Novita Hardini Dorong UMKM Trenggalek Naik Kelas Menjadi IKM Hijau

 

Trenggalek - Upaya mendorong ekonomi mikro di Kabupaten Trenggalek kembali ditunjukkan Novita Hardini. Bekerja sama dengan Komisi VII DPR RI dan Kementerian Perindustrian melalui Balai Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Surabaya, Novita berhasil mengantarkan salah satu pelaku usaha lokal, Aby Culinary “Fish Miracle Trenggalek”, naik kelas menjadi Industri Kecil Menengah (IKM) hijau.

Aby Culinary dikenal sebagai produsen olahan ikan dengan slogan “Cara Keren Makan Ikan”. Melalui pendampingan BSPJI, limbah berupa tulang dan kulit ikan yang sebelumnya tidak termanfaatkan kini dapat diolah kembali menjadi produk bernilai ekonomis seperti bahan pakan ternak.

Saat mengunjungi usaha tersebut, Novita menyampaikan rasa bangganya atas transformasi yang terjadi. Ia menyebut Aby Culinary kini bukan hanya berkembang dari UMKM menjadi IKM, tetapi juga mampu memenuhi standar IKM hijau. Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari pendampingan berkelanjutan yang dilakukan BSPJI.

Novita menjelaskan, pengolahan limbah menjadi salah satu indikator IKM hijau. Limbah ikan yang semula berpotensi mencemari lingkungan kini dapat diproses menjadi bahan bernilai jual melalui alat bantuan yang difasilitasi program kerja sama Kementerian Perindustrian dan pemerintah daerah. “Peralatan ini tidak mahal, tapi sangat membantu UMKM meningkatkan nilai ekonomis dan keberlanjutan usaha,” ujarnya.

Ia menambahkan pentingnya pembangunan ekonomi yang memperhatikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan. Menurutnya, banyak UMKM di Trenggalek yang berpotensi naik kelas menjadi IKM hijau apabila mendapatkan pendampingan dan fasilitas serupa.

Kepala BSPJI Surabaya, Ransi Pasae, menjelaskan bahwa program pendampingan tersebut merupakan bagian dari Program Dapati, inisiatif Kementerian Perindustrian yang bertujuan meningkatkan kualitas IKM di daerah. “Limbah yang sebelumnya tidak bermanfaat bahkan merugikan, kini bisa memberikan nilai ekonomis. Ini bisa menjadi contoh bagi IKM lain untuk dikembangkan,” katanya.

Ransi menilai Aby Culinary memiliki keunggulan pada inovasi dan kemauan belajar. Menurutnya, hal itu menjadi faktor penting hingga usaha tersebut dapat naik kelas. “Tidak banyak IKM yang aktif mencari riset dan referensi untuk terus berkembang. Ini yang membuat Aby Culinary istimewa,” ujarnya.

Sementara itu, pemilik Aby Culinary, Sri Utami Dewi, menceritakan usaha yang dirintis sejak 2017 itu berawal dari pengetahuan yang sangat terbatas. Seiring waktu, usaha ini berkembang berkat dukungan berbagai dinas serta pendampingan yang diterimanya tahun ini melalui Program Dapati. “Program ini membantu kami mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomis tanpa merusak lingkungan,” jelasnya.

Sri Utami menegaskan pentingnya inovasi bagi pelaku usaha mikro agar mampu mengikuti kebutuhan pasar. Ia juga menyinggung pentingnya strategi pemasaran sebagai kunci keberlanjutan usaha. “Yang terpenting adalah strategi marketing, termasuk ‘strategi marketing langit’. Jangan abaikan itu,” pesannya.


Gelar Pelatihan Wirausaha Baru, Novita Hardini Dorong Pengentasan Pengangguran di Trenggalek

 

Trenggalek - Anggota DPR RI Dapil VII Jawa Timur, Novita Hardini kembali menghadirkan program pemberdayaan masyarakat di Kabupaten Trenggalek. Setelah sebelumnya bekerja sama dengan Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian Pariwisata untuk memberikan pelatihan digitalisasi bagi pelaku UMKM, kini ia menggandeng Kementerian Perindustrian untuk menggelar Pelatihan Wirausaha Baru (WUB). Kegiatan yang berlangsung empat hari ini digelar mulai Senin (17/11) sebagai upaya mengatasi angka pengangguran di daerah.

Pelatihan WUB tersebut difokuskan pada tiga bidang, yakni kerajinan barongan, pembuatan paving blok, dan servis kendaraan bermotor roda dua. Lewat pelatihan ini diharapkan lahir wirausaha-wirausaha baru yang mampu menciptakan peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

Membuka kegiatan di Hotel Ja’as Permai Trenggalek, Novita Hardini menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari bimbingan teknis aspirasi Anggota DPR RI. “Kegiatan ini menjadi salah satu upaya pengentasan pengangguran di Kabupaten Trenggalek,” ujarnya.

Ia menambahkan pentingnya pertumbuhan industri kecil dan menengah (IKM) dalam menggerakkan perekonomian daerah. “IKM adalah jantung penopang perekonomian nasional. Dengan pelatihan ini, kualitas kerajinan barongan dapat meningkat sehingga pemasarannya bukan hanya domestik atau Jawa saja, tetapi bisa menjangkau pasar nasional,” imbuhnya.

Selain kerajinan, pelatihan paving blok dan servis sepeda motor juga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan peserta. Bahkan, Novita berencana mengusulkan pemenuhan kebutuhan peralatan kerja melalui komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah. “Program apa yang bisa kami lakukan bersama akan terus kita koordinasikan,” tegasnya.

Terkait pemilihan Trenggalek sebagai lokasi kegiatan, Novita menyebut karena wilayah ini merupakan daerah pemilihannya. “Masyarakat Trenggalek menjadi alasan kenapa saya harus berjuang. Ini pertama kali dilaksanakan khusus di bidang IKM, dan saya berharap ke depan bimbingan teknis dapat diperluas,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin yang turut mendampingi kegiatan menegaskan bahwa sektor kerajinan (crafting) menjadi salah satu kekuatan ekonomi lokal. Ia menyebut, selain kerajinan dan F&B, sektor jasa juga penting dikembangkan. “Ke depan bukan hanya bengkel biasa, tapi bisa menjadi bengkel konversi kendaraan listrik yang membutuhkan lisensi khusus,” jelasnya.

Menurutnya, beberapa pelaku industri kerajinan di Trenggalek telah memiliki pasar ekspor, namun masih belum merata. Pelatihan ini diharapkan mampu mengangkat kemampuan para perajin serta memenuhi kebutuhan konstruksi seperti paving blok melalui peningkatan kualitas produk.

Di kesempatan lain, Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Kementerian Perindustrian, Dini Hanggandari, menyampaikan bahwa pada hari pertama peserta dikenalkan pada konsep dasar wirausaha baru dan akses KUR untuk modal kerja. Selama tiga hari berikutnya, peserta dibagi ke dalam tiga kelompok pelatihan sesuai bidang masing-masing.

“Kami melakukan pendampingan untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja. Dengan bonus demografi yang besar, membuka wirausaha baru dan meningkatkan skill menjadi penting agar dapat menyerap tenaga kerja di Trenggalek,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Komisi VII DPR RI berdasarkan aspirasi dari Novita Hardini. “Karena itu kami laksanakan pelatihan ini di Trenggalek,” pungkasnya.


BMKG Gelar Sekolah Cuaca Ajak Nelayan Trenggalek Manfaatkan Teknologi Maritim

Trenggalek – Kondisi cuaca di lautan yang tidak menentu sering kali menyebabkan kecelakaan laut hingga anjloknya hasil tangkapan ikan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengajak para nelayan di Kabupaten Trenggalek memanfaatkan teknologi informasi cuaca maritim agar dapat melaut dengan lebih aman dan efisien.

Upaya ini diwujudkan melalui kegiatan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) yang digelar BMKG Tanjung Perak di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi, Trenggalek. Sebanyak 70 nelayan dan penyuluh perikanan mengikuti pelatihan tersebut. SLCN merupakan program edukasi BMKG yang telah berjalan sejak tahun 2017 di 22 lokasi dan bertujuan meningkatkan literasi cuaca dan iklim bagi masyarakat pesisir yang rentan terhadap perubahan iklim serta cuaca ekstrem.

Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, mengatakan, kegiatan SLCN tahun ini mengusung konsep "Goes to Field" dengan tema "Mewujudkan Nelayan dengan Hasil Tangkapan Meningkat dan Aman Berbasis Info Cuaca". Melalui program ini, BMKG berupaya mendekatkan informasi cuaca dan iklim kepada para pelaku kegiatan di laut agar lebih siap dalam menghadapi kondisi cuaca yang berubah-ubah.

"Dengan SLCN ini seluruh peserta akan dipahamkan dan diedukasi untuk memperoleh informasi cuaca maritim yang mudah diakses dan cepat dipahami. Sehingga masyarakat tidak perlu bingung lagi untuk mendapatkan informasi cuaca untuk kegiatannya sehari-hari," kata Eko, Sabtu (1/11/2025).

Para peserta dibekali sejumlah materi, di antaranya tentang alat pengamatan cuaca meteorologi maritim yang ada di laut agar nelayan mengetahui sekaligus ikut menjaga peralatan tersebut, serta cara membaca dan mengakses informasi cuaca maritim, termasuk tinggi gelombang, arah dan kecepatan angin, serta arus laut.

Selain itu, nelayan juga diperkenalkan dengan aplikasi Indonesian Weather Information for Shipping (INA-WIS), sistem daring milik BMKG yang dapat diakses melalui https://maritim.bmkg.go.id/inawis. Aplikasi ini menyediakan informasi prakiraan cuaca maritim hingga 10 hari ke depan serta lokasi daerah tangkapan ikan (fishing ground), sehingga nelayan dapat menentukan waktu dan lokasi melaut yang aman dan produktif.

"Dengan informasi dari BMKG, nelayan Prigi bisa merencanakan kegiatan melaut agar lebih efisien dan dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan laut jika cuaca buruk. Kondisi ekstrem memang bisa terjadi kapan saja, tapi lewat INA-WIS nelayan bisa tahu lebih awal," ujar Eko.

Ia juga mengingatkan agar nelayan tidak hanya mengandalkan ilmu titen atau pengalaman turun-temurun dalam membaca cuaca, karena metode tersebut tidak selalu akurat. 

"Angin, tinggi gelombang, dan sebagainya harus benar-benar dipahami. Jangan hanya berdasarkan perkiraan pribadi karena seringkali itu yang menyebabkan kecelakaan di laut," tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, BMKG juga mengajak para nelayan untuk ikut menjaga berbagai perangkat teknologi cuaca yang terpasang di tengah laut, karena alat-alat itu memiliki fungsi vital dalam mendukung layanan informasi cuaca maritim.

Selain di Trenggalek, program SLCN tahun 2025 juga digelar di tiga lokasi di Jawa Timur, dengan Trenggalek menjadi daerah kedua. Hingga tahun 2025, SLCN Jawa Timur telah menghasilkan 1.940 alumni yang tersebar di wilayah pesisir dan menjadi agen literasi cuaca di daerah masing-masing.

Eko menambahkan, kegiatan SLCN tidak berhenti pada sosialisasi semata, tetapi berlanjut dengan komunikasi aktif melalui Forum Grup Diskusi (FGD) antara alumni SLCN dan BMKG. Melalui forum tersebut, informasi cuaca dapat tersampaikan lebih cepat dan tepat sasaran, sekaligus menjadi sarana bagi nelayan untuk memberi masukan terkait akurasi data cuaca yang diterima.

"BMKG akan terus memperluas kegiatan serupa dengan menyesuaikan kebutuhan dan kearifan lokal. Misalnya untuk masyarakat pesisir yang berfokus pada budidaya rumput laut atau tambak garam, kami bantu dengan informasi cuaca dan iklim yang mendukung aktivitas mereka," pungkasnya.

Bripka Wahyu Sapa Wajib Pajak, Wujud Kehadiran Polantas di Tengah Masyarakat Tulungagung


Tulungagung – Dalam rangka mempererat hubungan antara polisi dan masyarakat, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tulungagung terus menggiatkan program "Polantas Menyapa". Kali ini, kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor Bersama Samsat Tulungagung, dengan menyapa langsung para wajib pajak yang sedang melakukan proses cek fisik kendaraan.

Anggota Satlantas Polres Tulungagung, Bripka Wahyu Pribadi, terlihat berinteraksi hangat dengan warga yang tengah menunggu giliran pelayanan. Melalui program ini, Bripka Wahyu tidak hanya memastikan proses pelayanan berjalan lancar, tetapi juga memberikan edukasi ringan terkait pentingnya membayar pajak kendaraan tepat waktu serta menjaga kelengkapan administrasi kendaraan bermotor.

"Program Polantas Menyapa merupakan salah satu bentuk kehadiran kami di tengah masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin membangun komunikasi yang lebih dekat dan memberikan pemahaman bahwa tertib pajak dan tertib administrasi kendaraan merupakan bagian dari kepatuhan hukum," jelas Bripka Wahyu.

Ia menambahkan, program ini juga menjadi sarana untuk memberikan pelayanan yang lebih humanis serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap Polri, khususnya di bidang lalu lintas. Dengan menyapa langsung wajib pajak, petugas dapat mengetahui kendala yang dihadapi masyarakat sekaligus memberikan solusi secara cepat dan tepat.

Para wajib pajak pun menyambut positif kegiatan tersebut. Mereka mengaku merasa lebih diperhatikan dan terbantu dengan adanya petugas yang aktif menyapa serta memberikan arahan secara langsung di lokasi pelayanan.

Melalui program Polantas Menyapa, Satlantas Polres Tulungagung berkomitmen untuk terus menghadirkan pelayanan publik yang ramah, cepat, dan transparan, sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas dan administrasi kendaraan.

Dekatkan Pelayanan ke Warga, Satlantas Tulungagung Gelar Program Polantas Menyapa Lewat SIM Keliling

Tulungagung – Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tulungagung terus berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat melalui program "Polantas Menyapa", yang kali ini dikemas dalam kegiatan edukasi dan pelayanan SIM Keliling (SIMLing). Program tersebut tidak hanya memudahkan warga dalam memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM), tetapi juga menjadi sarana untuk membangun komunikasi langsung antara polisi dan masyarakat.

Kegiatan yang berlangsung di salah satu titik pelayanan SIMLing itu diisi oleh Aipda Denna Arif, anggota Satlantas Polres Tulungagung, yang memberikan sosialisasi kepada warga mengenai kemudahan memperpanjang SIM melalui layanan bus keliling. Menurutnya, program ini merupakan wujud nyata dari upaya Polri dalam memberikan pelayanan prima yang cepat, mudah, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

"Program Polantas Menyapa ini kami lakukan agar masyarakat tidak hanya mendapatkan kemudahan dalam layanan, tetapi juga bisa merasakan langsung kehadiran polisi lalu lintas di tengah-tengah mereka. Melalui SIM Keliling, warga tidak perlu lagi datang ke kantor Satpas, cukup ke lokasi yang sudah kami tentukan sesuai jadwal," jelas Aipda Denna.

Selain menyampaikan prosedur perpanjangan SIM, Aipda Denna juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memiliki SIM yang masih berlaku sebagai bentuk kepatuhan hukum serta keselamatan dalam berkendara.

Warga yang mengikuti kegiatan ini menyambut positif program tersebut. Mereka menilai keberadaan layanan SIM Keliling dan edukasi dari Satlantas Polres Tulungagung sangat membantu, terutama bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu atau tinggal jauh dari kantor Satpas.

Melalui program Polantas Menyapa, Satlantas Polres Tulungagung berharap dapat terus mempererat hubungan dengan masyarakat, sekaligus menumbuhkan kesadaran akan pentingnya tertib administrasi dan berlalu lintas demi terciptanya keselamatan di jalan raya.

Satlantas Tulungagung Edukasi Wajib Pajak Lewat Pelayanan Humanis di Loket BPKB



Tulungagung – Suasana pelayanan di Kantor Pengambilan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Satlantas Polres Tulungagung, Rabu (30/10/2025), tampak berbeda. Di sela aktivitas pelayanan, Briptu Icon, anggota Satlantas Polres Tulungagung, tampak aktif memberikan pendampingan kepada warga yang hendak mengambil BPKB sekaligus menyampaikan imbauan pentingnya membayar pajak kendaraan tepat waktu dan tertib berlalu lintas.

Dengan sikap ramah dan penuh kesabaran, Briptu Icon membantu seorang wajib pajak memeriksa kelengkapan berkas sebelum proses penyerahan BPKB dilakukan. Ia memastikan setiap pemohon mendapatkan pelayanan cepat, jelas, dan mudah dipahami.

"Kami ingin memastikan masyarakat tidak hanya mendapatkan pelayanan administratif, tetapi juga pemahaman tentang pentingnya membayar pajak kendaraan secara rutin. Pajak ini merupakan salah satu bentuk kontribusi masyarakat untuk pembangunan daerah," ujar Briptu Icon saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Selain itu, Briptu Icon juga menekankan pentingnya tertib berlalu lintas sebagai bagian dari tanggung jawab setiap pengendara di jalan raya. Menurutnya, disiplin berkendara bukan sekadar soal kepatuhan terhadap aturan, melainkan juga bentuk kepedulian terhadap keselamatan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

"Kesadaran membayar pajak dan tertib berlalu lintas itu saling berkaitan. Kalau kita peduli terhadap administrasi kendaraan, berarti kita juga menghargai aturan di jalan. Dua hal ini menjadi cerminan masyarakat yang taat hukum," tambahnya.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program "Polantas Menyapa", yang digagas Satlantas Polres Tulungagung untuk memperkuat komunikasi dan kedekatan dengan masyarakat melalui pelayanan yang humanis.

Melalui pendekatan persuasif seperti ini, diharapkan masyarakat semakin sadar bahwa kepatuhan terhadap aturan lalu lintas dan kewajiban pajak bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga bagian dari upaya bersama menciptakan ketertiban dan keselamatan di jalan.

Sebelum Ujian Praktek, Satlantas Tulungagung Beri Pembekalan agar Pemohon SIM Lebih Siap dan Percaya Diri




Tulungagung - Untuk memastikan para pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) memahami aturan serta tata cara ujian praktek dengan baik, Satlantas Polres Tulungagung memberikan pembekalan dan pelatihan langsung sebelum ujian dimulai, Rabu (29/10/2025). 

Kegiatan yang berlangsung di halaman kantor Satpas Polres Tulungagung tersebut dipimpin oleh Aipda Gumeranto, salah satu anggota Satlantas yang dikenal aktif memberikan edukasi keselamatan berlalu lintas. Dalam kesempatan itu, ia memberikan pencerahan kepada para peserta tentang pentingnya kesiapan mental, pemahaman rambu, hingga teknik dasar dalam ujian praktek.

Menurut Aipda Gumeranto, kegiatan ini bertujuan agar para pemohon SIM tidak hanya sekadar lulus ujian, tetapi juga benar-benar memahami etika serta tanggung jawab sebagai pengemudi di jalan raya.

"Kami ingin para peserta tidak gugup saat ujian. Dengan pelatihan singkat ini, mereka bisa lebih siap dan memahami jalur praktek yang akan dilalui," ujarnya.

Ia juga menambahkan, pemberian pembekalan ini merupakan bagian dari program "Polantas Menyapa", yang digagas Satlantas Polres Tulungagung untuk memberikan pelayanan yang lebih humanis kepada masyarakat.

Sementara itu, sejumlah peserta mengaku merasa lebih tenang dan terbantu dengan adanya sesi pelatihan tersebut. Mereka menilai, arahan yang disampaikan petugas sangat bermanfaat untuk memahami langkah-langkah ujian praktek yang sering kali menjadi momok bagi pemohon SIM baru.

Melalui kegiatan seperti ini, Satlantas Polres Tulungagung berharap angka kegagalan ujian praktek dapat ditekan, sekaligus menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya berkendara dengan aman dan tertib di jalan raya.

Bangun Keakraban, Bripka Wahyu Ajak Wajib Pajak Tertib Administrasi Kendaraan


Tulungagung – Upaya mewujudkan pelayanan publik yang ramah dan humanis terus dilakukan Satlantas Polres Tulungagung. Salah satunya melalui kegiatan Polantas Menyapa yang berlangsung di Kantor Bersama (KB) Samsat Tulungagung, Rabu (29/10/2025).

Dalam kegiatan tersebut, salah satu anggota Satlantas Polres Tulungagung, Bripka Wahyu, tampak menyapa dengan hangat salah satu wajib pajak yang tengah memanfaatkan layanan drive thru pembayaran pajak kendaraan bermotor. Dengan sikap ramah, ia berkomunikasi langsung sambil memberikan edukasi ringan tentang pentingnya tertib administrasi kendaraan dan keselamatan berkendara di jalan raya.

Menurut Bripka Wahyu, kegiatan Polantas Menyapa merupakan bentuk pendekatan humanis kepolisian kepada masyarakat, agar keberadaan polisi tidak hanya identik dengan penegakan hukum, tetapi juga pelayanan dan edukasi.

"Melalui kegiatan ini, kami ingin menghadirkan suasana yang lebih bersahabat di tengah pelayanan publik. Polisi hadir bukan hanya untuk menindak, tetapi juga untuk mengedukasi dan mendengarkan masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan, interaksi langsung di loket drive thru menjadi momen efektif untuk membangun komunikasi dua arah. Selain memberikan rasa nyaman, juga menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk taat membayar pajak kendaraan serta mematuhi aturan lalu lintas.

Sementara itu, salah satu wajib pajak yang dilayani mengaku senang dengan pelayanan yang diberikan. Menurutnya, keberadaan anggota Polantas yang aktif menyapa dan memberikan informasi membuat suasana pelayanan di Samsat terasa lebih akrab dan menyenangkan.

Program Polantas Menyapa sendiri menjadi bagian dari strategi Satlantas Polres Tulungagung untuk memperkuat hubungan baik antara polisi dan masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran masyarakat dalam tertib administrasi kendaraan serta keselamatan di jalan dapat terus meningkat.

Ngobrol Santai di Samsat Tulungagung, Briptu Silvy Ajak Masyarakat Taat Pajak dan Tertib Jalan Raya


Tulungagung – Suasana santai namun penuh makna terlihat di area Kantor Samsat Tulungagung, Rabu (29/10/2025). Di tengah ramainya aktivitas pelayanan, anggota Satlantas Polres Tulungagung, Briptu Silvy, tampak berinteraksi hangat dengan salah satu wajib pajak yang sedang menunggu giliran pengurusan administrasi kendaraan bermotor.

Momen tersebut merupakan bagian dari program "Polantas Menyapa", sebuah inisiatif dari Satlantas Polres Tulungagung untuk mendekatkan diri kepada masyarakat melalui komunikasi yang humanis di lingkungan pelayanan publik. Dengan pendekatan ramah, Briptu Silvy tidak hanya menyapa, tetapi juga menyampaikan berbagai informasi penting seputar keselamatan berlalu lintas dan kewajiban membayar pajak kendaraan tepat waktu.

Menurut Briptu Silvy, kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan suasana pelayanan yang lebih hangat dan terbuka di tengah masyarakat.

"Sebagai anggota Polantas, kami ingin masyarakat merasa nyaman berinteraksi dengan polisi. Melalui komunikasi seperti ini, kami bisa mendengarkan langsung keluhan maupun saran dari masyarakat, sekaligus memberikan edukasi terkait disiplin dan keselamatan berkendara," ujarnya.

Ia menambahkan, program Polantas Menyapa juga menjadi sarana untuk menumbuhkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian, terutama dalam hal pelayanan yang humanis dan bersahabat.

"Polisi bukan hanya hadir saat penegakan hukum, tapi juga untuk menjadi sahabat masyarakat. Lewat program ini, kami berharap masyarakat semakin sadar pentingnya taat aturan dan tertib administrasi kendaraan," tambahnya.

