PULUHAN MAHASISWA TRENGGALEK DUDUKI GEDUNG DPRD


   
Trenggalek, 3/6 - Puluhan aktifis mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Trenggalek, Jawa Timur menduduki gedung DPRD setempat setelah aksi demonstrasinya tidak mendapatkan respon dari wakil rakyat.

     Massa yang kesal, memaksa masuk dalam ruang sidang dan memasang sejumlah poster serta spanduk yang berisi berbagai macam tuntutan. Selain itu beberapa aktifis juga memparodikan suasana sidang anggota DPRD.

     "Ini anggota dewan macam apa, padahal saat ini sudah jam 10.00 WIB, namun tidak ada satupun wakil rakyat kita yang datang ke kantor, apakah mereka pantas menjadi anggota DPRD," kata salah satu mahasiswa, Saiful.

     Pihaknya menilai kinerja anggota legislatif di Trenggalek perlu dilakukan evaluasi, mengingat beberapa kegiatan yang dilakukan terkesan mubazir karena hanya menghambur-hamburkan uang rakyat dan tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap kemakmuran warga Trenggalek.

     "Contohnya seperti sekarang ini, masak kunjungan kerja saja harus seluruh anggota dewan, apakah ini masuk akal, jangan-jangan mereka hanya plesir," ujarnya.

     Tidak puas dengan aksinya di dalam ruang sidang, para aktifis kampus tersebut selanjutnya menuju ke lobi, mereka  menurunkan paksa dan menginjak-injak foto 45 anggota DPRD. Polisi yang mengawal aksi unjuk rasa tersebut langsung mengamankan  foto anggota DPRD itu.

     Sementara itu, koordinator aksi, Abid Zulfikar mengatakan, aksi di dalam gedung dewan tersebut dilakukan secara spontak dan tidak direncanakan.

     "Sebetulnya ada tuntutan lain yang akan kami sampaikan, namun demikian melihat kondisi di DPRD yang memprihatinkan, akhirnya teman-teman masuk kedalam ruang sidang," katanya.

     Menurutnya, unjukrasa yang diikuti oleh puluhan mahasiswa itu untuk memperingati hari lahirnya Pancasila. Mereka mengkritisi masih maraknya aksi kekerasan yang mengatasnamakan agama.

     "Akhir-akhir ini banyak sekali kejadian-kejadian intoleransi yang mengindikasikan masih rendahnya sikap pluralisme di Indonesia, sebagai negara demokrasi kita harus bisa saling menghormati sesama warga negara," imbunya.

     Masih menurut Abid, PMII Cabang Trenggalek juga menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi serta menolak pemberian bantuan langsung sementara masyarakat(BLSM).

     Kata dia, langkah yang akan diambil perintah itu akan berdampak langsung terhadap perekonomian masyarakat. Sedangkan pemberian bantuan langsung dinilai tidak mendidik rakyat.

     "Ini nanti hanya akan membentuk mental pengemis, seharusnya pemerintah memberikan kail, bukan ikan. Karena kalau hal ini diterus-teruskan maka akan membuat masyarakat malas," ujarnya.

     Sementara Sekretaris Dewan Trenggalek, Abu Mansur mengatakan, seluruh anggota DPRD sedang melakukan kunjungan ke Batam dan Bangka Belitung selama tiga hari.

     "Memang saat ini anggta dewan tidak ada sama sekali, mereka berangkat Minggu kemarin dan Insya Allah akan pulang Selasa (4/6) besok," kata Abu Mansur

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon