Showing posts with label Kebakaran. Show all posts
Showing posts with label Kebakaran. Show all posts

Kebakaran, Satu Rumah Warga Trenggalek Rata Dengan Tanah

Trenggalek - Sebuah rumah milik warga Trenggalek ludes dilalap dijago merah saat ditinggal ke pasar. Seluruh bagian rumah rata dengan tanah dan tidak dapat dihuni kembali.

Kepala Polsek Watulimo, AKP Saiful Rohman, mengatakan kejadian kebakaran terjadi di rumah milik Purnanto (40) dan istrinya Nurun warga Dusun Sebo, Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek. Kebakaran bermula saat pemilik rumah melakukan aktivitas di dapur untuk memasak sayur.

"Kemudian pemilik rumah berangkat ke pasar, namun kompor gas di rumahnya lupa tidak dimatikan ," kata Saiful, Sabtu (9/2/2019).
Akibat kelalaiannya tersebut api dari kompor gas menyambar bagian rumah yang mudah terbakar. Kencangnya embusan angin dan kondisi rumah yang terbuat dari kayu membuat api dengan cepat membesar dan membakar seluruh isi rumah.

Sejumlah warga yang mengetahui kejadian tersebut berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Selang beberapa saat kemudian petugas pemadam kebakaran dari Pemkab Trenggalek datang ke lokasi kejadian langsung berusaha memadamkan api.

"Namun karena kondisi api sudah membesar sehingga rumah tidak dapat diselamatkan dan rata dengan tanah," ujarnya.

Saiful memastikan kebakaran tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa maupun luka. Namun kerugian akibat peristiwa itu diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.

Sementara itu, Koordinator Pemadam Kebakaran Trenggalek, Basuki, membenarkan kejadian kebakaran tersebut. Pihaknya mengaku telah berusaha semaksimal mungkin untuk membantu proses pemadaman.

"Saat kami datang ke lokasi kejadian, kondisi api sudah besar dan sudah membakar sebagian besar rumah itu," katanya.

Ditinggal Antar Pengantin Rumah Terbakar

Trenggalek - Sebuah rumah di Kecamatan Durenan, Trenggalek ludes terbakar. Kejadian berlangsung saat ditinggal oleh pemilik rumah mengantarkan pengantin bersama para tetangganya.

Kapolsek Durenan, AKP Mohammad Solichin, mengatakan kebakaran menimpa rumah milik Nurhadi, warga Dusun Guyang Hajah, Desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Trenggalek. Akibatnya sebagian rumah hangus terbakar. 

"Kejadian pertama kali diketahui oleh tiga orang saksi yang saat itu sedang bekerja di depan rumah korban, kala itu mereka sedang membeli makan, nah setelah itu rumah korban diketahui keluar asap," kata Solichin, Senin (29/10/2018). 

Mengetahui kejadian tersebut saksi langsung berteriak minta tolong kepada warga yang ada di sekitar lokasi kejadian untuk membantu proses pemadaman. Sementara itu tidak berselang lama dua unit mobil pemadam kebakaran datang di lokasi kejadian. 

"Pada saat kejadian pemilik rumah sedang mengantarkan pengantin bersama warga lain," ujarnya. 

Akibat kebakaran tersebut sebagian besar sudut ruangan rumah hangus terbakar. Kerugian dari peristiwa tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. 

Sementara itu dari hasil penyelidikan serta olah tempat kejadian perkara, kebakaran diduga dipicu oleh korsleting arus listrik pada stop kontak bercabang model T, yang digunakan untuk TV, penanak nasi dan boster. 

Foto : istimewa

Ini Penyebab Pasti Kebakaran Pasar Pon Trenggalek


Trenggalek - Kepolisian Resort Trenggalek memastikan kebakaran Pasar Pon yang terjadi Agustus lalu bukan akibat unsur kesengajaan, namun sesuai hasil laboratorium forensik diketahui bersumber dari gangguan instalasi listrik. 

Kapolres Trenggalek AKBP Didit Bambang Wibowo, mengatakan sesuai dengan hasil uji Laboratoriun Forensik Polri Cabang Surabaya, lokasi titik api pertama berasal dari lapak gerabah milik Usman di sisi sebelah utara. 

"Sedangkan penyebab kebakaran adalah akumulasi panas atau heat accumulation akibat kebocoran arus listrik pada kabel instalasi jenis NYM 3x2.5 mm. Sehingga melelehkan dan menyulut isolasi kabel, kemudian membakar barang yang ada di sekitarnya," kta Didit, Senin (22/10/2018). 

Hasil uji laboratorium tersebut juga dikuatkan dengan keterangan sejumlah saksi mata yang mengetahui kejadian awal kebakaran. Dengan hasil tersebut Polisi akan segera melakukan langkah tindak lanjut dengan menghentikan proses penyidikan. 

"Hasil uji lab tersebut hanya salah satu bagian dari proses penyelidikan, kami juga memiliki sejumlah keterangan saksi, barang bukti maupun hasil olah TKP. Nanti akan segera kami lakukan penghentian proses penyidikan melalui SP3,"  ujarnya. 

Didit memastikan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa tersebut, sehingga bukan peristiwa pidana. Pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak perspekulasi lain, karena hasil pemeriksaan laboratorium sudah jelas. 