Masyarakat yang hadir di area Samsat pun menyambut positif kehadiran anggota Polantas yang aktif berinteraksi. Mereka menilai, suasana pelayanan menjadi lebih akrab dan tidak tegang seperti yang sering dibayangkan ketika berurusan dengan aparat kepolisian.

Program "Polantas Menyapa" sendiri menjadi salah satu inovasi unggulan Satlantas Polres Tulungagung dalam menghadirkan pelayanan yang cepat, ramah, dan humanis di berbagai titik pelayanan publik, termasuk di Kantor Samsat dan Satpas SIM.



Polantas Menyapa, Satlantas Tulungagung Edukasi Wajib Pajak di Kantor Samsat



Tulungagung – Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik sekaligus mempererat kedekatan antara polisi lalu lintas dan masyarakat, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Tulungagung kembali menggelar kegiatan “Polantas Menyapa” di Kantor Samsat Tulungagung, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan ini menyasar para wajib pajak kendaraan bermotor lima tahunan yang sedang melakukan pengurusan administrasi di loket pelayanan. Dengan pendekatan yang ramah dan komunikatif, petugas Satlantas tampak berinteraksi langsung dengan masyarakat, memberikan panduan serta edukasi terkait tata cara perpanjangan pajak kendaraan dan pentingnya tertib berlalu lintas.

Anggota Satlantas Polres Tulungagung, Bripka Wahyu, menjelaskan bahwa program “Polantas Menyapa” merupakan bagian dari upaya Polantas untuk menghadirkan sosok polisi yang lebih humanis dan dekat dengan masyarakat.

“Kegiatan ini kami lakukan untuk memberikan pendampingan dan edukasi kepada wajib pajak, khususnya mereka yang sedang melakukan pengurusan pajak lima tahunan. Kami ingin memastikan masyarakat merasa terbantu, tidak bingung dalam proses administrasi, dan sekaligus kami sisipkan pesan-pesan keselamatan berkendara,” ujar Bripka Wahyu.

Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk menyampaikan informasi mengenai kemudahan layanan di Kantor Samsat, seperti pelayanan drive thru, pembayaran non-tunai, serta inovasi digital Samsat yang semakin memudahkan masyarakat dalam memenuhi kewajibannya.

“Kami berharap dengan pelayanan yang cepat dan ramah ini, masyarakat semakin sadar pentingnya taat administrasi kendaraan. Karena dengan begitu, mereka turut berkontribusi terhadap pembangunan daerah melalui pajak kendaraan bermotor,” tambahnya.

Selama kegiatan berlangsung, suasana di area Samsat terlihat akrab. Petugas Satlantas tidak hanya membantu menjelaskan prosedur, tetapi juga mendengarkan keluhan serta memberikan solusi terhadap kendala yang dialami wajib pajak.

Sementara itu, beberapa masyarakat yang mengikuti kegiatan tersebut mengaku merasa senang dengan adanya program ini. Mereka menilai, pendekatan yang dilakukan polisi di luar tugas formalnya membuat suasana pelayanan lebih nyaman dan tidak kaku.

Program “Polantas Menyapa” sendiri menjadi bagian dari komitmen Polres Tulungagung dalam mewujudkan pelayanan publik yang humanis, profesional, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

Petugas Gabungan Razia Rutan Trenggalek, Ini Hasilnya

 


Trenggalek - Tim gabungan dari Polisi Khusus Pemasyarakatan (Polsuspas), Polres Trenggalek dan Kodim 0806 menggelar razia di dalam Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Trenggalek.

Razia blok hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) digelar selama dua jam pada Jumat (10/10/2025) pukul 23.00 hingga Sabtu (11/10/2025) pukul 01.00 WIB. Petugas gabungan secara detail menyisir Blok Nakula dan Blok Sadewa. Bagian-bagian kecil dari ruangan tak luput dari pemeriksaan petugas. Bahkan sebelum menggeledah ruangan, seluruh narapidana dan tahanan juga dilakukan pemeriksaan badan. 

Razia dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Kelas IIB Trenggalek, Teddy Haryanto, digelar untuk mengantisipasi masuknya barang-barang terlarang seperti narkoba maupun telepon genggam. Pihaknya memastikan proses razia tetap mengedepankan prinsip hak asasi manusia serta menjamin keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung.

"Ini merupakan bagian dari langkah deteksi dini dan pencegahan terhadap potensi peredaran barang-barang terlarang seperti handphone, pungutan liar, narkoba atau Halinar. Ini bentuk komitmen Rutan Trenggalek dalam mendukung program Zero Halinar," kata Teddy Haryanto, Sabtu (11/10/2025). 

Dari hasil pelaksanaan razia, tim gabungan berhasil mengamankan sejumlah barang yang tidak seharusnya berada di lingkungan penjara di antaranya kartu remi, domino, paku, korek api botol kaca, cermin, alat cukur dan beberapa barang lainnya. 

"Kami memastikan tidak ditemukan adanya indikasi peredaran handphone maupun narkoba di dalam blok hunian," ujarnya.

Seluruh barang temuan dari dalam kamar warga binaan telah diamankan sebagai barang bukti untuk diproses sesuai dengan prosedur pemasyarakatan yang berlaku.

Teddy mengaku pelaksanaan razia gabungan tersebut berjalan tertib, seluruh warga binaan mengikuti seluruh instruksi dari petugas terkait.

Lewat Program Mba Maya, PNM Tumbuhkan 1.550 Pemimpin Perempuan Tangguh

Tulungagung – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Tulungagung terus berkomitmen dalam pemberdayaan perempuan prasejahtera melalui program Membina dan Memberdaya (Mba Maya), yang diikuti oleh 1.550 Ketua Kelompok Mekaar. Program ini dilaksanakan di tiga kabupaten, yakni Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan.

Program Mba Maya yang merupakan agenda tahunan PNM dilaksanakan dalam tiga fase setiap tahun. Untuk tahun 2025 di Cabang Tulungagung, Fase 2 telah digelar pada 14–17 Juli dan berlangsung serentak di 31 kantor unit layanan PNM Mekaar yang tersebar di ketiga kabupaten tersebut.

Melalui program Mba Maya, PNM memberikan pelatihan keterampilan kepemimpinan dan komunikasi kepada Ketua Kelompok Mekaar. Tujuannya adalah agar para ketua kelompok dapat menjadi agen pemberdayaan yang efektif dalam mendampingi anggotanya. Dalam pelaksanaannya, PNM Tulungagung menggunakan metode role play dan simulasi berbicara di depan kelompok sebagai bagian dari pendekatan praktis. Materi pelatihan mencakup soft skill kepemimpinan serta keterampilan komunikasi untuk membekali Ketua Kelompok dalam memimpin Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM).

Pemimpin Cabang PNM Tulungagung, Fakmal Ali, menyampaikan bahwa, "Kami percaya, Ketua Kelompok adalah ujung tombak pemberdayaan di lapangan. Melalui program Mba Maya, kami ingin membekali mereka dengan kemampuan kepemimpinan dan komunikasi agar bisa menjalankan PKM dengan lebih efektif, hangat, dan bermanfaat bagi seluruh anggota. Sebagai bentuk apresiasi, PNM juga rutin memberikan penghargaan kepada kelompok yang disiplin, mulai dari studi banding, pameran produk, bantuan sembako, hingga reward wisata religi. Karena bagi kami, setiap perjuangan layak ditemani," ujar Fakmal.

Melalui #PNMuntukUMKM
#PNMPemberdayaanUMKM, PNM percaya bahwa perubahan besar sering kali dimulai dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Melalui penguatan peran Ketua Kelompok, PNM ingin menumbuhkan semangat saling menguatkan di antara para perempuan tangguh di pelosok negeri. Karena bagi PNM, pemberdayaan bukan sekadar program, melainkan komitmen untuk tumbuh bersama dan menghadirkan harapan di setiap sudut kehidupan.


Polemik Iuran Mobil Siaga Desa Sukowetan Tuai Polemik, Kades Janji Revisi


Trenggalek - Polemik muncul di Desa Sukowetan, Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek, terkait surat pemberitahuan penggalangan dana untuk pengadaan Mobil Siaga. Surat tersebut menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun Instagram @txt_jatim pada 13 Maret 2025. Dalam surat itu, warga diminta untuk berpartisipasi dengan iuran minimal Rp 50 ribu per Kartu Keluarga (KK).

Sejumlah warga merasa keberatan dengan adanya iuran tersebut. Seorang lansia, N (85), mengaku harus menjual dua tandan pisang seharga Rp 60 ribu demi bisa membayar iuran. "Saya menjual dua pohon pisang yang berbuah, karena warga-warga yang lain sudah membayar semua dan saya yang belum sendiri," ujarnya. Ia juga mengeluhkan ketidakjelasan mengenai penggunaan mobil tersebut serta aksesnya bagi warga yang tidak memiliki ponsel.

Keberatan serupa datang dari warga lain, P (65) dan T (55), yang mempertanyakan mengapa pengadaan mobil siaga tidak menggunakan anggaran dari pemerintah desa. "Seluruh warga telah membayar, namun tidak sedikit yang merasa resah dan terberatkan," ungkap P. Sementara itu, T menambahkan, "Anak-anak muda atau kelompok juga tidak ada yang menolak permintaan iuran tersebut, malah saya sempat dengar jika menggunakan mobil siaga masih harus membayar sopirnya."

Menanggapi polemik ini, Kepala Desa Sukowetan, Sururi, menegaskan bahwa iuran tersebut bersifat sukarela dan tidak wajib. "Itu tidak mengikat, tidak harus. Bagi warga yang menghendaki itu monggo, itu bukan iuran wajib," jelasnya. Namun, isi surat pemberitahuan dari panitia pengadaan mobil tidak secara jelas menyatakan bahwa iuran bersifat sukarela, sehingga menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

Sururi juga mengakui bahwa pengadaan mobil siaga bisa dianggarkan melalui Dana Desa (DD) atau APBDes, namun ada prosedur administratif yang harus dipenuhi. "Kita mencoba memberikan pemahaman kalau kita menggunakan dana desa, pengalaman di desa-desa di Jombang dan sebagainya. Kita cegeh dengan SPJ, SOP-nya dan lain sebagainya," jelasnya.

Setelah mendapat banyak masukan dari warga, panitia dan kepala desa sepakat untuk merevisi surat pemberitahuan tersebut. Revisi ini akan menegaskan bahwa sumbangan bersifat sukarela dan tidak akan dipatok minimal Rp 50 ribu. "Sumbangan, nanti bahasanya seperti itu. Sebagai cara memperjelas dan mengantisipasi pemahaman yang keliru, kita siap meluncurkan surat yang isinya sumbangan dan juga tidak mematok," ujar Sururi.

Revisi surat akan dibahas dalam rapat desa yang dijadwalkan pada 17 Maret 2025. Rapat ini bertepatan dengan pertemuan tahunan menjelang Idulfitri, di mana seluruh Ketua RT dan RW akan dikumpulkan untuk membahas berbagai kebijakan desa. "Tiap mau melaksanakan Idulfitri, kita mengumpulkan RT/RW terkait dengan beberapa hal yang perlu dilaksanakan di desa. Alhamdulillah Senin itu bertepatan mengumpulkan RT/RW, sekaligus kita merembuk masalah itu," tambah Sururi.

Ketua Panitia Pengadaan Mobil Siaga, Purwito, menjelaskan bahwa penggalangan dana ini bertujuan untuk memperkuat solidaritas antarwarga. Ia menegaskan bahwa mobil siaga sebelumnya telah banyak membantu warga dalam keadaan darurat. "Ketika masyarakat ingin menjemput dari rumah sakit Tulungagung ke Trenggalek itu sudah berapa biayanya. Dengan adanya itu (mobil siaga, Red), itu untuk membantu warga. Memang kami tidak membantu secara uang, paling tidak ini membantu tenaga," jelasnya.

Meskipun sempat terjadi kesalahpahaman, panitia tidak keberatan untuk merevisi surat pemberitahuan. Purwito menegaskan bahwa sumbangan bersifat sukarela, dan tidak ada kewajiban bagi warga yang tidak mampu untuk ikut serta. "Mobil siaga itu nantinya untuk mengakomodasi kebutuhan masyarakat Desa Sukowetan. Karena pengin kalau Desa Sukowetan itu kompak, rukun kegiatan-kegiatan sosialnya," pungkasnya.


Blangko Bahan KTP Elektronik di Trenggalek Kosong

Trenggalek - Sejak sepekan terakhir stok blangko atau bahan KTP elektronik di Trenggalek kosong. Untuk sementara pemohon diberikan biodata kependudukan. 


"Stok kosong itu sejak seminggu ini, di UPT Dispendukcapil Munjungan dan Panggul kemungkinan juga sama," kata Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Trenggalek Ririn Eko Utoyo, Senin (3/1/2025). 


Kekosongan blangko tersebut mengakibatkan terganggunya pelayanan kependudukan bagi masyarakat yang mengajukan permohonan KTP elektronik. Untuk sementara pemohon KTP mendapatkan surat berisi biodata pribadi. 


"Kami juga memfasilitasi untuk aktivasi aplikasi IKD (Identitas Kependudukan Digital). Fungsinya sama, bisa digunakan sebagai pengganti KTP elektronik untuk sementara waktu," jelasnya. 


Pihaknya tidak mengetahui secara pasti penyebab tersendatnya pengiriman blangko KTP dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Tersendatnya pengiriman terjadi sejak akhir 2024. 


"Biasanya itu kami sekali mengajukan ke pusat itu 6.000 lembar, cuma di Desember kemarin hanya dapat 1.000 lembar. Mungkin stoknya memang menipis dan baru dilakukan pengadaan di awal 2025 ini," jelasnya. 


Ririn menambahkan dari hasil komunikasi dengan Kemendagri, pasokan blangko KTP saat ini mulai dikirim dari. Pihaknya memperkirakan dalam pekan ini pelayanan KTP elektronik akan kembali normal. 


"Hari ini dikirim sekitar 6.000 lembar. Pengiriman dari Jakarta itu biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga hari," kata Ririn. 


Dari data pelayanan di Dispendukcapil Trenggalek,  dalam sehari rata-rata menerbitkan 200 lembar KTP elektronik baru. "Tapi karena ada penumpukan jumlah pemohon dalam sepekan ini, ya yang pasti jumlah penerbitannya per hari akan naik," imbuhnya.