Labfor Polda Jatim Olah TKP Kebakaran Pasar Trenggalek


Trenggalek - Tim Laboratorium Forensik Polri melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP) peristiwa kebakaran Pasar Pon Trenggalek pada Sabtu dini hari lalu. Petugas membawa sejumlah sampel dari lokasi kejadian untuk dilakukan uji laboratorium. 

Sejumlah anggota Labfor yang dibantu anggota Inafis Polres Trenggalek melakukan penyisiran di lokasi kejadian kebakaran selama 2,5 jam. Sejumlah saksi mata termasuk penjaga pasar di datangkan langsung untuk menguatkan bukti-bukti di lapangan. 

Salah seorang anggota Labfor Kompol Wandi, mengatakan salah setu lokasi yang menjadi fokus penyisiran berada di bagian tengah pasar, di lokasi tersebut pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti termasuk sampel abu. 

"Tadi yang kami amankan ada kabel, kipas angin, termasuk abu dan arang. Lokasinya di tengah, tepatnya dimana kami masih belum tahu karena akan kami kroscek dengan denahnya. Untuk lebih detailnya ke Pak Kasatreskrim," kata Kompol Wandi, Rabu (29/8/2018). 

Sementara itu Kasatreskrim Polres Trenggalek AKP Sumi Andana, membenarkan salah satu lokasi yang menjadi fokus penyisiran tim Labfor berada di tengah pasar. Hal ini dilakukan sesuai dengan keterangan sejumlah saksi yang mengetahui awal kejadian serta beberapa petunjuk lain. 

Polisi memastikan telah mendapat sejumah petunjuk terkait kasus kebakaran tersebut, namun Andana enggan mengungkapkan kepada wartawan apakah ada indikasi pembakaran atau murni kebakaran, karena masih menunggu hasil pengujian laboratorium. 

"Jadi masih ada beberapa sampel yang harus diperiksa di laboratorium forensik, nanti hasil secara resmi akan kami sampaikan," ujarnya Rabu sore. 

Salah satu barang yang diamankan adalah arang yang diduga berasal dari titik api pertama kali muncul, hal ini juga telah dikuatkan dengan keterangan beberapa saksi yang ada di lokasi kejadian. 

Dengan pemeriksaan itu diharapkan akan segera diketahui secara pasti penyebab kebakaran yang meludeskan ratusan kios dan lapak pedagang tersebut. POlisi memastikan akan melakukan penagakan hukum apabila mengarah pada tindak kriminal. 

"Saya tidak bisa memprediksi berapa lama proses laboratorium itu akan selesai, tapi yang jelas nanti akan saya sampaikan," imbuh perwira pertama ini. 



Isak Tangis Pedagang Korban Kebakaran Pasar Pecah Saat Ditengok Wabup

Trenggalek - Isak tangis para pedagang Pasar Pon Trenggalek yang terbakar pecah saat Wakil Bupati di bekas lokasi kebakaran. Wabup Mochammad Nur Arifin yang baru saja mengikuti kegiatan di Amerika Serikat juga langsung menitikkan air mata saat melihat kondisi pasa yang ludes.

"Kemana saja pak saat kejadian, bagaiman ini pak," ujar salah seorang pedagang kepada Wabup  Nur Arifin, Rabu (29/8/2018). 

"Mohon maaf, saat kejadian saya ada tugas ke Amerika Serikat, mohon sabar kami upayakan semaksimal mungkin untuk menangani ini, saat ini sedang dikerjakan untuk tempat relokasi," jawab Arifin sambil menyalami dan merangkul para pedagang. 

Arifin menjelaskan, pemerintah tidak akan tinggal diam terkait kejadian yang meludeskan ratusan lapak dan kios para pedagang Pasar Pon, rencananya pemerintah daerah melalui kontraktor pemenang lelang relolasi akan bekerja secepar mungkun untuk menyiapkan lapak-lapak untuk seluruh pedagang. 

"Jadi konkritnya kami langsung bekerja membangun lapak mulai hari ini sebanyak 501 unit dengan luas 2x2 meter, jumlah itu dengan asumsi semua padagang bisa masuk, meskipun ada pedagang yang memiliki beberapa lapak. Yang penting masuk dulu," ujar Arifin. 