Hal senada disampaikan Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andana. Pihaknya menjelaskan dengan hasil tersebut, kepolisian juga segera melakukan pengembalian status pasar kepada pemerintah daerah untuk proses selanjutnya. 

"Untuk saat ini masih status quo, nanti sebentar lagi akan kami serahkan ke pemerintah. Setelah itu hak sepenuhnya kami serahkan ke pengelola pasar, pedagang juga boleh masuk ke lokasi, tapi nanti setelah diserahkan," jelas Andana. 

Sementara itu Kabag Protokol dan Rumah Tanga Pemkab Trenggalek menyambut baik keluarnya hasil penyidikan tersebut, karena dengan kepastian itu pemerintah memiliki pijakan yang jelas untuk melangkah, termasuk dalam memberikan santunan kepada para pedagang yang menjadi korban. 

"Kami terimakasih banyak kepada Polres dan Labfor Mabes Polri yng sudah melakukan tugas dengan baik. Dalam waktu dekat kami akan mengirimkan surat ke Polres Trenggalek untuk meminta pengamanan terkait akan adanya pengeluaran barang-barang dari lokasi kejadian," ujarnya. 

Pihaknya bersyukur dengan kesimpulan para penyidik, sehingga bisa mematahkan berbagai spekulasi yang berkembang di masyarakat yang seolah-olah peristiwa kebakaran tersebut ada unsur kesengajaan. 

Sebelumnya kebakaran hebat meludeskan sebagian besar kios dan lapak Pasar Pon di jalan Soekarno-Hatta Trenggalek. Peristiwa yang terjadi pada dini hari tersebut mengakibatkan kerugian puluhan miliar rupiah. 

Ditinggal ke Sungai Rumah Boiyem Habis Terbakar

Trenggalek - Rumah milik seorang warga di Trenggalek ludes terbakar. Kebakaran terjadi saat ditinggal pemiliknya ke sungai untuk mencari air. 

Kapolsek Panggul, Iptu Puguh Wardoyo, mengatakan kebakaran menimpa rumah milik Boiyem warga Dusun Warakan, Desa Depok, Kecamatan Panggul. Seluruh bagian rumah yang terbuat dari anyaman bambu tersebut beserta isinya habis tidak habis terbakar. 

"Kejadian berawal saat Boiyem memasak nasi di tungku kayu, selanjutnya ditinggal ke sungai untuk mencari air. Namun saat dia kembali api sudah membesar dan membakar rumahnya," kata Puguh, Sabtu (20/10/2018). 

Mengetahui hal itu, pemilik rumah langsung berteriak minta tolong kepada warga yang ada di sekitarnya. Dengan menggunakan alat seadanya warga berusaha memadamkan kobaran api. 

"Namun proses pemadaman mengalami kendala karena kondisi di sekitar lokasi kejadian sedang mengalami kekeringan, sehingga sulit untuk mendapatkan pasokan air," ujarnya. 

Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. 

Foto : istimewa

Tujuh Haktare Hutan Gunung Kebo Terbakar

Trenggalek - Kebakaran terjadi di hutan Gunung Kebo Trenggalek, akibatnya tujuh hektare kawasan hutan ludes terbakar. Sejumlah tim gabungan dari berbagai instansi kebencanaan berusaha melokasisir api dengan cara manual. 

Wakil Administratur Perhutani KSKPH Kediri Selatan, Andi Iswindarto, mengatakan kobaran si jago merah terjadi di sejak Senin siang di hutan petak 78 RPH/BKPH Trengalek. Kobaran api yang diduga dari kawasan pemajekan dengan cepat merembet masu ke kawasan hutan. 

"Kondisi hutan yang didominsi oleh ilalang kering serta kondisi angin yang cukup kencang membuat api dengan mudah menjalar," kata Andi Iswindarto, Senin (24/9/2-18). 

Puluhan personil gabungan dari Perhutani, Polisi, TNI, BPBD dan Satpol PP langsung diterjunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan proses pemadaman dan melokalisir api. Sehingga tidak merembet ke perkampungan warga. 

Proses pemadaman hanya menggunakan ranting pohon dengan cara di pukulkan ke kobaran api, karena posisinya berada di atas perbukitan sehingga tidak mungkin dijankau mobil pemadan kebakaran. Selain itu petugas juga membuat sekat denga harapan api tidak merembet ke kawasan hutan yang lain. 

Andi menambahkan, meskipun hutan yang terbakar mencapai tujuh hektare namun kerugian yang ditimbulkan tidak terlalu besar, hanya mencapai Rp20 juta, karena sejumlah tegakan besar yang ada di atasnya tidak sampai mati. 

"Tegakan yang besar itu tidak banyak, seperti akasia, sengon dan jati. Sebetulnya untuk kawasan itu setahun lalu juga kami lakukan penanaman lumayan banyak, tapi ya itu, masih kecil mati karena kebakaran," jelasnya. 

Pihaknya mengimbau masyarakat yang berada di sekitar kawasan hutan untuk meningkatkan kewaspadaan, karena di musim kemarau ini sebagia besar hutan di Trenggalek rawan terjadi kebakaran. 

"Kalau melakukan membakar sampah di lingkungannya sendiri juga harus diawasi, jangan sampai dibiarkan dan merembet ke hutan. Kemudian juga jangan membuang puntung rokok sembarangan. Keletarian hutan adalah tugas kita bersama," jelas Andi. 

 foto : istimewa