BMKG Gelar Sekolah Cuaca Untuk Nelayan Trenggalek

Trenggalek - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendorong para nelayan Trenggalek untuk memanfaatkan teknologi informasi maritim dengan menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN). 

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, mengatakan pelatihan yang digelar di Kecamatan Munjungan, Trenggalek, dengan sasaran para nelayan tradisional yang beraktivitas di kawasan Teluk Sumbreng. 

"Kalau dulu kan ada ilmu titen, musim-musim tertentu bisa melaut dengan aman, sekarang ilmu titen ini sudah kacau, karena perubahan iklim," kata Dwikorita, Kamis (7/10/2021) di Balai Desa Munjungan.

Untuk menjawab kebutuhan nelayan itulah BMKG telah menyediakan sistem informasi maritim yang lengkap dan mudah diakses oleh seluruh masyarakat. Siatem yang dirangkum dalam laman INAWIS BMKG itu berisi berbagai informasi maritim, mulai dari cuaca, gelombang laut, arus hingga posisi keberadaan ikan. 

Sehingga dengan mengetahui kondisi maritim, nelayan dapat merencanakan kegiatan melaut secara efektif dan aman. Bahkan mampu mendapatkan tangkapan ikan dengan jumlah yang lebih banyak, karena di laman itu juga disiapkan informasi posisi kerumunan ikan.

"Dalam SLCN ini kami melakukan pelatihan untuk memahami cuaca dan gelombang. Ada beberapa teknologi agar dipahami para nelayan, agar mampu merencanakan akan melaut kapan," ujarnya. 

Menurutnya dengan ketrampilan membaca cuaca pada informasi yang disiapkan BMKG, pihaknya berharap angka kecelakaan laut yang dialami para nelayan akan berkurang drastis, selain itu hasil tangkapan mengalami peningkatan. 

Di Trenggalek, kegiatan SLCN digelar selama dua hari berturut-turut di Kecamatan Munjungan, dengan target nelayan yang dilatih mencapai 100 orang. Para nelayan yang telah mendapatkan pelatihan diharap dapat menularkan ilmunya kepada nelayan lain.

Sementara itu Wakil Bupati Trenggalek Syah Mohammad Natanegara, mendukungnya upaya peningkatan kapasitas nelayan. Hal ini sejalan dengan semangat pemerintah daerah untuk memaksimalkan emas biru atau hasil laut. 

"Ini sesuai dengan semangat Pak Pak Bupati untuk tidak melakukan penambangan emas, tapi yang digalakkan adalah tambang emas hijau dan emas biru atau hasil laut," kata Syah. 

Diharapkan dengan pemanfaatan teknologi yang dimiliki BMKG maka kesejahteraan para nelayan di pesisir selatan Trenggalek mengalami peningkatan. 

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Terima Kasih telah mampir di www.trenggalekkita.com, silakan untuk menuliskan komentar pada kolom di bawah ini. Penulisan komentar tidak boleh mengandung kata-kata kotor, SARA serta berbau pornografi. Kami juga tidak mengzinkan pencantuman link. EmoticonEmoticon