryono berkumpul bersama para petani. Selain selamatan kegiatan tersebut juga dimanfaatkan oleh para petani untuk mengadukan berbagai persoalan yang yang sering dihadapi pada saat mengolah lahan. 

Usai penyerapan aspirasi, puluhan petani maupun Puti Guntur makan bersama, tanpa sungkan Puti pun menyantap hidangan khas Trenggalek bersama Plt BUpati Arifin serta beberapa politikus lainnya. 

"Rasanya nikmat sekali, karena makan bersama warga sekaligus selamatan menjelang panen, Ini adalah untuk mengucap syukur atas hasil panennya. Makanannya enak, saya menikmati sekali," kata Puti Guntur Soekarno, Senin (2/4/2018). 

Menurutnya, kegiatan tersebut sekaligsu dimanfaatkan untuk menyerap berbagai persoalan yang terjadi di kalangan petani. Beberapa persoalan yang ia tangkap adalah terkait permodalan para petani untuk mengolah lahan. 

"Salah satu harapannya adalah terintegrasi antara program Pak Jokowi untuk sertifikasi sawah, diharapkan sertifikat itu bisa dijaminkan ke provinsi melalui bank daerah misalnya untuk mendapatkan modal bagi petani," ujar Puti. 

Ditambahkan, dalam visi misinya bersama Saifulah Yusuf, Puti mengaku telah memiliki sejumlah program yang menyasar kaum petani, mulai dari industri pengolahan pertanian, peningkatan produksi petani melalui pemanfaatan teknologi modern hingga permodalan. 

"Kami juga memasukkan teknologi pertanian untuk menciptakan entrepreneur atau petani-petani muda," ujarnya. 

Sementara itu dalam kegiatan tersebut mantan Bupati Trenggalek, Mulyadi Wiryono memperkenalkan sosok Puti kepada para petani, ia mengaku secara terus terang mendukung pasangan nomor urut dua tersebut. 

Dalam kesempatan yang sama, Mulyadi sempat menyentil Bupati Trenggalek nonaktif Emil Elestianto Dardak yang dinilai tidak pernah berkumpul bersama para petani. 

"Bupati sampean opo tau nemoni petani koyo ngene ini, mesti ura tau (Bupati kalian apa pernah menemui petnani seperti ini, pasti tidak pernah). Pari ae ora eruh, lek kulo anake petani dadi wes bisa ngarit. (Padi saja tidak tahu, kalau saya anaknya petani jadi sudah terbiasa cari rumput)" katanya. 


Bersama Plt Bupati, Puti Guntur Ajak Warga Trenggalek Pilih Nomor 2


Trenggalek - Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno bergerak ke kawasan Mataraman. Kandidat nomor 2 itu memulai dari Trenggalek. Rencana, akan berlanjut ke daerah-daerah lain.

Puti Guntur Soekarno ditemani Plt Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, yang hari ini mengambil cuti. Juga turun ikut kampanye, Mulyadi, mantan bupati daerah itu, Senin (2/4/2018). Terlihat pula partai-partai politik peserta koalisi.

Cucu Bung Karno itu memulai dari Alon-Alon Trenggalek. Ia menyapa warga di kawasan tersebut. Ditemani Cak Ipin (sapaan akrab Mochamad Nur Arifin), dan Mulyadi, Puti jalan melihat taman. 

Anak-anak muda yang sedang olah raga pagi, terkejut melihat Puti, Cak Ipin, dan Mulyadi. Puti menyalami mereka. "Apa kabar?" kata Puti. Mereka berswafoto dengan pasangan Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) itu.

Setelah menyapa warga, Puti Guntur, Cak Ipin dan Mulyadi naik becak menuju GOR Menak Sopal, yang jaraknya 1,5 km dari Alun-Alun. Mereka melambai-lambaikan tangan, menyapa warga Trenggalek.

 Di pelataran GOR Menak Sopal, sudah menunggu ibu-ibu. Mereka melakukan senam lagi, diiringi lagu "Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur." Suara musik berdentang, membuat mereka semangat.

"Mereka ini relawan-relawan Mbak Puti, yang bergerak untuk menghimpun suara di kalangan kaum perempuan Trenggalek," kata Nur Arifin.

Ditambahkan Mulyadi, para relawan itu telah bergerak aktif sebelum ketemu Puti Guntur. "Berasal dari berbagai kalangan, terutama penggiat pengajian di majelis taklim Trenggalek," kata Mulyadi. 

Cak Ipin dan Mulyadi telah bekerja membangun suara dukungan bagi Gus Ipul-Puti Guntur dari warga Trenggalek. "Ibu-ibu, apa kabar? Semua sehat ya. Terima kasih atas senam paginya," kata Puti menyapa para relawan. 

Puti Guntur mengajak warga Trenggalek untuk menjaga jiwa dan tubuh sehat. "Salam dari Gus Ipul untuk warga Trenggalek. Mohon doa restunya. Jangan lupa, nomor 2, di sebelah kanan," katanya. 

Di kertas suara Pilkada Jawa Timur, yang terdiri atas doa kontestan, Gus Ipul dan Puti Guntur yang mendapat nomor 2 memang ditempatkan di sebelah kanan. "Mudah-mudahan sebelah kanan pertanda baik," kata Puti.

"Aminnn... semoga Gus Ipul-Mbak Puti diberi kepercayaan untuk memimpin Jawa Timur," kata pemandu acara, diikuti ibu-ibu yang lain.

Plt Bupati Trenggalek Cuti, Pilih Dampingi Puti Kampanye

Trenggalek - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin memilih untukmengambil cuti dari statusnya sebagai Bupati untuk mendampingi calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno berkampanye. 

Arifin mengaku telah mendapatkan izin cuti dari Gubernur Jatim selama satu hari. Izin tersebut tertuang dalam surat yang ditandatangani langsung oleh Soekarwo. 

"Jadi saya hari ini mengambil cuti untuk menghadiri kegiatan kampanye Mbak Puti. Cutinya cuma satu hari, besok sudah kerja lagi," katanya, Senin (2/4/2018). 

Dengan izin cuti tersebut Arifin mengaku tidak akan menggunakan berbagai fasilitas negara yang selama ini dipakai. Sejumlah fasilitas seperti kendaraan dinas saat ini ditinggalkan sementara waktu di rumah dinasnya. 

"Sedangkan roda pemerintahan sesuai dengan peraturan, Plt Sekda pada hari ini ditugaskan menjadi Plt Bupati menggantikan saya selama satu hari," ujar Arifin. 

Selama menjalani cuti dari tanggungan negara pria yang akrab disapa Ipin ini akan mengikuti rangkaian kampanye calon Wakil Gubernur Jatim Puti Guntur Soekarno  di Trenggalek. 

Dijadwalkan, Puti akan melakukan kegiatan di tiga titik, diantaranya di DPC PDI Perjuangan Trenggalek, panen raya padi  MSP di Kecamatan Karangan serta mengunjungi seorang balita yang mengalami gangguan pertumbuhan atau stunting.