Pembangunan tempat relokasi sementara di Terminal MPU, halaman Pasar Basah dan bekas gedung Dispendukcapil tersebut akan dibagi per zona, sehingga para pedagang akan dikelompokkan sesuai dengan jenis dagangannya. 

"Misalkan buah ada berapa, kemudian pakaian, ada berapa dan lain sebagainya. Nah itu nanti penempatannya per zonasi akan diundi, sehingga tidak ada pilih kasih," jelas Wabup termuda ini. 

Selain itu untuk mempercepat proses pendirian bangunan sementara, para pedagang juga diimbau untuk bergotong-royong bersama kontraktor untuk proses pembangunan, sehingga penyediaan lokasi dagang bisa selesai lebih cepat. 

Hal ini dinilai merupakan solusi terbaik, karena kondisi darurat dan sedang dibutuhkan oleh para pedagang. Pihaknya mengakui apabila tidak dilakukan percepatan maka proses penyediaan lokasi relokasi akan membutuhkan waktu minimal satu bulan. 

"Sedangkan MCK darurat, listrik juga akan kami sediakan, sedangkan untuk drainase akan kami pikirkan sambil berjalan," jelasnya. 

Lebih lanjut Arifin menjelaskan, ratusan pedagang tersebut akan menempati penampungan sementara selama 1,5 tahun, karena harus menunggu proses pembangunan pasar selesai dibangun. 

Sesuai dengan estimasi, proyek pembangunan Pasar Pon Trenggalek akan selesai pada Desember 2019 dengan anggaran yang dikucurkan sbesar Rp35 miliar. Sedangkan pada tahun ini pemerintah daerah memfokuskan diri untuk penyediaan relokasi dan pengosongan pasar lama. 

Sementara itu terkait, penyebab kebakaran pihaknya menyerahkan proses penyidikannya ke Polres Trenggalek dan Polda Jatim. Arifin meminta kepolisian dapat mengungkap penyebab pasti kebakaran besar itu. 

"Kami minya diusut tuntas, kalau memang itu sengaja dibakar siapa yang harus bertanggung jawab silakan diproses, kalau memang bencana maka kami juga akan menyiapkan langkah-langkah lanjutan," imbuh suami Novita Hardiny ini. 

Dikonfirmasi terpisah, salah seorang pedagang buah Iwan, mendukung penuh upaya pemerintah untuk percepatan penyediaan lokasi relokasi untuk para pedagang. Pihaknya berharap segera mendapat tempat dan bisa kembali berjualan seperti biasa. 

"Pokoknya kami mendukung upaya pemerintah agar nasib kami kembali pulih lagi," ujarnya 


Ternyata Kebakaran Pasar PON Terjadi Setelah Penetapan Pemenang Lelang Relokasi

Trenggalek - Peristiwa kebakaran Pasar Pon Trenggalek terjadi sehari setelah pemenang tender proyek relokasi pedagang ditetapkan oleh panitia lelang pembangunan. 

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Perdagangan (Komindag) Trenggalek, Nonot Hermanto, mengatakan pemenang lelang relokasi ditetapkan pada Jumat (24/8/2018) sedangkan kejadian kebakaran pada Sabtu dini hari. 

"Jadi Jumat diumumkan, Sabtu kebakaran, pemenangnya orang Munjungan," kata Nonot. 

Sementara itu Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Triadi Atmono, memastikan pemerintah daerah akan segera membangun tempat penampungan untuk merelokasi seluruh pedagang. 

"Pemenang sudah ada, SPK hari ini sudah diterbitkan, pada prinsipnya kami akan bekerja secepat mungkin agar para pedagang bisa kembali berjualan," katanya. 

Disisi lain, tim tanggap darurat kebakaran dari Diskomindag dan Dinas Sosial Trenggalek terus melakukan pendataan kerugian maupun para pedagang. Diharapkan dengan proses pendataan ini proses penyiapan relokasi akan berjalan dengan lancar dan seluruhnya mendapatkan lapak. 

Polisi Periksa Empat Saksi Kebakaran Pasar Pon Trenggalek

Trenggalek - Kepolisian Resort Trenggalek Trenggalek melakukan pemeriksaan empat saksi dalam kasus kebakaran Pasar Pon. Polres akan menggandeng Polda Jatim untuk mengungkap penyebab kebakaran.

Kasatreskrim Polres Trenggalek, AKP Sumi Andana, mengatakan keempat orang yang diperiksa tersebut adalah penjaga pasar serta sejumlah saksi mata yang mengetahui pertama kali kejadian kebakaran. 

"Sementara empat saksi yang kami periksa, sedangkan untuk proses penyelidikan lebih lanjut kami masih menunggu tim dari Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim," kata Sumi Andana, Senin (27/8/1018). 

Hingga saat ini Polres Trenggalek belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, karena tidak membutuhkan peralatan  dan tum ahli forensik. 

"Sekarang tinggal menunggu tim Labfor, harus giliran dengan daerah lain, polres tidak punya peralatannya untuk penyelidikan forensik," imbuhnya. 



Kerugian Kebakaran Pasar Pon Trenggalek Rp66 Miliar

Trenggalek - Jumlah kerugian akibat kebakaran yang terjadi di Pasar Pon Trenggalek mencapai lebih dari Rp66 miliar, jumlah itu diperkirakan masih akan terus bertambah karena saat ini terus dilakukan pendataan. 

"Jadi mulai hari ini tim terpadu dari Diskomindag dan Disos sudah membuka posko di dekat lokasi pasar untuk menerima laporan dari seluruh pedagang yang berjualan di Pasar Pon, untuk sementara jumlah kerugian yang dilaporkan Rp66,3 miliar itu," kata Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Trenggalek, Triadi Atmono, Minggu (26/8/2018). 

Proses pendataan ini dilakukan untuk mengetahui secara pasti jumlah pedagang dan jumlah kerugian yang ditumbulkan akibat kebakaran hebat yang terjadi pada Sabtu dini hari kemarin. Jumlah kerugian tersebut terdiri dari aset maupun barang-barang milik para pedagang. 

Sedangkan hingga hari ini, dari total 703 kios dan lapak yang ada, baru 424 pedagang yang melaporkan ke posko tanggap darurat. Diakui beberapa pedagang ada yang memiliki dua hingga tiga kios. 

Terkait proses relokasi para pedagang, dipastikan akan segera dilakukan. Saat ini pemerintah daerah tengah mempersiapkan kios non permanen yang akan ditempati pada pedagang di Terminal MPU dan bekas kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil). 

"Kebetulan karena ini memang untuk relokasi maupun pembangunan pasar sudah direncanakan jauh hari, maka sudah teranggarkan tahun ini. Saat ini proses lelang untuk relokasi sudah selesai dan tinggal pelaksanaan pekerjaan," ujar Triadi. 

Diharapkan mulai Senin besok pihak kontraktor bisa memulai pekerjaan penyiapan lapak dan kios untuk penampungan sementara, sehingga para pedagang korban kebakaran bisa segera melakukan aktivitas jual-beli. 

Sementara itu salah seorang anak pedagang, Suparno megaku sengaja mendatangi posko tanggap darurat kebakaran untuk melaporkan kerugian dan aset milik ibunya yang ikut ludes terbakar kemarin. 

"Kebetulan ibu masih syok sehigga saya yang lapor ke sini, kerugian yang dialami ibu saya dari jualan kerupuk mencapai Rp150 juta," kata Suparno. 

Ia mengakui, selama mendampingi ibunya berjulan, kondisi Pasar Pon Trenggalek belum pernah ada renovasi sejak tahun 1974, sehingga banyak konstruksi bangunan yang mulai mengalami kerusakan. 

"Sedangkan untuk listrik sepuluh tahun yang lalu ada pembenakan, sebetulnya kalau melihat konsinya itu masih baik, tapi persoalannya itu banyak pedagang yang kemudian menyambung sendiri. Jadi sekarang memang sudah waktunya pembenahan lagi," imbuhnya. 

Sebelumnya ratusan kios dan lapak di Pasar Pon Trenggalek terbakar pada Sabtu dini hari, seluruh lapak yang ada di dalam komplek pasar ludes dilalap si jago merah. Hanya beberapa kios yang selamat dari kobaran api.