BUPATI SOROTI PROYEK RSUD TRENGGALEK

     Trenggalek, 5/11 - Bupati Trenggalek, Jawa Timur menyoroti lambannya pembangunan sejumlah proyek di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo, karena masih dibawah target.

     Bupati, Mulyadi Wr bersama sejumlah pejabat lingkup Pemkab Trenggalek meninjau langsung pelaksanaan lima proyek yang dilaksanakan rumah sakit plat merah itu.

     "Ada dua paket proyek yang prosentasenya pengerjaannya dibawah target, yakni pembangunan gedung Paviliun dan gedung Neonatal, ini progesnya masih kurang bagus," katanya.

     Gedung Paviliun yang dianggarkan Rp6,5 miliar tersebut hingga kini proses pembangunannya baru mencapai 44 persen, sedangkan gedung neonatal baru berkisar 60 persen.

     Pihaknya mendesak masing-masing kontraktor yang melaksanakan proyek fisik tersebut melakukan percepatan pengerjaan. Karena hal itu akan mempengaruhi pengadaan perlengkapan untuk masing-masing gedung.

     "Kalau perlu datangkan tenaga kerja baru dan secara bersama-sama mengerjakan di beberapa titik, sehingga pekerjaan cepat selesai. Kalau untuk perlengkapan seperti lift, AC itu gampang, asalkan bangunan fisik selesai , bisa dipasang," ujarnya.

     Lebih lanjut Mulyadi mengingatkan, pelaksanaan pekerjaan fisik yang memasuki prosentase akhir tidak boleh dilakukan sembarangan. Mengingat tahap "finishing" membutuhkan ketelitian serta waktu tersendiri.

     "Makanya kalau memasuki tahap akhir, jangan anggap enteng, justru pada tahap inilah biasanya proyek itu gagal terselesaikan," imbuh orang nomor satu di Pemkab Trenggalek ini.

     Disela-sela pertemuan dengan sejumlah kontraktor yang mengerjakan proyek RSUD dr Soedomo, salah satu kontraktor, Jilan sempat mengutarakan keluhannya.

     "Terus terang kendala pembangunan ini adalah masalah keuangan, karena kami sudah mencoba mengajukan pinjaman ke Bank namun tidak di acc," katanya.

     Mendapat pernyataan tersebut, Bupati Trenggalek justru berkomentar lain, ia menilai pihak pemerintah tidak tahu menahu mengenai permasalahan internal masing-masing kontraktor.

     "Yang jelas, ketika berani menerima pekerjaan ya tentunya harus berani melaksanakannya hingga tuntas, ini sudah menjadi konsekuensi," katanya.

     Mulyadi juga balik menyemprot kontraktor kawakan tersebut yang dinilai sering asal-asalan dalam mengerjakan prooyek fisik milik pemerintah.

     "Untuk Pak Julan, kami mohon finishing dikerjakan dengan baik, karena selama ini proyek yang anda kerjakan finishing-nya sangat jelek, cari tukang yang mumpuni, jangan tukang batu yang disuruh mengerjakan," ujar Mulyadi.

     Mantan Kepala Inspektorat Pemrov Jatim ini menegaskan, bakal menindak tegas terhadap rekanan yang tidak mampu menyelesaikan pekerjaan.

     Tindakan tegas tersebut akan diwujudkan dalam bentuk "klaim" serta memasukkan perusahaan yang melaksanakan proyek ke dalam daftar hitam perusahaan.

     "Ini tidak main-main, pekerjaan tidak selesai akan langsung kami "blacklist"," tandasnya.

     Sementara itu, plt Direktur RSUD dr Soedomo Trenggalek, Saeroni menjelaskan, saat ini terdapat lima paket pekerjaan. Kelima proyek tersebut adalah pembangunan Gedung Patologi Klinik, Gedung Neonatal, Gedung Paviliun, ruang rawat jalan dan ruang hemodialisa.

     "Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mendorong masing-masing kontraktor agar bisa menyelesaikan pekerjaannya," ujarnya.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon