Trenggalek, 4/6 - 1.465 guru di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengikuti Uji Kompetensi Guru (UKG) secara "online" tanggal 3-5 Juni 2013.
Para pendidik jenjang pendidikan TK hingga SMA sederajat tersebut diwajibkan mengerjakan puluhan soal sebagai prasyarat sebelum mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) sebagai calon guru bersertifikasi.
"Alhamdulillah dari segi kesiapan masing-masing pendidik kelihatannya tidak ada masalah, mereka sudah cukup akrab dengan komputer. Ini berbeda dengan tahun lalu, banyak sekali yang masih gaptek (gagap teknologi)," kata salah satu Pengawas, Mulyanto.
Sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Trenggalek, UKG dilaksanakan secara bergelombang di sembilan lokasi ujian.
"Satu hari ada tiga gelombang, dimulai dari pukul 7.30 WIB. Masing-masing gelombang mendapatkan alokasi waktu selama 2,5 jam, dengan rincian setengah jam untuk ujicoba dan dua jam untuk mengerjakan soal," katanya.
Menurutnya, secara teknis pelaksanaan UKG tahun ini lebih baik dibanding dengan ujian serupa yang dilakukan tahun lalu, karena hingga hari kedua tidak ada gangguan jaringan internet.
Kata dia, hasil uji kompetensi tahun ini tidak langsung ditampilkan, selain itu juga tidak langsung dihubungkan dengan server pusat kementerian pendidikan dan kebudayaan, namun terlebih dahulu disimpan di server lokal, setelah proses ujian selesai tim teknis akan menghubungkan dengan server pusat.
Meskipun terbilang lancar, pelaksanaan UKG di Trenggalek sempat terganggu oleh padamnya aliran listrik PLN, akibatnya beberapa sekolah terpaksa menggunakan genset (generator set) sebagai sumber listrik cadangan.
"Seperti yang di SMA 2 Trenggalek ini, kami hanya bisa tidak bisa menyalakan komputernya saja katena kalau lampu dan AC-nya dinyalakan tidak kuat, meskipun udaranya diruangan lumayan panas tapi lancar" ujarnya.
Sedangkan di SMKN I Pogalan, pemadaman aliran listrik PLN sempat menghentikan jalannya UKG, karena genset yang disediakan mengalami kerusakan.
"Sebetulnya dinas pendidikan sudah mengirimkan surat ke PLN agar tidak melakukan pemadaman, namun karena sudah menjadi agenda PLN, pemadaman tetap dilakukan," papar Mulyanto.
Sementara itu, Kepala Bagian Ketenagaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Surjono menerangkan, para peserta yang dinyatakan lulus berhak mengikuti PLPG di Uiversitas negeri Malang (UM).
"Setelah PLPG lulus maka guru yang bersangkutan berhak mendapatkan predikat guru bersertifikasi, nantinya mereka juga akan mendapatkan tunjangan sertifikasi sesuai kepangkatan masing-masing," katanya.
Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon